Title : Dirty Angel (Section VII)
Author : kaialium
Cast : Oh Sehun, Oh Hyena, EXO
Genre : Angst, Thriller, Dark Romance, Marriage-life
Rating : 17+
Length : Multichapter
Disclaimer : Inspired by many novels and fanfictions. Visit Nightmare City for more.
Teaser | Section I | Section II | Section III | Section IV | Section V | Section VI | Section VII
*Bold : For Flashback
“Tuan Park ada yang ingin menemui anda.” Sekretaris Chanyeol mengetuk pintu ruang kerjanya dengan sopan dan mempersilahkan gadis yang berdiri di belakangnya memasuki ruangan tersebut sebelum kembali menutup pintu tersebut. “Hyena? Mengapa-”
“Long story – short. I got dropped out of school.” Hyena menduduki duduknya di salah satu kursi yang berhadap – hadapan langsung dengan Chanyeol dan hanya dibatasi oleh meja mahogany mewah. “Damn, Hye. You’re not fucking Bill Gates that dropped out of Harvard and now he’s a billionaire.” Chanyeol menatap adiknya tidak percaya. Gadis di hadapannya memiliki prestasi yang menjulang selama satu tahun setengahnya berada di SMA, dan sekarang adiknya berkata ia di keluarkan dari sekolah?
“Kepala sekolah mengetahuinya, Yeol. Minggu lalu mereka mengadakan praktik kesehatan untuk semua murid. Kau tahu sekolah itu sangat ketat terhadap peraturan, dan ya mereka menganggap aku telah melakukannya.”
“Persetan! Aku akan datang ke sekolahmu.” Chanyeol segera menarik jasnya dari senderan kursinya dan baru saja akan melangkah pergi sebelum Hyena memanggilnya. “Yeol, sekolah tidak penting.” Chanyeol menatap adiknya, melongo. “Kau masih ingat kondisimu saat kau menerima aku menjadi adikmu?” Chanyeol terduduk di kursinya perlahan. Ia memperhatikan gerak gerik adiknya yang merogoh sesuatu di dalam tas sekolahnya.
“Hye, jangan bilang itu-” Chanyeol belum sempat mengakhiri kalimatnya sebelum Hyena menyodorkannya sebuah map hitam berisi kertas putih dengan formulir pendaftaran sebagai salah satu karyawan barnya. “Aku menepati janjiku, Yeol. Kau juga sebaliknya.”
“Hye, jangan bodoh. Kau tahu aku hanya menerima karyawan perempuan untuk menjadi wanita penggoda. Kau tidak bisa menjadi seorang bartender, bouncer, atau sekretarisku. Hye, ini bodoh. Aku tidak akan menerimanya.” Chanyeol membanting map tersebut ke mejanya dan mengangkat kedua tangannya tanda ia tidak ingin berurusan dengan semua ini. Hyena menatap kakaknya keras.
Gadis itu berdiri dari duduknya dan menempatkan kedua tangannya di atas meja kerja Chanyeol menatap mata kakaknya dengan penuh kelicikan. “Park Chanyeol. I have a crush on you best friend.”
“Fuck off, Hye. My best friends are off – limit.” Chanyeol menggertakan giginya. Sahabatnya? Siapa? Baekhyun? Yang benar saja. Chanyeol menatap adiknya yang menggigit bibirnya kesal. “Baiklah. Siapa?” Chanyeol menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya, menyenderkan punggungnya dan menatap Hyena menantang gadis itu.
“South Korea youngest CEO.” Giliran Hyena menyilangkan tangannya di depan dadanya dan menantang Chanyeol yang hanya dapat melebarkan matanya mendengarkan kalimat gadis itu. 5 Detik berlalu dan terdengarlah tawa ejekan Chanyeol yang menggelegar seisi ruangan tersebut membuat adiknya menatap Chanyeol seperti ia orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa. “Oh Sehun? Oh fucking Sehun!? You’ve lost your mind, little sister. He doesn’t involve himself with girls. I almost thought that he was gay until he kissed Xiumin sister out of bet.”
“Lihat saja, Park Chanyeol. Dia akan jatuh cinta kepadaku.” Hyena menjilat bibirnya yang terasa kering. Chanyeol yang baru saja mengumpulkan kesadarannya dari tertawa terlalu puas, mengambil penanya sebelum menandatangani formulir Hyena.
