2015-03-10



Tittle: I Love You (Sequel Who Are You, Sunbae)

Author/Twitter: Oh Dae Hun / @dea_fadilla

Cast: Oh Sehun (EXO), Yang Min Soo (As You), and other cast

Genre : School life, Romance

Rating : T

Length : Oneshoot

Declimer : All story is mine. Semua cerita dalam FF ini murni imajinasi author, jika ada

kesamaan cast, waktu dan tempat merupakan ketidaksengajaan. Don’t be

sider and plagiator !

Happy reading..

I Love You (Sequel Who Are You, Sunbae)

Author POV

Sehun memasuki aula sekolah, ruangan tersebut sangat ramai bagikan pasar, penuh sesak dengan murid-murid. Sehun melangkah masuk dan mencari teman-temannya, dan saat ia melihat klub basket yang duduk di baris ke-lima, ia segera berjalan kesana agar mendapat bangku dengan teman-temannya.

Sehun harus sedikit berdesak-desakan karena para murid dan orang tua banyak yang berkumpul.Ia kadang tersenyum saat melewati keluarga yang terlihat sangat bahagia. Tidak sedikit juga yang datang bersama teman-teman yang bukan dari sekolah yang sama sehingga membuat ruangan semakin ramai. Sehun berjalan dengan hati-hati agar tidak terjatuh karena kerumunan di ruangan tersebut, dan setelah beberapa menit ia pun sampai di barisan tempat duduknya.

“Hai Hun-ah, kau terlihat tampan hari ini.” sapa Chanyeol.

“Haha, baru diacara seperti ini saja aku terlihat tampan?Bukankah aku selalu terlihat tampan?” jawab Sehun sambil mendudukkan tubuhnya di bangku sebelah Chanyeol.

“Ya ya lihat Sehun menjadi sangat narsis setelah berpacaran dengan MinSoo.” Ucap Xiumin yang duduk di depan Sehun.

“Hahahaha.”Mereka pun tertawa, sedangkan Sehun menundukkan kepalanya karena malu. Mendengar nama MinSoo, ia teringat bahwa ia belum melihat MinSoo sejak ia masuk ruangan, kemudian ia segera berdiri dan melihat sekeliling untuk mencari MinSoo. Setelah mencari –melihat-lihat tepatnya, akhirnya ia melihat MinSoo berlari-lari dari pintu masuk dan terlihat seperti mencari sesuatu, dan ia tahu MinSoo mencari dirinya.

Sehun kemudian mengangkat tangannya agar MinSoo dapat melihatnya, dan setelah MinSoo melihat Sehun, MinSoo terlihat lega dan segera mendekati Sehun sambil berlari-lari karena acara akan segera dimulai.

“MinSoo-ya kenapa kau terlambat? Aku sudah menghubungimu beberapa kali tapi…”

“Maaf oppa, ini salah Luhan oppa.Luhan oppa sangat lamban.”Ucap MinSoo yang tersengal-sengal karena berlari menghampiri Sehun.

Sehun tidak menjawab dan hanya menghembuskan napas panjang.MinSoo tahu Sehun kesal, tetapi acara telah dimulai sehingga MinSoo memutuskan untuk mengikuti acara dan kembali ke bangkunya.

Hari ini adalah hari kelulusan Sehun.Kepala sekolah mulai memasuki ruangan dan acara resmi dimulai.Acara kelulusan hari ini diawali dengan kata sambutan dari kepala sekolah dan para dewan sekolah. Setelah itu acara selanjutnya adalah pemanggilan nama-nama yang menjadi peringkat sepuluh besar disekolah, pembawa acara pun memanggil satu per satu nama siswa yang mendapat nilai tertinggi dari seluruh siswa di sekolah.

Satu per satu siswa naik ke atas panggung dimulai dari peringkat pertama dan menerima ucapan selamat dari kepala sekolah.Siswa yang maju pertama adalah Xiumin, siswa yang sangat aktif dan super sibuk dalam kegiatan organisasi sekolah memang selalu menjadi peringkat pertama.Kemudian diperingkat kedua adalah Sehun diikuti peringkat selanjutnya Chanyeol dan Tao yang aktif di basket juga masuk kedalam siswa dengan nilai tertinggi.

Peringkat satu sampai peringkat empat sangat dikenal oleh MinSoo, terlebih Sehun yang merupakan kekasihnya. MinSoo sangat bangga melihat mereka di atas panggung, lulus dengan nilai tertinggi meskipun mereka sangat sibuk dengan kegiatan mereka dalam organisasi maupun tim nya, mereka juga sangat pandai mengatur waktu untuk belajar dan bisa mendapatkan nilai tinggi.

“Selamat, kau menjadi peringkat pertama lagi.”Ucap Sehun saat berdiri disamping Xiumin diatas panggung.

“Dan kau kembali diperingkat kedua?” Tanya Xiumin.

“Ya, setidaknya kali ini aku berhasil mengalahkan Chanyeol dan Tao.” Jawab Sehun.

“Kau hanya beruntung.”Ucap Chanyeol yang baru saja berdiri disamping Sehun.

“Hahaha, ya aku beruntung kali ini,  dan  kau tidak beruntung. Hahaha.” Ucap Sehun.

“Haahh aku kembali diperingkat empat.” Keluh Tao.

“Kau tahu peringkat empat bukanlah hal yang buruk.” Ucap Xiumin.

“Ya ya ya.”Tao terlihat kesal.

“Jangan seperti itu, kita bisa bersaing lagi di universitas.Dan kau harus pastikan bisa mengalahkan kami.”Ucap Chanyeol sambil merangkul pundak Tao.

“Baiklah, akan kupastikan.”Ucap Tao dengan percaya diri.

Setelah sepuluh peringkat teratas selesai dibacakan dan kesepuluh murid tersebut naik keatas panggung, kepala sekolah kembali mengucapkan selamat kepada murid-murid tersebut.Kemudian kepala sekolah mempersilakan Xiumin untuk menyampaikan pidato untuk teman-teman serta adik kelasnya.

Setelah selesai, murid-murid tersebut kembali duduk ke bangkunya masing-masing dengan diiringi dengan tepuk tangan dari teman-teman dan adik kelas mereka.

Disalah satu bangku dibelakang, MinSoo memperhatikan Sehun tanpa berhenti tersenyum, ia sangat bahagia melihat Sehun yang tidak lagi berekspresi dingin, dan ia kini bisa dekat Xiumin. Meski hal tersebut membuat Sehun semakin dikagumi oleh banyak siswi, dan tidak jarang Sehun mendapat banyak hadiah setelah ia menang dalam pertandingan basket, tetapi MinSoo tidak merasa cemburu karena ia tahu bahwa Sehun hanya mencintai dirinya.

