2016-02-10



Processed with VSCOcam with t1 preset

Title: You

Author/Twitter: Chika Afrida / @cxxkaf

Cast:

OC as Kimi Jeverra

Chen EXO as Chen

Kai EXO as Kai/Jongin

Sehun EXO as Sehun

Baekhyun EXO as Baekhyun

Other cast and EXO members

Genre: Romance, Friendship

Rating: PG-15/General

Length: Chapter

Disclaimer: Based on EXO Next Door webseries with a little improve

HAPPY READING! ^^

Back To The Seoul

-KIMI’S POV-

Hai, namaku Kimi Jeverra, usiaku kurang lebih 17 tahun sebenarnya aku berasal dari Korea. Namun, aku sudah pindah sejak umur 6 tahun ke Jepang bersama orang tuaku karena urusan pekerjaan yang mengharuskan ayahku pindah kesana, dan hari ini adalah hari pertama ku pindah kembali ke Korea Selatan tepatnya di Seoul setelah 11 tahun aku di Jepang.

Di Seoul, aku tinggal di apartemen milik kedua orang tuaku. Alasan aku pindah ke Korea sebenarnya tidak terlalu penting, sebenarnya aku pindah kesini hanya karena aku bosan dengan suasana di Jepang. Ya, bosan. Aku memang tipe orang yang mudah sekali bosan dengan hal-hal yang sepele seperti suasana dan lain-lain. Aku merasa beruntung karena orang tuaku masih sanggup mengabulkanm segala keinginanku. Selain itu, orang tuaku tahun depan juga akan kembali lagi ke Korea karena seluruh pekerjaannya sudah selesai.

Mulai minggu depan aku mulai bersekolah di Seoul Senior High School, sebenarnya untuk beradaptasi bukan hal yang sulit untukku, tapi entah mengapa aku merasa akan terjadi sesuatu yang menarik minatku selama aku bersekolah disana. Dan aku berharap bahwa itu hal yang baik bagiku.

Siang ini aku baru saja tiba di apartemenku. Tak perlu membawa barang banyak untuk pindah kesini, karena sebagian besar barangku sudah ada disini. Jadi aku hanya perlu membawa sisanya dan beres-beres sedikit.

Sore hari ini, aku berencana untuk membeli keperluanku pelengkap untuk tinggal disini, mulai dari bahan makanan hingga beberapa pakaian baru, dan aku memutuskan untuk pergi ke Myeongdong. Aku sangat rindu suasanya sore hari di Korea. Biasanya jika kedua orang tuaku sedang sibuk bekerja, aku selalu jalan-jalan sendiri mengitari Myeondong.

Setibanya aku di Myeongdong setelah beberapa kali salah naik bis. Ya, memang tak begitu sulit sebenarnya menemukan tempat ini, tetapi karena aku sudah lama tidak kembali ke Korea, sehingga aku sedikit lupa dengan jalanan di Seoul, jadi agak sulit untuk menemukannya.

Suasana Myeongdong sore ini lumayan ramai, ketika aku sedang berjalan-jalan melihat sekitar, tiba-tiba saja dari belakang beberapa anak remaja perempuan yang mungkin seumuran denganku berlari-lari dan hampir saja membuatku terjerembab jika aku tidak hati-hati. Sebenarnya aku penasaran apa yang membuat mereka berlarian seperti itu, tapi aku mencoba menghiraukan mereka. Aku terus berjalan menyusuri block-block disini dan melewati berbagai macam toko-toko yang menjual pakaian-pakaian dan mini market

Tak terasa hampir satu jam aku berjalan-jalan di Myeongdong dan membeli segala yang aku butuhkan untuk beberapa hari kedepan, akhirnya aku memutuskan untuk memasuki sebuah food street yang menjual tteokbokki. Ketika aku sedang menyantap tteokbokki pesananku, tiba-tiba segerombolan orang datang membeli tteokbokki disana juga. Hal itu membuatku tersedak dan menumpahkan teh yang aku pesan melalui mulutku dan membuatku tersedak. Aku mungkin tidak akan tersedak jika yang datang ke toko tersebut bukan EXO. Ya, EXO. Walaupun aku lama di Jepang, tapi aku sedikit banyak mengetahui tentang boyband di Korea. Karena popularitas EXO di Jepang dapat dikatakan sangat maju dan tidak sedikit remaja yang tau tentang EXO disana. Bahkan sahabatku disana juga sangat menyukai EXO. Ini pertama kalinya aku bertemu mereka secara langsung dan aku telah menumpahkan teh ke baju salah satu personil mereka.

-KAI’S POV-

Kali ini aku, Baekhyun, Chen, dan Sehun sedang berkeliling Myeongdong dan mencoba mencari beberapa makanan untuk para member lain. Sejak kami turun dari mobil, kami sudah menyedot banyak perhatian dari netizen yang mengenali kami, sebenarnya Manager hyung sudah memberi tahu kami agar tidak keluar hanya sekedar membeli makan. Namun Baekhyun dan Sehun bersikeras agar kami tetap pergi dengan syarat memakai masker.

Sebenarnya aku sendiri agak malas untuk keluar ke tempat umum seperti ini. Karena pasti banyak sekali para netizen yang mengikuti kami walaupun kami sudah menggunakan masker kemanapun. Jika aku boleh memilih, aku lebih suka berlatih dance di practice room atau sekedar tidur di kamar. Karena jadwal EXO akhir-akhir ini benar-benar padat dan aku sering merasa kelelahan belakangan ini.

“Kai! Bagaimana kalau kita membeli tteokbokki? Aku sudah lama tidak makan tteokbokki” ajak Baekhyun tiba-tiba.

“Baiklah.. bagaimana yang lain?” Tanyaku pada Sehun dan Chen.

“Ah hyuuung, aku ingin bubbleeee” rengek sehun. Ah! Magnae satu ini selalu meminta hal yang aneh.

“Apakah kau tidak bisa minum yang lain selain bubble?” Tanya Baekhyun galak.

“Ah hyuunngg. Aku sudah lama tidak minum bubble. Ayolaaah kumohon” katanya sambil ber-aegyo

“Baiklah-baiklah. Kita beli tteokbokki dulu, lalu kita beli bubble. Bagaimana?” Tawar Chen.

Huh. Aku kadang sering berfikiran bagaimana bisa Chen selalu menjadi penengah selain Suho hyung saat Sehun mulai bertingkah seperti anak-anak dan saat Baekhyun keras kepala.

Saat kami sedang memesan tteokbokki, aku melihat gadis disebelahku memperhatikan kami seperti melihat sesuatu yang menyeramkan. Tiba-tiba dia menumpahkan tehnya melalui mulutnya. Mulutnya sekali lagi. Sesaat kamudian aku hanya diam dan mencoba mencerna apa yang sedang terjadi.
A.. Apa.. Apa yang dia lakukan?! Apa salahku sehingga dia menumpahkan teh yang dia minum? Dan.. bajuku? Astagaaa apa dia sedang tidak sadar atau bagaimana??

“Ah.. em.. ma.. maaf.. apa yang harus aku lakukan?” ucapnya sambil bingung.

“Hyung?? Kau baik baik saja?” Tanya Sehun.

Sesaat kemudian dia pergi meninggalkan kami dengan keadaan bajuku basah terkena tehnya.

“Ya!!” aku sebenarnya ingin memarahinya, tetapi terlalu banyak fans yang melihat jadi aku mengurungkan niatku tersebut dan membiarkan gadis itu pergi walau sebenarnya aku kesal sekali.

-KIMI’S POV-
Apa yang sebenarnya sedang aku pikirkan? Mengapa aku tiba-tiba menumpahkan teh ke salah satu dari mereka? apa aku sudah gila? Astaga!!

Aku terus merutuki kebodohanku sendiri hingga tiba di apartemen. Tapi sepertinya aku mengenal salah satu dari mereka? Tapi… Ah tentu saja aku mengenalnya. Karena mereka member EXO bukan? Selain itu apalagi? Tidak mungkin kan aku mengenal mereka secara personal?

Huh. Sekarang aku hanya berharap bahwa kejadian tadi tidak menyebar di social media karena sebentar lagi aku akan masuk sekolahan baru. Dan aku tidak ingin di bully karena kebodohanku sendiri.

Hai! Salam kenal, namaku Chika, mungkin reader disini ngerasa ya kalo FF ini mirip sama EXO Next Door? Iya emang bener kok. FF ini emang terinspirasi dari EXO Next Door. Tapi Kimi gak bakal jadi pembantu di rumah EXO kok enggak hehe. Cuma ide dasarnya aja dari sana, tentang ketemu temen masa kecilnya lagi yang ternyata udah jadi Idol. Soooo, mungkin Part awal-awal bakal agak pendek-pendek, tapi part kebelakang lumayan panjang kok hehe. Buat yang baca, tolong komennya ya! ^^ karena Jujur banget aku seneng kalo aku nulis cerita terus dikomentarin atau dikasih kritik dan saran. So… tolong komentarnya ya! ^^ makasih.

Classmate

-KIMI’S POV-

Sudah satu minggu semenjak kejadian aku bertemu EXO di Myeongdong, semenjak kejadian itu pula aku tidak berani keluar apartemen, aku takut akan menjadi sasaran kemarahan para fans mereka serta para netizen lain, apalagi setelah mereka comeback, pasti fans mereka bertambah banyak. Sebenarnya foto-foto tentang aku yang dan EXO sudah banyak menyebar dimana-mana. Bahkan sahabatku sampai menelefonku untuk memastikan bahwa itu bukan aku. Dan aku hanya bisa bicara jujur bahwa itu aku. Huf.