“I’d like to see you try, little sister.”
Hyena tersenyum dan segera mengambil mapnya. “Terimakasih, Tuan Park. Kapan aku akan mulai bekerja?” Hyena mengubah nada suaranya menjadi lebih sopan tapi menggoda. Chanyeol menggigit bibirnya sebelum menatap Hyena. “Malam ini. Ini kunci kamar riasmu.” Chanyeol menyerahkan kunci berwarna perak pada Hyena dan gadis itu menerimanya sebelum berjalan keluar dari ruangan tersebut, menutup pintunya rapat.
“Don’t worry, brother. I can guarantee that Oh Sehun will have his pants on fire just for me.”
❥kaialium
“Sehun-ah.” Chanyeol melambaikan tangannya terhadap laki – laki yang baru saja memasuki barnya dan melihat ke sekeliling mencari teman – temannya. Sehun yang melihatnya segera berjalan ke arah booth spesial mereka dan mendudukan dirinya di sebelah sahabatnya, Chanyeol. “Dimana Luhan?” Tanya Sehun kepada teman – temannya yang sedang meneguk bir yang telah di sediakan bar.
“Hmm, tadi menemukan pelacur baru. Dia akan kembali dalam 3… 2… 1…”
“Sehun-ah!” Pria berparas cantik tersebut melambaikan tangannya pada Sehun yang hanya menatap gadis yang berjalan di sebelah Luhan dengan menggoda. ‘Sial, celanaku ketat.’ rutuknya dalam hati. “Perkenalkan, ini Himeros! Dia wanita baru di bar ini, benar Chanyeol?”
Chanyeol yang sedari tadi sedang bercanda dengan Kris menengokkan kepalanya dan seketika ia menyemburkan cairan yang berada di mulutnya hingga ia terbatuk. “H- huh?” Chanyeol menatap Luhan dan Himeros secara bergantian. Mulutnya menganga melihat gadis bernama Himeros tersebut. “Dia wanita baru, bukan?” Tanya Luhan kembali. Chanyeol segera membenarkan postur tubuhnya dan menganggukan kepalanya. “Ya, itu benar. Selamat datang, Himeros.”
“Mr. Park, fancy seeing you here.” Himeros tersenyum kepada bossnya tersebut yang hanya di balas dengan dengusan diam oleh Chanyeol. Luhan tersenyum dan mendudukan dirinya di kursi sebelah Sehun, ia menarik pinggang Himeros hingga gadis itu terduduk di pangkuannya. “Luhan, bagaimana dengan Eros?” Xiumin yang sedang menyalakan rokoknya melihat Luhan. “Lupakan dia.” jawab Luhan enteng.
Sehun yang sedari tadi tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari Himeros hanya menggelengkan kepalanya. ‘Apa yang aku pikirkan? Dia hanya seorang pelacur.’
Himeros menatap Chanyeol yang sedari tadi melakukan gerak gerik yang aneh untuk mencuri perhatiannya. Ia melihat bibir Chanyeol mengatakan sesuatu, sepelan mungkin agar identitasnya tidak ketahuan. “Hye, kau gila?”
Himeros atau Hyena hanya mengendikkan bahunya pada Chanyeol sebelum mengalihkan pandangannya lagi terhadap Luhan yang sedang menggelitiki pahanya dengan jari – jarinya yang panjang. “Tuan Lu~” Hyena menangkap jemari Luhan dan membawanya ke depan bibirnya untuk di kecupnya jemari Luhan. “Fuck Yeol, she’s hot. Where did you get her?” Kris menyikut bahu Chanyeol yang hanya memperhatikan Hyena dengan mulut terbuka lebar.
Tiba – tiba sebuah tangan kecil menjambak rambut Hyena dengan kasar membuatnya terjatuh dari pangkuan Luhan ke lantai yang dingin. Ia melihat ke atas menghadap sang pelaku. Seorang gadis dengan floral dress dan make up yang luntur akibat air matanya menatap Hyena jijik. “Jauhi tunanganku!”
