2016-08-16

Title : RESET | Chapter 1

Author/Twitter : Niuniu (@riyan4hyun)

Cast : EXO’s Byun Baekhyun, OC’s Yoon Hyunbi

EXO’s Oh Sehun, EXO’s Kim Jongin, OC’s Hye Saera, OC’s Moon Hwayoung

Genre : Romance, Friendship

Rating : PG-17

Length : Chapter

Disclaimers : Fanfic ini asli buatan saya. Dan terinspirasi dari sebuah film ‘Who Are You 2015’. Jadi saya harap jangan plagiat fanfic ini. Tolong hargai fanfic ini. Terimakasih.





Author POV :

“Ne …”

“……”

“Arraseo.”

Sambungan telepon itu pun terputus. Yoon Hyunbi menghela napasnya kasar. Hyunbi segera pergi keluar kelas.

Byun Baekhyun, namja itu tak sengaja melihat Hyunbi lewat dengan wajah kesal. Baekhyun tak jadi membuka lokernya dan lebih memilih menyusul Hyunbi.

Hyunbi duduk disamping rak buku perpustakaan. Hyunbi menelungkupkan wajahnya.

“Ya, mwo-hae?” Ucap Baekhyun.

Hyunbi segera mengibaskan tangannya. Bermaksud menyuruh namja itu pergi.

“Shireo.” Sahut Baekhyun. Baekhyun duduk disamping Hyunbi.

“Ceritalah ..” Ucap Baekhyun.

“Amugeopto ani-ya ..” Sahut Hyunbi.

“Eii .. geotjimal..”

“Jinjjaro ..” Sahut Hyunbi sambil mengangkat wajahnya. Baekhyun menoleh dan menatap Hyunbi.

“Bugh”

Hyunbi memukul kepala Baekhyun kesal.

“Aish ..” Gumam Hyunbi.

“Pukul lah lagi, agar kesalmu berkurang ..” Ucap Baekhyun dengan senyumannya. Baekhyun menyodorkan kepalanya agar Hyunbi bisa leluasa memukulnya.

“Kah ..” Ucap Hyunbi terdengar seperti gumaman.

Baekhyun tetap menyodorkan kepalanya. Hyunbi menatap Baekhyun kesal.

“Cih .. Ya! Aku bukan anak kecil lagi, Hyun-ah .. jadi, sebelum aku benar-benar memukulmu lebih baik kau pergi ..”

Baekhyun mengangkat kepalanya.

“Eii ..” Baekhyun mengacak rambut Hyunbi gemas.

“Ternyata Uri-Hyun sudah besar, eung?” Ucap Baekhyun dengan tertawa kecil.

“Kajja!” Baekhyun memegang tangan Hyunbi dan menarik Hyunbi agar bangun.

“Ya!” Seru Hyunbi.

Baekhyun tak menghiraukan seruan Hyunbi dan masih menarik Hyunbi agar keluar dari perpustakaan. Hyunbi hanya dapat menghela napasnya.



Hye Saera, yeoja itu keluar kelas. Hyunbi dan Baekhyun tiba-tiba saja lewat didepannya. Membuat yeoja berambut ikal itu menghela napasnya pelan.

“Ya! Yoon Hyunbi!” Seru Saera.

Tapi, yang diteriakinya menghiraukannya begitu saja.

“Aish, kenapa aku jadi bisa berteman dengan orang seperti dia ..” Gumam Saera.

Saera melanjutkan langkahnya menuju kantin. Langkahnya kali ini terhenti karena Kim Jongin dan Oh Sehun berdiri tepat dihadapannya.

“Pikyeo ..”

Jongin dan Sehun bergeming. Saera menghela napasnya kasar.

“PLETAK”

“PLETAK”

“Joah ..” Kesal Saera. Sedangkan 2 namja itu meringis pelan.

“Ya!” Seru kedua namja itu. Saera menjulurkan lidahnya dan berlalu begitu saja.

“Aku sangat benci dengannya ..” Ucap Sehun. Jongin menatap Sehun tajam.

“Jangan membencinya ..”

“Arra ..” Sehun langsung meninggalkan Jongin karena kesal.

“Ya ..!”



Baekhyun melepaskan genggaman tangannya. Dia beralih menatap Hyunbi.