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah di Seoul Senior High School. Aku sangat berharap akan ada hal baik hari ini. Karena belakangan ini banyak fans EXO yang menyerang berbagai social mediaku. Walau sudah agak mereda beberapa hari ini, namun tetap saja aku merasa khawatir.

Tetapi nampaknya Tuhan sedang tidak ingin mengabulkan doaku, sudah cukup buruk sejak hari pertama kedatanganku di Seoul dan menumpahkan member EXO dengan tehku, dan sekarang aku baru mengetahui bahwa aku satu sekolah dengan mereka.

“Omona… apa yang harus aku lakukan? Aku berharap mereka tak mengingatku lagi” ucapku sambil berlalu mencari ruang kepala sekolah untuk mengambil seragam dan jadwal selama satu semester ini.

Aku sudah berkeliling hampir 10 menit untuk mencari ruangan kepala sekolah namun aku belum menemukannya, setelah beratanya dengan beberapa siswa, aku akhirnya menemukan ruangan tersebut. Setelah aku mendapat seragamku, aku segera berganti dan mencari kelasku. Sekolah ini sangat besar. Aku tak mungkin dengan mudah mencari kelasku sendirian. Mengingat untuk mencari ruang kepala sekolah saja membutuhkan waktu 10 menit, bahkan lebih.

“Sekarang aku sudah sama dengan seluruh murid disini, mereka tak mungkin mengenaliku” kataku sambil melihat murid-murid sekitar yang sedang berjalan.

-BAEKHYUN’S POV-

Aku sedang berjalan menuju kelasku saat aku melihat seorang gadis keluar dari kamar mandi wanita.

Ya! Bukannya dia yang waktu itu menumpahkan minumannya ke Kai? Jadi dia bersekolah disini? Bukankah dia lucu dengan seragam itu? Apa dia murid baru? Mengapa aku tidak pernah melihatnya?

“Sekarang aku sudah sama dengan seluruh murid disini, mereka tak mungkin mengenaliku” ucapnya sambil tersenyum. A! Kalo dilihat dia manis juga.

“Hai! Kau yang waktu itu di Myeongdong kan? Hahahaha jadi kau juga sekolah disini?” Sapa ku.

Dia terlihat kaget dan gugup.

“Ah, eh, itu, sebenarnya…aku murid..murid baru disini”

“Ya! Baiklah kalau begitu Perkenalkan namaku Byun Baekhyun. Ah. Aku yakin kau sudah mengenalku bukan? Hehe”

“N-namaku Kimi” ucapnya tergagap.

“Ya! Kau nampaknya gugup sekali? Apa kau masih terpikir tentang kejadian waktu itu? Haha sebenarnya itu lucu. Tapi aku yakin Kai sudah melupakannya, Kok!”

Dia hanya diam saja. Atau mungkin dia gugup? Atau takut? Entah lah. Mungkin dia terlalu sibuk dengan fikirannya.

“Aku masuk kelas dulu ya, sampai bertemu nanti!” lalu aku pergi menuju kelasku.

-KIMI’S POV-

“Aku masuk kelas dulu ya, sampai bertemu nanti!” Dia pergi begitu saja.

Apa-apan dia? Setelah tertawa, lalu pergi? Dan mengapa aku tidak bertanya letak kelasku? Bodoh!

Tunggu dulu. Jika Baekhyun saja bersekolah disini, jangan-jangan….

Hahaha tidak mungkin kan jika temannya juga? Haha sudahlah. Tidak mungkin… tidak mungkin… mungkin aku akan menjadi gila jika memikirkan kejadian minggu kemarin terus menerus.

Aku kemudian berjalan mencari kelasku dan cukup lama aku memutari sekolahan ini demi mencari kelasku yang sebenarnya sangat dekat dengan kamar mandi tempat aku berganti seragam tadi. Dan aku baru sadar betapa bodohnya aku.

Saat itu guru yang akan mengajar mata pelajaran pertama pun akan masuk jadi aku mengikutinya untuk memasuki kelas. Tadinya aku menyukai kelas ini hingga seseorang memanggil namaku.

“O! Kimi-ssi!” panggilnya yang ternyata adalah Suara Baekhyun.

“O! itu bukannya gadis yang waktu itu kita temui di Myengdong hyung?” Tanya anak yang menurutku memiliki wajah tampan dan nyaris sempurna yang duduk di sebelah kanan Baekhyun.

“Oh, kau benar Sehun! Namanya Kimi! Ya, Kimi-ssi, kenapa kau tidak bilang kalau kau satu kelas denganku? Jika aku tau, kau bisa bersamaku tadi.” Kata dia sangat bersemangat. Astaga, aku heran mengapa dia se-semangat itu saat berbicara? Apakah dia berbicara dengan semangat seperti itu kepada semua orang?

Omonaaaa, sudah cukup buruk aku bertemu Baekhyun, dan sekarang…. aku harus satu kelas dengannya, dan….. tunggu dulu, yang duduk di sebelah kiri Baekhyun itu bukannya anak laki-laki yang aku tumpahi teh satu minggu yang lalu? Dan sekarang dia melihatku dengan tatapan dingin. Astaga.. Huhu

“Oh jadi Baekhyun-ssi, kamu sudah mengenal dia?” Tanya Miss Yeonhee

“Ne, seonsaengnim” Kata dia dengan senyum yang sangat lebar.

“Baiklah, karena di kelas ini tidak hanya Baekhyun yang ingin mengenalmu, jadi kamu harus memperkenalkan namamu kepada teman-teman yang lain” Kata Seonsaengnim

“A.. A.. Ne, Nama ku Kimi Jeverra, kalian bisa memanggilku Kimi, aku pindahan dari Jepang, aku harap kita bisa menjadi teman yang baik ya. Hehe” ucapku terbata-bata

“Baiklah Kimi-ssi, sekarang kamu bisa duduk di….. Ah! Disitu saja sebelah Kai-ssi”

“A? O, ne, seonsaengnim” Aku pun berjalan menuju tempat duduk ku, aku masih bisa merasakan bahwa Kai terus menatapku dengan dingin.

“Hai, Kimi! Nama aku Sehun, ini Chen hyung, ini Kai, dan yang ini Baekhyun” Kata laki-laki tampan sebelah Baekhyun.

Hhh. Aku memang tau EXO, tapi bagiku sangat sulit untuk menghafal mereka. Ditambah lagi jumlah anggota mereka ada banyak. Dan aku lebih menyukai menghafal rumus daripada member EXO. Jadi jangan salahkan aku jika aku akan sulit menghafal mereka.

“Ah, hai Sehun” kata ku mencoba tersenyum.

“Nah, baiklah anak-anak sekarang kalian keluarkan buku bahasa inggris kalian, ibu akan memberikan tugas kelompok kepada kalian” kata Miss Yeonhee “Kamu, Kimi, kamu bisa satu kelompok dengan Baekhyun, Kai, Sehun dan Chen ” sambung Miss Yeonhee

“Oh, Ne seonsaengnim”

“Tugas kalian semua membuat halaman 50” ujar Miss Yeonhee

“Ne….” Ujar mereka bersama.

Kami langsung duduk berkelompok menyusun beberapa meja menjadi satu dan duduk memutarinya.

“Sebenarnya aku ingin meminta maaf kepada Kai untuk kejadian minggu lalu. Aku.. aku terlalu gugup saat itu.” Ucapku memberanikan diri “aku.. aku tak bermaksud untuk menumpahimu teh aku.. aku hanya.. ah, pokoknya aku minta maaf” aku benar-benar sudah putus asa.

“……”

“Kai-ssi?”

“…..”

“hyung, maafkan dia.. dia sudah berusaha minta maaf padamu” bujuk Sehun pada Kai.

“Ah! Baiklah-baiklah, kau ku maafkan!” kata dia akhirnya.

“ah! Terimakasih Kai!” ucapku terlalu senang hingga tanpa sadar aku menggenggam tangan Kai.

“oh, Sorry, hehe”

Kami pun mengerjakan tugas dari Miss Yeonhee hingga bell istirahat berbunyi.

“Baiklah anak-anak kalian bisa mengerjakan tugas kalian dirumah dan sekarang kalian bisa istirahat”

Semua anak-anak keluar menuju kantin kecuali Baekhyun, Aku, dan Kai.

“Kimi, Kimi Kimiiii. Minta ID Line boleh??” Kata Baekhyun yang tiba-tiba menghampiri mejaku.

“Ya! Baekhyun-ah, sejak kapan kau berani meminta kontak personal perempuan sendiri?” ejek Kai.

“Ya! Diam saja kau! Dasar hitam”

“Ya!” Umpat Kai lalu dia tertawa.

Aku hanya tertawa melihat mereka saling mengejek. Dan yang membuatku lebih bahagia adalah, aku bisa melihat Kai tersenyum dan tertawa s eperti itu

Aku sendiri juga tidak tau dengan diriku dan sejak kapan aku suka melihat senyumnya, padahal aku bukan fans mereka. But, I love the way he smile..

Getting Closer

-KIMI’S POV-

Byun Baekhyun added you by Line ID

1 LINE MESSSAGE RECEIVED

Baekhyun : Hai Kimi >.<

Kimi : Hai! ^^

Baekhyun : Ini aku Baekhyun. Hehe.

Kimi : Iya aku tau kok, Baek.

Baekhyun : Ih, Kimi jago banget deh bisa nebak gitu.

