2015-03-02



Author : ohnajla (chosangmi15)

Title : Because of You

Genre : Schoollife, general

Rating : Teen

Length : One Shoot

Casting : BTS, Kim Hye Sung (actor), Song Ji Hyo, Kang So Ra, Park Shin Hye, Hong Se Na (OC)

.

.

Because of You

“Aih.. itu bukannya si jelek yang kemarin ketahuan memotret Shinhye ya?” celetuk Jimin tiba-tiba saat dia dan teman-temannya berkumpul di koridor sekolah.

“Oh, jadi dia orangnya,” gumam Suga yang telah bersiap dengan tinjunya.

“Kau mau apa?” tanya Jin penasaran melihat apa yang dilakukan Suga. Suga pun menoleh.

“Apa.. apanya?”

CKRIK!

“Yacth! Dia memotret lagi!” pekik Jungkook sebal.

“Aku jadi ingin menghajarnya,” sahut Namjoon sambil meminum bubble tea milik Jung Hoseok.

“Yaa! itu minuman siapa!!” Hoseok menarik minumannya sebelum Namjoon menghabiskan seluruh isinya.

Sementara itu..

Setelah mendapatkan gambar si princess Park Shin Hye, Taehyung segera pergi ke belakang sekolah untuk menyerahkan hasilnya pada seseorang.

“Kau lama sekali,” omel Hyesung begitu Taehyung datang dengan kamera DSLR nya.

“A-a-aku.. hanya bisa mengambil gambarnya satu,” ucap Taehyung seraya menyerahkan kameranya. Ekspresi sebal tercetak jelas di wajah Hyesung.

“Satu jam kau hanya bisa mengambil satu? Cih! Jangan harap aku akan memberimu sepuluh ribu won,” ucap Hyesung sambil mengcopy foto itu ke ponselnya. Entah teknologi apa yang ia gunakan, foto Shinhye hasil jepretan Taehyung akhirnya telah berpindah ke ponselnya.

Hyesung mengembalikan kamera itu ke pemiliknya. “Nanti pulang sekolah, aku tunggu di kantin. Jangan lupa!”

Taehyung mengangguk takut-takut. Begitu Hyesung pergi, Taehyung menghela napas lega. Dia langsung menghapus foto Shin Hye dari kameranya.

Lagipula aku tidak mengharapkan uang 10 ribu won darimu.

**

Dalam perjalanan menuju kelas, dia tiba-tiba berpapasan dengan seorang gadis cantik. Gadis itu setahun lebih muda dari Taehyung, bisa dibilang Taehyung adalah sunbaenya. Sudah hampir setahun Taehyung menyukai gadis itu, bahkan dia sempat menyatakan perasaannya. Tapi saat itu si gadis menolaknya, dan beralasan kalau dia sudah punya kekasih. Namun sekarang, Taehyung tahu gadis itu sudah putus dari kekasihnya. Penolakan yang waktu itu, bukanlah sebuah hambatan melainkan motivasi untuk melakukan yang kedua.

Begitu melihat bayangan Taehyung, gadis itu buru-buru berhenti kemudian berputar. Rencananya dia akan mengambil jalur lain saja. Namun sepertinya Taehyung lebih cepat ketimbang dia.

“Sena-sshi?”

Terpaksa gadis bernama Sena itu berhenti kemudian memutar tubuhnya. Ia tersenyum palsu menyapa kedatangan Taehyung.

“Ne, sunbaenim?”

“Bisakah kita bicara?”

Sena perlu berpikir cukup lama untuk menyetujuinya. Sebenarnya tidak ada ide yang terbesit untuk menyetujui keinginan Taehyung. Tapi rasanya sungkan kalau dia harus menolak keinginan Taehyung di depan banyak orang. Ya, dalam sedetik mereka sudah dikelilingi para siswa.

“B-b-bisa… haha, tentu sa-” ucapan Sena terhenti begitu saja saat melihat Bangtan Sonyeondan melewati mereka.

“Bangtan Sonyeondan..” gumamnya dengan nada penuh kekaguman. Taehyung melihat objek yang membuat Sena mengabaikannya. Dalam hati dia mendecih, apa bagusnya mereka?

“Ekhem, Sena-sshi?”

