2015-08-05



“I wish that I could wake up with amnesia and forget about the stupid little things”(“

Little : Destiny?

(HEART! AMNESIA)

Rating: PG-17 || Genre: Angst – Romance || Cast: Kim Jongin, Choi Shin Ara (OC), and Jeon Jungkook BTS. || Leght: Ficlet (oneshoot) ||

Disclaimer : Fanfic ini berdasarkan imajinasi author sarah irani! DONT PLAGIAT!!

Sebelumnya sdh terpublis di wp pribadi author♡

@sasarahni

Songfan:

IU – HEART

5 SOS – AMNESIA

HAPPY READING DEAR♥

PRESENT BY ARA^^

“Aku sendiri tidak mengerti kenapa aku begitu sangat menyukainya.. entah apa yang pasti aku sungguh menyukainya Jungkook.. bahkan disaat malam datang aku tersenyum menatap wajahnya dalam tanda penuh tanya apakah aku bisa menatapnya langsung didepan kedua mataku Tuhan..” Ucap gadis berparas sederhana dari make up dan tatanan pakaian dan tatanan rambutnya. Gadis ini sedang bercerita pada sahabatnya yang bernama Sungjae.

“Apakah kau benar-benar melihat pria itu datang disetiap malammu Ara-ah??” Mata penuh tanda tanya dari tatapan Jungkook pada sahabatnya selama sejak meranjak SMA.

Gadis yang sedang bercerita meneteskan air matanya dan mengeluarkan suaranya kembali “Jeon.. apakah aku wanita yang sangat bodoh dan terlihat gila? Ugh?? aku benar-benar selalu melihatnya disetiap malamku. Mimpi? ya mungkin kau benar it’s just a dream..” Gadis itu bertanya dengan penuh rasa kesedihan yang terlihat diraut wajahnya.

“Ara-ya .. dont cry my best friend” Jungkook memeluk sahabatnya yang sangat membuatnya sedikit kasihan. Tidak! bukan kasihan tapi mungkin Jungkook hanya akan memeluknya disampingnya disaat sahabatnya terluka seperti ini. “I wish that I could wake up with amnesia and forget about the stupid little things”(“

flashback





Bercerita tentang gadis yang sedang menangis dipelukkan Jungkook dia adalah Choi Shin Ara. Gadis berparas sederhana dan sangat menyukai seorang pria yang menjadi bayangannya setiap malam datang. Pria itu bernama Kim Jongin. Choi Shin Ara sangat menyukai Kim Jongin bahkan Ara tidak mengerti kenapa itu bisa terjadi disaat Ara mengetahui bahwa Kim Jongin sudah memiliki wanita yang akan menjadi pasangannya dikehidupannya suatu saat dimasa depan. Ara menyukai Kim Jongin sejak saat Ara melihat Kim Jongin menari disebuah acara dansa dimana saat itu Ara datang dengan penampilan yang begitu cantik. Diacara dansa dengan sangat megah dan meriah banyak sekali pria-pria dan wanita-wanita yang datang karena pada saat acara dansa itu hanya bisa didatangkan dari undangan seorang pengusaha kaya raya disebuah kota tersebut.

Satu jam Shin Ara berada diacara pesta dansa tersebut. Saat Ara melihat seorang pria menari dengan hatinya. Choi Shin Ara melihat betapa tulusnya pria itu menari yang ditunjukan untuknya. Pada pesta dansa itu Ara menatap dalam pria yang sangat begitu tampan meskipun Ara melihat pria itu hanya mengenakan sebuah kemeja dan jas putih dengan tatanan rambut yang sangat apa adanya berwarna kemerah coklatan. Pria itu sangat manis bahkan disaat pria itu tersenyum dan menunjukan disetiap gigi yang tertata rapi didalam senyumannya. Setiap kali pria itu memainkan rambutnya disaat tarian itu sangat membuat Ara hanya terbayang bagaimana bisa Tuhan mempertemukannya dengan Pria tersebut. Ya.. pria itu bernama Kim Jongin..

