2015-03-04

Seni jalanan adalah sesuatu yang fana. Karyamu menempel di tembok hari ini, di hari esok mungkin sudah ditimpa dengan karya lain. Jika tidak dianggap ilegal, seni ini menawarkan alternatif seni yang inovatif bagi publik secara gratis. Seni jalanan yang bersifat temporer merupakan bagian dari daya tariknya sendiri.

Setiap kota di dunia menetapkan aturannya masing-masing terhadap keberadaan seni jalanan ini. Ada kota yang dengan tegas menganggap kegiatan ini sebagai kegiatan kriminal, ada juga yang merasa street art merupakan seni yang bisa mempercantik bagian-bagian kota, dan merupakan aset pariwisata bagi kota tersebut. Pandangan mengenai seni jalanan di berbagai belahan dunia masih sangat beragam, dan disaat orang-orang berdebat mengenai seni jalanan, para pelaku street art tetap berkarya, menyemprotkan cat-cat di setiap sudut kota mereka masing-masing.

Berbicara mengenai kota, beberapa kota-kota di dunia ini memiliki beberapa karya street art yang sangat memukau dan fenomenal, sebagian memiliki nilai historis tersendiri. Karya lainnya memiliki ikatan emosional dengan keadaan sekitar, selebihnya seperti yang di tuliskan di atas, ‘memoles’ kota jadi lebih berwarna.

1. Sao Paulo, Brazil



Sao Paulo, salah satu kota di negeri samba Brazil ini awalnya memiliki hubungan yang kurang baik dengan para seniman jalanan. Dahulu, lukisan di ruang publik adalah sesuatu hal yang dilarang dan pemerintah menentang kegiatan tersebut. Namun, dalam beberapa waktu terakhir pemerintah melunak, bahkan dikemudian hari mereka berkolaborasi dengan para street artist untuk menghasilkan karya-karya yang penuh warna di jalan raya, hingga pembangunan perumahan. Ketika kamu berkunjung ke kota ini akan mudah menemukan mural-mural menempel di jalanan. Tetapi, apabila kamu belum berpikir untuk berkunjung ke sana, kamu dapat menemukan karya-karya virtual di Sao Paulo melalui situs Google Art Project, situs ini menyimpan lebih dari 200 karya street art dari kota ini.

2. London, Inggris



London menetapkan aturan tegas terhadap seni jalanan, dan tak segan-segan menangkap pelaku vandalisme. Sementara itu, pemerintahan pun intensif melakukan pembersihan dan penghapusan karya-karya yang menempel di ruang publik. Di sisi lain, beberapa karya tak tersentuh keberadaannya (termasuk beberapa potongan karya dari Banksy yang sangat terkenal). Meskipun pemerintah mengutuk kegiatan ini, namun mereka pernah bekerja sama membuat instalasi the Fourth Plinth di Trafalgar Square. Di sekeliling London kamu bisa menemukan karya Banksy dan beberapa street artist lainnya.

3. New York, Amerika Serikat



New York adalah tempat di mana semuanya dimulai. Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, para seniman graffiti pertama memulai penandaan di segala seuatu yang terlihat. Pada saat itu, kekuatan pendorong pada seni yang baru lahir ini tumbuh dimana-mana. Bentuk seni telah jauh berkembang sejak saat itu, mencakup mural dengan bentuk rumit dan karya lainnya yang bisa ditemukan sekitar New York. Di kota ini kamu bisa menemukan Graffiti Hall of Fame, di mana beberapa bagian dinding telah ditandai oleh graffiti writer terbaik sepanjang masa.

4. Berlin, Jerman

Sejarah kelam di Berlin menawarkan inspirasi bagi seniman jalanan untuk menghasilkan beberapa karya terbaik mereka. Kita bisa melihatnya dengan jelas di “East Side Gallery,” suatu galeri jalanan dengan kanvas berupa tembok sepanjang 1,3 kilometer sisa reruntuhan Tembok Berlin. Berlokasi di distrik Kreuzberg, kamu bisa menemukan ratusan mural yang dilukis pada tahun 90-an di sisi timur dinding, dimana pemerintahan kala itu melarang graffiti. Karya-karya di sini merupakan catatan sejarah, dan kritik sosial.

