2015-09-30



Title: Regret

Author/twitter : Oppaeonni/ @ft2_fathya

Cast : Sehun (EXO), Seulgi (RV), other cast.

Genre  : romance, sad.

Rating : General

Length : short

Disclaimer  : All story is mine. Jika ada kesamaan jalan cerita, itu adalah ketidaksengajaan dan fanfiction ini murni berasal dari ide author. Please do not copy-paste into your blog or other site. Enjoy this story and anyway, happy reading! ^^

REGRET

Matahari di siang hari memang selalu terik dan membuat siapa saja yang berada di luar ruangan ingin cepat-cepat meneduh.Apalagi jika kau tinggal di Seoul saat musim panas.Beberapa menit saja berada di jalan raya, kulitmu akan terbakar. Di siang ini pula kemacetan terjadi.Bukan hanya kemacetan, tapi juga suara klakson yang sangat bising.Ada yang tidak ingin mengalah sehingga menghalangi kendaraan yang hendak lewat.Keinginan mereka hanya satu: ingin segera sampai tujuan.

Ditengah keramaian tersebut, seorang namja berusia 19 tahun tampaknya sedang menikmati Kota Seoul ini.Laki-laki tersebut mengalungi dan menggenggam kamera SLR. Berkali-kali ia memotret suasana. Sesekali ia melihat hasil potretannya, sesekali pula ia tersenyum. Beberapa penumpang bus memandangnya dengan tatapan aneh.

Setelah merasa lelah, ia singgah di sebuah halte bus yang sudah tidak terawat lagi. Halte tersebut berbedadengan halte Seoul pada umumnya.Tempat itu sangat tidak terurus dan kotor.

Nama laki-laki itu Sehun. Kini ia tengah meneguk  sebotolair mineral yang ia bawa dari rumahnya.

“Baik pak, besok saya akan datang tepat waktu.Benar pak, saya berjanji.”Tiba-tiba, seorang perempuan berpakaian casual duduk di samping Sehun.

Ia sedang menelpon dengan serius. Sehun hanya melirik sekilas, kemudian ia melanjutkan minumnya lagi. “Pak, saya benar-benar ingin mengumpulkan tugas. Hanya saja saya….. yoboseyo pak? Maaf pak jaringannya jelek pak. Halo?Ah sial!”Umpat yeoja itu sambil menghentakkan kakinya. Lalu ia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

Sehun mengamati yeoja itu.Rambut yeoja itu dikuncir kuda rambutnya yang panjang dan berwarna cokelat berkilau.Ia mengenakan kemeja chiffon berwarna tosca dan celana jins. Ia meggenggam beberapa buku besar dan ia peluk erat-erat, mungkin agar tidak terjatuh. Tampaknya, perempuan itu anak kuliahan, sama seperti Sehun.

Perempuan itu menoleh ke arah Sehun dengan tidak sengaja.Kebetulan, Sehun masih mengamati perempuan itu.Sedetik kemudian, keadaan jadi canggung. Bukan hanya canggung, ternyata mereka saling mengenal!

“Oh Sehun?”Tanya yeoja itu yang segera mengenali wajah Sehun.Dengan cepat Sehun mengalihkan pandangan.Dalam hati mengutuk dirinya mengapa bisa bertemu yeoja itu.

Sehun hanya mengangguk. Lalu ia menyalakan SLRnya. Tangannya bergemetar saat memegang SLR tersebut.Sebenarnya, yeoja itu ingin berbicara banyak kepada Sehun. Tapi ternyata, bus yang ia tunggu kemudian datang.

“Sehun-ah, aku duluan ya.”Ujar perempuan itu dengan nada datar.Yeoja  itu berlalu dan menaiki bus. Sehun tertunduk lemas.

Seoul ini luas. Seharusnya Sehun berada di tempat yang lain. Namun, mengapa harus bertemu yeoja itu?Pikirannya tenggelam bersama bisingnya klakson mobil di Seoul ini.



Nama perempuan itu Seulgi. Seulgi dulu satu sma dengan Sehun. Pada saat mereka kelas 2 sma, Sehun adalah namja dengan kepribadian menarik.Ia suka fotografi, basket, dan bermain gitar.

Ketiga hal itu menjadi daya Tarik dan menjadikan Sehun tipe namja ideal bagi para yeoja.Punya senyuman yang membuat siapa saja lemas, bahkan guru sekalipun. Sementara itu, Seulgi  hanya murid biasa. Meskipun cantik, namun ia tidak menunjukkan karena ia tidak suka keramaian.