Sena pun reflek menoleh. Dia tersenyum begitu manis sampai membuat jantung Taehyung berdetak sangat cepat. “Ne sunbaenim? Ah.. ne ne, tentu saja. Tapi, bisakah kita bicara di tempat lain saja?”

Karena Sena sudah menyetujui keinginannya, kali ini Taehyung mau menyetujui keinginan Sena.

**

Mereka berada di tempat di mana sebelumnya dijadikan tempat pertemuan Taehyung dengan Hyesung. Keduanya berdiri berhadapan. Taehyung seperti biasa berdiri tegak sambil memegangi kamera yang mengalungi lehernya, sementara Sena berdiri angkuh dengan kedua tangan terlipat di dada.

“Kau mau bicara apa, sunbae?” Sena membuka pertemuan mereka dengan nada malas.

Taehyung menatap Sena sebentar. “Kudengar, kau sudah putus dengan kekasihmu.”

Sena mengangguk. “Lalu?”

“Maukah kau menjadi kekasihku?”

Sena terdiam dengan mulut menganga. “Kau…. Mengajakku bicara tentang itu? lagi?! Sunbaenim, apa kau tidak mengerti kata ‘tidak’ dariku saat itu? sekali tidak tetap saja tidak!”

“Dulu alasannya kau telah memiliki kekasih, sekarang?” Taehyung rupanya berani menantang gadis yang disukainya sendiri.

“Aku tidak menyukaimu,” sahut Sena dingin.

Perasaan Taehyung sakit. “Wae? Kenapa kau tidak menyukaiku?”

“Kau meminta jawaban jujur atau bohong?”

Taehyung menelan salivanya. “Jujur.”

Tatapan Sena semakin terlihat angkuh. “Kau tidak tampan, kau bukan tipeku dan satu lagi… kau bukan Bangtan Sonyeondan!”

Perasaan Taehyung semakin sakit. “Hanya karena itu? kau melihat seorang laki-laki dengan semua itu?”

Wajah Sena memucat. “N-ne! semua wanita juga menginginkan kekasih tampan.”

Taehyung terdiam. “Kau tidak melihat keseriusan seorang lelaki?”

Wajah Sena semakin memucat. Dia langsung berpaling karena tak mau Taehyung menyadarinya. “Sebenarnya maumu itu apa, sunbae? Aku sudah memberi alasan tidak menyukaimu.”

Taehyung memandang Sena tak mengerti. Sejurus kemudian ada ide yang terlintas di pikirannya.

“Jika aku tampan dan aku Bangtan Sonyeondan, apa kau akan menerimaku?”

“Tentu saja. Tapi aku tidak yakin kau bisa seperti itu.”

“Beri aku waktu satu minggu,” sahut Taehyung cepat.

Sena spontan menoleh dengan mata membulat. “U-u-untuk apa?”

“Menunjukkan padamu kalau aku bisa menjadi tampan sekaligus menjadi anggota Bangtan Sonyeondan.”

Kedua alis Sena terangkat tinggi-tinggi. Ia tak percaya pernyataan seperti itu keluar dari mulut Kim Tae Hyung. “Satu minggu?”

“Ne! beri aku waktu satu minggu untuk mewujudkannya.”

**

Taehyung sangat menyesali apa yang telah dia katakan. Demi apa, menjadi tampan itu ternyata sulit. Malam hari sepulang sekolah di hari itu, Taehyung langsung menghadap komputernya dan tersambung dengan internet. Di pencarian, dia mengetikkan kata kunci Tips menjadi tampan. Rupanya banyak sekali website yang menjabarkan tips ‘aneh’ tersebut. tanpa banyak kata Taehyung langsung mengklik website di daftar teratas. Dia yakin, setiap website yang berada paling atas, itulah website yang paling terkenal dan dipercaya, atau mungkin juga tipsnya bekerja dengan baik.

Dari kata pengantarnya saja Taehyung sudah tertarik. Dia disuguhkan dengan wajah Yoo Jae Suk sebelum dan sesudah debut. Dulunya MC terkenal itu ternyata tidaklah tampan. Tapi anehnya sekarang justru orang-orang menyebutnya tampan. Hal itu jelas membuat Taehyung penasaran. Kalau Yoo Jae Suk saja bisa, kenapa dia tidak?