Kimi : Kan ada namanya, Baek…

Kimi : Please…

Baekhyun : Oh iya ya..

-AUTHOR’S POV-

Kimi pun mulai membicarakan banyak hal dengan Baekhyun diluar tugas, mulai dari bagaimana Baekhyun bisa ikut audisi, lalu bagaimana saat audisi, dan masih banyak lagi. Hingga tanpa sadar sudah larut malam.

Keesokan paginya Kimi berangkat sekolah, saat memasuki gerbang sekolah, Kimi melewati sebuah ruangan yang bertuliskan “Sport Room” dan mendengar suara music mengalun disana. Karena penasaran, Kimi pun memutuskan untuk sedikit mengintip ruangan tersebut. didalam ruangan bersebut Kimi melihat Kai yang sedang latihan dance.

Saat melihat Kai dance, Kimi sempat tertegun akan kemampuan dance Kai. Kimi merasa seperti mengenali Kai. Tapi dia sendiri ragu akan perasaannya. Kimi hanya diam melihat Kai dance dengan lagu yang dia putar.

“Omonaaa, bagaimana bisa melakukan dance dengan sangat sempurna seperti itu? Bahkan aku tidak pernah melihat seseorang dance dengan feel seperti itu” ucapnya tanpa sadar. “dan apa yang barusan aku lakukan? Ah, sebaiknya aku segera masuk kelas” lalu Kimi pun segera masuk kelas.

(Didalam kelas)

Saat Kimi memasuki kelas, kelas masih terasa sepi dan hanya ada beberapa murid yang berangkat, dan dia melihat Chen sedang duduk di belakang menghadap jendela. Bahkan saat melihat Chen menghadap jendela dengan wajah yang terpapar sinar matahari membuat Kimi sedikit terpesona dengannya.

.

“Hai, Chen!” sapa Kimi

“Oh, Hai. Kau sudah datang?” Ucapnya sambil tersenyum, senyum yang membuat Kimi terpesona dengan Chen.

“A? Ne..”

Ya! Mengapa aku baru mengetahui jika Chen sangat mempesona? Setelah tadi aku terpesona dengan Kai, dan sekarang aku terpesona dengan Chen pula? Sebenarnya ada apa denganku?. Batin Kimi.

“Hei, kenapa diam saja?” suara Chen membuyarkan semua lamunan Kimi.

-KIMI’S POV-

“ah, eh, gak apa-apa kok Chen hehe”

Ah! Kenapa aku harus ngelamun juga sih? Tapi dia memang mempesona?

“Kau sudah makan? Aku lapar sekali, temani aku makan, yuk!” Kata Chen yang tiba-tiba menggandeng tanganku

“ah, eh ayo.”

Dikantin, aku sama sekali tidak memesan apa-apa. Aku terlalu lelah pagi ini karena tidur hingga larut malam, dan semua ini salah Baekhyun. Aku sudah memintanya agar seger tidur, tapi dia tidak lekas tidur dan malah menggangguku dengan menelefonku.

“Kau yakin tidak mau makan?” Tanya dia membuyarkan lamunanku.

“Hah? Oh iya enggak kok Chen, tadi aku udah makan kok, santai aja”

Sial. Pasti dia tau kalo aku ngelamunin dia.

Saat aku sama Chen lagi nunggu pesanan makanan, aku liat Kai disalah satu bangku yang ada di kantin. Dia baru selesai dance? Badan dia kelihatan sangat berkeringat. Padahal setelah ini kelas akan masuk. Eh tunggu dulu. Tapi kok jadi makin gan— hah apaan sih?!

“Chen, bukankah itu Kai?” Tanyaku

“ya, benar”

“apakah setiap pagi dia selalu berlatih dance?”

“Ah, darimana kau tau?”

“oh, itu, tadi waktu aku akan ke kelas, aku melewati practice room dan melihat Kai latihan disana” kataku jujur.

“ah… dia memang setiap pagi selalu berada disana. Jadwal latihan dance di SM pun dirasa tak cukup untuk Kai, padahal dia selalu berlatih berjam-jam setiap harinya, tapi kurasa itu tak pernah cukup”

“wah, aku tak menyangka jika Kai adalah maniac dance.”

“em, apakah kau terpesona dengannya? Nampaknya sorot matamu mengatakan seperti itu”

“ah, eh tidak kok, hehe. Aku hanya penasaran apakah dia tidak merasa lelah dengan jadwal yang ada?”

“A.. kalau itu aku tidak tau. Yang jelas tanpa latihan ekstra pun sudah sangat melelahkan. hehe” kata Chen

Tak berapa lama pun makanan pesanan Chen datang. Sementara Chen makan, aku masih sibuk melihat Kai yang masih duduk di bangku pojok kantin dengan buku tebal yang sedang dibacanya. Entah buku apa itu yang jelas dia terlihat sangat menikmatinya. Di sela-sela jadwalnya yang padat, dia masih sempat membaca buku dan berlatih dance. Apakah dia robot atau semacamnya? Apakah dia tidak pernah lelah??

“Hey! Kok diem ajaaa?” Chen lagi-lagi membuyarkan lamunanku.

“Eh enggak kok hehe. Cuma lagi ngantuk aja nih. Udah?”

“udah kok, ayo” dan kami pun meninggalkan kantin.

-SKIP-

-AUTHOR’S POV-

Satu hari disekolah pun akhirnya berlalu, Kimi pun kembali ke apartemennya dan berbaring di kasurnya tanpa melepas sepatunya hingga seseorang mengiriminya pesan.

1 LINE MESSAGE RECEIVED

Chen : Kimi ?

Kimi : Hai Chen ^^

Chen : Lagi sibuk gak? Aku kesepian nih.

Kimi : sebenernya sih enggak, baru dateng juga sih.

Chen : out yuk!

Kimi : ha? Kemana?

Chen : Cafee sekitaran sini aja

Kimi : memangnya Chen lagi dimana?

Chen : Masih disekitaran sekolah sih, bosan nunggu jadwal latihan.

Kimi : boleh deh, bentar ya aku ganti pakaian terus kesana.

Chen : aku jemput aja deh, apartemenmu dimana?

Kimi : (nyebutin alamat apartemennya)

Chen : 15 menit lagi aku kesana.

Kimi : see you.

“Apa yang harus aku pakai? Ah, bagaimana ini? Ini pertama kalinya ada seseorang mengajakku keluar selama aku kembali ke sini” ucap Kimi sambil mencari-cari pakaian yang bagus. Akhirnya pilihannya jatuh pada dress floral lengan panjang, stocking hitam dan syal. Udara di luar memang sedang sedikit dingin. Jadi maklum saja jika memakai syal

20 menit kemudian Kimi turun ke bawah dan melihat Chen sedang menunggunya didalam mobil.

-CHEN’S POV-

Setelah Kimi menyebutkan alamat apartemennya, aku langsung menuju apartemen Kimi dengan mobilku.

15 menit kemudian aku sampai di apartemennya. Sebenarnya aku ingin sekali menjemputnya hingga depan pintu. Tapi mengingat aku tidak membawa topi atau masker, jadi aku tidak bisa turun mobil.

5 menit kemudian Kimi keluar dari lobi apartemennya. Dia cuma pake dress selutut floral dengan bando. Tapi kenapa lucu banget? Gak tau kenapa jadi deg-degan? Aku.. kenapa?? Astaga.

“Cantik..” gumamku tanpa sadar setelah dia masuk mobil.

“A..Apa?” kata dia. Sialan. Kedengeran ya?

“ah, bukan apa-apa kok, kita jalan ya?”

“kita mau kemana Chen? Cafee aja gimana? Kebetulan ada cafee enak disekitaran sini.”

“Mm.. boleh kok”

5 menit kemudian kami sampai disebuah cafee.

“Nih buat kamu” kata dia sambil nyodorin Masker dan topi

“Buat… aku?”

“Iya, kamu mau turun mobil gak pake penutup? Yang ada nanti netizen ngelihat kamu lagi”

Yatuhan. Sebaik itu dia? Aku langsung make masker dan topi yang dia kasih.

“Oiya! Nametag kamu copot deh.”

“Oh? Iya sebentar”

Setelah beres semuanya, kita masuk ke cafee. Cafeenya sih menurut aku cukup classic. Banyak wallpaper menara eifell disana sini. Yang membuatnya terlihat seperti cafee tumblrist?

“Kamu duduk aja. Biar aku yang pesen” kata dia.

“Loh? Beneran nih gak papa?”

“Its okay. Anggap aja traktiran. Oke?”

“Okay” dia langsung ke kasir buat pesan dan setelahnya kembali lagi ke meja tempat aku duduk.

“Eh Kim mau nemenin latihan gak?” kata ku setelah dia duduk dan membawa pesanannya. Dia memesan satu capuccino hangat untukku dan segelas coklat hangat untuk dia, serta masing-masing waffle dengan topping saus coklat.

“latihan? Nanti kalo aku ganggu gimana?” kata dia dengan wajah innocent-nya.

“enggak kok, kebetulan kami baru bikin gerakan baru, dan kita butuh saran”

“Oh gitu. boleh deh..”

1 LINE MESSAGE RECEIVED

Baekhyun : Kimi! >.< Kimi dimana?

Kimi : Oh, aku lagi di Cafee nih sama Chen. Gimana Baek?

Baekhyun : Kok aku gak diajak? Huhu

Kimi : kamu mau nitip apa? Nanti aku kesana sama Chen, kamu mau latihan kan?

Baekhyun : loh? Kimi mau nemenin latihan gitu?