Luhan yang awalnya diam terbingung akhirnya berdiri membantu Hyena sebelum mengalihkan pandangannya ke gadis yang berada di hadapannya. “Yunmi-ya, maafkan aku-”
“Aku membencimu, Luhan! Kau berjanji hari ini kita akan berkencan! Aku sudah menunggumu 2, 5 Jam Lu!” Gadis itu menangis semakin keras dan lari meninggalkan Luhan dan Hyena yang hanya memperhatikan drama di hadapannya. “Yunmi!” Tanpa ba bi bu, Luhan segera menyusul gadis bernama Yunmi tersebut meninggalkan Hyena.
“Saya permisi dulu, tuan – tuan.” Hyena membungkukkan tubuhnya membuat Sehun yang pas berada di depannya dapat melihat dua gunung yang menurut Sehun cukup untuk tangannya remas. Sehun menyilangkan kakinya rapat menyembunyikan tenda yang terbentuk di antara selangkangannya. Ia memperhatikan gadis itu sebelum beranjak berdiri dari kursinya.
“Kau mau kemana?” Tanya Suho yang sedang meneguk segelas vodka. Sehun hanya merapihkan jas hitamnya sebelum beranjak pergi meninggalkan teman – temannya yang berteriak memanggilnya. Sehun berjalan tak tentu arah, ia hanya ingin menemukan gadis itu kembali. Ia melihatnya. Rambut panjang bergelombang menutupi sampai pinggangya, dress hitam ketat yang berhenti di tengah pahanya dan stilletos hitam yang menutupi kakinya. Ia melihat gadis itu berjalan ke belakang bar sebelum membuka pintu belakang bar. Dahi Sehun mengernyit heran. Mengapa ia kesana? Kakinya bergerak menuju pintu belakang bar dan membukanya, mendapati gadis itu sedang terjongkok dan menyenderkan tubuhnya di tembok yang kotor tersebut.
“Bukankah kau seharusnya berada di sana?” Sehun berkata dengan arogan. Hyena mendongakkan kepalanya mendapati pria yang menjadi incarannya sedang memandangnya dingin. Ia berdiri dari jongkoknya dan merapihkan bajunya sebelum ia maju beberapa langkah menuju Sehun hingga kini, stilletos hitamnya bersentuhan dengan ujung sepatu kerja Sehun. “Aku juga capai, Tuan Oh.” Hyena mengelus lembut pipi Sehun dengan buku – buku jarinya membuat badan Sehun bergetar. Hyena menyeringai licik sebelum berjalan kembali menuju bar sebelum jemari Sehun menarik pergelangan tangannya membuat Hyena merasakan dekapan pria tersebut.
“Jangan menggodaku, Himeros.” Sehun berbisik tepat di telinga Hyena membuat sang gadis bergetar sebelum ia membetulkan komposur tubuhnya kembali. “Bukankah itu tugasku, Tuan Oh? Aku wanita penggoda.” Sehun menghembuskan nafas gusarnya di leher Hyena mendengarkan kata – kata gadis tersebut. “Kau benar. Tapi, kau miliku.”
“Self – declared? Mr. Oh, I belong to nobody.”
Sehun menyeringai sebelum jemari panjangnya berjalan lembut menyusuri tulang leher gadis tersebut menuju pundaknya yang terbuka, berjalan singkat di sisi kedua lengan Hyena dan berhenti di paha gadis tersebut, mecengkramnya. “Bagian tubuhmu yang aku rasakan tadi adalah milikku, Himeros. Jangan kau lupa itu. From your collarbone to your thighs, it’s my authority. No one, I said no one can claim what’s mine. Got that, little girl?”
❥kaialium
Tidak terasa, waktu berlalu cepat bagi Hyena dan Sehun. Usia kandungan Hyena yang telah mencapai 8 bulan membuat perut gadis itu membuncit. Tidak ada ancaman dari Kyuhyun selama 8 bulan berlangsung. Mereka bahkan seperti telah melupakan pria bernama Cho Kyuhyun. Hari itu adalah hari Minggu yang cerah. Cruise Ship mewah nan megah milik keluarga Zhang mengapung di atas lautan biru yang tenang.
Kedua insan yang bahagia tengah melaksanakan pernikahan sakral mereka. Dengan hanya keluarga dan sahabatnya yang menjadi saksi dari acara yang begitu membahagiakan ini.
“With this hand, I will lift your sorrows.
Your cup will never be empty, for I will be your wine.
With this candle, I will light your way into darkness.