Jongin mengulurkan tangannya untuk Ara yang terlihat begitu memikatnya dimalam pesta dansa malam ini. Ara pun hanya meraih tangan lembut Jongin. Jongin mengeluarkan suaranya “Namamu siapa? Apakah kau kenal denganku?” Ara menatap pria itu dengan heran dan sesekali mengedipkan matanya. “A-ani.. namaku Choi Shin Ara” Jongin tersenyum lepas dan meraih pinggang wanita yang sungguh sama sekali tidak mengenalnya. Jongin mengeluarkan suaranya kembali. “Bisakah kita mulai dansa malam ini?” Ara merasa tubuhnya sangat mudah akan jatuh jika pria ini tidak kuat memegang satu tangan pada pinggangnya. “Kenapa kau memilihku untuk berdansa denganmu. Aku tidak mengenalmu. Aku juga tidak merasa cantik dibandingkan wanita-wanita yang sedang menatapmu saat kau menari tadi. Kau siapa??” Dengan rasa percaya Ara mengeluarkan semua benak yang sedari tadi ia ingin ucapkan pada pria yang membuatnya sungguh membeku dan hanya bisa menatapnya dengan tatapan suka. Ya.. suka.. bahkan ini adalah ‘first sight’ mereka?

“Kenapa aku memilihmu? eum.. aku sendiri tidak tahu Ara.” Jongin tersenyum kembali sesekali ia tertawa kecil dihadapan wanita yang baru saja membuatnya tertawa kecil karena pertanyaannya. Kenapa Jongin langsung dengan gampang memanggil nama wanita itu? Ara terlihat tidak begitu mengerti dengan kejadian malam ini?. Karena Jongin sendiri juga tidak mengerti kenapa ia memilih Shin Ara untuk berdansa dengannya. Jongin mengeluarkan suara beratnya kembali sambil membelai pipi sebelah kanan Ara dengan tangan lembutnya. “Namaku Kim Jongin” Ucapnya dan tersenyum kembali.

“Kim Jongin?” Ucap Ara merundukan kepalanya yang sejak tadi menatap dalam pria yang berada dihadapannya. “Ya.. aku Kim Jongin”

Jongin mulai merapatkan tubuhnya dengan Ara. Sesekali Jongin mengelus pinggang Ara yang tertutup oleh gaun hitamnya. “Shin Ara.. bisakah kau menaru tanganmu dibagian leherku jika kau terus seperti ini tanpa merespon dansaku. Akupun sulit untuk membuatmu melangkah lebih maju untuk dansa kita malam ini..” Ucap Jongin dengan harapan..

“Aku tidak bisa menari atau berdansa.. aku juga tidak bisa menuruti permintaanmu padaku. Maaf Jongin-si” Suara Ara terdengar seperti meringis..

“Kenapa? kau tidak suka berdansa bersamaku?” Jongin menatap mata gadis yang terlihat begitu tidak bisa menatap matanya kembali..

Ara tersenyum dan menggelengkan sedikit kepalanya menatap Jongin kembali.. “Bukan seperti itu.. hanya saja kau membuatku menjadi wanita bahan pembicaraan dan tontonan wanita-wanita disekelilingmu. Aku tidak mengenalmu Jongin. Jadi lebih baik hentikan dansa ini”

Jongin tersenyum tetapi Jongin tetap membuat Shin Ara berdansa dengannya. Jongin meraih satu tangan Ara. Membuat Ara mencoba tetap menari dan berdansa dengannya. “Apakah kau bisa bernyanyi?” Ucap Jongin. Ara dengan sengaja melepas tangan Jongin dan sampai pada akhirnya ia ingin terjatuh dengan cepat Jongin meraih tubuh Shin Ara dengan satu tangannya dan ditahan. “Bagaimana bisa kau melepas tanganmu ketika kita sedang berdansa itu akan membuatmu terjatuh Shin Ara”.

“Eoh.. terimakasih Jongin sudah menolongku” Ara merasa bersalah dan dengan cepat Jongin melepas dekapannya. “Terimakasih kembali kau sudah menjadi teman berdansaku malam ini Choi Shin Ara..” Jongin tersenyum dan melayangkan tangannya dengan say good bye pada Shin Ara.. Tapi entah kenapa Jongin merasa Ara wanita yang cukup membuatnya penasaran kembali.. “Bisakah kau ikut denganku?” Ucap Jongin sambil meraih satu tangan Ara..

