2014-01-05

Pertanyaan seputar Inkarnasi Allah

Quote:

ga bermaksud tidak percaya. tp sbg manusia biasa saya pun ingin banyak memahami maksud yg jelas dr firmanNya.

1.Waktu Allah menjadi Yesus anak manusia.
lalu siapa yg bertahta di sorga ?

2.mengapa Tuhan Yesus selalu menyebut diri sebagai Anak Manusia / utusan / nabi / Anak Allah ? padahal Dia adalah ALLAH.

3. Adakah kata-kata Yesus dalam alkitab yang berkata : “Aku adalah Allah”

itu saja , saya merasa bersalah didalam Tuhan menanyakan hal ini, tetapi saya juga benar2 ingin bertumbuh dalam Tuhan sehingga saya bertanya hal ini.

Terimakasih. Tuhan memberkati.

Jawab:

Quote:

1.Waktu Allah menjadi Yesus anak manusia.
lalu siapa yg bertahta di sorga ?

Allah menjadi/ menjelma sebagai Yesus Kristus, Anak Manusia.

Perkataan "menjelma" tidak pernah dipergunakan dalam Alkitab. Namun demikian, perkataan "menjelma" ini sering dipergunakan sebagai suatu kata yang dianggap "sinonim" dengan inkarnasi Allah. Perkataan "menjelma" bukanlah merupakan suatu kata yang tepat untuk menjelaskan hal pernyataan Allah yang hadir sebagai manusia Yesus (inkarnasi). Namun demikian istilah "menjelma" dapat dipergunakan, tetapi tidaklah dalam arti kata menurut kamus bahasa.

Menjelma menurut pengertian kamus adalah:

- Putih menjelma menjadi hitam, maka yang ada sekarang hitam, dan putih itu tiada.
- Batu menjelma menjadi emas, maka yang ada sekarang adalah emas, dan batu tiada lagi.

Dalam pengertian jelmaan mistis misalnya:

- Si penyihir mengacungkan tongkatnya. Dan anjing itu menjelma menjadi putri cantik jelita. Maka yang ada sekarang adalah si Putri cantik jelita dan anjing itu tiada.
- Dan lain sebagainya...

Pengertian "menjelma" yang dikaitkan dengan ke-Allahan, tidaklah demikian halnya. Di dalam Alkitab maksud itu dikatakan "menyatakan":

* 1 Timotius 3:16
LAI TB, Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia (INKARNASI), dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
KJV, And without controversy great is the mystery of godliness: God was manifested in the flesh (INKARNASI), Justified in the Spirit, Seen by angels, Preached among the Gentiles, Believed on in the world, Received up in glory
Vulgata, et manifeste magnum est pietatis sacramentum quod manifestatum est in carne (INKARNASI) iustificatum est in spiritu apparuit angelis praedicatum est gentibus creditum est in mundo adsumptum est in gloria
TR, και ομολογουμενως μεγα εστιν το της ευσεβειας μυστηριον θεος εφανερωθη εν σαρκι εδικαιωθη εν πνευματι ωφθη αγγελοις εκηρυχθη εν εθνεσιν επιστευθη εν κοσμω ανεληφθη εν δοξη
Translit. interlinear, kai {adapun} homologoumenôs {yang harus diakui (siapapun)} mega {besar} estin {adalah} to tês {(itu)} eusebeias {ibadah} mustêrion {rahasia:} theos {Allah } ephanerôthê {Dia dinyatakan} en {dalam} sarki {daging} edikaiôthê {terbukti benar /dibebaskan} en {oleh [dalam]} pneumati {Roh (Kudus)/ Roh-Nya,} ôphthê {dilihat} aggelois {oleh malaikat-malaikat,} ekêrukhthê {diberitakan} en {diantara} ethnesin {bangsa-bangsa (bukan Yahudi),} episteuthê {dipercayai} en {didalam} kosmô {dunia,} anelêphthê {diangkat} en {ke dalam/ dengan} doxê {kemuliaan.}

Allah menyatakan diri-Nya kepada kita di dalam Yesus Kristus, orang Nazaret. Allah, meskipun sudah menyatakan diri-Nya di dalam Yesus Kristus atau dengan kata lain, meskipun Allah "menjelmakan" diri-Nya di dalam Yesus, namun Allah itu sendiri tidaklah berubah, Allah tetap ada, bukan tiada.