Kimi : Iya, mau nitip gak?

Baekhyun : Gak deh, nitip Kimi selamet aja sampe sini. Hihi ^^

Kimi: Hahaha apaan sih

Baekhyun: Ih benerannn >…<

Kimi: haha iya iya. See you.

Setelah sekitar setengah jam Kimi dan Chen di cafee, mereka akhirnya keluar dari cafee dan menuju gedung SM karena jadwal latihan akan segera dimulai.

Meet EXO

-Gedung SM-

AUTHOR POV

“Chen, beneran nih aku gak ganggu?” Tanya Kimi yang masih agak ragu.

“Gak lah, kenapa mesti ganggu coba?”

Kemudian mereka berdua memasuki ruang latihan coreografi yang berada di lantai…. lantai berapapun Kimi tidak tau karena dia sangat gugup karena akan bertemu dengan member yang lainnya.

“uwaaa Chen siapa dia? Pacar barumu?” Tanya seseorang yang bertubuh kecil dan imut tapi ternyata dia yang paling tua diantara yang lain.

“Oh dia Kimi, dia teman sekelasku”

“Oh, perkenalkan aku Xiumin, senang bertemu denganmu” kata dia.

“Oh, hai, aku Kimi” Kimi bersalaman dengan Xiumin.

“yang lain kemana hyung?” Tanya Chen

“aah, Chanyeol dan Kai sedang membeli snack untuk kita, sedangkan yang lain sedang bersiap”

“oh, baiklah kalau begitu, nah, Kimi, sekarang kamu duduk disini saja ya” ucap Chen sambil menyuruh Kimi duduk di sofa hitam yang ada di ruang dance.

“Oh, iya” Kimi pun duduk dengan gugup, hal itu terlihat saat dia mulai meremas Handphone yang ada di tangannya.

Tak berapa lama Member yang lain datang, dan diantaranya ada Sehun dan Baekhyun

“Eh! Ada Kimi! Hai Kimi! Kimi ngapain kesini? Kalo mau bahas tugas jangan disini dong huhu, Sehun kan mau latihannn”

“enggak kok,Hun, aku disini mau nemenin kalian latihan”

“oh gitu, syukur deh. Kimi kesini sama siapa?” Tanya Sehun sambil duduk di sebelah Kimi.

“sama Chen kok”

“ciee pasti abis ngedate ya?” Goda Sehun

“apaan sih, Hun!” ucap Baekhyun dengan nada seperti cemburu

“Ih Baekhyun tu yang apaan, Baekhyun cemburu ya?”

“Eh, apaan dah” kata Baekhyun lalu duduk disebelah Kimi.

Tak berapa lama Kai dan seseorang bertubuh jangkung dengan rambut dye abu-abu memasuki ruangan. Dia bernama Chanyeol.

“Ngapain kesini?” ujar Kai tiba-tiba.

“Ih Kai kok galak banget sih sama Kimi?” ucap Sehun

“Aku disuruh Chen nemenin latihan” ujar Kimi cuek

“uh, bisa aja si Chen” ucap Kai.

“Maksudmu?”

Kai pun berlalu tanpa memperdulikan pertanyaan Kimi.

Dasar aneh Batin Kimi

Kemudian D.O masuk ruangan dan disusul oleh Lay dan Suho dibelakangnya sambil bercanda dengan Lay

“Eh? Anyeonghaseyo” sapa Lay

“Ah, ne, anyeonghaseyo” jawab Kimi yang reflek berdiri.

Setelah semua member lengkap, mereka memulai latihan.

Selama latihan, mata Kimi tidak lepas memandangi setiap gerakan Kai. Kimi selalu merasa senang dan tenang setiap melihat Kai dance. Yang bahkan hingga saat ini Kimi tidak tau mengapa. Padahal dia sudah berkali-kali melihat Kai dance. Ya, bahkan hampir setiap pagi Kimi selalu mampir Sport Room untuk melihat Kai dance.

‘Pantas saja Kai selalu menjadi dance center, dia selalu menawan ketika dance,dan lagi, dia selalu memakai feel saat menari. Dan apa yang kupikirkan? Aku memikirkan dia lagi?! Aah, aku bisa gila.‘ Batin Kimi

Setelah setengah jam kemudian mereka istirahat dan kembali latihan lagi. Tak terasa waktu cepat berlalu, dan sekarang telah pukul 8 malam dan Kimi harus pulang sebelum malam semakin larut dan dia akan ketinggalan Bis rute terakhir menuju apartemennya.

“Chen, aku harus pulang” ujar Kimi tiba-tiba saat istirahat

“Oh! baiklah kalau gitu aku antar ya”

“ah, tidak usah, aku naik bis aja”

“Tidak-tidak, ini sudah malam”

“Chen, aku gak papa kok. Kamu nerusin latihan aja ya.” ucap Kimi meyakinkan Chen.

“Beneran? nanti kalau kamu sudah sampai apartemen Line aku ya”

“Pasti kok”

Lalu Kimi pamit dengan semua member lain dan pergi menuju halte terdekat. Tanpa Kimi sadari, ada dua pasang mata yang sedari tadi memperhatikan percakapan Kimi dan Chen.

-DI APARTEMEN-

2 LINE MESSAGE RECEIVED

Chen : Kamu udah sampai kan?

Sehun : Kimi, Kimi date ya sama Chen Hyung?

———————————————————-

-Chen-

Kimi : Ini aku baru sampai kok Chen hehe

Kimi: Tadi gimana latihannya?

Kimi: sorry pulang duluan

———————————————————-

-Sehun-

Kimi : ha? Enggak kok,Hun.

Kimi: tadi cuma kek cafee biasa

Kimi: soalnya Chen suntuk nunggu latihan jadi dia mau ke cafee.

1 LINE MESSAGE RECEIVED

Sehun : Kimi suka gak sih sama Chen hyung?

Kimi : ha? Kamu ngomong apaan sih , Hun?

Sehun : hehe

Sehun: Sehun ngerasa kalo Chen hyung suka sama Kimi.

Sehun: Baekhyun hyung juga deh kayaknya.

Sehun : soalnya Sehun gak pernah ngelihat Chen hyung seseneng itu.

Kimi : Hun, kamu serius?

Sehun : Serius lah, Sehun kan gak pernah bohong huhu

Kimi : aku gak tau, Hun. Tapi dia baik banget sama aku >.<

Sehun : uh, Sehun jadi ikutan bingung, yaudah deh Sehun mau bobo aja. Bye Kimi! ^^

Kimi: heh. Huf. Bye!

1 LINE MESSAGE RECEIVED

Chen : Sorry for late reply hehe

Chen: aku baru mandi

Chen: Tadi latihannya capek sih tapi seneng hehe.

Chen: makasih ya udah mau nemenin hehe

Kimi: hehe sama sama Chen.

Chen : Kamu kalo capek tidur aja gih, kan besok juga harus sekolah. See you tomorrow Kimi ?

Kimi : ah, ne.. you too.

Kimi: see you

1 LINE MESSAGE RECEIVED

Baekhyun : Kimi! >.< Kimi udah tidur belum?

Baekhyun : Kimi^^

Baekhyun : Kim Kimi Kim

Kimi : Hayy Baek.

Baekhyun : A! aku kira Kimi udah tidur huhu.

Kimi : Belum nih, tapi udah di kasur. Hehe

Baekhyun : mau ditemenin gak dikasurnya?>.<

Kimi : Baek Apaan sih?! -_-

Baekhyun : hehe, yaudah sana tidur, see you soon

Kimi : Bye Baek!

Is That You?

AUTHOR POV

Keesokan harinya, saat jam istirahat, Kimi memutuskan untuk menuju perpustakaan mencari bahan untuk tugas kelompoknya. Kali ini Kimi ke perpustakann sendirian karena Kimi berfikiran akan sangat berisik jika dia mengajak Baekhyun bersamanya. Lagi pula sejak pagi Kimi belum melihat Chen dan Baekhyun. Atau mungkin mereka ada jadwal sendiri? Entahlah.

-Perpustakaan-

“A.. permisi paman, bisakah Paman menunjukkan dimana rak buku bahasa inggris?” Tanya Kimi pada penjaga perpustakaan

“Oh, itu disebelah sana, kau hanya perlu melewat tiga rak dari sini, lalu di rak bagian belakang disitu”

“O.. terimakasih paman”

Setelah mendapat petunjuk dari paman penjaga perpustakaan, Kimi mencari rak yang berisikan buku-buju referensi untuk tugas kelompoknya. Walaupun ini tugas kelompok, tapi Kimi sadar bahwa dia satu kelompok dengan seorang Idol. Jadi akan sangat sulit untuk membuat mereka kumpul hanya sekedar untuk membuat tugas. Dan dia merasa baik-baik saja membuat tugas kelompok sendirian.

“Hmm.. dimana ya?”

“A! Itu dia”

Saat Kimi telah menemukan rak bukunya, Kimi melihat seseorang tengah duduk dengan wajah tertutupi buku

“A.. siapa dia? Apa mungkin dia pingsan di sini?”

“Apa aku bangunkan saja ya?”

“Permisi.. apakah kamu pingsan?” Ucap Kimi seraya mengguncang tubuh lelaki tersebut

“Eeuungg…” ucapnya sambik menguap

“Kai? Ngapain kamu disini?

“Loh. Kamu sendiri kenapa disini?”

“Aku?”

“Sebentar. Jangan-jangan… Ya! Dasar byuntae!” Tuduh Kai tiba tiba

“Hah? Apa? Seenaknya kalo ngomong! Ngapain juga aku macem-macemin kamu!”