“Mareba ..” Pinta Baekhyun. Hyunbi bergeleng pelan.

“Mare ..”

“Jinjja amu-“

“Ya! Apa gunanya ada sahabat jika setiap ada permasalahan kau tak mau memberitahuku, ongh?”

Hyunbi balas menatap Baekhyun.

“Kapan aku pernah melakukan itu?”

“Apa perlu kusebutkan?”

“Tesseo. Ya! Byun Baekhyun. Tidak selamanya aku bisa memberitahumu berbagai hal. Ingat! Kita sudah dewasa. Mungkin ada beberapa hal yang tidak perlu kau ketahui tentangku.”

“Mwoga? Ongh? Kenapa aku tidak perlu tahu? Jangan hanya karena beberapa kata persahabatan kita hancur, Yoon Hyunbi.”

“Geunyang ..”

“Geunyang mwo? Mare ..”

Hyunbi membuang tatapannya. Dia tak ingin melihat Baekhyun saat ini.

“Jebal kah ..”

Baekhyun menatap Hyunbi dan membuang tatapannya.

“Geurae .. “ Sahut Baekhyun final.

Hyunbi bergeming. Dia membiarkan Baekhyun pergi.



Saera masuk kedalam kelas dan mendapati suasana yang begitu dingin.

Baekhyun dan Hyunbi sama-sama diam ditempat duduk mereka. Jongin dan Sehun menatap Baekhyun-Hyunbi bingung.

“Ada apa ini? Perang dinginkah?” Ucap Jongin.

Sunyi. Baik Baekhyun maupun Hyunbi masih saja diam.

“Aigoo .. kenapa kalian sering sekali bertengkar, eoh? Lama-lama kalian bisa pacaran juga ..” Ucap Sehun.

“Ya!” Seru Saera. Sehun langsung dapat pukulan dari Saera.

“Aish ..” Sehun mengelus kepalanya.

“Yoon Hyunbi-ya ..” Saera mencoba mencairkan suasana. Tapi nyatanya, itu malah membuat suasana jadi tambah dingin.

“Ya! Byun Baekhyun!” Seru Saera.

Baekhyun langsung bangkit dan pergi begitu saja.

“Aahh .. jinjja ..” Gumam Saera.

“Chagia .. tesseo, geumanhe ..” Ucap Jongin. Saera hanya menghela napasnya pelan. Dia benar-benar bingung jika two-Hyun sedang bertengkar.



Dua hari berlalu setelah hari dimana two-Hyun bertengkar. Hari ini, ntah kenapa Hyunbi ingin sekali keluar rumah padahal diluar cuacanya sangat dingin.

“Hyunbi-ya .. kau mau kemana?” Tanya eomma Hyunbi.

“Eum, hanya jalan-jalan.” Sahut Hyunbi. Eomma Hyunbi menatap pakaian Hyunbi. Hyunbi hanya menggunakan baju lengan pendek dengan levis panjang.

“Kau tidak menggunakan jaket? Diluar dingin ..” Hyunbi bergeleng pelan.

“Aniya .. kalkhe ..”

“Eum, hati-hati ..”

Hyunbi mengangguk pelan. Dia pun pergi keluar rumah. Hyunbi melangkah menuju sungai Han. Dia duduk begitu saja disalah satu bangku yang terletak disana. Tanpa dia sadari, Baekhyun tiba-tiba saja duduk disampingnya.

“Mwo-anya?”

Hyunbi menoleh, kemudian mengalihkan tatapannya.

“Molla .. Hanya duduk, mungkin.” Hyunbi tertawa kecil.

“Cih ..” Baekhyun ikut tertawa kecil. Dia menoleh dan mengacak rambut Hyunbi gemas.

“Ya! Singkirkan tanganmu.”

Baekhyun kembali tertawa.

“Aigoo .. rupanya uri-Hyun sudah tidak marah lagi, eoh?”

“Mwo ..”

Hyunbi memukul Baekhyun kesal beberapa kali.

“Arraseo .. arraseo, geuman.” Ucap Baekhyun dengan senyum lebarnya.

“Aigoo .. cih ..” Hyunbi tersenyum kecil.

“Balapan lari?” Ajak Baekhyun.

“Shireonde ..”

