2014-05-08

8. Lembu, Sapi.

* Kejadian 12:16
LAI TB, Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi (BAQAR), keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
KJV, And he entreated Abram well for her sake: and he had sheep, and oxen, and he asses, and menservants, and maidservants, and she asses, and camels.
Hebrew,
וּלְאַבְרָם הֵיטִיב בַּעֲבוּרָהּ וַיְהִי־לֹו צֹאן־וּבָקָר וַחֲמֹרִים וַעֲבָדִים וּשְׁפָחֹת וַאֲתֹנֹת וּגְמַלִּים׃
Translit, ULE'AVRAM HEITIV BA'AVURAH VAYEHI-LO' TSON-UVAQAR VAKHAMORIM VA'AVADIM USYEFAKHOT VA'ATONOT UGEMALIM

Lenguhan pelan dari lembu dan sapi lazim didengar pada zaman Alkitab sama seperti embikan domba dan kambing. Sapi, anak sapi, sapi muda, dan sapi jantan disebut, tetapi lembu jantan lebih sering muncul. Lembu jantan adalah ternak dewasa yang dipakai sebagai binatang tarik. Dengan domba dan kambing yang menghasilkan daging dan susu, maka para petani Israel mengandalkan lembu jantan sama seperti petani modern mengandalkan traktor. Pada umur tiga tahun lembu jantan sudah dijinakkan untuk digunakan menarik bajak, mengirik gandum, dan menarik pedati. Binatang yang sudah besar dianggap terlalu berharga untuk disembelih, baik untuk makanan maupun untuk kurban.

Orang harus kaya seperti Abraham untuk memelihara banyak ternak termasuk lembu sapi , Ibrani: בָּקָר - BAQAR Sapi juga dirujuk dalam kata Ibrani: פָּרָה - PARAH, עֶגְלָה - 'EGLAH (feminine), שׁוֹר - SYOR. Karena berbadan lebih besar, lembu dan sapi memerlukan padang rumput yang lebih banyak dan lebih baik daripada kambing dan domba. Beberapa kawasan di Palestina lebih baik untuk menggembalakan kawanan ternak - Basan di sebelah utara dan Gilead di sebelah timur Yordan. Bila rumput tidak cukup, atau seekor lembu hendak dimakan, maka ternak itu dikurung dan diberi makanan ternak. "Lembu tambun" (SYOR)) dalam Amsal 15:17 telah digemukkan untuk dihidangkan.

Di Alkitab kata "ternak" meliputi kambing domba dan juga keledai, bagal, kuda, dan bahkan unta. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa suku Gad dan Ruben mengusulkan untuk "mendirikan kandang-kandang kambing domba . . . untuk ternak kami" (Bilangan 32:16).

Sapi memegang peranan penting dalam perekonomian orang Israel. Selain sebagai binatang penarik, sapi dianggap berharga karena produksi susunya yang dapat diolah menjadi makanan umum lainnya, termasuk keju, mentega, dan dadih (Bilangan 19:2; Yesaya 7:21, 22). Kulit sapi juga dapat digunakan untuk membuat berbagai barang.

Sapi muda, atau sapi dara, kadang-kadang dikorbankan (Kejadian 15:9; 1 Samuel 6:14; 16:2). Abu dari seekor sapi merah/ red heifer utuh, yang dibakar di luar perkemahan, menjadi salah satu bahan dalam ”air pentahiran” Israel (Bilangan 19:2, 6, 9). Dalam kasus pembunuhan yang pelakunya tidak diketahui, para tua-tua sebagai wakil dari kota yang paling dekat dengan tempat kejadian diwajibkan membunuh seekor sapi muda di wadi yang belum pernah digarap, kemudian mencuci tangan mereka di atas bangkai itu seraya memberikan kesaksian bahwa mereka tidak bersalah dalam kejahatan yang terjadi (UlangaN 21:1-9).