“Kau tahu, aku sangat bangga kepada Xiumin oppa.”Ucap DiRan duduk disamping MinSoo.

“Ya, aku tahu.Kau tidak berhenti melihatnya sambil tersenyum.Dan hei, meski Sehun oppa diperingkat kedua, aku juga sangat bangga kepadanya.” Ucap MinSoo.

“Aku tahu.Kau juga tidak berhenti memperhatikan Sehun oppa.”Balas DiRan.

“Hahaha, sudahlah, kita sama dan tidak perlu diributkan lagi.” Ucap MinSoo.

MinSoo dan DiRan kembali mengikuti acara, tidak lagi meributkan Sehun dan Xiumin.Saat ini DiRan dan Xiumin telah berpacaran.Kapan? Tepat setelah  Sehun kembali masuk sekolah. Sejak saat Xiumin mengantar DiRan pulang, mereka menjadi lebih dekat. Dan tanpa disangka Xiumin juga menyukai DiRan karena Xiumin sering melihat dan bertemu DiRan ketika ia dan MinSoo bertemu secara tidak sengaja.

MinSoo sempat marah kepada Xiumin saat Xiumin baru menceritakan tentang perasaannya terhadap DiRan.

“Kenapa oppa baru bilang kalau oppa suka pada DiRan?”Tanya MinSoo kesal.

“Kenapa kau marah?” Tanya Xiumin.

“Ahhh jinjja, kalau saja oppa menceritakannya dari awal kalau oppa juga menyukai DiRan…”

“Apa kau bilang?Jadi maksudmu DiRan juga menyukaiku?”Tanya Xiumin memotong pembicaraan MinSoo.

“Ya, DiRan menyukai oppa.Aku kesal kepada oppa, kita sudah kenal berapa lama dan oppa selalu tertutup kepadaku.”Jawab MinSoo kesal.

“Maaf.” Ucap Xiumin. “Tapi kau mau membantuku untuk lebih dekat dengan DiRan kan?” lanjutnya.

“Baiklah.” Jawab MinSoo.

Sejak saat itu MinSoo selalu mengajak DiRan jika akan bertemu dengan Xiumin, dan MinSoo selalu meninggalkan mereka berdua dengan alasan untuk menjenguk Sehun. Meski DiRan sempat protes dan mengeluh jika ia merasa canggung dan malu bersama Xiumin, akhirnya ia dan Xiumin bisa merasa nyaman satu sama lain dan akhirnya Xiumin menyatakan perasaanya dan DiRan dengan senang hati menerima pernyataan Xiumin.

Setelah Sehun kembali bersekolah dan kembali bermain basket, Xiumin sering kali menunggu DiRan, dan dengan demikian Sehun juga sering bertemu dengan Xiumin.Setelah mengetahui bahwa Xiumin dan DiRan berpacaran, Sehun mulai berbicara dengan Xiumin, dan Sehun baru mengetahui bahwa selama ini yang berada diperingkat perama disekolah adalah Xiumin.

Sebelumnya Sehun merasa kesal kenapa ia selalu diperingkat kedua dan tidak pernah berhasil menggeser posisi pertama, oleh karena itu Sehun tidak tertarik untuk mengetahui siapa yang selalu berada diperingkat pertama. Tapi setelah Sehun mengenal Xiumin dan mulai dekat dengannya, Sehun merasa bahwa Xiumin pantas diperingkat pertama karena menurutnya Xiumin memang murid yangpintar dan cerdas.

“MinSoo-ya, ayo cepat keluar sebelum yang lain.” DiRan menarik tangan MinSoo untuk keluar ruangan karena acara akan segera selesai.

“Pelan-pelan, nanti aku terjatuh.”Protes MinSoo karena DiRan yang berjalan sangat cepat.

“Kalau tidak cepa kita tidak akan sempat memberikan bunga kepada Xiumin dan Sehun oppa.” Ucap DiRan.

“Kau ini, kita pasti akan bisa memberikan bunga.Kita kan pasangan mereka.” Ucap MinSoo.

“Ya ya ya, fans oppamu itu sangat banyak, lihat mereka membawa bunga, dan lihat itu..” DiRan menunjuk buket bunga besar yang dibawa salah satu siswi yang lewat didepannya yang bertuliskan nama Sehun. “Lihat itu untuk Sehun oppa, kau harus segera membawa Sehun oppa pergi sebelum semua siswi itu mengelilingi Sehun oppa kemudian merebut dasi dan kancing Sehun oppa.” Lanjut DiRan, sementara MinSoo menatap ngeri para siswi yang terlihat antusias menunggu Sehun keluar.

Tidak lama kemudian para senior keluar ruangan satu persatu, teriakan para siswi mulai terdengar saat pemain basket sekolah keluar ruangan.MinSoo dengan tidak sabar menunggu Sehun keluar berusaha agar siswi dibelakanganya tidak mendorongnya.

Sehun terlihat bersama Xiumin, Chanyeol dan Tao, MinSoo dan DiRan bersiap-siap sementara para siswi mulai meneriakkan nama mereka. Merekapun semakin mendekat, setelah mereka berada didepan MinSoo dan DiRan, Sehun langsung menarik MinSoo pergi, begitu pula yang dilakukan Xiumin kepada DiRan.

Mereka berdua tidak memperdulikan para siswi yang hendak memberikan bunga maupun yang meminta kancing dan dasi mereka. Sehun kemudian membawa MinSoo ke kelasnya, Sehun pun duduk di bangku paling depan, ia terlihat tidak begitu senang.

“Kenapa?”Tanya MinSoo menghampiri Sehun.

“Tidak apa-apa, hanya sedikit lelah.”Jawab Sehun dingin.

“Oppa masih marah?”Tanya MinSoo lagi.

“…” Sehun tidak menjawab.

“Oppaaa, aku minta maaf oppa. Sungguh aku tidak akan terlambat jika Luhan oppa tidak lamban. Oppa sangat tahu Luhan oppa lamban, kan? Ucap MinSoo.

“…” Sehun tidak juga menjawab.

“Kalau begitu, ayo kita pulang dan besok aku ingin oppa datang ke rumahku dan aku akan memberikan hadiah kelulusan untuk oppa.” Ucap MinSoo.

“Hadiah apa?” Tanya Sehun.

“Tentu oppa akan mengetahuinya besok.” Jawab MinSoo.

“Kau tahu aku sangat tidak suka dibuat penasaran.” Ucap Sehun.