“Eii- Ya!” Seru Baekhyun saat Hyunbi sudah lari lebih dulu.

“Kau curang, Yoon Hyunbi.” Teriak Baekhyun.

“Ani. Kau saja yang terlalu lambat, Byun Baekhyun.” Teriak Hyunbi. Kemudian dia tertawa dan mengolok-olok Baekhyun.

“Ya! Awas kau ..” Seru Baekhyun.

Mereka pun saling kejar-kejaran.



Baekhyun dan Hyunbi pergi ke sekolah seperti biasanya lagi. Baekhyun dan Hyunbi terus tertawa membuat Jongin, Saera dan Sehun menatap mereka lucu. Sesekali Hyunbi memukul Baekhyun kesal sedangkan Baekhyun berusaha menahan sakit yang dia rasakan. Mereka berlima pun masuk kekelas 2-2. Kelas mereka. Mereka duduk ditempat masing-masing saat Kim saem, wali kelas mereka masuk dan berdiri didepan meja.

“Anak-anak, hari ini ada murid baru dikelas kita.” Ucap Kim saem.

“Haksaeng, masuklah.”

Orang yang dipanggil kim saem pun masuk. Seorang yeoja masuk kekelas 2-2.

“Perkenalkan dirimu.”

“Ne ..”

“Annyeong, Moon Hwayoungie-yo .. Berasal dari Masan. Bangapta ..” Senyum terlukis dibibir Hwayoung. Senyumnya kembali mengembang saat matanya tertuju keseorang namja yang saat ini sedang mengganggu seorang yeoja yang duduk didepannya. Hwayoung langsung menatap yeoja yang diganggu oleh namja itu dengan tatapan tidak suka. Siapa lagi kalau bukan Baekhyun dan Hyunbi.

“Hwayoung, silahkan duduk ..” Hwayoung pun duduk dibaris paling depan.

“Geurae, pelajaran dimulai.”



Bel istirahat pun berdenting dengan nyaring.

“Untuk hari ini, itu saja. Selesai.”

“Ne, Gomapseumnida ..”

Kelas 2-2 pun langsung ribut disana-sini.

Baekhyun, Hyunbi, Saera, Jongin dan Sehun segera pergi menuju kantin.



Hyunbi makan dalam diam. Begitupun juga dengan Baekhyun.

Hwayoung menatap kawasan kantin dan semua tempat duduk penuh. Saera yang tak sengaja melihat Hwayoung, refleks memanggil yeoja itu.

“Ya! Anak baru. Duduklah disini.” Ucap Saera.

Hwayoung menoleh dan mengangguk pelan. Dia pun duduk disamping Baekhyun, membuat senyumnya mengembang.

“Hye Saera ..” Ucap Saera. Hwayoung tersenyum menanggapi.

“Gomawo, karena sudah mau makan dan berteman denganku.”

Saera mengangguk. Dia pun kembali memakan makanannya.

Hwayoung melirik kearah Baekhyun. Baekhyun tersenyum saat memandang kearah depannya. Membuat semburat kecil muncul dipipi Hwayoung.

Hyunbi tak sengaja melihat Hwayoung sedang menatap Baekhyun, kemudian Hyunbi tertawa kecil.

“Yoon Hyunbi ..” Ucap Hyunbi membuat Hwayoung tersentak kecil. Hwayoung segera mengalihkan penglihatannya.

“Ongh? Ongh …” Sahut Hwayoung.

“Kim Jongin ..”

“Oh Sehun ..”

“Byun Baekhyun ..”

Mereka berucap satu-persatu. Hwayoung tersenyum menanggapi.

Saera dan yang lainnya ikut tersenyum. Hyunbi bangkit dari duduknya sambil membawa nampan makannya.

“Ket?” Tanya Baekhyun.

Hyunbi mengangguk. Baekhyun pun ikut berdiri dan pergi bersama Hyunbi. Mata Hwayoung mengikuti arah kemana mereka pergi. Perasaan tidak suka terhadap Hyunbi tiba-tiba muncul lagi dibenaknya.

“Wae? Kau pikir mereka pacaran? Ani. Mereka sahabat sejak kecil. Sejak umur 6 tahun.”

Ucapan dari Saera membuat secercah cahaya masuk kedalam hati Hwayoung.

