2017-01-11

MAGIC LIQUID

“HOT CHOCOLATE TRAGEDY”



Author

QUEENX

Genre : FLUFF, FANTASY

Length : SERIES

The Cast :

LEE EUNMI (OC)

BTS

Rating : Teen

Disclaimer : PLOT & OC BELONGS TO ME BUT BTS MEMBERS BELONGS TO THEIR FAMILY

.

“Ah tidak ada satupun hal yang ada di dunia ini yang manisnya melebihi dirimu.”

.

Another Story from Magic Liquid :

TELL ME YOUR WISH

Unforgettable Dinner

INSPIRED BY : WEB-DRAMA 7 FIRST KISSES

Saat Eunmi membuka pintu ruang tamu,

“Kau kemana saja? Lama sekali, aku sudah memencet bel rumahmu bahkan lebih dari lima kali Lee Eunmi!”

“M-MWO? J-JJ-JHOPE?”

“JHope?” tanya Hoseok terkejut.

“Y-ya. Itu k-kau, kan?” tanya Eunmi tidak percaya.

“Hoseok oppa!” tiba-tiba terdengar suara Eunhye yang menggema dari lantai atas. Dengan segera ia berlari turun dan menghampiri Eunmi, ia menatap Eunmi sebentar kemudian berlari pada Hoseok dan memeluk Hoseok dengan erat. Membuat Eunmi menyerngit bingung.

“A-ada apa ini? Apa kau tahu JHope BTS akan datang ke rumah kita? Apakah ada acara kejutan dari KBS? Atau MBC? Atau…SBS?” tanya Eunmi semakin heran.

“Yak! Eonnie! Apakah kau sedang tidak waras hari ini? Siapa JHope BTS yang kau masuk? Dia itu Hoseok oppa! Tetangga sebelah kita yang sudah tiga tahun pindah dan menetap di Jepang!” tutur Eunhye kemudian.

“Dia sepertinya sudah lupa dengan cinta pertamanya. Ia bahkan tidak menyambutku dengan pelukan hangat seperti dirimu Eunhye-ya.” Ujar Hoseok kemudian.

Eunmi semakin dibuat bingung dengan hal ini.

“Oppa! Perlu kukatakan berapa kali lagi, huh? Eunmi eonnie tidak akan pernah membalas perasaanmu. Mengapa kau tidak mencoba menjalin hubungan spesial denganku saja, huh? Apakah aku kurang terang-terangan menyatakan perasaanku padamu?” tutur Eunhye.

Eunmi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, keajaiban yang terjadi untuk kedua kalinya di malam yang sama ini, membuatnya lebih bingung lagi. JHope BTS yang ternyata adalah tetangga lamanya dan juga katanya merupakan cinta lamanya? Ia benar-benar seperti sedang menjalani shooting drama fantasi sekarang.

Hoseok tertawa, “Bagaimana kalau kau ke sebelah saja, ibumu sedang membantu ibuku kembali mengatur barang-barang di rumah, aku sudah menyediakan oleh-oleh untukmu juga. Ibumu yang membawanya, tadi aku berniat membawanya kemari, tapi sepertinya…” Hoseok kemudian menatap Eunmi yang balas menatapnya bingung.

“Baiklah, arrasseo, kau ingin berduaan saja dengan Eunmi eonnie, kan? Baiklah, kali ini aku biarkan kalian berduaan saja, tapi besok, giliran aku yang harus berduaan seharian penuh dengan oppa, ya?”

Recommended Song : Standing Egg_I’ll Pick You Up

Hoseok tertawa kemudian mengangguk, Eunhye langsung berlari cepat dengan pakaian tidurnya menuju ke rumah di sebelah rumah Eunmi.

“Tunggu dulu, bukankah rumah sebelah adalah rumah milik Paman Hwan? Apakah ibuku juga ada disana?” tanya Eunmi heran.

“Paman Hwan? Oh, Hwan Taeoh maksudmu? Bukankah dia sudah pindah seminggu yang lalu?”

“B-benarkah? Bahkan tadi pagi aku masih melihatnya menyiram bunga di halaman depan.” Eunmi masih tidak percaya.