Dalam Alkitab, lembu (PARAH) atau sapi dara ('EGLAH) banyak sekali digunakan sebagai ilustrasi. Ketujuh lembu gemuk dan ketujuh lembu kurus dalam mimpi Firaun memaksudkan tujuh tahun kelimpahan yang disusul oleh tujuh tahun kelaparan (Kejadian 41:26, 27). Simson mengumpamakan tunangannya sebagai sapi mudanya ('EGLAH) yang oleh 30 pengiring pengantin laki-laki telah digunakan untuk membajak agar dapat memecahkan teka-tekinya (Hakim 14:11, 12, 18).

Para wanita penjarah yang tinggal di Samaria yang mencintai kemewahan disebut sebagai PARAH dari Basan (lembu-lembu Basan, Amos 4:1). Efraim disamakan dengan "anak lembu/ sapi dara ('EGLAH) yang terlatih, yang suka mengirik" (Hosea 10:11). Pembandingan ini mempunyai makna yang lebih dalam apabila dipertimbangkan bahwa lembu (SYOR), binatang yang mengirik itu tidak diberangus dan, karena itu, dapat makan biji-bijian yang diiriknya sehingga langsung menerima manfaat kerja keras mereka (Ulangan 25:4). Karena telah menjadi gemuk sebagai hasil berkat Allah, Israel memberontak terhadap Allah (Ulangan 32:12-15), sehingga pantas disebut sapi (PARAH) yang keras kepala, yang enggan memikul kuk (Hosea 4:16). Mesir disamakan dengan lembu muda ('EGLAH) yang elok yang akan ditimpa bencana di tangan orang Babilonia (Yeremia 46:20, 21, 26). Orang Babel, ketika menjarah milik pusaka Allah, yaitu Yehuda, disamakan dengan anak lembu ('EGLAH) yang dengan lincah mengentak-entakkan kaki di rumput yang lembut (Yeremia 50:11).

Dalam nubuat, keadaan penuh damai yang dihasilkan oleh pemerintahan sang Mesias, Kristus Yesus, dengan tepat digambarkan sebagai hubungan damai antara lembu (BAQAR) yang relatif tidak berbahaya dan beruang yang buas (Yesaya 11:7)

LEMBU JANTAN

Beberapa kata Ibrani dalam makna Lembu Jantan:

- שׁוֹר - SYOR (Keluaran 21:28),
- פַּר - PAR (Keluaran 29:10),
- בָּקָר - BAQAR (1 Raja 7:25),
- עֵגֶל - 'EGEL (lembu jantan muda; Amos 6:4).
- רְאֵם - 'RE'EM (lembu hutan, lembu jantan liar; Bilangan 23:22)
- תּוֹר - TOR, aramaic (Daniel 5:21);
Yunani:

- ταῦρος - TAUROS (Matius 22:4),
- βοῦς - BOUS (1 Korintus 9:9),
- μόσχος - MOSKHOS (anak lembu jantan; Lukas 15:23).

Kata-kata dalam bahasa asli tersebut untuk ternak besar jantan telah diterjemahkan menjadi berbagai kata, yaitu "lembu jantan", "lembu jantan muda", "anak lembu", "sapi jantan". Metode pengebirian adalah metode yang biasa digunakan untuk menjinakkan lembu jantan agar dapat dipekerjakan sebagai binatang penarik, tetapi tampaknya metode ini tidak dipraktekkan oleh orang Israel, karena binatang yang cacat/ dikebiri tidak pantas untuk korban (Imamat 22:23, 24; Ulangan 17:1; bdk. 1 Raja 19:21). Karena itu, jenis yang digunakan oleh orang Israel diperkirakan jinak.

Ternak besar jantan ini sangat terkemuka dalam agama banyak bangsa kafir. Entah karena kekuatannya yang besar atau potensinya sebagai pejantan yang menghasilkan banyak keturunan, binatang itu telah dihormati, bahkan disembah. Orang Babilonia menggunakan lembu jantan sebagai lambang dewa utama mereka, Marduk. Di Mesir, lembu jantan hidup dipuja sebagai jelmaan dewa — Apis di Memfis dan Mnevis di Heliopolis. Lembu jantan, Taurus, muncul sebagai salah satu lambang utama zodiak sehingga menambah bukti betapa terkemukanya lembu jantan dalam agama-agama kafir.