Ara belum menjawab pertanyaannya masih terlihat bingung? “Waeyo??” Dengan cepat Jongin tersenyum dan mengajaknya kesebuah tempat yang begitu indah untuk dinikmati bersama.

“Ya.. Jongin-si kau akan membawaku kemana?” Genggaman tangan Jongin membuat Ara panik dengan berlari sedikit demi sedikit mereka akan sampai pada sebuah taman. Malam ini terlihat terang karena bulan purnama datang begitu indah menyinari malam taman tersebut. “Kita hampir sampai Ara” Ucap Jongin masih menggenggam tangan wanita itu..

Ara melihat sebuah bunga-bunga dan tanaman berwarna hijau seperti rumput yang ditanam dengan rapi membentuk sebuah bunga-bunga. Jongin melepas genggamannya. “Duduklah diayunan ini” Ucap Jongin yang tersenyum lepas dengan menunjukan sebuah ayunan berwarna coklat muda. Ara berjalan perlahan dengan highils merah tua yang dikenakan dikaki jenjangnya. “Duduklah Nyonya Choi” Ucap Jongin dengan memakaikan jas berwarna putihnya untuk Ara. Jas itu hanya menutup bagian pundaknya Ara dan Jongin merasa malam ini begitu dingin. “Terimakasih Tuan Kim” Ara tersenyum lepas pada pria yang sangat baik padanya malam ini diacara dansa. Ara mengaitkan bagian rambut kanannya ditelinganya. Itu membuat Jongin sangat terpanah. Gadis ini benar-benar terlihat anggun. Ara mulai duduk diayunan tersebut. “Aku akan mengayunkannya dengan pelan ya..” Ucap Jongin sambil mendekatkan wajahnya pada Ara. Ara merespon dan menganggukan kepalanya. Ayunan itu mulai mengayun dengan pelan..

“Kim Jongin..?”

“Ya..?”

“Bolehkah aku tahu tentangmu? Kenapa wanita-wanita didalam pesta tadi begitu sinis melihatmu berdansa denganku??” Ucap Ara dengan menggigit bibir bawahnya. Jongin merasa wanita ini benar-benar tidak mengenalnya dipesta malam ini. Jongin berdiri didepan Ara yang sudah duduk diayunan coklat itu dan mengayun dengan pelan..

“Aku kan sudah bilang.. aku adalah Kim Jongin”

“Kim Jongin siapa? pasti kau punya sebuah keluarga terpandang bukan??” Ucap Shin Ara menatap keluh raut wajah pria dihadapannya. Jongin tersenyum..

“Apakah kau terpikat denganku Nyonya Choi?” Jongin menghentikan pergerakan ayunan tersebut dan itu membuat Ara terdiam membeku kembali. Kenap Jongin tidak menjawab pertanyaan darinya dan memilih membuat gadis yang berada didekatnya bingung kembali? Kata-kata Jongin sangat membuat Ara gila?! Ara memang tidak bisa langsung dekat dengan seorang pria bahkan yang baru ia kenal. Jadi Ara merasa jantungnya sangat berdetak begitu cepat..

Jongin mensetarakan pandangannya pada Shin Ara yang terlihat masih duduk manis diayunan tersebut. Suara Jongin terdengar kembali ditelinga Ara “Hya.. kenapa kau menatapku seperti itu?” Jongin mengelus pipi Ara lagi dan lagi..

Ara mencoba mengangkat satu tangannya dan memegang satu tangan Jongin yang berada dipipinya.. “Jangan seperti ini.. kenapa kau sangat ramah denganku? Andwe.. andwe..” Ara menyingkirkan tangan lembut pria dengan paras sedikit tertawa melihat wanita itu yang sedang mencoba menatapnya sungguh. “Kau tenang saja aku pria baik dan aku akan lebih baik jika aku bertemu dengan gadis manis sepertimu Shin Ara..” Jongin menggengam tangan Ara agar meyakinkan wanita yang begitu luluh dihadapnnya..