Karena Ganteng itu Relatif dan Gaya bisa dirubah. Jika ganteng itu relatif, berarti ganteng dapat diciptakan, dan bila gaya bisa dirubah mari kita rubah gaya anda supaya anda bisa menjadi lebih menarik dimata wanita.

Taehyung mengangguk mantap.

Ia pun menggulung skrol ke bawah dan menemukan foto seorang laki-laki tak tampan yang memiliki istri sangat cantik. Tahukah apa yang ada di bayangan Taehyung?

Suatu hari nanti kau akan bersamaku, Sena sayang. Sambil memikirkan dia merangkul Sena yang memakai gaun pernikahan.

Jadi kesimpulannya, terkenal dapat menjadikan Anda tampak lebih ganteng dimata wanita.

“Mwo? Terkenal bisa membuatku terlihat tampan? Jinjja? Ah… tapi bagaimana caranya?”

Buat teman atau orang-orang terdekat sang wanita ‘PURA-PURA’ menyukai anda.

Karena jika sang wanita memiliki teman atau orang terdekat yang menyukai Anda, teman atau orang dekat sang wanita akan memprovokasi sang wanita untuk menyukai Anda juga. Dan hal itu sudah Natural, hal itu sudah alami bawaan manusia.

“Apa ini benar? Jadi aku hanya perlu mendekati temannya?”

**

“Permisi..”

Kedua gadis yang sedang asik makan ddeokbeokki di salah satu meja kantin, spontan menoleh ke asal suara.

“Ah.. Kim Taehyung sunbaenim?” tebak salah seorang diantaranya, bernama Kang So Ra.

Taehyung tersenyum karena mereka mengenal namanya. “Bisakah aku-”

“Tolong jangan dekati Sena lagi, sunbae. Dia benar-benar tidak menyukaimu,” sahu gadis lainnya, dia bernama Song Ji Hyo.

“Mwo?”

“Ne, dia menyuruh kami untuk tidak berbicara banyak denganmu. Mianhae. Kami permisi,” Sora dan Jihyo pun beranjak pergi meninggalkan Taehyung yang mematung di tempat.

**

Taehyung mengacak rambutnya frustasi. “Tips pertama tidak bekerja! Bagaimana mau bekerja, mereka saja tidak mendengar kelanjutan ucapanku!”

Buat orang lain memuji anda.

jika ada orang lain yang memuji Anda baik didepan maupun dibelakang Anda, itu akan meningkatkan nilai Anda dan entah kenapa wanita akan melihat Anda lebih ganteng.

Taehyung terlihat menimbang-nimbang tips kedua ini.

“Membuat orang lain memujiku. Orang lain ya? nugu? Yang pasti seseorang yang sudah mengenalku.”

Taehyung mengulum bibirnya tiba-tiba. “Aha! Aku tahu siapa orangnya!”

**

Dia menatap Taehyung tajam. “Jadi kau mengajakku kesini untuk itu?”

“Ne. bantulah aku sekali saja, Hyesung-sshi.”

Hyesung meremukkan kaleng kopi di tangannya lalu membuangnya ke tempat sampah dengan akurasi yang tepat. “Aku akan membantumu.”

Wajah Taehyung langsung bersinar. “Jinjja?”

“Setelah Shin Hye menjadi kekasihku.”

Wajah Taehyung kembali redup.

**

Malam hari ketiga di depan computer, wajah jelek Taehyung semakin Nampak jelek. Letak kacamatanya miring, rambutnya berantakan bak sarang burung, dan rambut-rambut kecil di wajahnya mulai tumbuh.

Kini dia beranjak ke tips ke tiga. Dia sudah tidak antusias seperti hari pertama.

Orang keren lebih disukai wanita daripada orang ganteng yang tidak keren.

Taehyung mendengus. “Lalu kenapa dia menuliskan tips satu dan dua kalau yang ketiga begini?”

KEREN itu ada 2, JUJUR dan GAYA UNIK.

FAKTA: 83% Wanita ingin Pria JUJUR

Kedua mata Taehyung sedikit terbuka. “Hanya jujur? Tapi… Sena tidak pernah memedulikan kejujuranku. Cih! Sena bukan salah satu dari 83% wanita yang disebutkan itu.”