Tidak lama setelah Eksodus, bahkan orang Israel, mungkin karena telah dicemari oleh konsep-konsep agama selama berada di Mesir, menukar kemuliaan Allah dengan "bentuk tiruan lembu jantan" (Mazmur 106:19, 20). Belakangan, Yeroboam, raja pertama kerajaan sepuluh suku, memulai penyembahan anak lembu di Dan serta Betel (1 Raja 12:28, 29). Tentu saja, menurut hukum Allah kepada Israel, pemujaan apa pun sama sekali tidak boleh diberikan kepada lembu jantan atau binatang lain mana pun, bahkan dalam bentuk tiruan (Keluaran 20:4, 5; bdk. Keluaran 32:8).

Lembu jantan dipersembahkan sebagai korban oleh orang Israel (Kel 29; Im 22:27; Bil 7; 1Taw 29:21), dan Hukum secara spesifik menetapkan bahwa lembu jantan harus dipersembahkan sebagai korban pada waktu-waktu tertentu. Jika imam besar berbuat dosa yang menyebabkan bangsa Israel bersalah, ia diwajibkan mempersembahkan seekor lembu jantan, hewan korban yang paling besar dan paling berharga; hal ini tentunya sesuai dengan kedudukannya yang penuh tanggung jawab sebagai pemimpin Israel dalam ibadat sejati. Seekor lembu jantan juga harus dipersembahkan apabila seluruh himpunan Israel membuat kekeliruan (Imamat 4:3, 13, 14). Pada Hari Pendamaian, seekor lembu jantan harus dipersembahkan demi keluarga imam Harun (Imamat 16). Pada bulan ketujuh kalender suci mereka, orang Israel diwajibkan mempersembahkan lebih dari 70 ekor lembu jantan sebagai persembahan bakaran (Bilangan 29).

Lembu jantan digunakan oleh orang Israel dalam pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan pertanian, untuk membajak dan mengirik (Ulangan 22:10; 25:4) .Makhluk itu harus diperlakukan dengan baik. Rasul Paulus menerapkan kepada hamba-hamba Kristen Allah prinsip yang terkandung dalam Hukum sehubungan dengan tidak memberangus lembu yang sedang mengirik. Ia menunjukkan bahwa seperti lembu yang bekerja berhak makan biji-bijian yang sedang ia irik, orang yang membagikan perkara-perkara rohani kepada orang-orang lain pantas menerima persediaan materi (Keluaran 23:4, 12; Ulangan 25:4; 1 Korintus 9:7-10). Ketetapan hukum mengatur apa yang harus dilakukan apabila seekor lembu dicuri atau apabila seekor lembu yang tidak dijaga mencelakai orang atau merusak properti orang (Keluaran 21:28–22:15).

Lembu-lembu jantan yang dipersembahkan oleh orang Israel melambangkan satu persembahan yang tidak bercela, yakni Kristus, sebagai satu-satunya korban yang memadai untuk dosa-dosa umat manusia (Ibrani 9:12-14). Lembu-lembu jantan korban juga menggambarkan korban lain, korban yang menyenangkan Allah setiap waktu dan kesempatan, yakni buah-buah bibir yang spontan yang, seperti lembu jantan muda yang bersemangat, digunakan untuk ”membuat pernyataan tentang namanya di hadapan umum” (Mazmur 69:30, 31; Hosea 14:2; Ibrani 13:15).

Dalam Alkitab, lembu jantan digunakan sebagai lambang kekuasaan dan kekuatan. Laut tuangan di depan bait Salomo bertumpu pada 12 patung lembu jantan, dalam kelompok-kelompok tiga patung yang menghadap ke setiap arah mata angin yang utama (2 Tawarikh 4:2, 4). Empat makhluk hidup yang dilihat nabi Yehezkiel dalam penglihatan, yang menyertai takhta Allah yang seperti kereta, masing-masing memiliki empat muka; salah satunya adalah muka lembu jantan (Yehezkiel 1:10). Dalam penglihatan rasul Yohanes, salah satu di antara empat makhluk hidup di sekeliling takhta menyerupai seekor lembu jantan muda (Wahyu 4:6, 7). Maka, lembu jantan dengan tepat menggambarkan salah satu sifat dasar Allah, yakni kekuasaan yang tak terbatas (Mazmur 62:11; Yesaya 40:26).