“Majja. Mereka memang seperti itu. Lihat saja mereka nanti pasti akan berkencan-“

“Bugh”

Saera langsung saja memukul Sehun menggunakan sendok makannya. Membuat Sehun meringis menahan sakit.

“Mian, Hwayoung-ah ..” Ucap saera.

Hwayung tersenyum tipis menanggapi.

‘Sahabat? Cih.’



Hyunbi merangkul Saera dan berjalan bersama. Baekhyun juga berjalan disamping Hyunbi. Sedangkan Jongin dan Sehun berjalan disamping Saera.

Hwayoung yang melihat hal itu, tersenyum.

“Yoon Hyunbi, apa sahabat perlu sedekat itu?” Gumamnya.

“Lihatlah nanti, kau pasti tidak akan bisa sedekat itu lagi.”

Hwayoung pun ikut keluar kelas dan pulang.

“Hyunbi-ya ..” Panggil Saera. Hyunbi menoleh.

“Mwo?”

“Kau tahu? Hwayoung, dia pikir  kalian berkencan ..”

Baekhyun refleks menoleh ketika mendengar kata ‘berkencan’ tercelos dari mulut Saera.

“Jinjja .. cih ..” Hyunbi tersenyum geli mendengar ucapan Saera.

“Kapan kau tahu hal itu?” Sahut Baekhyun.

“Tadi, dikantin.” Jawab Saera.

“Ongh. Saat kalian pergi.” Sambung Jongin.

“Sepertinya dia menyukaimu, Hyun-ah ..” Ucap Hyunbi membuat Baekhyun menautkan alisnya.

“Mworago?”

“Moon Hwayoung, yeoja itu sepertinya menyukaimu ..” Ulang Hyunbi.

“Eii .. itu tidak mungkin. Dia bahkan baru saja masuk. Sudahlah, jangan bicara omong kosong.”

“Mungkin dia benar menyukaimu. Nyatanya, tadi aku melihatnya menatapmu terus-menerus. Sejak dia pertama kali masuk kekelas kita dan juga saat dikantin. Bahkan pipinya memerah saat menatapmu.” Ucap Sehun.

“Ongh. Kau benar, Sehun-ah. Aku juga melihatnya ..” Ucap Hyunbi.

“Eii .. geuman, geuman. Apa kalian sedang berusaha menyudutkanku?”

Hyunbi dan Saera saling pandang.

“Cih, aniya .. kajja ..” Ucap Hyunbi. Mereka pun kembali melangkah pergi.



Jam 9 malam. Mata Baekhyun masih terbuka lebar. Tak ada tanda-tanda rasa kantuk menyerangnya. Baekhyun menggeram kesal. Diraihnya jaketnya dan pergi keluar.

“Byun Baekhyun, kau mau kemana?” Teriak Aboeji Baekhyun.

“Keluar sebentar, aboeji ..”

“Kalkhe …” Sambungnya. Baekhyun pun melangkahkan kakinya menuju sungai Han.

Angin musim dingin bertiup dengan tenang, seakan tak ingin membekukan orang-orang yang saat ini sedang berada disungai Han. Baekhyun duduk disebuah bangku yang sering ia duduki bersama Hyunbi. Seseorang tiba-tiba saja duduk disampingnya.

“Sudah kubilangkan jangan keluar malam lagi ..” Ucap Baekhyun tanpa menatap orang yang duduk disampingnya.

“Sepertinya, aku bukan orang yang kau maksud ..” Sahut orang itu. Baekhyun sontak menoleh ketika suara yang dia harapkan tidak dia dapatkan dan malah suara asing yang masuk kedalam indera pendengarannya.

“Kau mengingatku?” Lanjutnya.

“Anak baru ..”

Orang itu, Moon Hwayoung mengangguk.

“Kau bahkan tak menyebutkan namaku ..” Ucap Hwayoung.

“Mian, sepertinya aku lupa namamu ..”

“Apa kau selalu lupa nama orang lain?”

Pertanyaan dari Hwayoung membuat Baekhyun menautkan alisnya.

“Apa maksudmu?”

Hwayoung menoleh dan menatap Baekhyun. Dia tertawa kecil.

“Bukan apa-apa. Lupakan saja ..” Hwayoung kembali membuang tatapannya.