“Terus kenapa kesini?”

“Aku lagi nyari referensi buku untuk tugas kita!”

“Hah. Yaudah aku mau pindah tidur aja. Gausah ngikutin aku”

“Hah? Siapa juga yang bakal ngikutin”

Kai pun berlalu tanpa memperdulikan Kimi yang terus mengumpat betapa menyebalkannya Kai yang asal menuduhnya dan mengatainya Byuntae.

“Hah kok ada sih orang macem gitu? Lagian siapa juga yang bakal ngikutin? Ngebayanginnya aja udah malas” Umpat Kimi “Oiya! Aku sampai lupa kalau harus mencari buku untuk tugas.”

Lima menit kemudian Kimi mendapatkan buku tentang Grammar. Lalu dia pergi ke meja depan perpustakaan untuk meminjam buku tersebut. Namun sialnya, Kimi lupa membawa kartu perpustakaan

“Aduh gimana nih mana lupa lagi bawa kartu huh. Masa iya harus balik ke kelas lagi? Nanti keburu masuk dong”

“Nih, pake kartu aku aja” sodor seseorang tepat disamping Kimi

“Kai?”

“Gimana? Gak mau? Yaudah”

Ketika Kai hendak meninggalkan Kimi, tangannya ditahan oleh Kimi.

“Eeeh tunggu dulu, yaudah sini deh. Daripada bolak balik ntar”

“Dasar lemot”

“Eeh apa kamu bilang?!”

“Lemot. Mikir gitu aja lama. Yaudah aku pergi dulu”

“Paman, dia pake kartu saya gak apa-apa. Saya yang tanggung jawab” tambah Kai sebelum meninggalkan Kimi.

“Eeh tunggu dulu Kai!”

“Apaan lagi? Aku mau balik kelas”

“Makasih ya” ucap Kimi sambil tersenyum

“Ya ya terserah. Oiya, gausah panggil aku Kai lagi deh. Panggil aku Jongin aja” ucapnya sambil berlalu

“Jong..in?” Gumam Kimi

“Jangan-jangan…”

“Non, ini jadi pinjem?”

Ucapan petugas perpustakaan membuyarkan lamunan Kimi.

“O oh jadi pak.”

Setelah meminjam buku dari perpustakaan, Kimi kembali ke kelas

Dikelas dia melihat Jongin tidur di meja paling sudut dekat dengan jendela kaca kelas.

“Kimiiii!!” Teriak seorang murid

“Eh Sehun. Kenapa Hun?”

“Kimi dari mana aja? Sehun cariin gak ada. Sehun jadi gak ada temen kekantin. Padahal Sehun mau ceritaaa.”

Diantara Jongin, Chen, Baekhyun dan Sehun, Kimi memang paling dekat dengan Sehun. Alasannya simple, because Sehun is a good listener for Kimi, setiap Kimi bercerita, Sehun pasti mendengar semuanya, bahkan tak jarang Sehun memberi solusi dari masalah Kimi. Sehingga Kimi merasa senang jika bercerita dengan Sehun. Selain itu, Sehun adalah member yang paling bisa mengerti Kimi. Dan lagi, Sehun juga nyaman jika harus bercerita dengan Kimi. Padahal setiap mereka berdua di kantin atau dimanapun, pasti banyak sekali murid yang membicarakan mereka berdua. Tentu saja karena Sehun tampan dan dia Idol. Tapi Kimi tidak perduli dengan tanggapan orang-orang yang selalu menuduh Kimi berteman dengan Sehun karena dia tampan dan Idol.

“Hehe maaf Hun. Aku tadi ke perpustakaan, nyari bahan buat tugas grammar kita”

“Loh, kok masih ada aja sih tugas itu? Kimi belum tau? Kalo tugasnya  gak jadi?”

“Hah? Kok bisa?”

“Iya soalnya waktunya gak cukup. Kan kita dua minggu lagi tes kenaikan kelas, jadi tugas grammar diganti sama soal yang ada di buku aja. Dan itu personal”

“Huh. Jadi aku sia sia dong pinjem buku?”

“Hehe. Sorry ya Sehun baru ngomong. Soalnya Sehun kira Kimi udah tau”

“Its okay Hun.

“Oiya Chen sama Baekhyun kemana? Aku kok gak lihat daritadi?”

“Aa.. Baekhyun ada undangan wedding singer gitu, terus kalo Chen latihan drama musical.” Jelas Sehun

“Ooo…”

KIMI POV

“Eh, Kimi, Sehun mau tanya.” Kata Sehun saat kami duduk di gazebo depan Kelas

“Tanya apa Hun?”

“Sehun ganteng gak sih?”

“Hah? Ngapain Sehun tanya gitu?”

“Ih. Tinggal jawab aja. Sehun ganteng gak?”

“Iya.. Ganteng kok. emang kenapa?”

“Tuh kan Sehun emang ganteng.”

“………. ya.. terus?”

“Masa dulu Sehun pernah suka sama cewek, terus dia ngomong kalo Sehun gak ganteng. Padahal kan Sehun ganteng”

“……….”

“Kok kimi diem aja???”

“Ya… aku… harus gimana??”

“Gatau juga sih. Yah pokoknya Sehun ganteng. Titik.”

“……………”

“Eh, masuk kelas yuk.” Ajak Sehun

“ayuk”

Lima menit kemudian seonsaengnim masuk, dan pelajaran pun dimulai. Namun Kimi tidak bisa fokus dengan pelajarannya karena terus memikirkan kejadian tadi dengan Kai. Bukan, bukan karena kejadian Kai meminjamkan kartunya, tapi karena kejadian Kai meminta Kimi untuk memanggilnya dengan nama Jongin.

‘Jongin…. mungkinkah itu kamu??’

Flashback I

Flashback 11 Years Ago

AUTHOR POV

“Kimiiiiii tungguuu jangan cepet cepet kalo lariii. Nanti jatuuuh” seru anak lelaki tersebut

“Ayooo Jongin! Kamu itu memang lambat! Pantas saja kamu kalah lomba lari disekolah! Huh!”

“Ya! Mengapa kamu terus membicarakan tentang kekalahanku kemarin? Huh!”

BRUKKKK

“Nah! Apakan aku bilang tadi. Lihat, lututmu berdarah Kimi. Pabbo!”

“Huhuhu. Ya! Berhenti memanggilku Pabbo!”

“tapi kau memang bodoh huh. Sudahlah jangan menangis” ujar Jongin sambil menghapus air mata Kimi “Sini aku bantu berdiri” Kata Jongin sambil membantu Kimi berdiri dan membersihkan lutut Kimi yang terkena pasir.

Jongin pun membantu Kimi berdiri dan berjalan di bangku taman terdekat.

“Jongin, sakit huhuhu” Kimi mulai menangis

“Sudah tidak usah menangis lagi, aku ada lollipop. Kamu mau?” tawar Jongin sambil merogoh saku celananya.

“Tentu aku mau Jong” jawab Kimi antusias

“Tapi kau tidak boleh menangis ara pabbo ya.”

“ya! Ne ne Baiklah”

“Ini..” Kimi mengambil lollipop pemberian Jongin dan langsung memakannya.

“Gomawo Jongin-a”

“Ne. Oh! Minggu depan aku ada lomba balet. Dan kau harus datang! Janji?”

“Uh? Baiklah. Janji!” Ucap Kimi sambil mengaitkan kelingkingnya di kelingking Jongin.

“Ayo kita pulang. Hari sudah semakin sore.”

“Ayo!”

Mereka berdua berjalan menuju rumah masing-masing sambil bernyanyi dan tertawa-tawa dan lupa bahwa Kimi tadi baru saja terjatuh.

Keesokan harinya, Jongin pergi kerumah Kimi seperti biasa karena akan mengajak Kimi bermain. Kimi dan Jongin memang dekat sejak TK, perkenalan merekapun tak seperti anak kecil lainnya, pertama kali mereka bertemu saat mereka berada ditaman, mereka berdua saling berebut ayunan yang ada di taman. Karena Jongin merasa dia harus mengalah, akhirnya Jongin mengalah demi Kimi. Dan sejak saat itulah mereka berteman, bahkan selalu satu kelas hingga saat ini mereka duduk di kelas 2 SD

“KIIIMMMIIIIIII KKKIIIMMMMIIIII MAIN YUUUKKKK” teriak suara cempreng Jongin di depan rumah Kimi

“ih Kimi kemana sih?”

“KIIIMMMIIIIIIIIII”

Tak lama kemudian, pembantu yang biasa bekerja dirumah Kimi pun keluar

“Eh, nak Jongin” sapa wanita itu ramah

“A.. anyong Hwang Ajumma. Apakah Kimi ada di rumah?” Tanya Jongin

“Kimi…. Kimi sudah pindah dari sini”

“Ha? Pindah? Pindah kemana ajumma?”

“Non Kimi sekeluarga pindah ke Jepang tadi malam Jongin, dan ini, non Kimi bilang, kalo Nak Jongin kemari, bibi diminta memberikan ini untuk nak Jongin” ucapnya sambil memberikan surat dengan amplop berwarna pink

“Aa.. ne, terimakasih ajumma”

“Ne.. Jonginnie”

Hwang ajumma pun kembali masuk kedalam rumah.

Jongin pun langsung pergi ke ayunan yang berada tak jauh dari rumah Kimi dan membuka surat tersebut

To: Jonginnie

Anyeong Jonginnie hehe

Kamu tahu? Aku menulis surat ini dengan susah payah. Karena seonsaengnim belum mengajarkan kita menulis dengan baik.