Dalam Alkitab, lembu jantan juga digunakan untuk melambangkan orang-orang yang secara agresif memusuhi Allah dan para penyembah-Nya, yang berupaya memperbudak atau membinasakan hamba-hamba Allah tetapi mereka sendirilah yang akan dimusnahkan pada hari pembalasan Allah (Mazmur 22:12; 68:30; Yesaya 34:7, 8; Yehezkiel 39:18).

Beberapa karakteristik "lembu jantan liar" ('RE'EM) disinggung dalam Alkitab: yaitu sukar dikendalikan (Ayub 39:9-12), kecepatan dan ketangguhannya (Bilangan 23:22; 24:8), kekuatan tanduk-tanduknya yang besar (Ulangan 33:17; Mazmur 22:21; 92:10), dan kelincahannya semasa muda (Mazmur 29:6). Lembu jantan liar juga digunakan untuk menggambarkan musuh-musuh Allah yang sukar dikendalikan; pelaksanaan penghukuman dari Allah diarahkan terhadap mereka (Yesaya 34:7).

ANAK LEMBU

Anak lembu/ lembu muda, biasanya yang dimaksud adalah lembu jantan muda, Ibrani: עֵגֶל - 'EGEL. Anak lembu dipersembahkan sebagai korban (Imamat 9:2, 3), dan pada kesempatan khusus atau di bawah keadaan khusus anak lembu yang digemukkan akan disembelih dan dimasak untuk dihidangkan di atas meja (Kejadian 18:7, 8; 1 Samuel 28:24; Lukas 15:23.

Sebagai Ilustrasi. Israel yang tidak setia dikoreksi seperti ”anak lembu” yang belum berpengalaman dan ”belum dilatih” memakai kuk (Yeremia 31:18). Tentara bayaran dari Mesir disamakan dengan anak lembu yang digemukkan yang tidak akan sanggup mempertahankan diri terhadap orang Babilonia dan akan melarikan diri (Yeremia 46:21, 26). Pada waktu orang fasik dan orang yang lancang diremukkan menjadi debu, orang-orang yang takut akan nama Allah diperlihatkan akan keluar dan mengentak-entakkan kaki di tanah seperti anak lembu yang digemukkan yang dilepaskan dari kandang (Maleakhi 4:1, 2).

Penyembahan Anak Lembu:

* Keluaran 32:4
LAI TB, Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu ('EGEL) tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
KJV, And he received them at their hand, and fashioned it with a graving tool, after he had made it a molten calf: and they said, These be thy gods, O Israel, which brought thee up out of the land of Egypt.
Hebrew,
וַיִּקַּח מִיָּדָם וַיָּצַר אֹתֹו בַּחֶרֶט וַיַּעֲשֵׂהוּ עֵגֶל מַסֵּכָה וַיֹּאמְרוּ אֵלֶּה אֱלֹהֶיךָ יִשְׂרָאֵל אֲשֶׁר הֶעֱלוּךָ מֵאֶרֶץ מִצְרָיִם׃
Translit, VAYIQAKH MIYADAM VAYATSAR 'OTO BAKHERET VAYA'ASEHU 'EGEL MASEKHA VAYOMRU 'ELEH 'ELOHEYKHA YISRA'EL 'ASYER HE'ELUKHA ME'ERETS MITSRAYIM [/url]

Penyembahan anak lembu adalah bentuk penyembahan berhala yang disebutkan pertama kali dalam Alkitab, dan orang Israel berpaling kepada penyembahan tersebut setelah Eksodus dari Mesir. Sementara Musa berada di atas gunung untuk menerima hukum Allah, orang-orang itu menjadi tidak sabar dan mendatangi Harun serta meminta agar ia membuatkan suatu ilah bagi mereka. Dari anting-anting emas yang disumbangkan orang Israel, Harun membuat sebuah patung tuangan berbentuk anak lembu, yang pasti adalah anak lembu jantan (Mazmur 106:19, 20). Patung tersebut dianggap sebagai gambaran YHVH, dan perayaan yang diadakan keesokan harinya disebut "perayaan bagi YHVH" Orang Israel mempersembahkan korban bagi anak lembu emas itu, sujud di hadapannya, makan, minum, dan bersukaria dengan menyanyi dan menari (Keluaran 32:1-8, 18, 19; Nehemia 9:18).