“Jika aku beritahu tidak akan menjadi kejutan. Datang saja besok jam 2, ok?” Tanya MinSoo.

“Baiklah.Ayo pulang.” Ucap Sehun.

Minsoo sedikit kecewa karena Sehun masih marah kepadanya dan menuruti ucapannya untuk pulang.Sebenarnya MinSoo masih ingin bersama Sehun, bahkan MinSoo belum mengucapkan selamat atas kelulusannya kepada Sehun.Tapi MinSoo tidak ingin membuat Sehun semakin kesal dan dengan terpaksa mengikutinya pulang.

***

MinSoo POV

“Oppa cepat bangun, oppa kan janji akan mengantarkan aku dan Sehun oppa hari ini.oppa ayolah bangun.” Aku mengguncangkan tubuh Luhan oppa dengan kencang tetapi tidak berhasil membuatnya bangun.

“Baik jika oppa tidak bangun juga.Tunggu saja.”Aku berjalan ke dapur dan mengambil gelas berisi air dingin dan kembali ke kamar Luhan oppa.

“Oppa aku tidak bercanda. Aku sudah memegang gelas dengan air dingin didalamnya, jika oppa tidak bangun dalam hitungan ketiga, oppa akan merasakan air dingin ini.” ancamku.

“Hana… Dul… Se…”

“Baiklah.Kau ini selalu mengancam oppa.”Luhan oppa segera duduk di ranjangnya dan mengeluh dengan memasang wajah yang masih mengantuk.

“Kalau aku tidak mengancam oppa, oppa tidak akan bangun dan Sehun oppa akan semakin marah kepadaku.”Keluhku.

“Sehun marah kepadamu?”Tanya Luhan oppa.

“Iya dan ini karena oppa, jika saja oppa tidak lamban kemarin, aku tidak akan terlambat.”Jawabku.

“Maafkan aku MinSoo-ya.Baiklah, sekarang oppa akan mandi dan kali ini oppa tidak akan lamban.”Luhan oppa kemudian berlari ke kamar mandi.

Aku pun keluar dari kamar Luhan oppa hendak menyimpan air yang kubawa.

“Selamat siang.Kau baik sekali menyiapkanku minum.”Ucap Kris oppa yang baru keluar dari kamarnya.

“Ini bukan untuk oppa.”Jawabku.

“Lalu untuk siapa?”Tanyanya.

“Untuk kusiramkan ke wajah Luhan oppa jika ia tidak juga bangun.”Jawabku dengan nada kesal.

“Hahaha, kalau begitu untukku saja, aku haus.”Kris oppa mengambil gelas yang ada ditanganku kemudian meminumnya.“Oh kau mau pergi?” tanyanya.

“Ya, aku akan pergi dengan Sehun oppa.”Jawabku.

“Kemana?”Tanya Kris oppa.

“Pergi kencan, dan oppa tidak perlu mengetahui aku akan pergi kemana.”Jawabku.

“Walaupun aku tahu kemana kalian akan pergi, aku tidak akan meminta untuk mengajakku bersama kalian.”Ucap Kris oppa.

“Ya mungkin saja oppa akan pergi menyusulku bersama Luhan oppa untuk berkencan juga.”Ucapku sambil pergi setelah menjulurkan lidah kepada Kris oppa.

“Ya!Aku bukan gay!”Teriak Kris oppa kesal.

Aku tidak memperdulikan Kris oppa, aku pergi ke kamar untuk mengambil tas dan menyiapkan barang-barang yang akan kubawa.

Setelah selesai, aku beranjak menuju ruang tamu dan aku terkejut saat melihat Luhan oppa sudah siap dan saat ini sedang duduk di meja makan sambil menyantap makanan diruang keluarga.

“Kau sudah siap?”Tanya Luhan oppa saat melihatku keluar dari kamar.

“Waahhh oppa sudah siap?”Aku bertanya balik.

“Kenapa kau terkejut seperti itu.”Ucap Luhan oppa.

“Tentu aku terkejut, baru kali ini aku melihat oppa sudah siap dengan cepat.Bahkan Sehun oppa belum datang.” Jawabku sambil meletakkan tas disofa.

“Sehun akan datang?”Tanya Luhan oppa.

“Ya, kita akan menunggu Sehun oppa lalu berangkat.”Jawabku.

“Tapi aku harus mengantarmu kemana?”Tanya Luhan oppa sambil mengambil kopi yang ada didepannya.

“Sungai Han, oppa antarkan saja aku sampai sungai Han.” Jawabku.

“Aahh jadi kalian akan kencan di sungai Han?”Tanya Kris oppa yang baru keluar dari kamar.

“Aku tidak akan memberitahu oppa.”Jawabku.“Oppa akan pergi?” tanyaku saat melihat Kris oppa sudah rapi.

“Aku akan ikut mengatar kalian.”Jawab Kris oppa.

“Untuk ap……” perkataanku terpotong saat mendengar bel berbunyi. “Itu pasti Sehun oppa.”Ucapku sambil beranjak membukakan pintu, dan benar yang datang adalah Sehun oppa.

“Sudah siap?”Tanya Sehun oppa.

“Tidak, masuk dulu.”Ucapku sambil menggenggam tangan Sehun oppa.

“Baiklah.”Sehun oppa pun mengikutiku masuk.“Annyeonghaseyo.”Sapa Sehun oppa kepada Luhan dan Kris oppa.

“Oh Sehun-ah.Aku minta maaf, kemarin aku terlambat mengantar MinSoo ke acara kelulusanmu.Tapi hari ini aku tidak akan terlambat, lihat aku sudah siap.”Jelas Luhan oppa.

Sehun oppa menggelengkan kepalanya.“Tidak apa-apa hyung.”Ucap Sehun oppa sambil tersenyum.

“Oh ya, selamat atas kelulusanmu Sehun-ah.”Ucap Luhan oppa.

“Selamat Sehun-ah.”Ucap Kris oppa sambil menepuk pundak Sehun oppa.

“Terima kasih hyung.”Sehun oppa tersenyum kepada Luhan dan Kris oppa.

“Baiklah, ayo berangkat.”Ucap Kris oppa.

“Oppa benar-benar akan ikut?” ucapku sambil mengambil tas dan memakainya.

“Tentu saja.”Jawabnya.

“Ya dia akan ikut karena ia ingin berkencan juga denganku.” Ucap Luhan oppa.

“YA!Jaga ucapanmu, aku bukan gay.Dan jangan bilang kalau kau mulai menyukai pria?”Tanya Kris oppa.

