Mianhae reader(s) kalian jadi nunggu FF ini sampai lumutan, maaf banget aku hiatus lama dan gak ngasih tau kalian. Aku lagi sibuk – sibuknya masa – masa MOS dan KBPTA gitu jadinya gak sempet ngshare FF ini *jadicurcolkan. Langsung aja deh ini aku kasih Chapthrun 8-nya, Selamat Membaca ^^
Tittle :Twins
Author : Panda
Main Cast :
Do Kyungsoo
Aleyna Yilmas as Do Kyura
Lauren Hana Lundae as Do Kyuri
Lee Jieun
Suport cast :
Luna
Baekhyun
Kristal
Genre : Family, Comedy, Sad, Romance ( sedikit )
Length : Chaptrun 8
Rating : PG – 13
Desclaimer :
Ini FF murni buatan aku tidak plagiat dari manapun dan tolong hargai usahaku. Maaf jika masih terdapat typo, Terima Kasih sudah membacanya semoga kalian menyukaianya.
Summary : “ Tenang Kyuri tidak akan marah padamu lagi dan aku akan menjagamu jika Kyuri melakukan itu lagi “.
[Teaser] – [Chaptrun 1] – [Chapturn 2] – [Chapturn 3] – [Chaputurn 4] – [Chaputurn 5]
[Chaputrun 6] – [Chaptrun 7]
₪₪₪
Kyuri terdiam sejenak, ia mengacuhkan pertanyaan Do Kyuri melanjutkan bermainnya dengan Kyura. Kyura sendiri juga tidak tahu kenapa Kyuri diam saja tidak mau menjawabnya, jika tebakan Do Kyuri masih membenci Jieun.
“ Kyuri jawab Appa “.
“ Kyuri ? “.
Terdngar hembusan berat Kyuri, Kyuri melirik Do perlahan. Wajah Kyuri menampakan wajah lelah, mata Kyuri pun mulai berair.
“ Kyuri masih membenci Jieun-ajuma “.
“ Kyuri kesal pada Jieun-ajuma “.
“ Kyuri juga tidak ingin Jieun-ajuma berada di dekat Kyuri, Eonnie ataupun Appa “.
“ Tetapi . . “.
“ Tapi Kyuri tidak ingin membenci Jieun-ajuma “.
“ Kyuri juga tidak ingin Jieun-ajuma jauh dari Kyuri “.
“ Dan Kyuri ingin Jieun-ajuma selalu bersama Kyuri “.
Kyuri mengangis, Kyura yang berada di dekatnya mendekat dan memeluknya. Do merasa ia salah bertanya pada Kyuri, tapi dengan kesalahannya bertanya ia mengerti jawaban yang sebenarnya. Bahwa sebenarnya Kyuri menyayangi Jieun, dan dugaan Do selama ini salah.
Do mendekati putrinya itu lalu membelai rambut halus Kyuri, Kyuri masih saja menangis. Do memeluknya dan menggendongnya ke kamarnya, Kyuri mungkin lelah suara tangisannya perlahan menghilang. Kyuri tertidur di pelukan Do, Do membuka pelan pintu agar tidak mengeluarkan suara sekecil pun. Do meletakan Kyuri di ranjangnya, ia tertidur pulas.
“ Appa “.
“ Kyura pelankan suaramu sayang “.
“ Appa Kyura ingin mengatakan sesuatu “.
“ Kita bicarakan di ruang keluarga “.
Do berjalan ke ruang keluarga Kyura berjalan di depan Do, Do melihat di tangan Kyura terselip subuah kertas. Do mulai penasaran dengan isi kertas itu, apa itu sebuah surat untuknya ? atau sebuah ancaman ? Do menebak – nebak hingga suara Kyura berteriak pun membuyarkannya.
“ Kyura kau baik- baik saja “.
“ Nde Appa, tapi lututku terasa sakit “.
“ Kalau jalan hati – hati, sini Appa obati dulu “.