Anak lembu tuangan tentu saja tidak seluruhnya terbuat dari emas. Hal ini nyata dari fakta bahwa Yesaya, ketika menyinggung pembuatan patung tuangan, menyebutkan bahwa para perajin logam melapisinya dengan emas (Yesaya 40:19). Jadi, anak lembu emas itu mungkin dibuat dari kayu dan kemudian dilapisi dengan emas. Karena itu, ketika Musa membakar patung itu dengan api, bagian tengahnya, yang terbuat dari kayu, terbakar menjadi arang dan seluruh atau sebagian lapisan emasnya mencair. Apa pun yang tersisa dihancurkan dan diremukkan sampai halus bagaikan debu, dan debu ini, yang terdiri dari arang dan emas, dihamburkan oleh Musa ke atas permukaan air (Keluaran 32:20; Ulangan 9:21).

Orang Israel mungkin telah sangat dipengaruhi oleh penyembahan berhala orang Mesir, yang mengaitkan allah-allah mereka dengan sapi, lembu jantan, dan binatang-binatang lain. Itulah sebabnya orang Israel mengikuti penyembahan anak lembu segera setelah mereka dibebaskan dari Mesir. Hal ini diteguhkan oleh kata-kata Stefanus, "Dalam hati mereka, mereka berpaling kembali ke Mesir, dengan mengatakan kepada Harun, 'Buatlah ilah-ilah bagi kami untuk berjalan di depan kami. . . . " Maka pada waktu itu, mereka membuat seekor anak lembu dan membawa korban kepada berhala itu dan bersukaria atas perbuatan-perbuatan tangan mereka." (Kisah 7:39-41).

[color=green]* 1 Raja-raja 12:28
LAI TB, Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
KJV, Whereupon the king took counsel, and made two calves of gold, and said unto them, It is too much for you to go up to Jerusalem: behold thy gods, O Israel, which brought thee up out of the land of Egypt.
JPST, Whereupon the king took counsel, and made two calves of gold; and he said unto them: "Ye have gone up long enough to Jerusalem; behold thy gods, O Israel, which brought thee up out of the land of Egypt."
Hebrew ,
וַיִּוָּעַץ הַמֶּלֶךְ וַיַּעַשׂ שְׁנֵי עֶגְלֵי זָהָב וַיֹּאמֶר אֲלֵהֶם רַב־לָכֶם מֵעֲלֹות יְרוּשָׁלִַם הִנֵּה אֱלֹהֶיךָ יִשְׂרָאֵל אֲשֶׁר הֶעֱלוּךָ מֵאֶרֶץ מִצְרָיִם׃
Translit, VAYIVA'ATS HAMELEKH VAYA'AS SYENEY 'EGLEY ZAHAV VAYOMER 'ALEHEM RAV-LAKHEM ME'ALOT YEROUSHALAM HINEH 'ELOHEYKHA YISRA'EL 'ASYER HE'ELUKHA ME'ERETS MITSRAYIM

Yerobeam, raja pertama dari kerajaan sepuluh suku, merasa takut bahwa rakyatnya akan memberontak dan kembali kepada keluarga Daud apabila mereka tetap pergi ke Yerusalem untuk beribadat. Oleh karena itu, ia menyuruh orang membuat dua anak lembu emas (1 Raja 12:26-28). Catatan Alkitab tidak menyingkapkan seberapa jauh pilihan Yerobeam untuk menggunakan anak lembu sebagai gambaran Allah telah dipengaruhi oleh penyembahan anak lembu pada masa sebelumnya di Israel, oleh apa yang ia amati sewaktu berada di Mesir (1 Raja 12:2), atau oleh agama orang Kanaan dan bangsa-bangsa lain, yang sering menggambarkan dewa-dewa mereka sedang berdiri di atas seekor binatang, misalnya lembu jantan.