“Tentu tidak.Itu salahmu selalu mengikutiku kemanapun aku pergi, aku hanya mengantar MinSoo kenapa kau selalu ingin ikut.”Ucap Luhan oppa.

“Oppa ayo cepat berangkat.” Ucapku kesal.“Lihat sendiri kan oppa, Luhan dan Kris oppa selalu saja bertengkar karena hal kecil, membuat kita lebih lama berangkat.”Ucapku pada Sehun oppa sambil menggandeng tangannya dan berjalan keluar rumah, sementara Luhan dan Kris oppa mengikuti kami.

Kami masuk kedalam mobil dan Luhan oppa segera melajukan mobilnya.Selama diperjalanan aku dan Sehun oppa tidak saling berbicara, mungkin ia masih marah kepadaku, berbeda dengan kami, Luhan dan Kris oppa sedang membicarakan mengenai kuliahnya dan aku tidak tertarik sehingga aku hanya melemparkan pandangan ke luar jendela.

Jarak dari rumahku tidak membutuhkan banyak waktu untuk sampai ke sungai Han.Sesampainya disana, aku dan Sehun oppa turun dari mobil.

“Kami pergi.Kalau kalian membutuhkan sesuatu hubungi saja kami.”Ucap Luhan oppa.

“Baiklah, hati-hati dijalan.”Balasku.

Luhan dan Kris oppa pun pergi.Aku melihat Sehun oppa yang sedang memandang sekitar, tanpa bicara aku menggandeng tangannya dan kami pun berjalan menyusuri sungai Han.

“Kenapa mengajakku kemari? Tidak ada orang disini, dan cuaca mulai dingin.” Sehun oppa membuka suara.

“Ada yang ingin aku bicarakan.”Jawabku.“Ayo duduk disana.” Aku menunjuk kursi taman didepan kami. Sehun oppa hanya mengangguk dan mengikutiku untuk duduk.

“Oppa.”Panggilku.

“Mmhh?”

“Oppa masih marah?” tanyaku.

“Tidak.”

“Lalu kenapa oppa bersikap dingin seperti ini jika oppa tidak marah?”

“…”

“Ya, memang aku yang salah.Aku tahu bahwa Luhan oppa lamban dan seharusnya aku berangkat saja sendiri padahal rumahku tidak jauh dari sekolah… aku minta maaf telah mengecewakan oppa.”

“…”

“Aku tidak tahu betapa kecewanya oppa kepadaku, tapi melihat perubahan sikap oppa… sepertinya rasa kecewa oppa sangat besar.”

“Berhenti bicara, aku tidak marah kepadamu dan aku tidak merubah sikap…”

“Oppa tahu apa yang aku rasakan sekarang?”

“Apa maksudmu?”

“Aku seperti melihat oppa yang dulu, dingin, tapi entah mengapa hal itu sangat menyakitkan kali ini. Oppa begitu dingin kepadaku sedangkan oppa tersenyum kepada teman-teman oppa……”

“Apa yang bicarakan?”

“Apa yang membuat oppa begitu kecewa kepadaku?Sampai kapan oppa akan bersikap seperti ini?”

“Aku tidak tahu.Mungkin aku terlalu berharap kepadamu.Aku melihat orang-orang sekelilingku terlihat sangat bahagia dengan keluarga mereka.Tapi aku?Bahkan keluargaku… ah teman-temanku tidak bisa datang.Dan yang bisa kuharapkan adalah kau.Tapi aku juga mengharapkan Kris dan Luhan hyung datang.”

“…” aku terdiam, tentu saja Sehun oppa akan sangat kecewa kepadaku, dan setelah mengetahuinya, aku semakin merasa bersalah kepadanya. Mataku memanas, air mataku mulai menetes membasahi pipiku.

“Sebenarnya aku hanya membutuhkan waktu sendiri.Mungkin aku kekanakan, tapi ya itulah yang aku rasakan.”

“Aku tahu, tapi aku tidak ingin membiarkan ini berlarut-larut.Kita harus menyelesaikannya.”Aku berusaha berbicara seperti biasa sambil menghapus pelan air mataku.

“Ya, aku pikir kau benar, aku mulai merasa tidak nyaman.”

“Kalau begitu oppa tidak akan bersikap dingin lagi?”

“Baiklah.”

“Kalau begitu, tunggu sebentar.” Aku membuka tas dan mengambil kotak makan yang telah aku siapkan sebelumnya. “Ini.” aku memberikan kotak makan kepada Sehun oppa. “Oppa pasti belum makankan?” lanjutku.

“Ya, kau menangis?”Tanya Sehun oppa sambil menyentuh pipiku.

“Tidak.”Aku menyangkal.

“Kau tidak bisa berbohong kepadaku.Maafkan aku membuatmu menangis MinSoo-ya.”Sehun oppa menarikku kedalam pelukannya.

“Ini bukan salah oppa.Aku hanya merasa bersalah.”Ucapku.

“Tentu saja salahku membuatmu menangis.Aahh bodoh sekali aku sampai tidak mengetahui kau menangis.”Ucap Sehun oppa.

“Sudah, aku sekarang tidak menangis, dan makan ini.” aku kembali memberikan kotak makan yang aku pegang.

“Kau sendiri yang menyiapkannya?”Tanya Sehun oppa.

“Ya, aku yang menyiapkannya.” jawabku.

“Waaahh, kalau begitu akan aku habiskan.”Sehun oppa mengambil kotak makannya dan segera memakannya.“Mmmhhh enak, kau memang sangat pintar memasak.”Ucap Sehun oppa.

Sehun oppa melanjutkan makannya, sementara aku hanya memperhatikannya yang sedang makan.Apapun yang Sehun oppa lakukan membuatku ingin selalu memperhatikannya.Cara makannya, dan saat mulutnya penuh dengan makanan terlihat sangat lucu dan aku sangat menyukainya.

“Kau tidak makan?”Tanya Sehun oppa dengan mulut penuh dengan makanan.

“Aku sudah makan.”Jawabku.

“Jadi kau hanya memperhatikanku makan saja?” tanyanya lagi.

“Aku menyukainya.”Jawabku.

“Baiklah kalau begitu.” ucapnya dan Sehun oppa pun melanjutkan makannya.

Tidak lama kemudian Sehun oppa selesai makan, aku pun membereskan kotak makan dan memberikan Sehun oppa minum.

“Mana hadiahku.”Tanya Sehun oppa mengejutkanku.

“Nanti akan kuberikan.”

“Kenapa tidak sekarang saja?” tanyanya.