“Baiklah jika memang kau tidak ingin memberi tahu tentangmu padaku.. anggap saja malam ini adalah malam terakhir untuk pertemuanmu denganku.” Ucap Ara dengan senyumannya.. “Aku harus pulang ini sudah larut malam..”

“Eum.. baiklah. Tapi sebelum kau pergi bagaimana jika kita berdansa untuk terakhir kalinya juga” Jongin tersenyum seperti berharap.

“Aku sudah bilang padamu.. Aku tidak pandai berdansa”

Jongin menjauhkan sedikit tubuhnya dan mengulurkan satu tangannya “Tidak ada penolakkan. Eum..”

Haruskah Jongin seperti ini? dan ini membuat Ara sangat luluh.. Ara dengan lembut meraih tangan Jongin dan berdiri bersama. Mulai mengikat pandangan satu sama lain tanpa jarak. Jongin tersenyum dan mulai mengaikatkan satu tangannya dipinggang Ara. Ara mulai mengalungkan tangannya dileher Jongin. Mereka tersenyum malu-malu dengan seperti ini Ara merasa sungguh menyukai sosok Kim Jongin. Dalam satu malam Ara mendeskripsikan seorang Kim Jongin ia pria baik, sopan, ramah, pandai menari, manis, dan tidak lupa dengan tatapan matanya itu sangat mengagumkan. Jongin dan Ara berdansa dengan tanpa alunan musik.. “Bisakah kau bernyanyi Shin Ara?” Ucap Jongin dalam dansa mereka berdua. “Eoh? bernyanyi? Kau ingin aku bernyanyi apa?”.

“Apa saja.. setidaknya aku bisa mengingatmu dengan suaramu malam ini jika saja kita tidak bertemu kembali”

“Kalau kau meminta apa saja.. aku akan menyanyikan lagu kesukaanku Taeyang.. Eyes Nose Lips”

“Ya.. apa saja.”

Mereka menari dan Shin Ara mencoba menyanyikan lagu kesukaannya dengan lambat dan pelan. Terdengar indah ditelingan Jongin. Ara terlihat malu-malu menyanyikannya. Lagu itu terdengar sebentar dan Jongin tiba-tiba berkata “Choi Shin Ara.. sepertinya sudah cukup malam ini terimakasih sudah datang diacara pesta dansa malam ini. Aku senang bertemu dan mengenalmu..”

Ara melepas kaitan tangan yang melingkari leher Jongin dan tersenyum “Eum.. aku juga senang bisa mengenalmu malam ini” Jongin mendekatkan kan pandangannya pada Ara dan kaitan tangan dipinggang Ara pun belum ia lepas. Jongin mulai meraih senyuman yang terlihat dibibir Ara dan tanpa Ara sadari Jongin dengan cepat mencium pipinya. Ara terlihat diam kembali dan tatapannya mulai tidak terarah. Ya.. baru saja Jongin mencium pipinya. “Annyeong Choi Shin Ara..^^” Jongin melepas kaitan tangannya dan tersenyum bulan sabit dihadapan gadis yang masih mencerna semua indahnya malam ini bersama Jongin seorang..

Tanpa sadar Ara sudah tidak melihat punggung pria yang sudah meninggalkannga dengan termenung Ara kembali pada posisinya. Ara tidak tahu siapa pria yang bernama Kim Jongin tersebut. Yang Ara hanya tahu Kim Jongin adalah pria yang cukup baik saat sesaat hanya mengenalnya dengan sebuah dansa.





flashback end.

1 Years Later..

“Kau tetap akan datang keacara pertunangannya Ara-ah??” Ucap Jungkook yang sedang melihat sahabatnya sedang berdanda cantik didepan meja riasnya..

“Arra!” Ucap Jungkook sedikit membentak.

“Aku tidak apa-apa Jungkook… Aku memang menyukainya mungkin aku masih sangat menyukainya. Tapi takdir berkata lain aku hanya akan bisa melihatnya dimimpiku saja. Aku hanya bisa melihatnya jauh sangat jauh dari apa yang tidak aku duga sebelumnya. Kim Jongin adalah pria baik tanpa aku sadari akulah yang sangat bodoh. Kenapa aku bisa begitu bodoh Jeon Jungkook… menyukai sosok seorang Kim Jongin?? Ya.. itulah takdir Tuhan. Kita tidak akan pernah tahu apa yang kita suka dan yang menyukai kita nantinya.”