Yerobeam mendirikan satu anak lembu emas di Dan, kota yang terletak paling utara, dan satu lagi di Betel kira-kira 17 km di sebelah utara Yerusalem. Ia memberi tahu rakyatnya bahwa terlalu berat bagi mereka untuk pergi beribadat ke Yerusalem dan bahwa anak lembu itu adalah gambaran dari Allah yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir (Bdk. Keluaran 32:8). Karena imam-imam suku Lewi tetap loyal pada ibadah kepada Allah di Yerusalem, Yerobeam melantik imam-imamnya sendiri untuk memimpin ibadat palsu di hadapan berhala anak lembu di Dan serta di Bethel (2 Tawarikh 11:13-15). Ia juga menyelenggarakan perayaan yang serupa dengan Perayaan Pondok, tetapi itu diadakan satu bulan setelah perayaan di Yerusalem (1 Raja 12:28-33; 2 Tawarikh 13:8, 9; Imamat 23:39).

Allah mengutuk penyembahan anak lembu ini, dan melalui Ahiya, nabi-Nya, Ia menubuatkan malapetaka atas keluarga Yerobeam (1 Raja 14:7-12). Meskipun demikian, penyembahan anak lembu terus berurat berakar di kerajaan sepuluh suku. Bahkan Raja Yehu, yang menumpas penyembahan Baal di Israel, membiarkan penyembahan anak lembu tetap ada, mungkin agar kerajaan sepuluh suku tetap terpisah dari kerajaan Yehuda (2 Raj 10:29-31). Pada abad kesembilan SM, Allah menampilkan nabi-nabi-Nya, Amos dan Hosea, untuk mengumumkan penghukuman atas penyembahan anak lembu, termasuk mencium patung anak lembu, dan juga untuk menubuatkan kebinasaan kerajaan sepuluh suku. Anak lembu emas di Betel bakal dibawa kepada raja Asiria, yang menyebabkan rakyat serta para imam allah-allah asing akan berkabung. Tempat-tempat tinggi akan dimusnahkan, dan tanaman berduri serta rumput duri akan tumbuh di atas mezbah-mezbah yang telah digunakan dalam ibadat palsu (Hosea 10:5-8; 13:2; Am 3:14; 4:4; 5:5, 6). Malapetaka memang datang ketika kerajaan sepuluh suku jatuh ke tangan Asiria pada tahun 740 SM. Kira-kira satu abad kemudian, Yeremia menubuatkan bahwa orang Moab akan merasa malu karena Khemos, allah mereka, sama seperti orang Israel telah menjadi malu karena Betel, pusat penyembahan berhala anak lembu mereka (Yeremia 48:13).

Artikel terkait:

pemakaian-nama-yhvh-sebagai-nama-berhala-vt569.html#p1166

SAPI DARA/ LEMBU BETINA MUDA

Sapi dara adalah Lembu muda yang belum pernah beranak. Ibrani: עֶגְלָה - 'EGLAH yang merupakan bentuk feminine dari עֵגֶל - 'EGEL.

* Kejadian 15:9
LAI TB, Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina ('EGLAH) berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati."
KJV, And he said unto him, Take me an heifer of three years old, and a she goat of three years old, and a ram of three years old, and a turtledove, and a young pigeon.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר אֵלָיו קְחָה לִי עֶגְלָה מְשֻׁלֶּשֶׁת וְעֵז מְשֻׁלֶּשֶׁת וְאַיִל מְשֻׁלָּשׁ וְתֹר וְגֹוזָל׃
Translit, VAYOMER 'ELAV QEKHAH LI 'EGLAH MESYULESYET VE'EZ MESYULESYET VE'AYIL MESYULASY VETOR VEGOZAL

Sapi dara/ Lembu betina yang muda ('EGLAH) adalah salah satu binatang yang dipotong menjadi dua bagian oleh Abraham; kemudian ia melihat ”sebuah perapian/ tanur/ tungku yang berasap dan sebatang obor/ suluh yang bernyala-nyala lewat di antara potongan-potongan tersebut”. Peristiwa itu terjadi ketika Allah mengadakan perjanjian dengannya (Kejadian 15:9-18).