“Nanti, aku ingin mengajak oppa kesuatu tempat.”Jawabku.

“Kemana?” tanyanya.

“Cheonggyecheon.”Jawabku.

“Untuk apa kesana?” tanyanya.

“Aku dengar disana sangat indah jika sore hari dan akan lebih indah saat malam hari karena banyak lampu indah disekitarnya.”Jawabku.

“Apa kau belum pernah kesana?”

“Belum pernah.”

“Sekalipun kau belum pernah kesana?”

“Ya, aku ingin sekali kesana dan aku ingin kesana bersama kekasihku.”

“Tidak menyenangkan disana.”

“Apa oppa pernah kesana bersama Sunny sunbae?”

“Ya.”

“Kalau begitu kita tidak jadi kesana.”

“Kenapa?”

“Oppa sudah pernah kesana bersama Sunny sunbae.”

“Kau cemburu?”

“Tidak.”

“Hahahaha, aku berbohong, aku juga belum pernah kesana.Dan aku tidak pernah keluar bersama Sunny.”

“Kenapa oppa berbohong kepadaku?”

“Hanya ingin melihatmu cemburu.”

“Aku sudah bilang kalau aku tidak cemburu.”

“Hahaha, arasseo.Ayo kita pergi.”

Tidak terasa waktu berlalu, sebelum pergi kami sempat berjalan-jalan sambil mengobrol di sepanjang sungai Han.Sehun oppa kembali menjadi periang dan tidak terlihat kemarahan diwajahnya. Sehun oppa menceritakan perasaannya setelah berhasil lulus dengan nilai yang sangat baik, terlihat rona bahagia diwajahnya saat bercerita.

Sehun oppa juga menceritakan mengenai beasiswa yang ia dapatkan dan ia masuk ke universitas terbaik di Seoul bersama Xiumin, Chanyeol dan Tao.

“Kalau begitu kalian akan kembali bersaing?”

“Tentu saja.Tao akan berusaha untuk mengalahkanku dan Chanyeol.”

“Kalau begitu oppa juga harus berusaha untuk mengalahkan Xiumin oppa.”

“Hahaha, aku akan melakukannya.”

Kami kembali mengobrol dan melanjutkan berjalan-jalan.Kami berjalan-jalan hingga matahari mulai tenggelam, waktu terasa sangat cepat berlalu jika aku bersama dengan Sehun oppa.Kemudian aku dan Sehun oppa memutuskan untuk pergi ke Cheonggyecheon.

Kami menaiki bus, selama perjalanan kami saling diam dan hanya menatap ke jalan.Walaupun kami tidak saling bicara, tapi tangan kami saling bertautan.Menikmati pemandangan sore di kota Seoul yang sangat indah tanpa sepatah katapun, aku meletakkan kepalaku dipundak Sehun oppa sambil tangan yang tetap bertaut bahkan semakin erat tautan jemari kami seakan takut terpisahkan.Senja yang memancarkan cahaya jingga yang menyilaukan mata, tetapi membuat pemandangan jalan yang ramai menjadi sangat indah.

Tidak terasa kami pun sudah sampai di halte tujuan kami, dan kami pun turun kemudian kami harus berjalan beberapa menit agar sampai ke sungai Cheonggyecheon. Kami berjalan pelan, dengan jemari yang masih saling bertautan semenjak kami berada di bus, hari mulai gelap dan jalanan mulai ramai oleh orang-orang yang berlalu-lalang dan lampu-lampu mulai menyala menambah indah jalanan kota Seoul.

Tidak lama berjalan, kami pun sampai di sungai Cheonggyecheon.Pertama aku sampai, aku langsung terpesona dengan lampu-lampu terang disepanjang sungai Cheonggyecheon, warna-warni lampu dengan indah menerangi tepian sungaiCheonggyecheon, sangaattt indah.

“Disini?Apa bagusnya disini? Hanya melihat air dan lampu saja.”Ucap Sehun oppa.

“Oppa, kita nikmati waktu kita disini.Nanti mungkin oppa akan sibuk dengan kuliah, jadi karena kita disini sekarang, ayo bersenang-senang.”Jawabku sambil menggandeng lengan Sehun oppa.

“Baiklah.”Sehun oppa menyerah.

“Oppa lihat, disana ada ice cream.Ayo kita beli.”

“Oke.”

Kami pun membeli ice cream dan memakannya di bangku yang tersedia di pinggir sungai. Aku sangat menikmati waktu sambil memandang lampu yang berwarna-warni di depan kami, tapi tidak demikian dengan Sehun oppa, sepertinya Sehun oppa tidak menikmatinya.

Aku sebenarnya tidak tega melihat oppa yang tidak senang ketika menemaniku, tapi apa boleh buat, rencanaku untuk kejutan Sehun oppa harus berjalan dengan lancar.

“Oppaaaaa.”Panggilku manja sambil meletakkan kepalaku di pundak Sehun oppa.

“Wae MinSoo-ya?” tanyanya lembut.

“Perlihatkan aku senyuman oppa.”Ucapku.

“Wae?”

“Hanya ingin melihat senyum oppa, karena sepertinya oppa tidak senang berada disini.”

“Aku senang MinSoo-ya, selama bersamamu aku senang.”

“Tapi oppa tidak terlihat senang.”

“MinSoo-ya.”Sehun oppa mengangkat wajahku dan mensejajarkan wajahnya sehingga wajah kami sejajar dan sangat dekat.“Aku senang MinSoo-ya, menghabiskan waktu berjalan-jalan denganmu sangat menyenangkan.Kita belum pernah menghabiskan waktu berdua seharian seperti ini, yaaa kecuali saat kita di rumah sakit, tapi itu tidak masuk hitungan.”Ucap Sehun oppa sambil tersenyum lembut membuat hatiku hangat.

“Benarkah?Apakah oppa menganggap kita sedang kencan sekarang?”

“Kencan?Mungkin.”

“Kalau begitu kita akan mulai kencannya.”

“Mwo?”

“Ayo ikut aku.” Aku menarik Sehun oppa dan ia hanya mengikutiku dengan pasrah.

Kami sampai di halte, dan kami menaiki bus menuju Namsan Tower.Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke Namsan Tower, kami pun turun dan berjalan sebentar untuk sampai ke tempat cable car. Sebenarnya kami bisa berjalan kaki untuk sampai ke Namsan Tower, tetapi karena aku sedikit lelah dan aku yakin Sehun oppa juga lelah, maka aku akan mengajaknya naik dengan cable car saja.