“Ah, sepertinya kau salah lihat. Kau mengira petugas kebun di rumahku sebagai dirinya.”

“Mengapa Paman Hwan pindah?”

“Mengapa kau harus bertanya lagi? Sudah pasti karena sewa rumahnya sudah berakhir. Lagipula, aku juga sudah sangat rindu ingin segera kembali ke Seoul dan bertemu dengan dirimu Eunmi-ya.” Ucap Hoseok lalu mencubit kedua pipi Eunmi.

“Aigooo, kau bahkan semakin gendut sekarang.”

“Mwo? Gendut katamu?”

“Hahaha, tidak, aku bercanda. Kau semakin cantik. Ah, apakah kau akan membiarkanku berdiri di luar saja? Tidakkah kau berniat mengajakku masuk ke dalam?” tanya Hoseok kemudian.

“Emm…”

“Baiklah, terima kasih.” Dan dengan seenaknya Hoseok berjalan masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

“Kau baru kembali dari sekolahmu?”

Eunmi mengangguk setelah mendengar pertanyaan Hoseok.

“K-kau…mau minum sesuatu?” tanya Eunmi kemudian.

“Apa saja, asalkan itu buatanmu, pasti rasanya semanis dirimu. Ah tidak, tidak, tidak ada satupun hal yang ada di dunia ini yang manisnya melebihi dirimu.” Ujar Hoseok lalu mengedipkan sebelah matanya pada Eunmi.

Hal itu jelas membuat Eunmi bergidik ngeri dan segera menuju ke dapur untuk membuatkan segelas cokelat panas untuk Hoseok.

“JHope BTS adalah tetanggaku? Cinta pertamaku? Perasaan sejak aku masih bayi, Paman Hwan adalah tetangga tetapku. Ah, cinta pertama? Bahkan anak dari paman Hwan ketiganya adalah perempuan, mana mungkin salah satunya adalah JHope BTS? Apakah ia anak angkat dari paman Hwan? Benarkah it—”

“Lama sekali Lee Eunmi. Apa yang kau lakukan sejak tadi, huh?”tiba-riba Hoseok datang menghampiri Eunmi di dapur. Membuat Eunmi terkejut.

“Astaga, kau bahkan mengaduk bubuk cokelatnya tanpa memasukkan air panas ke dalamnya. Kau ini lucu sekali, sih.” Ucap Hoseok lalu mencubit gemas pipi Eunmi.

“Aww! Ish, tadi Jungkook gemar mengacak poniku, sekarang kau, suka sekali mencubit pipiku. Benar-benar menyebalkan.” Gerutu Eunmi.

“Jungkook? Siapa Jungkook?” tanya Hoseok penasaran.

“Hah? Emm, b-bukan, bukan siapa-siapa. Hehe.”

“Apakah dia…kekasihmu?”

“Mwo? Ahahaha, ah, kekasih? Umm…ah-awww!” Eunmi langsung menjatuhkan gelas di tangannya yang terisi penuh oleh air panas.

Tanpa Eunmi sadari, ia mengisi air panas di gelas tersebut terlalu penuh sampai tumpah mengenai jari tangannya.

“Astaga, hati-hati Eunmi-ya. Sini berikan tanganmu.” Dengan segera Hoseok menarik salah satu tangan Eunmi dan meniupnya.

“S-sebentar, gelasnya—”

“Sudah, kita urus gelasnya nanti saja, lihatlah, jari tanganmu sampai memerah begini. Tunggu disini, dimana kotak P3Kmu?”

“A-ada di lemari depan, di dekat rak televisi.” Jawab Eunmi kemudian.

Dengan segera Hoseok berlari mengambil kotak P3K dan kembali ke dapur untuk mengobati jari tangan Eunmi.

“Mengapa kau ceroboh sekali Lee Eunmi? Tidak pernah berubah, sama saja seperti saat pertama kali kita bertemu.” Tutur Hoseok sambil mengoles salep luka bakar di jari tangan Eunmi.

“Pertama kali bertemu?”