"Memotong anak lembu menjadi dua dan berjalan di antara potongan-potongannya" secara tidak langsung memaksudkan kebiasaan pada zaman dahulu sewaktu suatu kewajiban yang khidmat disetujui atau suatu perjanjian diadakan (Bdk. Kejadian 15:9-21.) Karena orang Yahudi telah memasuki suatu perjanjian di hadapan Allah, ungkapan tersebut pasti digunakan Yeremia untuk menandaskan kesucian perjanjian itu yang persyaratannya mewajibkan mereka untuk membebaskan sesama orang Israel yang telah menjadi budak mereka (Yeremia 34:17-19).

Di Israel, apabila seseorang tersentuh mayat, tulang atau kuburan manusia, atau masuk ke dalam kemah yang ada mayatnya, ia akan najis. Ia diwajibkan menjalani prosedur pentahiran yang telah diuraikan, jika tidak, ia harus ”dimusnahkan dari tengah-tengah jemaat”. Dalam prosedur ini digunakan abu dari seekor sapi merah yang tidak bercela dan yang tidak pernah memikul kuk. Air yang dicampur dengan sedikit dari abu tersebut harus dipercikkan ke atas orang yang najis itu. Paulus menyinggung prosedur ini dan memperlihatkan bahwa meskipun pengaruhnya hanya sejauh menyucikan tubuh sehingga tahir, hal tersebut menggambarkan pembersihan yang sesungguhnya atas hati nurani melalui korban Yesus Kristus (Bilangan 19:1-22; Ibrani 9:13, 14).

Seekor sapi muda juga digunakan sewaktu sebuah kota berutang darah karena pembunuhan yang pelakunya tidak diketahui. Para tua-tua dari kota yang paling dekat dengan tempat kejadian, disertai beberapa imam dari antara putra-putra Lewi, diwajibkan mengambil seekor sapi muda yang belum pernah dipekerjakan dan mematahkan lehernya di wadi yang dialiri air dan belum pernah digarap. Kemudian para tua-tua kota harus mencuci tangan mereka di atas sapi muda itu dan memohon kepada Allah agar tidak menimpakan utang darah atas kota tersebut. Allah akan mendengar permohonan itu dan membebaskan kota tersebut dari kesalahan karena menumpahkan darah orang yang tidak bersalah. Tampaknya, fakta bahwa leher sapi dipatahkan, dan bukannya sapi itu yang disembelih sebagai persembahan dosa, memperlihatkan bahwa, sebagai lambang, sapi itu mendapat hukuman yang seharusnya ditanggung oleh si pembunuh yang tidak diketahui, dan prosedur ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk membebaskan si pembunuh dari kejahatannya. Penghukuman atas si pembunuh yang sebenarnya diserahkan kepada Allah YHVH, yang melihat segala sesuatu. Tentu saja, jika si pembunuh belakangan ditemukan, ia akan dihukum mati, sesuai tuntutan Hukum. Upacara yang menyangkut sapi muda ini akan membuat perkara tersebut diketahui umum dan akan membantu menyingkapkan si pembunuh (Ulangan 21:1-9; Bilangan 35:30-33).

Nabi Yeremia berbicara secara kiasan tentang bangsa Mesir, sewaktu bangsa itu menikmati kemakmuran dan makan kenyang di negerinya, bahwa ia bagaikan "lembu muda/ sapi dara yang elok" namun sang nabi menubuatkan bahwa ia bakal dikalahkan (Yeremia 46:20, 21). Nabi yang sama juga menyamakan para penakluk umat Allah, yakni orang-orang Babilonia, dengan seekor sapi dara yang mengentak-entakkan kaki di rumput yang lembut karena mereka bersukaria atas penawanan Israel (Yeremia 50:11) Hosea berbicara tentang Efraim, kerajaan sepuluh suku, bahwa pada suatu waktu mereka seperti seekor sapi dara yang terlatih, di bawah bimbingan dan berkat Allah, menikmati kelimpahan, seperti halnya binatang pengirik yang diperbolehkan makan dari hasil pekerjaannya, yang relatif ringan (Hosea 10:11; Ulangan 25:4).

Show more