Mereka sekelas.Namun Seulgi tidak pernah memperhatikan Sehun yang menjadi kebanggaan kelasnya.Namun entah mengapa, Sehun tertarik pada Seulgi yang selalu ribet saat membawa perlengkapan sekolah. Yang tulisannya sangat rapi sehingga ia menjadi sekretaris. Seulgi juga sering telat dan dihukum.Suatu hari, Sehun dan Seulgi sama-sama telat.Mereka dihukum bersama.Sehun mengambil kesempatan untuk berbicara dengan Seulgi lebih banyak.

Sehun jadi sering mengobrol dengan Seulgi yang ternyata punya charm speak. Beberapa lama kemudian, Sehun menyatakan perasaan sukanya kepada Seulgi.Semua terkejut dan banyak yang menentang karena bagi mereka, Seulgi adalah yeoja yang sangat culun. Seulgi langsung menerimanya karena ia juga mulai menyukai Sehun.

Hubungan mereka berlangsung satu tahun lebih.Selama itu mereka terlihat baik-baik saja.Hingga suatu hari Seulgi melihat Sehun sedang berjalan bersama seorang yeoja.Seulgi pikir, hanya sebatas teman.

Namun, 1 bulan kemudian, Sehun memutuskan hubungannya dengan Seulgi tanpa alasan.Seulgi yang tidak tahu apa-apa hanya bisa menangis.Ternyata, Sehun berpacaran dengan perempuan yang dulu pernah jalan bersama Sehun.

Semua yang awalnya menentang Sehun kini bersimpatik.Sejak saat itu, Seulgi menghindar dan hubungan mereka seperti semula, tidak saling mengenal. Bahkan sampai kelulusan sma-pun, Seulgi tidak pernah melirik Sehunsama sekali.

Mengingat kenangan itu semua membuat kepala Sehun pusing tujuh keliling. Jujur, sebenarnya ia ingin meminta maaf atas kejadian 3 tahun lalu namun ia sadar, permintaan maafnya tidak akan diterima. Pikiran Sehun berkabut.Laptop yang sedari tadi menyala di hadapannya diabaikan oleh Sehun. Padahal ia harus mengedit hasil potretan fotonya tentang Seoul.

Sehun ingat dulu ketika Seulgi menangis.Ia pikir Seulgi akan memohon kepadanya untuk melupakan pacar barunya. Namun ternyata Seulgi tidak seperti itu. Entah apa yang ia pikirkan pada saat itu. Ia hanya merasa bosan dengan Seulgi. Makanya ia mencari seseorang yang baru. Saat melihat sorot mata Seulgi tadi, ia mengenang masa-masa indah dirinya dengan Seulgi. Sial.Ia telah menyiakan Seulgi yang mungkin hanya satu di dunia ini yang unik sepertinya.

“Argh!”Gerutu Sehun sambil mengacak rambutnya.Hidup ini sangat rumit, bahkan ketika di masa mudanya.



Berhari-hari kemudian, Sehun memikirkan Seulgi. Setiap hari ia pergi ke halte tempat mereka bertemu, namun Seulgi tidak kunjung datang. Semakin lama Sehun menyadari bahwa Seulgi mencari jalan lain agar tidak menunggu di halte itu.

“Hunnie, minggu depan ada reuni sma. Apakah kau mau ikut?”Kai, sahabat Sehun saat sma tiba-tiba menelpon di waktu tengah malam. Sehun sedikit kesal karena Kai mengganggu tidurnya.Namun, matanya kemudian berbinar. Mungkin Seulgiakan datang juga ke reuni sma.

Sehun tidak sabar menunggu waktu reuni.Ia sudah menyiapkan baju yang keren untuk reuni. Pikirannya hanya satu, yaitu ingin menemui Seulgi.

Maka satu minggu seterusnya yang terbayang hanyalah Seulgi seorang. Tampaknya, ia jatuh cinta kembali kepada Seulgi. Ya, selama ini dirinya hampa tanpa kehadiran Seulgi yang selalu membuatnya tertawa. Yang selalu menjadi tempat keluh-kesah Sehun, yang selalu mencubit pipi Sehun saat ia hampir tertidur di kelas, yang selalu memasang wajah jelek saat video call dengan Sehun.

