2015-05-22

bangun lah industri dasar dan tingkatkan mutu pendidikan.. Baru dengan sendirinya Industri manufaktur Indo bisa bersaing.. Sekarang pendidikan kebanyakan pelajaran agama nya.. apa bisa bersaing ?

Kebutuhan Baja 17,46 Juta Ton

Cetak | 22 Mei 201576 dibaca 1 komentar

BEKASI, KOMPAS — Daya saing industri baja dalam negeri yang masih rendah mutlak ditingkatkan agar mampu berkompetisi. Apalagi, kebutuhan baja domestik diperkirakan terus meningkat seiring pembangunan infrastruktur yang digulirkan pemerintah.

”Kebutuhan baja domestik meningkat dari 7,4 juta ton pada 2009 menjadi 12,7 juta ton di 2014,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin pada peresmian pabrik pelapisan pipa PT Bakrie Pipe Industries di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5).

Saleh menuturkan, anggaran pembangunan infrastruktur hingga 2019 sebesar Rp 5.519 triliun dengan kebutuhan baja 17,46 juta ton per tahun.

Menurut Saleh, Kemenperin terus mencari cara agar produk industri logam dalam negeri dapat diserap, khususnya oleh instansi pemerintah atau badan usaha milik negara (BUMN).

”Kami akan bekerja sama dengan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) agar mengaudit pemenuhan kewajiban penggunaan produk dalam negeri di proyek-proyek yang berbasis APBN ataupun BUMN,” kata Saleh.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bobby Gafur Umar menuturkan, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) harus mendorong perekonomian.

”Bayangkan kalau dari Rp 5.519 triliun tersebut pemenuhan komponen lokal bisa mencapai 40 persen saja, begitu besar pangsa pasar yang tersedia,” kata Bobby yang juga Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk.

Mengutip data berbagai sumber, Bobby mengatakan, kapasitas industri baja dan konsumsi baja di Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan beberapa negara lain. Kapasitas terpasang industri besi baja di Indonesia berkisar 10,8 juta-11 juta ton. Adapun kapasitas terpasang industri baja di Tiongkok 798 juta ton.

Konsumsi rendah

Bobby menuturkan, konsumsi baja per kapita Indonesia sebanyak 52 kilogram (kg) per tahun, tergolong rendah dibandingkan dengan negara tetangga. Di Thailand, konsumsi baja 253 kg per kapita, di Malaysia 330 kg per kapita, dan di Singapura 879 kg per kapita.

Berdasarkan data Kemenperin, ekspor baja pada 2014 sebesar 2,23 miliar dollar AS atau naik 16,91 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang senilai 1,91 miliar dollar AS. Impor baja turun 0,1 persen, dari 12,6 miliar dollar AS di 2013 menjadi 12,58 miliar dollar AS di 2014.

Mengenai peningkatan TKDN, tambah Bobby, perlu dukungan berbagai komponen dari hulu hingga hilir, mulai dari tarif listrik, logistik, hingga bahan baku yang kompetitif. (CAS)

Filed under: Industry Manufactur

Show more