With this ring, I ask you to be mine.”
Seusai Lay mengatakan janji pernikahannya, Pastor mendeklarasikan mereka menjadi pasangan suami istri. Lay mencium bibir gadisnya bahagia dan semua orang yang menjadi saksi berteriak ricuh menyelamati pernikahan Lay.
“Minsu-ah, kemari.” Yunmi memanggil Minsu yang sedang berargumen sedang dengan Chanyeol. Minsu menoleh dan meninggalkan Chanyeol sendiri sebelum beranjak menuju teman – temannya yang sedang heboh berfoto dengan sang mempelai wanita. Chanyeol melangkahkan kakinya berat menuju teman – temannya yang sedang duduk di satu sisi dalam ruangan tersebut. “Oi, Kau mengapa lesu?”
“Kau tahu… Minsu kan sedang hamil. Aku tidak mau ia kecapaian tapi ia malah marah padaku.” desah Chanyeol. Minsu memang sedang hamil. Mereka mengetahuinya ketika perut Minsu membuncit dan ia sering mendapatkan morning sickness. Ajaibnya, usia kandungan Hyena dan Minsu sama. “Ia tidak akan terlalu capai, Yeol.” Baekhyun menepuk pundak sahabatnya tersebut.
“Aku tahu, hanya saja aku khawatir.” Chanyeol berkata sebelum mengalihkan pandangannya kembali pada Minsu yang sedang tertawa bersama Mina. Tiba – tiba saja terlihat Mina berjalan ke arah Kai yang duduk di sebelah Luhan dan mendudukan dirinya di atas pangkuan Kai. “Kau mengapa, hmn?” Kai mengelus rambut Mina dengan lembut menanyakan keadaan gadisnya yang tiba – tiba saja menjadi manja padanya. Bukannya ia tidak suka, hanya saja sangat aneh.
“Mmm. Aku hanya ingin bersamamu.” Mina menyenderkan kepalanya di pundak Kai memainkan jemari Kai di tangannya. Kris mendengus kesal. “Get a room.”
Luhan meneguk wine-nya dan melihat Kris. “Get a wife.”
Karena Mina, gadis – gadis yang awalnya berkumpul sekarang berjalan menuju suami mereka masing – masing. Chanyeol yang melihat Minsu di depannya segera menarik pinggang gadis itu hingga ia terduduk di atas pangkuan suaminya. “Yeol, aku berat.” Chanyeol hanya menggelengkan kepalanya dan terus mendekap Minsu erat. Berbeda dengan Yunmi dan Luhan yang sedang bertengkar.
“Ya! Kau pikir kau kecil hah? Menyingkir dari pangkuanku Lu Yunmi, kau berat!” Teriak Luhan mencoba menyingkirkan gadis itu dari pangkuannya. Yunmi menatap suaminya kesal. “Heol. You were fine when I’m riding you!” semua orang yang mendengarnya segera tersedak saliva mereka sendiri.
“That’s a different case, you niny!” Luhan menyerah menyingkirkan Yunmi dari pangkuannya dan hanya menempatkan kepalanya di dada Yunmi. Hyena dan Sehun hanya tertawa melihat kedua pasangan yang terus saja berargumen itu. Tiba – tiba, Hyena mengerang kesakitan merasakan bayinya menendang perutnya. “Kau harus menjinakkan putramu, Tuan Oh.”
Sehun terkekeh mendengarnya. Ia mengelus perut Hyena yang membuncit dan berbisik. “Putraku, Eomma-mu merasa kesakitan, berhentilah menendangnya.” Seperti bayi dalam kandungan tersebut mendengarkannya, tidak terasa tendangan lagi. Hyena tersenyum melihat Sehun yang telah berubah sejak pertama kali mereka bertemu.
Hari itu memang indah. Tapi, hanya akan berlangsung sementara.
❥kaialium
Malam itu, Kim Mina memasuki rumahnya yang gelap. Kai yang masih berkutat dengan mobilnya di garasi tidak sadar dengan bayangan hitam yang berdiri jauh di belakang istrinya. Mina membuka pintu utama rumahnya dan mendapatkan sebuah kotak hadiah yang di hias dengan rapih dan indah di depan matanya dan seutas pita terdapat di tutup kotak tersebut.