5. Buenos Aires, Argentina

Salah satu daerah wisata paling populer di Buenos Aires adalah Caminito, merupakan sebuah distrik yang menasbihkan dirinya sebagai museum terbuka bagi seni jalanan yang pertama di dunia. Pantas saja, karena di distrik ini bangunan-bangunan penuh warna-warni dengan gambar sangat artistik, bahkan sejumlah seniman menjual hasil karya mereka di sekitar lingkungan itu. Secara umum, Buenos Aires dikenal di seluruh dunia karena mendukung kegiatan street art, dinding-dinding tandus kota diubah menjadi mural-mural penuh warna. Tidak hanya sebatas mendukung, pemerintah setempat kadang mendanai kegiatan yang berhubungan dengan seni jalanan.

6. Philadelphia, Amerika Serikat

Sebagai pusat seni yang sedang berkembang, Philadelphia menawarkan semangat kreatif dengan kegiatan “Mural Mile”-nya, dimana wisatawan diajak berkeliling untuk melihat mural-mural berukuran besar yang menempel pada bangunan di kota itu. Program ini merupakan bagian dari Philadelphia’s Mural Arts Program, adalah program seni publik terbesar di Amerika Serikat yang didanai pemerintah, merupakan kampanye anti-graffiti untuk menekan jumlah vandalisme. Lelah dengan tag yang tidak bertanggung jawab dan membuat kotor kota, pemerintah setempat mendekati seniman graffiti dan mengarahkan talenta mereka untuk membuat karya yang legal. Saat ini, ada lebih dari 3.600 karya yang mengesankan menghiasi kota. Selain itu, sejumlah seniman jalanan terkenal telah meninggalkan jejak di kota ini, Shepard Fairey salah satunya.

7. Melbourne, Australia

Melbourne menjadi salah satu pusat seni jalanan dunia, dengan puluhan artist terkenal meninggalkan jejak mereka di kota ini. Menyebut diri mereka sebagai “Australian cultural capital,” jalanan dan gang-gang sempit kota ini dipenuhi karya-karya yang hidup. Hosier Lane dan Caledonian Lane adalah salah dua tempat yang ikonik, dan beberapa tahun kebelakang dewan lokal menugaskan seniman untuk melukis dinding di Union Lane. Karya seni yang berada di gang ini mulai dilirik oleh lembaga pariwisata setempat untuk dijadikan objek wisata bagi para turis. Meskipun hubungan antara pelaku seni dan pemerintah Melbourne sempat menegang (pekerja kota sempat menghapus karya Banksy), tetapi pemerintah mendukung warganya yang kreatif untuk bebas berkreasi dengan menyediakan beberapa public spaces agar karya mereka bisa tampil dan dilihat banyak orang.

8. Los Angeles, Amerika Serikat

Jika selama ini terdapat kesenjangan antara seni tinggi dan seni jalanan, hal tersebut tidak berlaku di LA. Di kota ini kamu bisa menemukan LAB ART, merupakan bangunan galeri seluas 6, 500 persegi yang didalamnya berisi karya-karya yang berasal dari jalanan, tidak hanya memajang karya tetapi juga bisa dibeli apabila kamu menyukainya. Namun tak semua karya mereka komersilkan, sejumlah masterpiece masih bisa dilihat di museum yang terletak di La Brea ini, karya Saber salah satunya.

9. Tel Aviv, Israel

Sementara di beberapa kota terjadi ketegangan antara pemerintah dan pelaku seni jalanan, Tel Aviv berpikiran maju dengan menerima seni ini sepenuh hati. Pusat komunitas di Rothschild Boulevard dan daerah sekitar pelabuhan Jaffa bisa berubah menjadi pameran lukisan yang inovatif, dari wheatpaste hingga stencil. Kamu bisa menemukan karya-karya menarik di sekeliling kota ini, kadang karya tersebut ditemukan di lingkungan yang kurang berkembang. Untuk melihat seniman-seniman Israel berkreasi, kamu bisa menuju ke daerah yang disebut Florentine.

10. Paris, Prancis

Berjalan-jalan di sekitar Paris, kamu akan menemukan keramik-keramik yang membentuk gambar 8-bit di sudut jalan maupun monumen-monumen penting. Ini adalah karya yang dibuat Invader, yang telah memasang instalasi di seluruh dunia namun berasal dari kota Paris. Mosaik ubin berwarna-warni yang merupakan karakter dari arcade game, Space Invader, dapat dengan mudah ditemukan di seluruh kota. Paris juga merupakan rumah bagi Blek le Rat, disebut-sebut sebagai bapak stencil dan telah bekerja di jalanan Paris lebih dari 30 tahun. Kamu bisa memilih apakah ingin melihat Lukisan Monalisa dengan membayar, atau melihat seni jalanan terbaik secara gratis.

Jadi, kota mana yang ingin kamu kunjungi Crowds?

Show more