Laboratorium kimia adalah salah satu laboratorium pelayanan pengujian kimia di bawah bidang Standardisasi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T). Laboratorium ini dikembangkan dalam rangka memberikan pelayanan jasa teknik untuk menjamin dan meningkatkan mutu bahan dan barang teknik dari industri. Laboratorium Kimia telah mendapatkan sertifikat akeditasi ISO/IEC 19-17025-2008 dengan nomor LP-007-IDN. Tim analisis yang terlatih sesuai dengan kompetensinya dapat melakukan pengujian analisis dasar maupun dengan instrumentasi kima. Metode pengujian yang digunakan mengacu kepada standar Internasional maupun SNI. Peralatan dan Instrumentasi kimia yang digunakan terkalibrasi secara reguler.
Lingkup Pengujian
1. Air ; Air minum, air limbah dan air boiler
2. Cat : Cat tembok, epoksi, cat logam
3. Mineral : Batuan, pasir dan phospat
4. Logam : Stainless steel, baja, tembaga, aluminium
5. Mainan anak : Mainan anak plastik
6. Pelumas : Cairan rem, minyak senjata, oli boiler, pelumas
7. Uji Korosi Salt Spray
8. Uji Ultraviolet (UV) untuk ketahanan cuaca dipercepat
Alat Instrumen Laboratorium Kimia
1. Spectro Emisi
Alat untuk analisa komposisi kimia logam, diantaranya unsur C, Mn, S, Si, P, Ni, Cr, Cu dan unsur lainnya secara langsung dari barang jadi.
2. Atomic Absorption Spectrophotometer
Alat untuk analisa komposisi kimia bahan yang kadarnya kecil (ppm) secara analisa basah.
3. Spectrophotometer UV – Vis
Alat untuk analisa kadar khrom volume VI yang berada pada mainan anak-anak secara analisa basah.
4. X-Ray Florescence
Alat untuk analisa kandungan logam berbahaya (RoHS) yang diantaranya unsur Cr, Pb, Cd, Hg dari bahan langsung.
5. Flame Photometer
Alat untuk analisa kandungan Ca, Na, k dalam suatu bahan jadi maupun bahan baku secara analisa basah.
6. Flow Injection Mercury System
7. Microwave Digester
8. Salt Spray
9. Alat UV
Peralatan Uji
Peralatan yang dimiliki B4T :
1. Microwave Digestion System (Multiwave 3000)
Persiapan sampel menggunakan microwave multiwave terbukti lebih efisien dan bersiih, terutama untuk teknik analisis multi-elemen
Persiapan sampel akan lebih cepat
Memiliki berbagai variasi reagen dan metodologi
Lab. RoHS4 2. Energy Dispersive X-Ray Flourescence (EDXRF) – (HORIBA)
Dirancang khusus untuk pengukuran 5 elemen (Pb / Cd / Cr / Hg / Br) dengan sensitivitas tinggi
EDXRF akan melakukan screening terhadap komposisi sampel
Screening non destructive untuk sampel seragam
Lab. RoHS5 3. Atomic Absorption Spectrometer Lab. RoHS2 4. Flow Injection Mercury Instrument (FIMS 400)
Spesifik untuk penentuan Hg
Berdasarkan teknik injeksi alir, FIMS sangatlah otomatis, cepat dan efisien
FIMS dikendalikan dari PC dengan menggunakan software winLab32
Lab. RoHS6 5. Ultraviolet / Visible Spectrophotometer (UV/Vis)
Photometric Accuracy ±0.002Abs(0~0.5Abs), ±0.004Abs(0.5~1Abs), ±0.3T(0~100%T)
Photometric Repeatability 0.001Abs(0~0.5Abs), ±0.1%T
Memiliki berbagai variasi reagen dan metodologi
Ilmu kimia adalah ilmu yang berdasarkan eksperimen. Oleh karena itu, laboratorium akan sangat membantu dalam mempelajari ilmu kimia. Untuk siswa SMA/ SMK Kimia, laboratorium akan membantu memahami konsep konsep kimia, membuktikan berbagai konsep, dan melakukan penelitian sederhana.
Perlu kita sadari bahwa zat kimia yang terdapat di laboratorium ada yang bersifat beracun. Ada yang mudah terbakar, ada yang sangat korosif, dan sebagainya. Oleh karena itu, penanganannya harus hati-hati sesuai petunjuk. Demikian juga pemakaian alat-alat laboratorium sebagian besar terbuat dari gelas yang mudah pecah.
Sebelum memasuki laboratorium, perhatikan hal-hal berikut ini,
Persiapan
Setiap kali melakukan percobaan di laboratorium, persiapkan hal-hal berikut ini.
Jas praktikum (Jas lab)
Masker
Kacamata laboratorium
Catatan praktikum/ lembar kerja
Sarung tangan karet
Materi Praktikum
Materi yang akan dipraktikan harus sudah dipelajari dahulu. Anda harus sudah mengetahui apa yang akan di kerjakan, alat dan bahan yang diperluhkan, cara kerja, serta hal-hal khusus seperti bahaya yang mungkin terjadi.
Keselamatan di laboratorium
Selama berada di laboratorium, praktikum harus menjaga ketertiban, keselamatan diri dan orang lain. Jangan melakukan sesuatu, misalnya mencampurkan bahan kimia, yang tidak kita pahami dengan baik, apalagi di luar prosedur percobaan. Laporkan setiap kecelakaan, misalnya zat tumpah, botol pecah, atau anggota badan terkena bahan kimia kepada guru pembimbing, karena apabila kita tidak melaporkan maka akan terjadi kesalahan yang fatal.
Berbagai alat laboratorium kimia
Alat pengukur volum cairan
Volume cairan dapat diukur dengan gelas kimia (gelas beker), labu ukur, silinder ukur (gelas ukur), pipet atau buret. Alat mana yang akan digunakan bergantung pada volum, jenis percobaan, dan tingkat ketelitian yang perluh dilakukan. Berbagai alat ukur tersebut tersedia dalam berbagai ukuran, sehingga kita dapat memilih yang tepat sesuai keperluhan.
Alat pengukur massa
Massa diukur dengan neraca. Mintalah petunjuk guru cara penggunaannya.
Alat pembakar
Alat pembakar dapat berupa pembakaran spiritus atau pembakaran Bunsen. Pembakaran Bunsen menggunakan bahan bakar gas, seperti elpiji. Pembakaran Bunsen mempunyai lubang udara yang dapat diatur untuk mendapatkan nyala yang dikehendaki
Alat pengukur suhu
Suhu diukur dengan thermometer. Dalam ilmu kimia, digunakan dua jenis skala suhu, yaitu skala Celcius (oC) dan kelvin (K)
Beberapa Petunjuk / Larangan
Letakkan hanya alat laboratorium yang dipergunakan di atas meja kerja
Pergunakan kaca mata pengaman
Perhatikan cara memanaskan cairan dalam tabung reaksi.
Jangan mengarahkan tabung yang sedang dipanaskan kearah orang lain
Perhatikan cara mencium gas yang benar (kipaskan gas kea rah hidung dengan tangan sampai bau tercium)
Jangan membuang zat di keranjang sampah. (Perhatikan jenis bahan yang tumpah, apakah bersifat asam, basa, senyawa beracun, dan sebagainya. Dan laporkan kepada guru pembimbing)
Jangan mengembalikan zat sisa ke dalam botol stok. Sediakan wadah, misalnya tabung reaksi, untuk mengumpulkan zat-zat sisa.
Zat kimia berbahaya
Zat kimia berbahaya ada yang mudah terbakar, korosif, mudah meledak, atau pun beracun