Kini tiba saatnya reuni.Ia datang 1 jam lebih awal. Ia berencana untuk memulai kembali dengan Seulgi. Ia sudah menyiapkan bunga dan sebuah kotak berwarna biru. Isinya adalah surat untuk Seulgi.

“Ya!! Apa kabar Oh Sehun? Wah tampaknya kau semakin tampan saja” Seseorang menepuk pundak Sehun .Ia menoleh dan ternyata itu adalah Kai. Mereka lalu berbincang banyak. Satu persatu teman smaSehun datang. Ada yang mengajak selfie, ada yang  basa-basi dengan Sehun. Namun Sehun hanya menganggap itu tidak penting. Matanya sibuk mencari sosok  Seulgi.

Di sela kerumunan teman-teman yang sedang tertawa, Sehun mencoba masuk ke kerumunan tersebut.

“Uhm, dari tadi aku mencari Seulgi. Apakah dia datang?”Tanya Sehun dengan nada datar.Berusaha menyimpan rasa penasarannya.Seketika kerumunan tersebut terdiam. Ada yang saling berbisik, ada yang menyenggol siku, memberi isyarat ‘kita harus jawab apa?’.Tapi tidak ada yang menjawab.Bahkan Kai pun mengusap dahinya.

Sehun menyadari situasi seperti ini.“Geurae, Mungkin kalian masih kesal dengan aku yang telah melukai hatiSeulgi. Tapi setelah aku pikir lagi, aku akan memulai kembali dengan Seulgi. Pokoknya kalian harus menyetujui aku kembali lagi dengan dia. Kalian bakal jadi saksinya ya.”Ujar Sehun dengan tulus.

Acara reuni tampak lenggang.Tiba-tiba, seseorang menarik lengan Rey.Dia adalah Irene, sahabat Seulgi.Sehun sedikit senang.Mungkin Seulgi menunggunya di suatu tempat.

“Itu…” Irene menggaruk kepalanya.Bibirnya gemetar.“Seulgi gak bisa dateng hari ini.tapi kalo kau mau ketemu, aku siap mengantarkanmu.”

Terdengar suara hembusan napas berat dari beberapa teman.Sehun merasa terasingi.Mungkin mereka tidak mendukung Sehun.

“Oke, ayo pergi .”Kata Sehun mengangguk mantap.



“Ini adalah takdir.Bukan salah siapa-siapa.”Ujar Irene dengan suara bergetar, ingin menangis.Sehun terpaku.Kedua matanya tidak berkedip.Ini terasa seperti mimpi yang sangat sangat buruk baginya. Di hadapannya, sebuah makam berukir namaKim Seulgi terlihat sangat jelas.

Irene menunduk.Kini air matanya mengalir.Seulgi, sahabat tercintanya telah meninggal satu tahun yang lalu. Sebelum kematiannya, ia berkali-kali meminta agar Irene dan teman-temannya tidak memberitahu Sehun kalau suatu saat Seulgi bakal menghilang dari dunia. Awalnya Irene hanya menganggap Seulgi hanya bercanda. Namun, seminggu kemudian Seulgi tertabrak mobil saat hendak menyebrang di depan halte karena lelah menunggu bus yang tak kunjung datang.

Sehun mengusap makamSeulgi.Ternyata kemarin itu hanyalah Seulgi yang dikirimkan Tuhan untuk membuat Sehun menyesal karena telah menyiakan Seulgi.Sehun menangis sejadi-jadinya. Namun dengan napas tertahan karena ia sangat sedih.

“Kalau saja dulu akutak menghianati Seulgi…..”

“Sehun-ah, kau harus tahu bahwa Seulgi  sangat menyayangimu, sekalipun kausudah menghianati dia. Dia bahkan sudah memaafkan mu disela tangisannya. Dia selalu ingat kenangan bersama mu, ditengah gerutuannya tentang kuliahnya yang sibuk.Karena kau, Oh Sehun….. karena kau adalah cinta pertama Seulgi. Namja yang berhasil mendekati Seulgi disaat dia berpikir bahwa dirinya sangat aneh.”Ujar Irene memotong pembicaraan Sehun.

Hujan turun dengan sangat tenang.Sehun masih terdiam dengan segala penyesalannya, menatap makam Seulgi dengan sedih.

-END-

Filed under: romance, Sadnes Tagged: Sehun

Show more