Mina membukanya mendapatkan sebuah mawar yang tengah berubah warna menjadi kecoklatan karena layu. Ia meraih setangkai bunga mawar itu dan akan beranjak lari sebelum sebuah tangan membekap mulutnya, menahan teriakan yang akan lolos dari bibir mungil itu dan membawa tubuh gadis itu pergi. Kai yang baru saja selesai melihat mobilnya berjalan menuju pintu utama rumah mereka sebelum terpaku melihat keadaan rumah yang masih gelap gulita dan tanpa istrinya berada di situ. Ia melangkahkan kakinya perlahan masuk ke dalam rumahnya. “Mina? Ayolah, sayang. Kau tidak bisa mengalahkanku dalam permainan petak umpet ini. Aku akan selalu menemukan-”
Kaki Kai yang masih dibalut sepatu itu merasakan sebuah benda di bawah solnya. Ia menyingkirkan kakinya dan menekuk kakinya bersimpuh di lantai meraih setangkai mawar coklat layu yang sudah hancur lembarannya akibat ia injak. Ia melihat kotak yang hanya berjarak beberama senti dari bunganya dan melihat secarik kertas putih dengan pena merah mengukir rangkaian kalimat.
“Let’s play hide and seek, Kim Jongin? -CKH.”
“Bajingan!” Kai segera berlari menuju mobilnya dan menghidupkan mobil itu dengan panik dan langsung menekan gas membuat mobil Lamborghini Adventador itu menggerung nyaring. Ia menyetir mobilnya dengan kecepatan di atas 200 km/jam. Dengan tangan bergetar takut tangannya meraih ponselnya yang berada dalam saku celana kain hitamnya.
“Call Sehun.”
Seketika ponsel itu mengeluarkan suara dari seberang sana. “Berhenti bercinta dan cepat beri tahu aku dimana tempat Nenek Ha.” seru Kai geram dan penuh emosi. Sehun dengan seketika menjawab alamat rumah Nenek Ha dan belum sempat ia bertanya apa yang terjadi, Kai sudah mengakhiri panggilan teleponnya. Mobilnya semakin bergerung nyaring lantas Kai menginjak gas sampai mentok. Berpuluh – puluh rambu lalu lintas ia terobos, mendapatkan bunyi klakson nyaring dari seluruh mobil yang merasa risih akan cara menyetirnya. Persetan dengan semua itu, pikirannya kalut hanya dengan Mina.
Ia berbelok tajam membuat mobilnya nyaris terbalik dan menginjak remnya dengan sekuat tenaga. Ia melihat ke arah rumah yang Sehun maksud melihat Nenek Ha sedang berdiri di luar pintu rumahnya dengan Mina yang sedang terduduk di kursi taman Nenek Ha dengan kedua tangan menyembunyikan wajahnya. Seketika Kai merasa seluruh beban telah diangkat dari pundaknya melihat gadis itu masih terbalut dengan baju lengkap dan tidak terluka.
“Mina.” Kai berjalan menuju gadis itu. Mina mendongakkan kepalanya dan tersenyum riang melihat suaminya dengan keringat bercucuran berjalan mendatanginya. Kai yang merasakan kedua lututnya lemas segera terjatuh di depan gadis yang tengah terduduk tersebut. Kepalanya beristirahat diatas kedua paha putih gadis itu dan dia menghela nafas panjang. “Kau tidak menangis?” Kai bertanya pelan pada gadis itu. Gadis itu menyusuri rambut hitam Kai dengan jemari lentiknya memberikan rasa hangat membuncah di hati lelaki tersebut, menenangkan detak jantungnya yang sempat berdetak gila. “Tidak. Karena kau pernah berjanji akan selalu menemukanku jika kita bermain petak umpat bukan?” Mina tertawa kecil mengingat masa kecilnya dengan Kai. Kai menegakkan kepalanya dan berdiri. Ia menarik tangan Mina menuju dekapannya dan mendekanya erat bagai Mina akan hilang jika ia mengkendorkan pelukannya. “Gadis bodoh, kau masih bisa bercanda?”