Setelah membeli tiket, kami segera menaiki cable car.Cable car tersebut kosong, hanya ada beberapa orang –lebih tepatnya pasangan, aku memegang erat lengan Sehun oppa, sejujurnya aku takut ketinggian tapi karena tidak ingin merusak rencana, maka aku memberanikan diri.

Aku mendengar Sehun oppa terkekeh pelan ketika aku mengeratkan pegangangku saat cable car sedikit bergetar. Sebenarnya pemandangan malam dari atas cable car sangat indah, tapi aku tidak bisa menikmatinya karena saat ini aku sedang berada di atas ketinggian.

“Oppa!” pekikku ketika Sehun oppa melepaskan tanganku dari lengannya membuatku terkejut dan juga semakin takut.

“Tidak apa.”Kemudian Sehun oppa menarikku kedalam pelukannya.“Tenang, ada aku disini.”Lanjutnya sambil mengelus pelan punggungku untuk membuatku tenang.

Pelukannya membuatku sedikit tenang, sejenak aku melupakan pemandangan indah yang tersaji dibawah sana, aku terhayut akan harum tubuh Sehun oppa. Aku menenggelamkan wajahku kedalam dada Sehun oppa, sangat nyaman dan aku lebih menikmati pelukan Sehun oppa yang lebih menyenangkan dibandingkan pemandangan berwarna-warni lampu dibawah sana, meskipun aku mungkin tidak akan bisa sering melihat pemandangan itu.

Setelah sekitar 20 menit di dalam cable car, kami pun turun.Kami mulai menaiki tangga menuju Namsan Tower. Terlihat raut lelah diwajah Sehun oppa, tetapi ia tidak mengeluh sama sekali dan itu membuaku semakin tidak tega, tapi tinggal sedikit lagi, sedikit lagi menuju Namsan Tower dan memberikan hadiah kejutan untuk Sehun oppa.

Setelah lelah menaiki anak tangga yang lumayan menguras tenaga kami, akhirnya kami sampai di Namsan Tower. Terdengar hembusan napas keras dari Sehun oppa, tetapi saat aku melihat ke arahnya, Sehun oppa hanya memberikanku senyuman hangat yang sangat aku sukai yang juga menyampaikan bahwa ia baik-baik saja.

Kami kemudian menaiki lift untuk naik ke puncak tower, tidak butuh waktu lama untuk sampai ke puncak tower karena dalam 25 detik kami sudah sampai di puncak Namsam dan kami pun turun dan aku segera mengajak Sehun oppa untuk keluar dan menikmati pemandangan dari atas puncak Namsan yang sangat terkenal.

Saat kami berjalan keluar yang menarik perhatianku adalah begitu banyaknya gembok cinta disetiap pagar sekeliling puncak tower.Aku berlari kecil untuk sekedar melihat nama-nama yang tertulis diatas gembok cinta yang tergantung rapi disalah satu sudut pojok pagar.

“Apa yang kau lihat?”Tanya Sehun oppa saat menghampiriku.

“Gembok-gembok sangat cantik. Lihat oppa…. Oh, Sehun? Ini oppa?” tanyaku saat melihat gembok dengan nama Sehun oppa dan disebelahnya ada nama Dahae.

“Kau kira orang dengan nama Sehun hanya aku saja, hah?” Sehun oppa mengacak rambutku lembut dan aku hanya membalasnya dengan tertawa.“Mau menggantungkan satu?” sambungnya.

“Benarkah?” Sehun oppa hanya mengangguk, tapi Sehun oppa tidak boleh masuk kedalam apalagi jika ia melihat kearah luar sebelah timur Namsam, rencanaku bisa berantakan. “Biar aku yang beli, oppa tunggu disini saja dan pilihkan tempat yang bagus untuk menggantungkannya.”Ucapku agar tidak membuat Sehun oppa curiga.

“Yakin kau membelinya sendiri?”

“Yakin, aku akan segera kembali.”Aku segera berlari pelan masuk kedalam. Setelah aku masuk, aku sempatkan melihat Sehun oppa untuk memastikan bahwa ia tidak mengikutiku. Setelah melihat Sehun oppa yang sedang berjalan-jalan di dekat pagar, aku merasa tenang dan segara memilik gembok.

Aku menemukan gembok berwarna biru dengan bentuk kotak yang ditengahnya bergambar hati berwarna putih.Mataku hanya tertuju pada gembok itu, kemudian tanpa lama berpikir aku segera mengambil gembok tersebut dan aku segera membayarnya.Setelah itu aku memimjam spidol dan aku tuliskan namaku dan Sehun oppa di atas gembok itu, dan dibaliknya aku tuliskan tanggal dan ucapan selamat atas kelulusan serta diterimanya Sehun oppa di universitas.

Setelah selesai aku segera kembali ke Sehun oppa, dan saat aku keluar aku melihat Sehun oppa sedang duduk di bangku berwarna putih yang memang disediakan disana.Ia terlihat sedang memandangi kotak pos yang ada disebelah kanannya. Dengan perlahan aku mendekati Sehun oppa, aku berniat untuk mengejutkannya “aaaaahhhhh opppaaaa.”Aku mendesah kecewa karena Sehun oppa terlebih dahulu melihat ke arahku, dan Sehun oppa hanya tertawa melihatku yang terlihat kecewa.

“Cepat kemari, aku menemukan tempat yang tepat.”

“Dimana?” aku segera berlari ke arahnya dan ia kemudian menarikku ke tempat yang menurutnya sangat tepat untuk menggantungkan gembok kami.

Sehun oppa menunjuk sebuah gembok besar yang tergantung dipagar yang disebelah kirinya terdapat teleskop dan juga kotak pos.

“Disini, menurutku sangat tepat, jika suatu saat kita ingin melihatnya tidak akan sulit.Dan lihat pemandangan dibawah, sangat indah bukan? Jka siang hari akan terlihat pegunungan dan juga kota dibawah sana.” Ucapnya.

“Tepat sekali, oppa sangat baik menemukan tempat.Ayo kita gantungkan.”Aku mulai membuka kunci gembok kemudian kami menggantungkannya di sebelah gembok besar yang ada disana. Setelah selesai aku meminta sehun oppa untuk memasukkan kuncinya kedalam kotak pos yang berada di sebelah kiri Sehun oppa, ia pun memasukkannya dan tersenyum kearahku.

Aku berjalan menuju bangku diikuti dengan Sehun oppa.Aku duduk dan Sehun oppa juga duduk disebelahku. Aku memegang tangannya yang dingin, cuaca hari ini memang cukup dingin.

“Oppa, akan aku berikan hadiahku sekarang.”

“Aaahh benar, aku sampai lupa dengan hadiahku.”