Oiya, maaf karena aku tidak memberi tahumu tentang kepindahanku ini. Aku sebenarnya kemarin ingin memberitahumu tapi aku lupa hehe.

“Pabbo ya” gumam Jongin

Dan untuk lomba baletmu… aku sangat menyesal karena tidak dapat memenuhi janjiku. Aku sungguh berharap kamu tidak marah padaku.

Aku harap kita bisa tetap menjadi teman ne Jonginnie. Sebenarnya aku takut karena tidak akan bisa bertemu dan memiliki teman sepertimu hehe. Berjanjilah untuk tidak melupakanku ne? Dan kita akan bertemu suatu hari nanti!

Anyeong! Kimi^^

Tanpa disadari, air mata Jongin menetes.

Flashback of

KIMI POV

“Kimi..”

“……”

“Kimi heh”

“……”

“Kim!”

“Heh! Apa hun??” suara Sehun membuyarkan lamunanku tentang Jongin.

“Kimi ngelamun ya?”

“Ha? Enggak kok Hun hehe”

“Ih Kimi mikirin apaan sih?”

“Gak mikir apa-apa kok Hun”

“Jangan boong deh”

“Ih bene—”

“SEHUN! KIMI! KALIAN KELUAR DARI KELAS!” Teriak Seonsaengnim dari depan.

Ya. Saat ini sebenarnya kami sedang berada dalam kelas dan aku melamun lalu Sehun berteriak kepadaku. Ya Tuhan!

“I-Iya saengnim” jawab aku dan Sehun bersamaan.

Dengan langkah gontai, aku dan Sehun keluar dari kelas.

“Pabbo” gumam Jongin.

-Koridor-

“Kimi.. maafin Sehun ya”

“Hm…”

“Ih Kimi masih marah ya?”

“Enggak Hun elah.”

“Huft yaudah kalo Kimi gak marah. Nanti Sehun traktir bubble tea deh.” Janji Sehun

“Beneran ya?”

“Iyaaa”

“Awas ya kalo Sehun bohong!”

“Ih! Sehun kan gak pernah bohong sama Kimi. Kecuali sama Baekhyun hyung. Soalnya dia emang nyebelin.”

“Emang Sehun bohong gimana?”

“Sehun bohong aja kalo kemarin pulang sekolah Sehun langsung pulang Dorm. Gak mampir kedai bubble dulu. Kalo Sehun ngomong mampir, pasti Baekhyun hyung minta dibeliin. Kan Sehun gak punya uang!”

“…………..”

Sepanjang jam pelajaran, aku habiskan dengan berdiri di koridor sekolah dan mendengar cerita Sehun tentang para member yang lain. Sehun banyak bercerita tentang kebiasaan-kebiasaan member jika di Dorm.

“Kimi tau gak sih? Kalo di dorm tuh Chen hyung biasanya sering banget bantu D.O hyung masak. Chen hyung tuh paling baik nomer dua deh pokoknya.”

“Emang nomer satunya siapa?”

“Suho hyung dong.”

“Oh gituu”

“Kimi tau juga gak?—”

“Gak”

“IH KIMI—”

“Jangan teriak Sehun!”

“Hehe maaf. Kimi tau gak? Kalo di Dorm tuh Kai hyung gak pernah tidur”

“Hah? Kenapa?”

“Dia sibuk latihan.”

“Latihan??”

“Iya.. dance. Dia suka banget dance. Katanya dia dulu suka banget sama balet. Terus dia juga pernah ikut lomba balet. Tapi katanya dia gak bangga. Padahal dia juara 1”

“Balet?”

“Iya. Balet. Dia gak bangga katanya orang yang pengen dia kasih piala gak bakal dateng. Jadi dia gak bangga sama prestasinya. Terus—”

KRINGGGGGGG

“EH BEL!” Teriak Sehun. ” ayo ke kantin!” Kata Sehun sambil menarik tanganku.

-istirahat-

1 LINE MESSAGE RECEIVED

Chen: Kimi dimana?

Kimi: dikantin nih.

Kimi: gimana?

Chen: tadi aku lihat ada orang berdiri di koridor kamu sama Sehun bukan sih?

Kimi: hehe

Kimi: iya

Chen: kok bisa?

Kimi: biasalah, Sehun ribut mulu

Chen: terus kamu gakpapa kan?

Kimi: ya gak apa apa sih. Hehe

Chen: yaudah.

Chen: soalnya aku khawatir banget kamu kenapa napa

Kimi: gak papa kok Chen hehe.

Kimi: santai aja.

Chen: okay deh hehe.

“Hun.. tentang chat kamu tempo hari… itu beneran?”

“Yang mana?”

“Chen.”

Fact About You

KIMI POV

“Hun.. tentang chat kamu tempo hari… itu beneran?”

“Yang mana?”

“Chen.”

“Oh itu. Serius lah. Kan Sehun gapernah boong. Emangnya kenapa Kim?” Tanya Sehun

“Em, gapapa kok Hun”

“Beneran Kim?”

“Iya Hun. Gak kenapa-kenapa kok. Aku cuma nanya aja.”

“Yauda serah Kimi deh”

“Hehe”

“Yaudah balik kelas yuk Kim”

“Yuk Hun.”

Aku dan Sehun memutuskan untuk kembali ke kelas. Karena sebentar lagi pelajaran akan dimulai.

Selama dua jam pelajaran aku tidak mendengarkan apapun yang diucpakan guruku didepan. Fikiranku penuh dengan siapa Kai sebenarnya, dan perkataan Sehun tempo hari.

Kalau boleh jujur, Chen memang selalu baik dengan ku. Bahkan aku sering terkesan dengan semua perbuatannya. Bahkan dia selalu perhatian denganku. Tapi tetap saja fikiranku selalu terpenuhi dengan Kai. Padahal aku dan Kai tidak pernah berinteraksi lama.

Tanpa terasa bel tanda pulang sudah berbunyi. Aku langsung berkemas dan ingin segera pulang. Aku terlalu lelah memikirkan Chen dan Kai. Huf

“Kimi! Sehun pulang dulu ya. Udah di jemput manager hehe”

“Oh? Iya Hun. Take care!” Dia langsung pergi.

-Parking lot-

Di parkiran, aku melihat Kai, atau Jongin? Hh terserah.

“Jongin!!” Panggilku.

“Kenapa?”

“Ini, aku mau balikin kartu perpustakaan”

“Cepet banget?.”

“Iya soalnya kan tugasnya gak jadi”

“Oh gitu. Kamu pulang sama siapa?”

“Eh? Naik bis kok”

“Mau bareng gak?” Tawar Jongin

“eh? Kamu gak bareng manager? Sehun aja bareng”

“Lagi males aja sih. Lagi pengen naik motor. Jadi gimana?”

“Boleh deh”

“Tapi kita ke toko buku dulu ya sama cari makan” kata dia.

Kadang aku sempet mikir. Di jadwalnya yang bener-bener padat, gimana dia bisa nyempetin baca buku? Bener-bener idol idaman.

Wait.. idaman? Hah?

“Oke deh terserah aja.” Kata ku akhirnya

AUTHOR POV

Kimi pun naik motor bersama Jongin menuju toko buku di sekitar dongdaemun.

“Kamu mau cari buku apa emangnya Jong?”

“O? Emm Sherlock”

“Suka banget sama Sherlock?”

“Iya nih. Soalnya keren aja gitu. Bikin mikir”

“Oh gitu”

“Kamu suka juga?”

“Eh? Gak begitu sih. Aku lebih suka teenlit gitu. Yang ringan ringan hehe”

“Klasik anak cewek banget” kata dia

“kamu sesering itu baca buku? Emang gak sibuk ya jadwal kamu?”

“sibuk sih, aku Cuma baca buku kalo luang aja, paling kalo lagi di backstage dan gak ada kerjaan, daripada main handphone, aku lebih suka baca buku.”

“oh gitu”

Setelah Jongin mendapatkan buku yang dicari, mereka menuju restoran fastfood terdekat karena Jongin merasa lapar.

“Kamu mau makan apa Kim?”

“Emm ayam goreng aja deh sama soda”

“Oke”

Sepuluh menit kemudian, Jongin dateng ke meja dengan membawa nampan berisi dua porsi ayam goreng dan soda.

“Makasih Jong”

“No problem”

1 LINE MESSAGE ARIVED

Chen: Kimi kamu dimana?

Chen: udah pulang?

Kimi:

Kimi: ini lagi sama Jongin

Kimi: eh Kai

Kimi: abis beli buku

Kimi: gimana Chen?

Chen: oh gak papa kok.

Chen: soalnya tadi aku nyariin kamu

Chen: mau aku ajak pulang bareng

Chen: tapi kalo kamu udah sama Kai its okay :)

Kimi: oh

Kimi: sorry ya hehe

Kimi: mungkin next time Chen :)

Chen: its okay Kimi

“Siapa? Asik banget kayaknya” tanya Kai

“Oh? Hehe sorry, itu si Chen” Kimi mulai mematikan handphonenya.

“Kamu deket banget ya kayanya sama Chen?” Tanya Jongin tiba tiba

“Ha? Em enggak kok.”

“Gausah deket deket sama Chen ya, aku.. aku gasuka.”

“Ha? Emangnya ken-”

Belum sempat Kimi bertanya, tiba tiba meja mereka didatangi fans Kai.