Baekhyun juga membuang tatapannya.

“Kau .. punya hubungan apa dengan Yoon Hyunbi?”

Pertanyaan kedua dari Hwayoung kembali menautkan alisnya. Kenapa bisa yeoja yang baru saja mengenalnya menanyakan hal semacam itu, bukankah itu hal yang tidak wajar? Dia bahkan menyebutkan nama Hyunbi dengan lengkap. Pertanyaan itu tiba-tiba saja muncul dibenak Baekhyun.

Merasa tak direspon, Hwayoung menoleh dan mendapati Baekhyun dengan ekspresi terkejut. Mungkin.

“Byun Baekhyun .. kau baik-baik saja?” Tanya Hwayoung membuat Baekhyun tersadar dari pikirannya.

“Ongh? Ongh .. aku baik-baik saja.” Sahutnya. Hwayoung tersenyum.

“Jawablah pertanyaanku ..”

“Kenapa kau ingin tahu?”

“Kenapa aku ingin tahu? Karena ..”

“Aku hanya ingin tahu.” Lanjut Hwayoung. Baekhyun menghela napasnya. Dia berhenti menatap Hwayoung dan lebih memilih menatap pemandangan sungai Han. Baekhyun menautkan jari-jemarinya yang lentik.

“Aku punya hubungan apa dengan Yoon Hyunbi? Aku tidak yakin memberitahumu. Kau pasti bingung dengan jawabanku.”

“Tidak. Bicaralah ..” Baekhyun tersenyum miring.

“Yoon Hyunbi orang yang sangat berarti untukku. Dan aku punya hubungan apa dengan Yoon Hyunbi? Mungkin bisa dikatakan aku lebih dari sahabat dan lebih dari saudaranya .. karena aku tahu semua tentangnya.”

Perkataan Baekhyun bagai sebuah pisau yang menusuk ulu hatinya. Seharusnya dia tidak menanyakan hal itu. Sudah jelas, sepertinya Baekhyun menganggap Hyunbi lebih dari sahabat dan perkataan Saera sepertinya mustahil jika mereka hanya bersahabat sejak kecil. Tapi, perkataan Baekhyun juga membuat perasaan bencinya terhadap Hyunbi semakin bertambah. Rasa ingin mencelakai Hyunbi pun tiba-tiba muncul dibenaknya. Hwayoung tersenyum tipis.

“Benarkah? Ternyata perkataanmu benar. Aku bingung dengan jawabanmu ..” Ucap Hwayoung dengan tertawa kecil.

Baekhyun tersenyum.

“Sudah kukatakan, bukan?” Ucap namja bermata sipit itu.

Senyum dari namja sipit itu membuat perasaan suka Hwayoung terhadap Baekhyun meningkat drastis. Hwayoung ikut tersenyum.

‘Apa aku benar-benar harus melukainya?’



Hyunbi keluar dari rumahnya. Kakinya melangkah menuju sungai Han. Saat sudah berada disungai Han, kaki Hyunbi terhenti ketika melihat sosok namja yang sangat ia kenali. Hyunbi berniat melangkahkan kakinya menuju sosok tersebut tapi niatannya langsung menghilang. Seorang yeoja datang dengan tiba-tiba dan duduk disamping Baekhyun. Alis Hyunbi berkerut. Sepertinya dia mengenali yeoja itu.

‘Moon Hwayoung? Bukankah dia anak baru dikelasku?’

Ya. Tidak salah lagi, rambut pendek sebahu itu, dia pasti Moon Hwayoung.

Mereka mengobrol. Hyunbi mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan. Hyunbi tertawa kecil saat mendengar jawaban Baekhyun. ‘aku lebih dari sahabat dan lebih dari saudaranya’.

“Cih, jawabanmu sangat konyol, Byun Baekhyun.” Gumam Hyunbi. Tapi, tawa itu berubah menjadi ekspresi kebingungan. Moon Hwayoung, yeoja itu saat ini sedang tersenyum misterius.

‘Ada apa dengan senyum itu?’



~ To Be Continued ~

Filed under: friendship, romance, Uncategorized Tagged: Baek Hyun, Baekhyun, Baekhyun EXO, baekhyune, Byun Baekhun, byun baekhyun, byun baekhyunn

Show more