Gaya Unik adalah tampilkan SATU HAL UNIK yang membedakan Anda dari pria lain.

Lagi-lagi Taehyung mendecih. “Eomma bilang aku itu unik. Karena rambutku aku terlihat unik. Ck! Dia membohongiku lagi.”

Memakai Parfum

Taehyung langsung melotot. “Mwo?! Parfum?!”

Parfum diciptakan untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda dalam pergaulan sosial, karena secara nyata menimbulkan daya tarik lebih bagi pasangan dan lawan bicara Anda.

Smirk tercipta di bibir Taehyung. “Sepertinya ini bagus.”

**

Taehyung mendatangi Hyesung dengan penuh percaya diri. Dia akan menyerahkan hasil jepretannya kemarin sekaligus memperlihatkan pada temannya itu tentang sesuatu.

“Yaa! kau lama se- eoh? Bau apa ini?” Hyesung langsung membungkam hidungnya.

Taehyung dengan senyum terpampang di wajahnya, menyerahkan beberapa lembar hasil cetakan fotonya. “Otte? Apa baunya harum?”

“Harum dalam mimpimu! Ini baunya aneh! Parfum siapa yang kau pakai, huh?”

Taehyung menggaruk kepala belakangnya. “Milik harabeoji.”

“Yaa! pantas baunya begini!!”

**

Taehyung meletakkan cangkir berisi coklat panasnya di atas meja, kemudian dia duduk menghadap computer.

Kesamaan

Dahi Taehyung berkerut hingga muncullah beberapa lipatan kecil.

Semua orang pada dasarnya mencintai dirinya sendiri.

Dia mendengus. “Apa-apaan maksudnya, ah!”

Jika Anda dapat membuat diri Anda mirip dengan wanita yang Anda inginkan, Anda akan tampak lebih ganteng dimata wanita tersebut.

BRUSH!

Ia mengusap ujung bibirnya dengan punggung tangan kemudian memokuskan pandangan ke computer. “Membuat diri anda mirip dengan wanita yang anda inginkan? Menjadi mirip dengan Sena? Bagaimana caranya?”

Jadi sangat penting untuk berpakaian sesuai dengan tipe wanita yang Anda inginkan agar Anda tampak lebih ganteng dimata wanita tersebut.

Taehyung berkedip-kedip dalam satu menit. Sebuah senyum akhirnya tercipta di bibirnya. Ia pun menyandarkan punggung ke sandaran kursi sambil menikmati cokelat panasnya.

Kita tunggu nanti, Hong Sena.

**

DOK DOK DOK! BRAK!

“Yaa Kim Tae Hyung! Cepat bangun!!”

Wanita paruh baya itu menyibakkan selimut di ranjang Taehyung dan ia pun terkejut. Sesuatu yang timbul tadi bukanlah anak semata wayangnya, melainkan sebuah guling.

“KIM TAEHYUNG!!!”

Sementara itu..

Seorang laki-laki berlari terburu-buru menuju halte. Waktu di arlojinya hampir menunjukkan pukul 7. Sesampai di halte, untung saja ada bus yang berhenti. Ia langsung masuk tanpa banyak berpikir.

Bus ini cukup sesak ternyata. Banyak siswa dari sekolah yang sama dengannya. Para siswa itu awalnya tidak melihat keberadaannya. Akan tetapi…

“Kau… Kim.. Taehyung?”

Semua pasang mata langsung melihat objek pemilik nama itu.



Laki-laki itu melihat sekeliling sebentar, detik berikutnya dia tersenyum lebar. “Ne.”

“MWO?!”

**

Akhirnya Taehyung sampai di kelasnya dengan selamat. Bukan, dia tidak dikejar Hyesung dkk. Melainkan para gadis satu sekolah sedang menargetnya. Taehyung tidak tahu apa salahnya, tapi dia menyadari kalau mereka seperti itu karena dirinya sekarang.

Di kelas, penderitaannya belum berakhir. Para gadis kelasnya yang sebelumnya tidak pernah menyapanya bahkan meliriknya, kini justru mengelilingi mejanya. Taehyung harus merasakan bagaimana rasanya berdesakan sebelum mampu mencapai mejanya.

TENG TENG TENG!

Bel masuk akhirnya berhasil menyelamatkannya. Para gadis itu dengan lemas kembali ke meja masing-masing begitu guru masuk. Taehyung bernapas lega.