Ara menatap dirinya didepan cerminnya. Ara tersenyum dan mulai menatap sahabatnya yang sejak tadi memperhantikannya dibelakangnya. Ara beranjak dari bangku dan Ara memeluk Jungkook dengan lembut dan berkata “Jungkook-ah.. terimakasih sudah menjadi sahabat yang selalu mengertiku. Tapi aku akan tetap datang untuknya.”

“Ara-ya.. bolehkah aku ikut bersamamu?”

“Eum.. ikutlah jika kau mau^^”

***

Shin Ara dan Jungkook sudah sampai pada acara pertunangan yang sangat meriah dan terbuka. Ara mulai tahu siapa Kim Jongin saat satu tahun lalu kabar yang mulai beredar Kim Jongin adalah anak kelima dari enam bersaudara didalam sebuah keluarga terpandang yang membuat acara megah pada pesta dansa malam tersebut. Jongin pria yang sangat ia sukai hanya dalam sekejap.. tapi Jongin hanya menjadi sosok bayang saja pada mimpinya disetiap malam.

Ara datang akan memberikan kejutan untuk Jongin pria yang sudah masuk kedalam perasaannya secara diam-diam Ara sangat menyukainya.

“Annyeonghaseyo..” Ara tersenyum dan mulai menatap semua para tamu sekaligus pria yang sedang bersanding bersama wanita yang sudah Jongin ikat dengan sebuah cincin yang terpasang dijari manis mereka berdua.

Jongin mulai memperhatikan Ara yang berada diatas panggung. Ara memakai sebuah dress putih dan rambut yang terurai panjang berwarna hitam dengan sedikit mata yang berlinang dibola mata indahnya. Ara mulai berbicara dan menatap dalam sosok Jongin yang jauh disana.

“Namaku Choi Shin Ara.. sebelum aku bernyanyi aku ingin mengucapkan selamat pertunanganya untuk kedua pasangan malam ini” Ara tersenyum kembali..

Jongin mendengar jelas nama gadis tersebut. Jongin seperti pernah mendengar nama itu dan melihat wajah gadis yang terus menatapnya sangat dalam.

“Aku akan bernyanyi untukmu malam ini..” Ara tidak menyebutkan nama untuk pria yang jelas-jelas sudah tidak akan menjadi takdirnya.

Ara mulai menutup matanya dan disaat itu juga air matanya mengalir dari matanya membasahi pipinya..

Ara menyanyikan lagu yang ia ciptakan sendiri. Lagu itu berjudul “Heart” … (Iu-Heart)

Jongin mulai menyadari gadis yang sedang menyanyi diatas panggung itu. Choi Shin Ara.. gadis yang pernah berdansa dengannya dan bernyanyi untuknya pada malam itu. Jongin mendengar jelas suara Ara yang sangat membuatnya teringat kembali pada malam disebuah taman. Ara bernyanyi dengan suara indahnya menahan perih dalam perasaannya.. Gadis itu cukup berbeda dari satu tahun yang lalu dengan yang sekarang rambutnya sudah terurai panjang kulitnya begitu putih bibirnya sangat tipis dan tidak lupa dengan matanya yang terlihat begitu cantik. Jongin tersenyum disaat ia mulai menyadari Choi Shin Ara..

Ara mulai berhenti bernyanyi dan membuka kedua matanya dan berkata “Gamshamnida..” Ara merundukan kepalanya dan tersenyum. Semua tamu termaksud Jongin bertepuk tangan..

Ara mulai turun dari panggung, Sungjae yang sudah menemaninya datang keacara undangan pertunganpun langsung memberikan jas hitam untuk ia pasangakan pada Shin Ara. Jas itu hanya menempel pada bahu gadis itu. Dan Ara tersenyum sesekali Sungjae membelai pipi Ara..

“Choi Shin Ara..” Ucap Jongin yang sudah berada didekatnya.

“…” Tanpa kata Ara hanya memandangnya..