❥kaialium
Sehun terduduk di tempat tidurnya melihat sinar matahari membasuh wajah bak malaikat milik istrinya yang tengah tertidur lelap di sampingnya. Hamil membuat gadis itu mempunyai kantung mata dan pipinya semakin terlihat chubby. Sehun beranjak mengambil kaca matanya di nakas dan berjalan keluar dari kamarnya menuju sebuah pintu kamar di sebelah kamar utama. Ia membuka pintu berwarna putih itu dan mendapati kamar itu sudah berubah dari sebuah kamar tamu menjadi kamar untuk putranya kelak. Putra? Ya, Oh Sehun akan memiliki penerus perusahaannya kelak. Hyena sudah dikonfirmasi akan memiliki seorang bayi laki – laki. Mungkin akan setampan ayahnya. Atau mungkin jauh lebih tampan dari ayahnya. Ia melihat dinding yang dipenuhi kertas hitam sonogram putranya semenjak putranya hanya berbentuk gumpalan darah hingga sekarang terlihat seperti sebuah bayi manusia yang telah ditiupkan roh.
Ia tersenyum memikirkan putranya yang akan sangat dimanja oleh Mamanya. Karena memang, Hyena sangat menyayangi anak kecil dan akan melakukan apapun untuk anak kecil itu. Hidup memang indah, karenanya ia tidak akan menyianyiakan masa hidupnya di dunia. Tapi, di pojok pikirannya ia masih kalut dan ketakutan. Ia khawatir dan tidak tahu bagaimana caranya untuk menghilangkan Cho Kyuhyun dari muka bumi. Secara legal tentunya. Ia tidak ingin putranya melihat dirinya di balik jeruji besi.
“Sehun, ada apa?” Suara bak nyanyian malaikat menyapa gendang telinganya. Ia berbalik mendapatkan istrinya tengah berdiri di pintu mendekap perutnya yang membuncit. Sehun berjalan menuju Hyena sebelum membungkuk mengecup lembut perutnya gadis itu dan berbisik, “Selamat pagi, jagoan kecilku.” Ia menegakkan tubuhnya kembali dan bergerak menangkup kedua pipi Hyena sebelum melumat bibir pink gadis itu lembut. Membuat sang gadis merasakan kembang api di dadanya. Ciuman yang hanya menyampaikan rasa sayang yang membuncah diantara kedua pihak. “Selamat pagi istriku.” Sehun memisahkan bibir mereka dan menyatukan kening mereka bersama menikmati pagi hari mereka bersama – sama.
“Satu bulan lagi Oh Sehun.” gumam gadis itu. “Ya, satu bulan lagi.” ulang Sehun. Tidak perlu kata – kata untuk menunjukkan berapa bahagianya mereka sekarang dengan bertambahnya anggota keluarga kecil mereka. Ketenangan mereka diganggu dengan ponsel Sehun yang bergetar di saku celana pria tersebut. “Chanyeol.” gumam gadis itu melihat ID orang yang menghubungi Sehun di hari Senin pagi ini. “Aku bisa mengabaikannya jika kau mau.” Sehun mengangkat sebelah alisnya melihat gadis yang menjadi adik tiri dari kakak iparnya itu. “Angkatlah. Siapa tahu itu penting.”
Dengan malas Sehun mendengus dan menjawab panggilan Chanyeol. “Apa mau-”
“Rumah sakit! Minsu akan melahirkan jauh lebih awal! Air ketubannya baru saja pecah. Oh god, Hye I don’t really know what to do! Hye help me damnit!” Kakak tirinya berteriak panik. Seketika Sehun dan Hyena saling pandang dengan kedua mata yang hampir saja keluar dari tempatnya. “Kau serius? Baiklah tenanglah kami akan kesana sebentar lagi!” Hyena segera mengakhiri panggilan Chanyeol pada ponsel Sehun dan menarik Sehun menuju kamar mandi di kamar utama.
“Ya. kau gadis mesum. Kakak iparmu akan melahirkan dan kau mengajakku mandi bersama?” Sehun tersentak ketika Hyena dengan cepat membuka baju tidurnya dan baju tidur Sehun. “Aish, OhSe! Ini untuk mempersingkat waktu. Jangan macam – macam kau!” Hyena segera menyalakan shower yang segera membasuh kedua badan yang tidak tertutup kain tersebut. Sehun hanya dapat mendengus kesal melihat gadis yang tengah sibuk menyabuni badannya dengan cepat.
‘Hamil atau tidak kau selalu saja menggodaku, Oh Hyena!’
❥kaialium
“Chanyeol!”