Tak lama kemudian enam anggota Bangtan Sonyeondan datang. Seperti biasa, keterlambatan mereka tidak dipermasalahkan oleh guru maupun ketua kelas. Dengan aksen keren seperti biasa, mereka melenggang masuk menuju bangku mereka di sudut ruangan. Untuk mencapai tempat mereka, keenam laki-laki itu harus melewati bangku Taehyung dulu. Dan saat melewatinya..

Namjoon berhenti tiba-tiba yang membuat kelima orang di belakangnya harus menginjak rem mendadak. Untung mereka hanya saling bertabrakan dan tidak melahirkan korban.

“Kau?”

“Taehyung?!” sahut Hoseok yang berada tepat di belakang Namjoon.

“Si jelek?!” tambah Jimin.

Taehyung mengerjap bingung. “Eoh? Annyeong.”

“Yaa! kau benar si jelek pembawa kamera itu?!” kali ini Jungkook melangkah maju untuk melihat Taehyung dari dekat.

Dengan polosnya Taehyung mengangguk sambil mengangkat kamera DLSR nya.

“MWOYA?! Kau… kau…” Suga tak bisa berkata-kata lagi hingga kemudian Jin menambahkan.

“Semakin tampan,” gumamnya.

Taehyung masih memasang tampang bloon di depan para Bangtan. Entah dia yang tidak sadar atau karena dia bodoh. Yang pasti Taehyung tidak mengerti kenapa hari ini semuanya berubah begitu saja.

**

Ternyata jadi anggota Bangtan Sonyeondan itu lebih mudah dari yang Taehyung kira. Atas rekomendasi siswa satu kelas ditambah para gadis satu sekolah (kecuali Sena), Taehyung akhirnya masuk daftar nama anggota Bangtan Sonyeondan. Konon katanya, tiap orang yang masuk Bangtan Sonyeondan, ketampanannya mengalahkan para artis korea bahkan actor Hollywood. Itu artinya, Taehyung adalah wajah tampan baru di sekolah ini.

Di hari pertamanya sebagai anggota Bangtan, Taehyung selalu mengikuti kemana Namjoon dkk pergi. Dia tak lagi melakukan aktifitas sebagai paparazzi karena Shin Hye sejak tadi mengikutinya. Dia juga tidak bertemu Hyesung hari ini. Harinya benar-benar berubah.

“Oh? Itu Bangtan Sonyeondan!!” lengkingan seorang gadis dari kelas yang baru saja bubar, membuat focus Taehyung beralih ke sana. Itu adalah kelas Sena, dan Sena terlihat keluar terburu-buru dari dalamnya. Tak sengaja pandangan mereka saling bertemu. Sungguh diluar dugaan, Sena terpaku menatapnya.

Itu Sena.

Taehyung tanpa sadar tersenyum. Dia tidak tahu kalau ternyata senyumnya membuat efek yang luar biasa.

“HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!”

Dan Taehyung melihat Sena pingsan di tempat.

**

Taehyung bernapas lega begitu melihat Sena membuka mata. Tapi reaksi gadis itu mengejutkan. Sena malah terlonjak dan duduk di tepian ranjang menjauhi Taehyung.

“S-s-sunbae..”

“Ada apa denganmu?” dahi Taehyung berkerut. Ia ingin menggapai Sena, tapi Sena malah menepis tangannya.

“Jangan dekati aku.”

“Wae? Apa aku menakutimu?”

Sena mengangguk pelan. Dan Taehyung semakin tak mengerti.

“Aku tidak membawa senjata tajam, dan aku tidak sedang di bawah pengaruh alcohol. Lalu apa yang membuatmu takut? Yaa, aku sudah menjadi anggota Bangtan Sonyeondan demi dirimu.”

Sena masih menatapnya takut. “Tolong jangan dekati aku..”

“Sena-sshi?” Taehyung cemas melihat wajah Sena yang memucat.

“Jangan dekati aku! Tolong jangan dekati aku!” Sena malah menutupi seluruh wajahnya dengan kedua tangan.

“Kau akan jatuh kalau disana!!” berulang kali Taehyung akan menggapainya, Sena pasti berhasil menepis.