Do mengambil kotak P3K yang berada di ruang belakang, ia melewati kamar Jieun. Di kamarnya sangatlah sepi seperti tidak ada kehidupan, Do masuk perlahan ke dalam kamar Jieun, Do mendapati kamar itu kosong tidak ada Jieun dan barang – barangnya.
Do mencari Jieun di dapur, ruang tamu, taman, kamar hingga seluruh rumah ia cari tetapi tidak ada Jieun di mana pun. Do ingat tadi Kyura membawa sebuah surat, Do langsung berlari ke ruang keluarga dan Kyura sudah menunggu Appa-nya itu untuk menunjukan sebuah surat yang akan memperjelas semuanya.
“ Kyura itu surat dari Jieun-ajuma ? “.
“ Nde Appa “ Kyuri memberikan surat itu pada Do.
To : Do Kyungsoo
Mianhe Do, aku meninggalkanmu, Kyura dan Kyuri. Aku tahu aku salah jadi aku akan pergi dari kehidupan kalian. Aku berjanji tidak akan kembali lagi ke sini, aku juga akan kembali ke Tokyo. Jaga dirimu dan anak – anakmu, jadilah Appa yang baik bagi mereka.
Lee Jieun
Do tertunduk lemas, hari ini ia berniat untuk mengatakan yang sejujurnya pada Jieun bahwa ia menyukainya. Do akan mengatakan bahwa ia ingin Jieun selalu bersamanya, di sampingnya menemaninya sampai kapan pun.
Tapi hal itu tidak akan terjadi lagi, Do kehilangan harapannya untuk mengatakan hal itu. Do kehilangan kedua kalinya orang yang ia cintai, kedua kalinya ia mengalami rasa sakit yang sama.
Dret . . dret . . dret getaran dan alunan musik klasik beethoven pun terdengar, Do langsung mengambil handphonenya di saku celana. Di layar tertera nama Kristal ia tidak langsung menjawabnya Do menebak ada perlu apa Kristal meneleponnnya, Do menggeser gambar telephone berwarna hijau di layarnya.
“ Oppa cepatlah ke bandara “.
“ Wae ? “.
“ Jieun akan berangkat ke Tokyo, aku akan mengulur- ulur waktu. Oppa cepat datang kesini “.
“ Baiklah Oppa akan kesana “.
Do berlari ke kamarnya mengambil kunci mobil dan bersiap pergi, sebelum ia pergi ia meminta Kyura menjaga rumah dan Kyuri. Do mengendarai mobil secepat kilat, ia tidak menghiraukan keadaan di sekitarnya. Ia tidak boleh telat ia akan membawa Jieun kembali dan memperbaiki semunya menjadi yang Do harapkan.
Sesampainya di bandara ia mencari Kristal dan Jieun tapi ia tidak bertemu keduannya. Do berlari ke tempat pemberangkatan ia tidak melihat Jieun disana. Dan ia melihat bahwa jadwal pemberangkatan ke Tokyo baru satu menit yang lalu lepas landas.
Do tertunduk lemas ia kehilangan waktu satu menit yang sangat berharga, seharusnya ia datang lebih cepat lagi. Jadi ia tidak akan kehilangan orang yang ia cintainya pergi, Do duduk lemas di bangku tepat di sudut bandara.
“ Oppa “.
“ Kristal ? “.
“ Darimana saja Oppa, aku jadi tidak bisa mengulur waktu lebih lama lagi “.
“ Kristal apa Jieun menyampaikan sesuatu ? “.
“ Nde, ia menyampaikan bahwa ia mencintaimu “.
“ Benarkah ? “.
“ Nde Oppa “.
“ Bagaimana ini ? Aku telah kehilangannya “.
“ Kehilangan siapa ? “.
Do berbalik dan betapa terkejutnya ia melihat Jieun berdiri tepat di hadapannya, Do memegang lengan Jieun dan mengoyangkannya. Do masih ragu apa dia Jieun padahal pesawat yang membawanya sudah pergi lima menit yang lalu. Tapi mengapa Jieun masih berada di sini.
“ Jieun “.
