Layanan streaming musik Spotify akhirnya resmi diluncurkan di Indonesia sejak kemarin (30/3). Layanan Spotify bisa dinikmati pada perangkat-perangkat smartphone (iOS, Android, dlll) dan juga desktop (Windows, Mac OS, Linux) serta Web.
Dengan peluncuran resmi ini, pelanggan asal Indonesia yang sudah lama pakai Spotify tidak perlu lagi menggunakan VPN hanya untuk mengakses Spotify, karena tanpa VPN/proxy pun sudah bisa.
Free vs. Premium
Kalau Anda baru saja ingin berlangganan, Anda bisa memilih mendaftar sebagai pelanggan Spotify Free atau Spotify Premium. Apa bedanya? Untuk kategori berlangganan dibedakan jadi tiga, yaitu Free Mobile, Free Desktop/Tablet dan Premium.
Free Mobile: Dengar lagu apa saja dari smartphone tetapi dalam mode shuffle (acak) yang artinya tidak bisa pilih lagu semaunya. Pengguna Free Mobile juga bisa buat playlist (daftar putar) pribadi. Lagu acak yang didengarkan bisa di-skip tetapi pengguna hanya bisa melakukan skip sebanyak 5 kali dalam satu jam. Selain itu kadang-kadang akan ada iklan di antara lagu yang harus didengar pengguna.
Free Desktop: Sama dengan fitur-fitur yang didapatkan pengguna mobile ditambah kemampuan untuk memutar lagu sesuai kenginan (on-demand).
Premium: Semua fitur Free, ditambah kemampuan mendengarkan lagu kualitas tinggi (High/Extreme quality), skip lagu tanpa batas, dan tanpa iklan-iklan yang menggangu. Pelanggan Premium juga bisa memutar lagu secara offline (download) alias tanpa koneksi internet.
Harga
Spotify bisa dibayar lewat kartu kredit (berlangganan) ataupun tunai alias prabayar.
Hanya dengan Rp 49.990 kita sudah bisa mendapatkan akses premium dalam satu bulan. Cukup murah saya rasa. Kalau mau lebih, bisa ambil paket 3 bulan prabayar seharga Rp 149.970 atau 6 bulan prabayar seharga Rp 299.940
Bagi saya, saya langsung berlangganan premium begitu Spotify resmi diluncurkan ke Indonesia. Selain karena bebas iklan juga karena audio kualitas tinggi hanya bisa dinikmati oleh pelanggan premium saja.
Pembayaran
Yang menarik adalah Spotify Indonesia (dibawah naungan Spotify Limited) benar-benar membuat pembayarannya terjangkau untuk masyarakat “The Netizen” Indonesia. Tidak punya kartu kredit atau PayPal? Tidak perlu khawatir karena ada jenis pembayaran lain yang lebih mudah.
Spotify Indonesia membawa masuk Spotify ke Indonesia dengan menggandeng DOKU Wallet sebagai penyedia jasa pembayaran alternatif selain kartu kredit. Saya sendiri belum pernah dengar nama DOKU Wallet sebelumnya tetapi dengan melihat sekilas DOKU ini semacam PayPal-nya Indonesia.
Selain kartu kredit sebagai pembayaran yang diutamakan, ada juga pembayaran melalui ATM/transfer bank, perbankan online (Mandiri), bayar tunai lewat Alfamart, DOKU Wallet, dan melalui penukaran kode (giftcard).
Saya sendiri membayar lewat Mandriri Clickpay karena lebih mudah dibanding yang lain. Alasan kenapa tidak ada bank selain Mandiri seperti BCA, dll saya tidak tahu pasti. Tapi dugaan saya adalah karena selain kartu kredit, metode pembayaran lainnya itu ditangani oleh DOKU Wallet sedangkan BCA mungkin tidak/belum bekerja sama dengan DOKU Wallet (cek di sini), makanya tidak ada BCA pada daftar metode pembayaran.
Di daftar metode pembayaran juga ada bayar tunai lewat Alfamart yang menurut saya semakin memudahkan pembayaran. Jadi, tinggal pilih saja mana metode pembayaran yang lebih pas bagi Anda.
Berlangganan vs. Prabayar
Kalau berlangganan lewat kartu kredit pelanggan bisa menikmati masa trial selama 30 hari. Sedangkan untuk pelanggan prabayar yang bayarnya hanya perbulan, per tiga bulan atau pertiga bulan tidak dapat masa trial.
Bagi pelanggan (prabayar) yang masa premiumnya habis akan langsung berubah jadi pelanggan Free secara otomatis. Iklan akan muncul, dan akses offline akan ditutup sampai pelanggan melakukan upgrade kembali.
Download / Install di Ubuntu
Sebagai pengguna distro GNU/Linux, saya cukup sensitif kalau dengar kata-kata “crossplatform”. Kebanyakan layanan yang mengklaim memiliki aplikasi crossplatform ternyata tidak memiliki client untuk GNU/Linux, bahkan untuk distro populer seperti Ubuntu. Yang ada biasanya hanya iOS, Android, Windows, Mac. Dan juga web “for the rest of you” (Linux user, etc). Tapi Spotify sama sekali tidak membuat kecewa karena kompatibilitasnya untuk sistem operasi minoritas pun terpenuhi. Good job!
Untuk pengguna Windows dan OS X silakan kunjungi situs https://www.spotify.com/id/download/ dan langsung download aplikasinya.
Buat pengguna GNU/Linux (Debian/Ubuntu), Anda juga bisa kunjungi halaman downloadnya atau langsung menginstall Spotify for Linux dengan cara berikut:
Tambahkan key untuk repositori Spotify
sudo apt-key adv --keyserver hkp://keyserver.ubuntu.com:80 --recv-keys BBEBDCB318AD50EC6865090613B00F1FD2C19886
Tambahkan repositori resmi Spotify
echo deb http://repository.spotify.com stable non-free | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/spotify.list
Perbarui paket-paket-paket
sudo apt-get update
Install Spotify
sudo apt-get install spotify-client
Cara instalasi Spotify for Linux memang sedikit lebih ribet dibanding yang lain, tapi setidaknya ada dan resmi! Anda hanya perlu menginstall (atau mem-paste perintah di atas ke Terminal) sekali saja dan Anda tinggal memperbaruinya kalau ada versi terbaru dari Update Manager.
Enjoy!