Pria yang tengah terduduk di dekat pintu operasi itu menengok mendengar namanya dipanggil. Adik tirinya bersama adik iparnya tengah berjalan menuju dirinya dengan teman – temannya yang lain. “Hye.” Chanyeol menjulang tinggi di hadapan adiknya dengan kemeja putih dan kedua tangannya bersimbah darah. “Yeol-ah…” Hyena tersenyum menenangkan kakak tirinya dan memeluk pundak kakaknya yang langsung dibalas tidak memperdulikan tangan kakaknya yang bersimbah darah kering itu mengenai bajunya.
“Aku tidak tahu harus bagaimana… Tiba – tiba saja air ketubannya pecah dan kakinya dialiri darah. Dokter bilang ia mengalami pendarahan… Bagaimana ini, Hye? Bayi kami belum 9 bulan!” ucap Chanyeol dengan susah payah karena air mata dan ingus yang menghalanginya berbicara dengan normal. “Chanyeol-ah…” Hyena hanya mengelus rambut kakaknya lembut. Ia tidak bisa menemukan kata yang pantas diucapkan untuk saat ini sebelum Sehun akhirnya angkat bicara sebagai seorang dokter.
“Itu normal. Bayi yang lahir lebih cepat dari HPL-nya bisa dikarenakan karena rahim ibunya bermasalah, atau bayinya yang bermasalah. Jika tidak ada masalah dikeduanya, itu tidak apa – apa jika ia lahir lebih cepat. Hanya 5% – 6% presentase bayi yang lahir sesuai dengan HPL.”
Chanyeol menatap Sehun. “Benarkah? Minsu dan bayiku baik – baik saja?”
Sehun menganggukan kepalanya. Tak lama kemudian, Naeun datang dengan kopi hangat di tangannya. “Minumlah, percaya padaku kau membutuhkannya.” Naeun tersenyum manis pada Chanyeol. “Dimana Suho?” Sehun bertanya pada Naeun. “Ah ia memiliki jadwal operasi hari ini. Sebentar lagi juga selesai.”
Waktu demi waktu menunggu, teman – teman Chanyeol satu persatu datang untuk menguatkan laki – laki yang hari itu akan menjadi seorang ayah. Seorang dokter perempuan berjubah putih keluar dari ruang operasi dan melihat sekelilingnya dan melihat Chanyeol. “Apakah kau Tuan Park?” tanya dokter itu. Chanyeol hanya dapat menganggukan kepalanya. “Masuklah. Istri anda membutuhkan anda untuk melewati proses ini.” Sang dokter tersenyum hangat sebelum menuntun Chanyeol masuk kedalam ruang operasi.
❥kaialium
“Hey.”
Chanyeol melihat istrinya yang terkapar lemas di tengah ruang operasi. Ia membalas sapaan istrinya dengan senyuman tampannya. “Kau bisa melewati ini?” Chanyeol bertanya ragu pada istrinya. Minsu hanya mengangguk lemah sebelum kembali mengerang kesakitan.
“Baiklah. Tuan Park, aku butuh anda untuk menggenggam tangan Nyonya Park. Nyonya Park, tarik nafas dalam – dalam dan mulailah mendorong.”
Chanyeol menggenggam tangan Minsu erat yang hanya dapat dicengkram gadis itu karena ia merasakan rasa sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya. Chanyeol iba melihat kondisi istrinya itu langsung menunduk membisikkan kalimat manis di telinga wanita itu.
“Hey, kau bisa melewati ini, Oke?
Dia akan tumbuh tampan sepertiku.
Dia akan sepintar ibunya.
Terima kasih, Minsu. Aku bersyukur memiliki istri secantik dirimu.”
❥kaialium
Selamat Siang. Mohon maaf jika membutuhkan waktu lama untuk saya posting chapter baru. Ini chapter 8. Saya akan berusaha memposting lebih cepat untuk kedepannya.
Sisa dua pemberhentian terakhir sebelum akhirnya kita meninggalkan kota ini. Tolong siapkan senter anda, karena mulai sekarang perjalanan akan semakin gelap.
Semoga anda tetap bersama sampai akhir dari perjalanan ini.
Pemandumu,
kaialium
Filed under: Angst, Marriage Life, romance, Thriller Tagged: exo, Sehun