“Eh kak Kai ya? Boleh minta foto gak?” Tanya salah satu murid SMA yang memakai bando dikepalanya

“Boleh kok”

Setelah mereka berfoto, Jongin mengajak Kimi untuk keluar dari sana.

“Balik aja yuk, keburu rame orang ntar”

“O? Ayok deh”

Jonginpun mengantarkan Kimi ke apartemennya, sepanjang perjalanan Jongin dan Kimi hanya sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

‘Kenapa ya Jongin tiba-tiba ngomong kaya gitu? Apa dia Jongin yang sama kaya yang dulu?’

Sepuluh menit kemudian Jongin sampai didepan gedung apartemen Kimi.

“Mau mampir dulu Jong?” Tanya Kimi

“Gak deh, next time aja. Udah sore juga” kata Jongin dengan tidak melepas Helmnya.

“Oh oke deh Jongin”

“Eh iya, aku boleh minta ID kamu gak?”

“Oh boleh sini hapemu”

Jongin pun memberikan handphonenya ke Kimi.

“Dah nih”

“Oke makasih. Aku pergi dulu ya”

“Oke. Hati hati Jongin!”

Jongin pun berlalu meninggalkan gedung apartemen Kimi.

“Kalo kamu emang Jongin yang dulu, aku kangen kamu Jong… Banget..”

It’s Me

AUTHOR POV

1 LINE MESSAGE ARIVED

Chen: Hai Kimi! Good Morning

Kimi: eh Chen! Hai!

Chen: kamu udah siap belum?

Kimi: Ha? Siap buat apa?

Chen: coba deh kamu tengok kebawah apartemen kamu

Kimi: ha? Bentar bentar

Kimi langsung bergegas menengok bawah apartemennya melalui jendela didekat balkon apartemennya. Dan disana dia me;lihat Chen yang telah siap dengan seragam sekolah yang melekat di badannya.

“Ha? Chen? Ngapain dia pagi pagi kesini? Gatakut diliatin orang?”

Berbagai pertanyaan muncul dipikiran Kimi saat itu.

“Ah lebih baik aku segera bersiap dan turun”

-LINE-

Kimi: kamu ngapain pagi pagi kesini?

Kimi: tunggu lima menit lagi aku turun

Setelah memakai sepatu dan mengambil tasnya, Kimi bergegas turun menemui Chen dibawah.

“Kamu ngapain kesini? Gak takut diliatin orang orang?”

“Hehe. Aku mau jemput kamu.”

“Ha? Aku kan bisa naik bis Chen”

“Tapi aku gak mau kamu naik bis. Apalagi sampe keringetan”

“………..”

“Yaudah ayo naik keburu telat. Lagian dingin juga disini. Nih pake jaket aku juga, jaket kamu ketipisan” Kata Chen sambil memakaikan jaket ke tubuh Kimi

“Eh? Gomawo hehe”

“Its okay. Ayo naik”

Akhirnya Kimi berangkat diantar Chen, tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang tak hentinya menyaksikan kejadian tadi diseberang jalan.

-Parkiran Sekolah-

20 menit kemudian Kimi dan Chen tiba parkiran sekolah mereka.

Kimi pun turun dari mobil Chen diiringi dengan tatapan iri dari para siswi yang menjadikan Chen idola mereka. Kimi memnag sering sekali menjadi pusat perhatian para siswi satu sekolah, dimulai saat Kimi ke kantin bersama Sehun, lalu ke perpustakaan bersama Chen, dan masih banyak lagi.

‘Wah beruntung banget tuh anak Jepang’

‘Liat deh. Itu anak baru tapi udah deket aja sama Chen Oppa’

‘Ih mau banget aku jadi dia’

Chen yang mendengar kalimat kalimat yang di lontarkan para siswi tersebut hanya bisa tersenyum sembari merapatkan jalannya dengan Kimi.

“Gak usah didengerin apa kata mereka. Just go ahead” ucap Chen sambil tersenyum.

“A? Ne. Hehe”

-Kelas-

Anak anak kelas yang melihat Chen masuk kelas bersama Kimi mendadak menjadi agak gaduh dengan bergosip ria

“Ih ciee Kimi berangkat bareng Chen Hyung ya. Hihi. Pantes aja waktu Sehun mau nebeng gak dibolehin” Iya, Sehun tadi sempat menawarkan Kimi untuk berangkat bareng dia dan managernya, tapi Kimi menolaknya.

“Ha? Masak sih? Hehe”

“Ih ciee” kata Sehun

“Lain kali kita berangkat bertiga deh Hun hehe”

“Gakusah deh. Sehun gak mau ducuekin Kimi sama Chen Hyung huh”

“Eh haha, Sehun ngomong apaan sih”

Jam pelajaranpun dimulai, saat jam pelajaran berlangsung, Kimi merasa ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya. Dan benar saja, ternyata sedari tadi Kai dari tadi tak henti hentinya memperhatikan Kimi. Padahal mereka duduk bersebelahan.

‘Jongin kenapa ya? Apa ada sesuatu yang mau dia omongin? Mungkin nanti istirahat’ batin Kimi.

Tak terasa akhirnya bel istirahatpun berbunyi, seluruh siswa dan siswi telah berhamburan keluar kelas menuju kantin kecuali Kimi, Jongin, dan Sehun.

“Kimi, kantin yuk” ajak Sehun

“Bentar bentar aku masuk masukin buku dulu Hun” ucapnya sambil sibuk memasukkan buku kedalam tasnya.

“Nah uda—” ucapan Kimi terhenti saat tiba tiba Jongin berdiri diantara Kimi dan Sehun.

“Kim, ikut aku sebentar” ujar Kai dingin

“Ih apaan sih Kai! Kimi kan mau kekantin sama Sehun”

“Kamu ke Kantin sendiri aja. Aku ada urusan dengan Kimi. Ayo Kim” ujar Jongin sambil mencengkeram pergelangan tangan Kimi

“Eh Jong, eh Kai apaan sih.” Ucap Kimi sambil jalan terseok-seok untuk mengimbangi langkah panjang Jongin

“Udah ikut aku”

“Apaan sih sakit tau. Lepas gak!”

Kejadian Jongin menyeret Kimi tak ayal menarik minat para siswa dan siswi yang sedang asik berdiri di koridor depan kelas mereka. Tak sedikit dari mereka yang berbisik bisik

‘Ih mau diapain tuh anak baru?’

‘Biar aja suruh siapa deket deket sama Chen Oppa’

‘Eh! Itu Kai Oppa ya ampun!’

Tapi Jongin tak menghiraukan ocehan mereka semua. Dia terus menarik Kimi hingga tiba di suatu tempat yang ternyata taman belakang sekolah yang memang selalu sepi.

“Jongin lep-” Belum selesai Kimi berbicara, Jongin sudah melepas tangan Kimi.

“Apa yang aku bilang kemarin masih kurang jelas?

“Ha? Kamu ngomong apaan?”

“Jadi kamu masih gak paham juga?”

“Paham apaan?”

“Aku kan udah bilang kamu gausah deket deket sama Chen lagi! Kenapa kamu tadi pagi berangkat sama dia?!” Ucap Jongin dengan nada agak tinggi

A! I got it!

“Jadi kamu dari tadi nyeret aku cuma mau ngomongin ini??”

“…………”

“Emang apa hak kamu ngelarang larang aku buat deket sama Chen ha?” Ucap Kimi yang mulai tersulut emosi “Lagian kam-” Suddenly he was cut her word with his lips on hers.

Kimi yang terkejut dengan perlakuan Jongin hanya bisa membelalakkan matanya saat Jongin menciumnya, ingin sekali rasanya Kimi mendorong tubuh Jongin agar menjauh darinya, tapi entah mengapa otak dan tubuh Kimi tak bisa Sejalan

5 detik..

10 detik..

Finally he broke his kiss

“Kamu mau tau kenapa aku ngelarang kamu deket sama Chen?” Ucap Jongin.

“………….”

“Karena aku.. aku suka sama kamu. Aku udah nunggu kamu selama 11 tahun buat kamu pulang ke Korea, aku selalu nunggu kamu Kim. Semenjak kamu pindah, aku setiap hari sepulang sekolah selalu nunggu kamu didepan rumahmu  kaya orang bego berharap banget lo balik hari itu juga. Sampe-sampe orang tua aku udah capek ngingetin aku kalo kamu gak bakal balik lagi. Kamu pikir selama ini aku ikut trainee biar jadi idol buat apa? Cuma biar aku bisa ketemu sama kamu Kim. Aku..aku..”

“J-j-jadi, kamu..”

“Ya, aku Jongin temen kecil kamu. Jongin yang selalu ngatain kamu bodoh setiap kamu jatuh, Jongin yang selalu ngasih kamu lollipop saat kamu sedih, Jongin yang dulu pernah kamu janjiin buat dateng ke lomba baletnya, tapi sampe selesai aku tau kamu gak bakal dateng.”

“Jongin….”

“Aku.. aku.. aku suka sama kamu. Aku sayang sama kamu jauh sebelum aku sendiri tau apa itu cinta. Aku selalu nunggu kamu, Please jangan tinggalin aku lagi Kim” tanpa sadar Jongin menitikkan air mata.

“Jongin.. maafin aku.. aku janji aku gak akan ninggalin kamu lagi. Maafin aku selama ini aku gak pernah ngabarin kamu. Aku..”  ucap Kimi seraya memeluk Jongin. “Maaf.. aku janji.. gak akan ninggalin kamu lagi.” Kata Kimi.

Kai pun tersenyum dan menggandeng tangan Kimi kembali menuju kelas.