“Oppa benar-benar menikmati hari ini?”

“Ya, sangaaattt.”

“Terima kasih oppa.Padahal aku tidak melakukan apapun dan aku membuat oppa lelah karena berjalan kaki.”

“Tidak masalah, selama bersamamu, semuanya tidak masalah.”

“Kalau begitu ayo ikut aku.” Aku menarik tangan Sehun oppa.“Tapi tunggu dulu, karena ini kejutan, mata oppa harus ditutup.”Aku lalu memasangkan penutup mata yang sengaja aku bawa dari rumah.

Tangan Sehun oppa meraba-raba di udara mencari pegangan sementara aku sedang memakai tas. Aku kemudian meraih tangan Sehun oppa dan mulai menuntunnya kearah timur Namsan.Sehun oppa bergumam merajuk, kenapa matanya harus ditutup? Apakah aku akan mendorongnya dari puncak Namsam? Seketika Sehun oppa menjadi orang yang sangat cerewet. Mungkinkah ia ketakutan? Sepertinya begitu.

Author POV

Sehun dan MinSoo hampir sampai di tempat yang telah disiapkan dengan matang oleh MinSoo sejak jauh hari sebelum acara kelulusan Sehun. Kejutan yang disiapkan oleh MinSoo sepertinya akan sangat bermakna dan tidak akan pernah dilupakan oleh Sehun.

Didepan Sehun dan MinSoo kini telah bersiap sebelas orang yang penuh keceriaan. Luhan, Kris, Lay, Kyung Soo, Baekhyun, Suho, Kai, Chen, Chanyeol dan Tao, dan tidak lupa juga DiRan dan Xiumin, mereka berjarak beberapa meter dari Sehun dan MinSoo.

Saat MinSoo melihat mereka, MinSoo memberi aba-aba kepada mereka dan dengan sigap mereka merapikan posisinya. Chanyeol dan Lay dengan gitarnya, dan yang lainnya berdiri di belakang Chanyeol dan Lay.

“Oppa diam disini, jangan buka penutup matanya sampai aku meminta oppa untuk membukanya.” Ucap MinSoo setelah mereka berada lima meter didepan teman-temannya. MinSoo kemudian berlari meninggalkan Sehun menuju teman-temannya, ia menempatkan dirinya di tengah Chanyeol dan Lay. Setelah ia dan teman lainnya siap, ia kemudian menyuruh Sehun untuk membuka penutup matanya.

“Oppa buka penutup matanya.”Teriak MinSoo dan Sehun menurutinya.

Perlahan-lahan Sehun melepaskna penutup matanya, ia mengerjapkan matanya karena cahaya lampu yang terang. Setelah ia dapat melihat jelas dan saat ia berusaha mencerna pemandangan yang ada didepannya, alunan gitar lembut membuatnya terpukau dengan semua yang ada dihadapannya.

Masih bingung dengan apa yang terjadi, suara lembut MinSoo mengalun indah membuat Sehun memfokuskan pandangan ke arah MinSoo yang tengah menyanyi dengan merdu.

~EXO-Don’t Go~

Omyohan geudaeui moseube neogseul noko hanappunin yeonghoneul ppaetgigo

(I was mesmerized by the mysterious you and stared at you and had my one soul stolen)

Geudaeui momjise wanjeonhi chwihaeseo sum swineun geotjocha ijeobeorin nainde

(Because I am completely drunk at your movements, I even forgot how to breathe)

Walcheucheoreom sappunhi anja nuneul ttel su eobseo

(Like a waltz, I sit lightly and can’t take my eyes off of you)

Siseoni jayeonseure georeummada neol ttaragajanha

(My eyes naturally follow you every time you walk)

Suara merdu MinSoo yang bernyanyi bersama Baekhyun, Chen dan KyungSoo mampu menghipnotis Sehun, karena Sehun tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya dan matanya tidak beralih sedetikpun dari MinSoo.

Ini adalah pertama kalinya MinSoo bernyanyi di depan Sehun, dan tentu saja hal itu membuat Sehun terkejut. Sementara Sehun masih mematung ditempat,  teman-teman yang lain terkekeh melihat Sehun.

Nal annaehaejwo

Yeah geudaega salgo inneun gose nado hamkke deryeogajwo

(Guide me yeah take me together with you to the place where you live)

Oh, sesangui kkeuchirado dwittaragal teni

(Oh even if the world ends, I’ll follow from behind you so please don’t go out of my sight)

Budi nae siyaeseo beoseonaji marajwo achimi wado sarajiji marajwo oh

(Even when the morning comes, don’t disappear oh)

Kkumeul kkuneun georeum geudaen namanui areumdaun nabi

(This walk that I’m dreaming You’re my only beautiful butterfly)

MinSoo berjalan mendekati Sehun sambil tetap bernyanyi. Ditangannya terdapat bunga mawar merah, ia tersenyum hangat kepada Sehun dan menyerahkan mawar itu.

“Lihat sekelilingmu oppa.” Ucap MinSoo setelah ia selesai bernyanyi, kemudian Sehun menuruti MinSoo dan melihat sekelilingnya. Sehun terlihat tidak percaya dengan sekelilingnya, lampu warna warni menghiasi pagar-pagar, didepan Suho dan Kai terdapat sebuah meja dan terdapat cake diatasnya, dan MinSoo kemudian meraih tangan Sehun dan membawanya mendekat.

“Tiup lilinnya.” Titah MinSoo.

Sehun masih dengan wajah yang bingung menatap teman-temannya, sedangkan yang ditatap tersenyum hangat dan menganggukkan kepala bertanda Sehun harus meniup lilinnya.Pandangan Sehun beralih ke MinSoo dan MinSoo tersenyum kemudian memegang tangan Sehun.

“Cepat, nanti lilinnya mati.”MinSoo menggoyangkan tangan Sehun, dan tidak ingin menunggu sampai lilinya mati, Sehun pun meniup lilinnya dan teman-temannya pun bertepuk tangan.

“Selamat atas kelulusanmu Sehun-ah, waaahhh kau membuat kami sangat bangga.”Ucap Suho sambil menepuk pundak Sehun.

“Permisi, tapi kami juga lulus bersama Sehun.” protes Chanyeol.

“Hahahaha benar, selamat juga untuk kalian.” Ucap Suho.

“Lu, kita punya banyak adik sekarang.”Bisik Kris kepada Luhan.

“Apa maksudmu?”Tanya Luhan tidak mengerti.