“Aku merasa pernah mengenalmu.. wajahmu bolehkah aku membelai sedikit pipimu?” Jongin mendekatkan tangannya pada Ara..

Ara menatapnya dengan penuh kesedihan. Ara mulai tersenyum dan berkata “Kim Jongin..” Bulir air mata menetes saat Ara menyebut nama pria yang sudah lama tidak berjumpa.. pria yang sudah teramat Ara sukai..

“Shin Ara.. kenapa meneteskan air matamu?” Ucap Jongin heran?

Jungkook langsung meraih bahu sahabatnya. Karena Jungkook mengerti keadaannya Ara saat ini. Jungkook selalu memahami Ara dalam diam.. “Kajja.. lebih baik kau tidak datang dibandingkan aku harus melihatmu meneteskan air matamu Shin Ara..” Ucap Jungkook sambil mengusap air mata yang terlihat dipipi sahabatnya..

Ara merundukan kepalanya dan menurut pada sahabatnya yang sudah menemaninya sejak datang dan sampai sekarang..

“Ya.. Shin Ara terimakasih sudah datang dan bernyanyi untukku” Ucap Jongin dengan sedikit meraih lengan tangan Ara.

“Lepaskan tanganmu” Ucap Sungjae dengan geram..

“Jungkook-ah biarkan aku berbicara padanya. Hanya sebentar saja tidak akan lama..” Ucap Ara sambil menatap sahabatnya..

Jungkook sebenarnya tidak bisa melihat Ara seperti ini tapi .. “Baiklah.. aku akan menunggumu”

Jongin melepas tangannya Ara dan Ara mulai berbicara pada Jongin..”Jangan seperti ini.. kau membuatku dilihat banyak orang lagi seperti dulu. Kau ingat?” Ara tersenyum dan melanjutkan ucappannya “Apa kau suka dengan lagu yang aku nyanyikan? itu adalah lagu ciptaanku sendiri. Apakah suaraku indah untuk kau dengar? Kim Jongin sudah lama sejak satu tahun lalu ya.. hanya dari perkenalan singkat denganmu. Dan sekarangpun sama tapi hanya saja bedanya kau sudah mengenalku dan aku mengenalmu. Ahya satu lagi kau sudah memiliki wanita yang akan menjadi pendamping hidupmu dan aku tetap merasa sendiri.”

“Choi Shin Ara.. kau banyak berubah”

“Aku tidak berubah tetap Ara yang kau kenal.. kau tahu aku senang bisa mengenalmu walaupun hanya sesaat” Ara tersenyum sangat manis “Dan sekarang sudah cukup untuk mengenalmu.. aku harus pergi dan menjalani hidupku dimasa depan.”

“Oh ndee.. baiklah.. aku juga senang bisa mengenalmu Shin Ara” Ucap Jongin menatap mata Ara yang sudah berbeda dari tatapan satu tahu dulu padanya..

“Selamat tinggal Kim Jongin..”

“Ya.. selamat tinggal Choi Shin Ara”

“Percayalah kau adalah pria yang sulit untuk aku lupakan..”  Ucap lirih Shin Ara.. “Karena aku sempat menyukaimu dan sampai sekarang pun perasaanku tetap sama. Hanya saja takdir berkata lain..”

“Terimakasih Ara..”

Ara tersenyum dan meninggalkan Jongin ditengah keramaian pesta pertungannya. Ara menghampiri Jungkook dan tersenyum cantik pada Jungkook. Pria tampan dan sungguh manis yaitu sahabatnya Jeon Jungkook.

*FIN*

Annyeonghaseyoo^^

Sebenernya ini cuman ficlet biasa aja sih hihi tapi entah kenapa aku pgn bgt ngepublish haha Abstrak bgtkan ini fanfic~ Gajelas~ tapi aku suka sama scene nya jd tuh ceritanya lagi kgn aja sama my bias Jongin♥ Suka gak author berharap suka sih hoho

ANNYEONG MY READERS♥

Ok aku kenalin nih pemainnya hihi

KIM JONGIN



CHOI SHIN ARA



JEON JUNGKOOK

Filed under: Angst, Hurt, romance Tagged: Jeon Jungkook, Kim Jong In, OC

Show more