I Love You

Flashback

KAI POV

“Ya! Kai! Apa setiap hari pekerjaanmu hanya tidur saja dikelas? Bukankah Suho hyung selalu memberi tahumu agar tidak tidur terlambat?” Tanya seseorang yang sudah kuketahui dari suaranya yang selalu berbicara tanpa jeda.

Ya, siapa lagi kalau bukan Baekhyun. Aku bahkan selalu curiga kalau Baekhyun bisa saja merebut posisi Chanyeol sebagai rapper.

Saat itu guru yang akan mengajar mata pelajaran pertama pun akan masuk

“Aish! Mengapa seonsaengnim masuk cepat sekali? Aku bahkan belum sempat tidur karena ulah sialan Baekhyun!”

Aku sudah hampir menjatuhkan kepalaku kemeja dan memejamkan mataku jika si sialan itu tidak meneriakkan sebuah nama.

“O! Kimi-ssi!” Teriaknya penuh semangat.

Rasa kantukku hilang bukan karena suara sialan milik Baekhyun, tapi karena nama yang diteriakkan oleh Baekhyun.

‘Kimi.. mungkinkah?’

“O! itu bukannya gadis yang waktu itu kita temui di Myengdong hyung?” Ucap Sehun kepada Baekhyun sambil menunjuk nunjuk anak baru tersebut.

“Oh, kau benar Sehun! Namanya Kimi! Ya, Kimi-ssi, kenapa kamu tidak bilang kalau kamu satu kelas denganku?” kata dia semangat sekali.

“Oh jadi Baekhyun-ssi, kamu sudah mengenal dia?” Tanya Miss Yeonhee

“Ne, seonsaengnim” ucap Baekhyun masih dengan nada semangatnya

‘Cih, ada apa dengan si Baekhyun? Mengapa dia tiba tiba semangat sekali?’

“Baiklah, karena di kelas ini tidak hanya Baekhyun yang ingin mengenalmu, jadi kamu harus memperkenalkan namamu kepada teman-teman yang lain”

“A.. A.. Ne, Nama ku Kimi Jeverra, aku pindahan dari Jepang, aku harap kita bisa menjadi teman yang baik ya. Hehe”

‘Apakah kamu Kimi Jeverra yang sama dengan Kimi Jeverra 11 tahun yang lalu? Kimi yang berjanji akan datang di lomba Balet ku? Entah mengapa aku sangat yakin bahwa dia adalah Kimi yang sama dengan sebelas tahun yang lalu’

“Baiklah Kimi-ssi, sekarang kamu bisa duduk di.. Ah! Disitu saja sebelah Kai-ssi”

“A, O, ne, seonsaengnim”

Diapun berjalan menuju meja yang aku tempati

Asal kalian tahu, mungkin akan sedikit susah karena aku sudah menyukai Kimi sejak pertama kali kita bertemu, tepatnya sebelas tahun yang lalu. Setiap hari aku selalu menunggu si bodoh ini didepan rumahnya. Sebenarnya aku tidak pernah serius mengatai Kimi bodoh, tapi aku selalu dibuat kesal dan gemas dengan sikap bodohnya setiap hari saat kecil. Bagaimana mungkin ada anak yang pintar tapi dia selalu terjatuh saat berlari?

“Hai, Kimi! Nama aku Sehun, ini Chen hyung, ini Kai, dan yang ini Baekhyun”

“Ah, hai Sehun”

Flashback off

AUTHOR POV

Kimi dan Jongin kembali ke kelas dengan berjalan beriringan sambil tertawa dengan ceria. Hal itu tentu menjadi bahan gosip untuk anak-anak disekitar mereka. Mengingat Kai adalah idol di sekolah bahkan di Korea. Selain itu, banyak siswa yang tadi melihat Kai menarik Kimi untuk ke taman belakang sekolah.

Tiba tiba langkah mereka terhenti saat ada Baekhyun dihadapan mereka

“Kalian dari mana?” Tanya Baekhyun dengan ekspresi… kurang suka?

“Mana aja boleh” jawab Jongin asal

“Aku serius!” Ucap Baekhyun gemas

“Aku juga serius kali.”

“Jong, udah lah. Kita tadi dari taman kok Baek. Emang kenapa?” Ucap Kimi mencoba melerai Baekhyun dan Jongin sebelum semakin parah

“Jong? Jongin? Kimi manggil Kai Jongin?” Ucap Baekhyun heran

“I-Iya, emang kenapa Baek? Salah?”

“Emang kenapa? Masalah banget deh kayaknya. Minggir Baek keburu seonsaengnim dateng”

Mau tidak mau Baekhyun menepi agar Kai dan Kimi bisa masuk kelas.

‘Mengapa Kimi bisa memanggil Kai dengan Jongin? Setahuku yang memanggil Kai dengan Jongin hanya keluarganya dan member lain. Jangan jangan? dia saudaranya? Atau… pacarnya?’

“Baekhyun, apa yang kamu lakukan didepan pintu? Kamu tidak mau saya masuk kelas?” Lamunan Baekhyun terpecah saat Guru yang akan mengajar akan masuk kelas.

“O? Ne? A.. tidak mungkin dong saya tidak menginginkan seonsaengnim masuk kelas. Hanya saja… saya ingin ke kamar mandi ssaem hehe.”

“Yasudah sana saya beri waktu lima menit”

“Ne? A.. gamsahabnida ssaem.” Ucap Baekhyun sambil berlalu meninggalkan kelas.

***

Bel pulang sekolah pun berbunyi, para siswa pun langsung bergegas membersihkan buku mereka dan menatanya didalam tas. Saat Kimi sedang sibuk memasukkan buku bukunya kedalam tas, Chen datang menghampiri Kimi

“Anyeong Kimi, pulang bareng yuk.” Ajak Chen

“A-” ucapan Kimi terputus karena Jongin tiba tiba datang ke meja Kimi.

“Kimi pulang bareng aku Chen. Oiya, dan mulai sekarang yang boleh nganter Kimi berangkat dan pulang sekolah aku” ucap Jongin bangga.

“Ih Kai kok possesive banget sama Kimi?! Emang Kimi siapanya Kai? Pac-” ucapan Sehunpun terputus

“Pacar. Kimi sekarang pacarku. Ya kan Kim?”

Kimi yang tidak tahu menahu tentang hal ini hanya bisa bengong sambil memandang Chen, Jongin, Baekhyun, Sehun secara bergantian.

“Yaudah yuk Baby, kita pulang. Nanti keburu panas.” Ajak Jongin langsung menarik tangan Kimi meninggalkan tiga manusia—Chen, Baekhyun, Sehun yang masih mencerna segala yang diucapkan Kai.

-Parkiran sekolah-

“Ya! Pabbo! Sejak kapan aku menjadi pacarmu huh?” Ucap Kimi.

“Lah, bukannya kamu sendiri yang tadi bilang di taman kalo kamu gak bakal ninggalin aku lagi?”

“A.. i-iya. Tapi kan… a! Ya! Pabbo!”

“Ya! Yang bodoh itu kamu! Bahkan kamu selalu jatuh saat berlari dulu”

“Ya! Mengapa kamu terus mengungkit itu?” Ucap Kimi sambil memukul pelan tangan Jongin.

Jongin pun segera meraih tangan Kimi dan menatapnya dengan tatapan serius.

“Kimi, dengerin aku, terserah kamu mau percaya atau enggak sama aku, but I just want to say that I love you. I love you from we first met. Yes, eleven years ago. Mungkin kamu bakal mikir aku udah bego banget nunggu kamu sampai sebelas tahun. Tapi itulah kenyataannya. Aku gak bisa mencintai perempuan lain selain eomma dan kamu. So, Kimi, would you be my girlfriend?”

“Jong..aku..ak—”

“Aku gak akan paksa kamu buat nerima aku. Mungkin juga kamu udah lupa sama masa kecil kita, tapi aku cuma mau ngungkapin aja apa yang aku pendam selama sebelas ta-”

“Aku mau kok Jong” ucap Kimi sambil tersenyum. “Sebenernya.. aku juga udah suka sama kamu sejak kamu ngasih lollipop ke aku. Haha. Murahan banget ya? Tapi hal kecil itu yang bikin aku keinget terus sama kamu.”

Jonginpun tak bisa mengungkapkan betapa bahagianya dia, dia hanya bisa mengekspresikannya dengan memeluk Kimi seraya mengelus kepala Kimi.

“Gomawo Kim.”

“Its okay Jong. Love you too.” Ucapnya sambil tersenyum dan membalas pelukan Jongin.

Hobae

AUTHOR POV

Jongin pun mengantar Kimi kembali ke apartemennya. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam saja, karena sibuk dengan fikiran mereka masing-masing. 15 menit kemudian mereka sampai di apartemennya.

“Makasih ya Jong.” Kata Kimi

“Its okay Baby”

Tanpa disadari, pipi Kimi perlahan memerah karena panggilan Jongin untuk Kimi.

“Oh iya, ini” ucapnya sambil memberikan selembar tiket kepada Kimi

“Apa ini?”

“Lusa, Exo tampil di Seoul Gymnasium. Aku mau kamu dateng nyemangatin aku hehe”

“O? For sure Jong” ucap Kimi sambil mencubit pipi Jongin

“Ya! Aw! Pabbo! Sakit”

“Ya! Sudah kubilang berhenti memanggilku Pabbo, Pabbo ya!”

“Ya ya ya. Lihatlah bahkan sekarang kau yang memanggilku Pabbo

Show more