“Ya, kau lupa? Saat itu kau dan aku bermain di bawah hujan. Ketika kuperingatkan kau untuk tidak berlari di dekat pohon maple karena jalannya licin, kau tidak mendengarkanku dan akhirnya lari disana dan membuatmu terjatuh, kau mendapat jahitan di kepalamu karena itu, Lee Eunmi.” Jelas Hoseok.

Tangan Eunmi kemudian memegang salah satu sisi kepalanya dan memang terasa seperti ada bekas jahitan disana. Ia tidak pernah ingat apalagi tahu penyebabnya, tapi mendengar cerita Hoseok barusan, sepertinya percaya tidak percaya, dari tragedi jatuhnya itulah bisa ada jahitan di kepalanya.

“Nah, sudah selesai.” Ucap Hoseok kemudian.

“T-terima kasih.”

“Bagaimana jika ucapan terima kasihmu kau berikan dengan sebuah…ciuman selamat datang untuk cinta pertamamu?” tanya Hoseok.

“M-mwo!?” Eunmi yang terkejut oleh permintaan Hoseok hanya bisa mengerjapkan matanya saat melihat Hoseok mendekatkan wajahnya pada wajah Eunmi, Eunmi meneguk salivanya dan memejamkan matanya, sama seperti kejadian dimana Jungkook membersihkan noda saus dari pipinya, jantung Eunmi kembali berdetak dengan kencang dan pipinya tiba-tiba saja memerah.

“YAK! LEE EUNMI!” tiba-tiba terdengar suara yang sangat tidak asing dari telinga Eunmi. Perlahan-lahan ia membuka kedua bola matanya dan menatap terkejut ibunya dan sudah berdiri di depannya dengan ekspresi garang.

“Mengapa kau menutup matamu sambil memajukan bibirmu seperti itu? Kau sudah gila!?”

“I-ibu?”

“Ya, ini aku. Ibumu. Kau pikir aku siapa?” gertak ibunya lagi.

“Ibu, ia pasti menyangka dirimu adalah pangeran tampan yang akan memberikannya sebuah ciuman yang manis.” Tutur Eunhye lalu menarik majalah miliknya dari meja belajar Eunmi.

“Kau juga! Sedang apa kau di kamar kakakmu? Bukankah besok kau ada ujian!? Cepat sana kembali ke kamarmu dan belajar.” Tutur sang ibu pada Eunhye yang langsung membuat Eunhye berlari keluar dari kamar kakaknya.

“Mengapa kau berdiri mematung seperti itu, huh? Cepat sana bersihkan dirimu dan turun ke bawah untuk makan malam! Apa kau berniat untuk diet, huh? Bahkan tubuhmu sudah tidak memiliki daging sedikitpun. Cepat ganti pakaianmu dan pergi mandi!”

“I-iya, bu.”

Ketika ibunya akan menutup pintu kamar Eunmi, buru-buru Eunmi menahannya, membuat ibunya menatap Eunmi heran, “Apalagi?”

“Bu, apakah Paman Hwan sudah pindah rumah?”

“Pindah rumah kemana? Kau benar-benar sudah gila tampaknya. Jelas-jelas Pak Hwan masih tinggal di sebelah.”

“Bukankah rumah di sebelah milik keluarga Jung?”

“Hentikan pertanyaan tidak masuk akalmu dan segera mandi Lee Eunmi!”

Kali ini Eunmi menurut. Ia langsung menutup pintu kamarnya dan mengabaikan ocehan selanjutnya yang dilontarkan oleh ibunya dari luar kamarnya.

Buru-buru Eunmi membongkar tempat sampahnya dan mengambil kembali botol cairan ajaib yang ia buang beberapa saat yang lalu.

“Jika jantungmu berdetak karena tersentuh dengan perlakuan manis dari orang yang muncul dari gambar atau apapun yang kau semprotkan dengan cairan itu, otomatis semua yang ada di sekitarmu kembali seperti semula.”