“ Do mian “.
“ Wae ? “.
“ Seharusnya aku bilang kalau aku akan pergi, caraku pergi seperti ini membuatku tidak nyaman untuk meninggalkan kalian “.
“ Aku senang kau disini “.
Do langsung berdiri dan memeluk Jieun, Jieun kehilangan keseimbangannya karena terkejut atas pelukan Do. Do memeluk erat Jieun, betapa bahagianya ia bisa memeluk orang yang ia cintai. Jieun menatap Do perlahan, ia terlihat buruk.
“ Do apa kau melupakan sesuatu ? “.
“ Tidak aku tidak melupakan sesuatu “.
“ Periksa dirimu apa ada yang kurang “.
Do melihat dirinya sendiri meneliti setiap rinci tubuhnya tidak ada yang salah dengan dirinya. Rambutnya masih rapi, wajahnya tidak ada bekas makanan atau pun coretan, bajunya juga lengkap ia memakai kaos dan jaket tebal, ia juga tidak lupa memakai celana panjang agar tidak kediginan dan yang terakhir ia juga memakai . . .
“ Omo ! “.
Sontak Jieun dan Kristal tertawa serentak, bagaimana tidak Do terlihat sangat aneh sekali. Orang jika sudah panik tidak akan sadar apa yang berada di sekitarnya, misalnya jika kau mau mengambil adikmu yang masih kecil di ranjang tapi kau malah mengambil bantal guling.
Bukankah itu lucu, Do sekarang memakai sandal rumah di sebelah kiri dan sepatu hitam di sebelah kanan. Dan yang lebih anehnya lagi ia memakai kaus kaki di sebelah kiri. Bagaimana orang yang melihat tidak tertawa jika penampilan Do seperti itu.
₪₪₪
“ Apa tidak apa – apa kalau aku tinggal di sini lagi ? “.
“ Tentu saja, kenapa tidak “.
“ Tapi Kyuri masih marah, aku takut ia akan seperti di rumah sakit “.
“ Tenang Kyuri tidak akan marah padamu lagi dan aku akan menjagamu jika Kyuri melakukan itu lagi “.
“ Gomawo “.
Kyuri datang dengan menggendong Kyung – Kyung, Kyuri menatap Jieun sebentar lalu ia pergi ke kamarnya. Jieun menatap Do untuk menjelaskan padanya apa yang terjadi pada Kyuri sehingga ia tidak memberontak seperti di rumah sakit.
“ Kyuri !! Eonnie bawakan se . . . “.
Perkataan Kyura terhenti setelah ia melihat Jieun sedang membersihkan rumah, Jieun yang melihat Kyura datang hanya tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya lagi. Kyura mencari Appa dan Kyuri, mereka harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa bisa Jieun-ajuma kembali lagi ? Bukannya sudah pergi ke Jepang ?.
“ Appa “.
“ Jangan berteriak, adikmu sedang tertidur “.
“ Cepat sekali Kyuri tertidur “.
“ Mungkin ia lelah “.
Do mengusap pelan rambut Kyuri, wajah yang mungil dan lucu Kyuri membuat Do teringat akan Ibu mereka. Seharusnya ia tidak pernah melakukan hal selicik dulu, tapi sekarang adalah sekarang masa lalu adalah masa lalu. Ia harus mengubur masa lalu yang kelam itu dan membangun kebahagian bersama anak – anak.
“ Kyura, Appa ingin bertanya sesuatu “.
“ Apa ? “.
“ Jawab dengan jujur, apa kau mulai menyukai Jieun-ajuma ? “.
Kyura tidak langsung menjawabnya, ia hanya diam saja dan tidak menjawab pertanyaan Do. Do bertanya lagi dengan Kyura, namun jawaban tidak Kyura berikan. Kyura memikirkan sesuatu namun Do sendiri tidak tau apa yang sedang anaknya itu pikirkan.
“ Kyura ? “.
“ Jawabannya Iya “.
“ Iya ? “.