“Jangan mendekat! Kumohon jangan mendekat!”

“Jangan duduk terlalu pinggir!!”

“Jangan mendekat!!!”

“Sena!!”

Untungnya Taehyung berhasil menangkap tubuh Sena disaat gadis itu hampir saja terjatuh ke lantai. Sekarang kondisi Sena kembali tak sadarkan diri.

“Syukurlah,” gumam Taehyung seraya membaringkan Sena di tempat semula.

**

DUG!

Taehyung langsung menegakkan lehernya ketika dahinya membentur sesuatu. Dia harus mengumpulkan nyawanya ketika merasakan sesuatu menyentuh wajahnya.

“S-s-sunbae..”

Bola mata Taehyung hampir saja meloncat melihat Sena sedang menyentuh wajahnya.

“Hong Sena..”

“Mianhae.”

Taehyung mengerutkan keningnya. “Untuk apa?”

“Memaksamu menjadi tampan,” gumam Sena sambil menurunkan tangannya kemudian duduk bersila di atas ranjang.

Taehyung masih tak mengerti. “Apa maksudnya?”

Sena mengambil kacamata yang terselip di saku blazer Taehyung. Ia menenggerkan kacamata itu di punggung hidung Taehyung.

“Jujur saja… a-a-aku… menyukai sunbae yang seperti ini.”

Taehyung tak menjawab karena yakin Sena masih belum selesai bicara.

“Aku… takut dengan orang tampan.”

Lagi-lagi Taehyung membelalak. Sena pun menunduk. “Mianhae sunbae. Aku tidak bermaksud menyakiti atau mempermainkan perasaanmu. Aku hanya… hanya… gengsi. Aku tidak mau mengakui pada teman-temanku kalau aku tidak tertarik pada orang tampan. Mereka pasti akan menghinaku sombong kalau aku mengakui hal itu.”

Taehyung masih memperhatikan gadis itu. “Tapi kau tertarik dengan Bangtan Sonyeondan.”

Sena menggeleng. “Aku hanya berakting menjadi gadis normal.”

“Begitukah?”

Sena mengangguk. “Jeongmal mianhae. Sunbae… boleh membenciku. Aku sadar kalau aku terlalu egois dan angkuh. Aku menyuruhmu begitu padahal aku tidak menyukainya. Aku benar-benar minta maaf.”

“Untuk apa minta maaf? Kau tidak salah apapun.”

Sena perlahan mengangkat kepalanya. “Apa maksud sunbae?”

“Kau boleh menyuruhku menjadi apapun, aku rela melakukannya karena aku mencintaimu. Aku tidak menyalahkanmu atas apa yang terjadi padaku sekarang. Aku justru berterima kasih padamu, karena sekarang aku memiliki nama di Bangtan. Sekarang kau tinggal memutuskan. Kau… menerimaku atau tidak… untuk menjadi kekasihmu?”

Mata bulat Sena bergerak-gerak harmonis menatap Taehyung. “Sunbae.. apa aku masih pantas kau cintai?”

“Sangat pantas,” jawab Taehyung yakin.

“Tapi kau sudah menjadi orang tampan, barusaja aku mengakui kalau aku tidak menyukai orang tampan.”

Taehyung tersenyum. “Itu bukan masalah besar. Di saat kau ingin aku menjadi jelek, aku akan melakukannya. Yang pasti sekarang kau sudah tahu kalau aku bisa juga menjadi tampan.”

Sena membuang pandangan. “Gomawo.”

“Untuk apa?”

“Menolongku saat aku pingsan.”

“Itu bukan masalah besar.”

“Aku mencintaimu, sunbae.”

“Ne, aku tahu, MWO?!”

Sena menekan pipi Taehyung menggunakan jari telunjuknya. “Aku mencintaimu sunbae babo.”

Embel-embel babo membuat Taehyung kesal. Tapi dia tetap bersenang hati mendengar pengakuan gadis itu. “Itu sudah kutunggu sejak tadi.”

Sena mengangkat kepalanya kemudian tersenyum. “Tetaplah menjadi Kim Taehyung yang jelek.”

“Apapun akan kulakukan untukmu. Aku begini juga karenamu.”

END

Filed under: general, school life Tagged: bts, Kim Taehyung, OC, Taehyung

Show more