“YA!” ucap Kris sedikit berteriak membuat semua pandangan tertuju kepada mereka. “Hehe, maksudku teman MinSoo adalah teman kita juga kan Lu?” Tanya Kris

“Aaahh benar.Jadi kalian jangan sungkan kepada kami dan juga panggil kami Hyung.”Ucap Luhan dan semua teman-teman MinSoo menganggukkan kepalanya.

“Lalu aku?” Tanya DiRan.

“Kau panggil kami Oppa, cantik.” Jawab Kris.

“Hyung, DiRan kekasihku.Jangan menggodanya.” Rajuk Xiumin.

“Hahaha, tidak akan. Karena kekasihku ada disini, aku tidak akan menggoda siapapun. Benar kan, Lu?” Kris merangkul pundak Luhan.

“Janggan menggodaku Kris.” Bentak Luhan.

“Haha jangan galak seperti itu Lu, aku hanya bercanda, cantik.”Goda Kris membuat Luhan bertambah kesal.

“Luhan oppa memang cantik melebihi wanita.”Ucap MinSoo yang langsung berlindung dibelakang Sehun untuk menghindari amuk Luhan.

“Awas saja kau MinSoo, kau akan habis sesampainya dirumah.”Ancam Luhan yang membuat MinSoo bergidik.

“Oppa, selamatkan aku.”Bisik MinSoo kepada Sehun sedangkan Sehun hanya terkekeh melihat perilaku kakak dan adik yang sangat sering bertengkar itu.

“Lebih baik kita potong kuenya……” ucap Chanyeol memecah suasana.

Mereka pun memotong kue dan memakannya, terlihat keceriaan diantara mereka. Kebersamaan adalah hal yang sangat berharga, terlebih untuk Sehun dan keempat temannya, dan juga bagi MinSoo, meski ia memiliki banyak teman, tetapi ia selalu merasa kurang karena ia tidak bisa bersama dengan kakaknya dan juga Kris yang merupakan teman dekatnya sejak kecil dan sudah ia anggap sebagai kakak kandungnya.

“MinSoo-ya, aku ingin bicara.” Bisik Sehun. MinSoo hanya mengangguk dan mengikuti Sehun ke pojok dekat pagar.

“MinSoo-ya, kau menyiapkan ini semua sendiri?”

“Tidak, aku merencanakan semuanya bersama DiRan dan Suho oppa.Oh ya, Luhan dan Kris oppa juga banyak membantu.”

“Terima kasih MinSoo-ya.Tapi apakah ini tidak berlebihan?”

“Tidak, aku menyiapkan ini juga untuk merayakan kelulusan Xiumin oppa, Chanyeol dan juga Tao oppa.Jangan merasa terbebani karena ini semua untuk kita semua.”

“Syukur lah, aku tidak mau membuatmu menyiapkan ini semua untukku.”

“Tapi oppa senang kan?”

“Tentu saja.Tapi kenapa hanya aku yang diberi kejutan?”

“Tidak, DiRan telah memberikan kejutan untuk mereka sebelum kita datang.”

“Benarkah?”

“Oppa tidak percaya?”

“Bukan begitu, hanya bertanya.Tapi sungguh MinSoo-ya, aku sangat berterima kasih, acara ini tidak akan aku lupakan, udara sangat dingin tapi suasana keluarga membuat hangat.”

“Aku juga merasa senang, akhirnya aku bisa kembali bahagia seutuhnya, terlebih sekarang aku memiliki oppa, dan aku juga memiliki keluarga baru.”

“Sehun, MinSoo cepat kemari.” Teriak Luhan, dan mereka segera menghampiri teman-temannya.

“Ayo berfoto.” Ucap Kris sambil meletakkan kamera diatas meja, dan yang lainnya memposisikan diri agar bisa  terlihat di kamera. Sehun dan MinSoo berdiri disamping Luhan, dan disamping Luhan disediakan tempat untuk Kris. Chanyeol, Tao, Kai berdiri dibelakang, DiRan dan Xiumin berdiri disebelak tempat kosong disebelah Luhan, Lay, KyungSoo, Baekhyun, Suho dan Chen duduk di bawah.

Kamera telah siap dan Kris segera berlari menuju samping Luhan. Semuanya sudah berpose dengan bermacam pose. Kris dengan gaya cool, Chanyeol dengan v sign khasnya, Tao dan Kai dengan senyumnya yang manis, Sehun dan MinSoo yang saling bergandengan sambil tersenyum, Luhan dengan senyumnya yang cantik, DiRan dan Xiumin yang juga tersenyum sambil bergandengan, serta Lay, KyungSoo, Baekhyun, Suho dan Chen dengan senyum cerahnya yang saling merangkul satu sama lain.

“Siaaappp… hana… dul… set… klik.”

Dalam foto tersebut terlihat wajah bahagia dari semua orang didalamnya.Tidak ada sedikitpun raut sedih, semuanya bahagia karena mendapat keluarga baru yang saling menyayangi.

***

“Hari ini tidak akan pernah aku lupakan.Untuk pertama kalinya aku merasakan keluarga yang sebenarnya.Orang yang telah memberikanku keluarga baru, orang yang telah mengubahku menjadi orang yang berbeda, orang yang telah membawa kebahagiaan ke dalam kehidupanku, Yang Min Soo. Jika aku tidak bertemu dengannya, mungkin aku akan selamanya menjadi orang yang dingin dan tertutup. Terima kasih MinSoo-ya.”

“Hari ini meski aku telah membuat Sehun oppa lelah, tapi berhasil membuatnya bahagia.Bukan hanya Sehun oppa yang bahagia, setelah sekian lama aku kembali merasakan kehangatan keluarga.Jika saja aku tidak bertemu dengan Sehun oppa, mungkin sampai sekarang aku belum memaafkan Luhan dan Kris oppa.Dan berkat oppa, Luhan dan Kris oppa dapat bertemu kembali dengan sahabat lamanya, dan aku juga mendapatkan keluarga baru.Terima kasih oppa.”

“I love you Min Soo-ya.”

“I love you Sehun oppa.”

~End~

Annyeonghaseyo, readernim.Author kembali membawa sequel dari ‘Who Are You, Sunbae’ yang telah author janjikan.

Author mau ucapin terima kasih untuk para reader yang mengikuti FF ‘Who Are You, Sunbae’ dan memberikan komen.Mohon maaf jika banyak kekurangan dari FF ‘Who Are You, Sunbae’.

Dan author harap reader suka dengan sequel ini.Tolong maafkan kalau dalam sequel ini masih banyak kekurangan dan ga bisa memuaskan reader. ^^

Filed under: romance, school life Tagged: Sehun

Show more