“ Kyura mulai menyukai Jieun-ajuma, Kyura mulai menyayangi Jieun-ajuma, Kyura ingin tinggal lagi bersama Jieun-ajuma, Kyura merindukan pelukan hangat yang Jieun-ajuma berikan “.
Kyura menangis sejadi jadinya, Do memeluk gadis kecilnya itu dengan lembut. Do mengusap punggung kecil Kyura, namun melihat Kyura seperti ini ia terlihat membawa beban yang sedang ia pikirkan. Kyuri yang sedari tadi tidur pun terbangun oleh suara tangisan Kyura.
“ Appa, Eonnie apa yang terjadi ? Kenapa Eonnie menangis ? ”.
“ Kami baik – baik saja sayang, maafkan Appa dan Eonnie mengganggu tidurmu “.
“ Eonnie jangan menangis “.
Kyuri berjalan perlahan ke arah Kyura, ia mengusap pipi Kyura yang membentuk sebuah sungai kecil oleh air matanya. Mata Kyura menatap lembut Kyuri, Kyura tersenyum melihat Kyuri tersenyum. Do senang memandang pemandangan seperti ini, ternyata Jieun mendengar semua pembicaraan mereka.
Jieun turun dan memasuk ke kamarnya, Jieun menangis hari ini ia tahu semuanya. Tentang Kyura dan Kyuri seharusnya dari dulu ia akan lebih sabar menghadapi mereka. Ia lega dan senang Kyura dan Kyuri sudah menyukainya, setidaknya ia tidak akan di jahili oleh mereka lagi.
“ Jieun-ajuma “.
“ Kyuri “.
Kyuri mendekati Jieun perlahan, Jieun mengamati Kyuri dari atas hingga bawah Kyuri tampak lebih kurus sekarang dari pada saat Jieun pertama kaali datang. Kyuri memberikan sebuah surat berwarna merah muda, Jieun menerima surat itu dan membukanya.
“ Jieun-ajuma mianhe “.
“ Terima kasih Kyuri, kau tidak perlu meminta maaf pada Jieun-ajuma. Kyuri sudah Jieun-ajuma maafkan, karena Jieun-ajuma menyayangi Kyuri “.
Kyuri tersenyum senang, ia memeluk Jieun erat Jieun pun membalaskan pelukan Kyuri. Jieun bahagia Kyuri sudah tidak marah padanya, Kyuri akan menjadi anak yang baik dan penurut.
“ Jieun-ajuma curang “
“ Kyura “.
“ Itu tidak adil “.
“ Apanya yang tidak adil Kyura ? “.
“ Masa cuma Kyuri yang di peluk, aku tidak “.
“ Ayolah kalau Kyura mau sini duduk di samping ajuma “.
Kyura berlari ke arah Jieun, Kyura memeluk erat Jieun. Jieun benar – benar bahagia. Do memperhatikan mereka, Do senang jika anak – anaknya sudah bisa menerima Jieun. Do ingin melamar Jieun sebagai istrinya, untuk mendampinginya seumur hidup.
₪₪₪
Do berjalan menulusuri jalan mencari toko perhiasan, ia akan membeli sebuah cincin untuk melamar Jieun. Semakin cepat ia melamar Jieun semakin baik, ia tidak ingin ada masalah baru yang dapat menghancurkan mereka berdua.
Do memesuki salah satu toko yang menurutnya cukup menarik untuk dilihat, ia melihat cincin couple yang cantik. Cincin yang sederhana namun terlihat elegan dan klasik, Do menyukainya ia memebeli cincin itu.
Saat Do hendak pergi ia melihat kalung yang menarik perhatiannya, kalung yang cantik. Do teringat dengan Kyura dan Kyuri, ia ingin membelikan ini sebagai hadiah ulang tahunnya besok.
Do melangkahkan kakinya ke sebuah kedai kopi yang tidak jauh dari toko tadi, ia janji dengan Jieun akan bertemu di sana membahas kejutan untuk Kyura dan Kyuri. Saat di perjalanan ia bertemu dengan Kristal di toko bunga, Kristal melambaikan tangannya Do pun membalas lambaian Kristal.