“Ah, jadi begitu rupanya? Ah, itu benar-benar sulit, jika mereka melakukan hal itu secara tiba-tiba, siapa juga yang tidak akan tersentuh? Aturan yang menyebalkan.” Gerutu Eunmi kemudian menaruh botol tersebut di atas meja belajarnya.

~~~

Usai mandi dan makan malam, Eunmi langsung mengendap-endap menuju ke dalam kamar adiknya. Dilihatnya pintu kamar Eunhye masih terbuka, ia melihat Eunhye sedang sibuk dengan buku bacaannya.

“Apa yang kau lakukan di kamarku!?” tiba-tiba saja Eunhye bersuara tanpa mengalihkan pandangannya dari buku bacaannya.

“K-kau tahu aku datang?”

“Tentu saja, eonnie. Kau itu paling tidak ahli dalam hal menjadi seorang penguntit.”

“Mwo!? Penguntit? Aku bukan penguntit, ya!”

“Lalu apa kalau bukan penguntit? Masuk ke kamar orang secara diam-diam…pencuri? Kau mau mencuri sesuatu ya di kamarku?” tuduh Eunhye kemudian.

“Y-yak! Bagaimana bisa kau menuduh kakakmu sendiri seorang pencuri!?”

“Kalau begitu apa yang kau lakukan dengan mengintip seperti itu, huh?”

“A-aku…emm…Eunhye-ya, bolehkah aku—”

“Tidak boleh!”

“Hey! Aku bahkan belum menanyakan permintaanku.”

“Kau mau minta apa, eonnie?”

“B-bukan meminta, hanya meminjam.”

“Meminjam apa? Pulpen?”

Eunmi menggeleng.

“Selimut?”

“Aku juga punya Lee Eunhye!”

“Lalu apa? DVD BTS? DVD BIG BANG? DVD EXO? DV—”

“Majalahmu yang tadi!”

“Mwo? Shireo!”

“Emm, kalau begitu majalah yang lain saja, tapi… yang ada foto BTSnya.”

“Mengapa tiba-tiba saja kau mengidolakan BTS? Bukankah kau tidak pernah suka dengan apapun yang kusukai? Selain cokelat dan pasta.”

“Aish, sudah jangan banyak bertanya. Cepat pinjamkan saja untukku!”

“Ya sudah, ambil saja sana di rak bukuku yang paling bawah. Tapi ingat! Jangan majalah yang baru kubeli tadi. Itu limited edition!” tutur Eunhye.

Eunmi tidak peduli dan langsung mengambil asal majalah dengan cover BTS yang ia temukan pertama kali. Ia langsung berjalan meninggalkan kamar Eunhye dengan cepat.

“Ada apa dengannya? Benar-benar aneh.” Gumam Eunhye lalu memastikan Eunmi tidak mengambil majalah BTS terbaru kemudian kembali fokus belajar.

~~~

“EONNIE! Yoongi oppa sudah menunggumu di bawah!” pekik Eunhye pagi itu.

“Iya! Aku segera turun!” jawab Eunmi lalu memandangi majalah yang ada di tangannya, jika botol cairan ajaib di tangan kirinya.

Eunmi tersenyum, tadi selepas ia mandi dan mengenakan seragamnya, ia mencoba untuk menyemprotkan cairan ajaib tersebut pada wajah Jungkook sekali lagi, namun tidak berhasil, hal itupun juga terjadi saat ia mencoba menyemprotkannya pada wajah JHope, namun cairan itu berhasil ia semprotkan saat ia arahkan pada wajah Suga BTS. Eunmi kemudian memasukkan botol tersebut ke dalam tasnya, begitupula dengan majalah yang ia pinjam dari adiknya. Ia kemudian kembali merapikan dasinya dan berlari menuju ke ruang tamu.

“Maaf membuatmu menunggu lama.” Ucapnya sambil memberikan senyuman lebar pada Yoongi yang membalas senyumannya.

“Tidak masalah, ayo kita berangkat.” Ucap Yoongi kemudian.

*

F I N ???

SORRY FOR TYPO(s)

Filed under: AU, comedy, Complication, Crack, Drama, family, Fantasy, fluff, Life, mistery, relationship, romance, school life, Teen, Universal Tagged: bts, jhope, Jung Hoseok (J-Hope), OC

Show more