“ Oppa, apa yang kau beli di sana ? “.
“ Aku membeli kalung untuk hadiah besok “.
“ Hadiah ? Siapa yang ulang tahun ? “.
“ Pabo “.
“ Yak Oppa ! “.
“ Kyura dan Kyuri, kau lupa ? Dasar pikun “.
“ Yak Oppa ! Cukup Oppa menghinaku terus”.
“ Mian “.
“ Ayo kita minum – minum dulu sambil menunggu Jieun, kami akan membahas kejutan apa yang akan di buat “.
Kristal menganggut bersemangat, ia benar – benar lupa dengan hari bersejarah dua orang pembawa onar lahir. Karna terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai model Kristal menjadi super sibuk.
Do dan Kristal berjalan berdampingan menuju kedai kopi favoritnya, mereka menjadi bahan pembicaraan orang yang berlalu lalang. Mereka seperti artis yang tersesat, memang Kristal seorang model jadi banyak yang tidak heran sedangkan Do banyak yang menyangka Do adalah artis baru.
Kristal dan Do duduk di sudut kedai yang tidak bergitu ramai, mereka tidak ingin menjadi pusat perhatian. Kristal sedang malas menuruti orang yang ingin meminta fotonya atau tanda tangannya, ia sedang mencari waktu bersantai.
“ Kristal kau sangat populer “.
“ Biasa aja “.
“ Dasar “.
Tak berapa lama kemudian Jieun datang dengan membawa barang belanjaan yang cukup banyak, Jieun sampai harus bersusah payah membawa barang belanjaannya. Do dan Kristal menghampiri Jieun dan membawakan beberapa barang belanjaan Jieun, saat Kristal berbalik ia tersandung dan nyaris terjatuh untung saja Do cepat memegang tangan Kristal.
“ Kau baik – baik saja Kristal “.
“ Iya “.
“ Maaf Kristal kau sampai hampir terjatuh karna aku “.
“ Tidak apa – apa Jieun, aku baik – baik saja “.
“ Biar aku bawakan Kristal “.
“ Terima Kasih Do “.
Kristal merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, mereka masuk kembali dan membicarakan kejutan yang akan mereka buat besok. Setelah semuanya tersusun menjadi sebuah rencana mereka pulang, Kristal memiliki jadwal pemotretan hari ini jadi tidak bisa pulang bersama Do dan Jieun.
Di perjalanan pulang Do masih mencari waktu yang tepat untuk memberikan cincin itu pada Jieun. Do sesekali melirik Jieun yang berada di sampingnya, ia teralu fokus dengan handphonenya dan tidak menyadari jika Do memperhatikannya.
Alunan musik klasik milik beethoven mengalihakan perhatian Do dan Jieun, handphone Do berdering tanda telpon masuk. Do mendapati nama Kyura di layar handphone, Do langsung menggeser tompol hijau dan mengangkatnya.
“ Appa “.
“ Ada apa Kyura ? “.
“ Appa cepat pulang “.
Do mengerutkan dahinya tidak biasanya Kyura seperti ini, pasti terjadi sesuatu di rumah. Kenapa Kyura yang menelepon ? Dimana Kyuri ? Apa terjadi sesuatu padanya ?, perasan Do menjadi tidak karuan bercampur aduk cemas, gelisah, khawatir, takut, panik.
“ Apa yang terjadi ? Dimana Kyuri ? “.
“ Kyuri-“.
“ Apa yang terjadi ?! “.
.
.
.
TBC
Note : Maaf ya aku ngulur – ngulur waktu terus untuk ngeshare FF ini, dan terima kasih sudah mau menunggu comebacknya FF abal – abalku ini. Next Chaptrun mungkin bisa jadi endingnya, maaf banget kalau ceritanya jadi tambah ngawur kemana – mana. Terima Kasih udah nunggu FF ini ^^.
Filed under: comedy, family, romance, Sadnes Tagged: Do Kyung Soo, IU, OC'S