Keberatan dari kalangan Muslim:

Ada seorang penulis Muslim, Sidi Gazalba, dalam bukunya yang berjudul "Kata Berjawab, Gayung Bersambut", ia mengartikan pengertian "menjelma" ini yang berkaitan dengan Inkarnasi Allah ini, namun ia tidak memahami dalam pemahaman Kristiani, melainkan pengertian menurut kamus bahasa. Sehingga menyebabkan tulisannya itu tidak benar dalam pandangan keimanan Kristiani.

"Tidaklah termakan oleh akal kami, bahwa Allah itu berwatara dalam bentuk manusia. Ini bertentangan dengan Tauhid. Allah itu mutlak. Manakala Ia menjelmakan dalam bentuk yang relatip, maka ia menjadi nisbi pula. Sebagai manusia hilanglah segala sifat Ke-Esa-an-Nya. Tuhan menjadi berserikat. Sejajar pula pandangan itu dengan misal: Pencipta patung menjelma sebagai patung itu. Ini tidak termakan oleh akal kami orang Islam" (Halaman 55)

Pendapat Sidi Gazalba, ini dipandang dari segi bahasa menurut pengertian kamus bahasa. Memang benar dan kamipun sependapat. Namun ia tidak memahami maksud "Inkarnasi" dalam keimanan Kristiani.

Setiap kata duniawi, yang dikaitkan dengan ke-Allahan sang pencipta, Allah penguasa langit dan bumi, tidak mungkin diartikan menurut pengertian ilmu bahasa kamus. Allah memang mempunyai sifat yang mutlak, antara lain: Allah itu Esa, Allah itu Roh adanya, Allah itu tidak ada persamaannya, Allah itu tidak berubah.

Bagi Sidi Gazalba yang memahami pengertian "menyatakan" atau "menjelma" yang dikaitkan dengan ke-Allahan. Dapat kita membandingkannya dengan makna yang tertulis dalam QS 48:10 "Tangan Allah di atas tangan mereka", juga dikatakan dalam QS 57:3 "Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir (nampak) dan Yang Batin (tidak nampak)".

Sebab itu perkataan pengertian "menjelma" dalam kaitan dengan pengertian "Allah yang inkarnasi" ini harus diartikan kias. Bahwa Allah "menjelma" menjadi karya Yesus Kristus yang manusiawi.

Namun, seperti kita ketahui, kesulitan dalam pihak teman-teman Muslim adalah memahami hubungan Allah dengan Yesus Kristus, dan itu terletak pada segi pandangan mereka terhadap Yesus itu, hanya di dalam satu segi khusus, yaitu kemanusiawiannya saja. Sedangkan orang Kristen memandang Yesus Kristus yang manusiawi itu sekaligus memandang ke-Allahan-Nya (lihat bahasan di
yesus-adalah-manusia-vt60.html#p129
dan
yesus-kristus-adalah-allah-vt35.html#p80
).

Roh Allah diam didalam raga Yesus Kristus, atau Allah menjelma menjadi manusia, apakah akan ada kevakuman di Surga, sehingga Di Surga tidak ada Allah, benarkah demikian ?. Tentu Tidak! Dan penting kita pahami bahwa Allah itu Mahakuasa. Ketika orang mengatakan bahwa Ia tidak mungkin "menjelma" menjadi manusia, dia sedang membatasi kekuasaan Allah. Padahal tiada yang mustahil bagi Allah. Alkitab juga jelas menyatakan kepada kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya, karena Dialah Allah segala makhluk :

* Yeremia 32:27
LAI-TB, Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku?
KJV, Behold, I am the LORD, the God of all flesh: is there any thing too hard for me?
Hebrew,
הִנֵּה אֲנִי יְהוָה אֱלֹהֵי כָּל־בָּשָׂר הֲמִמֶּנִּי יִפָּלֵא כָּל־דָּבָר׃
Translit, HINEH 'ANI YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) 'ELOHEY KOL-BASAR HAMIMENI YIPALE' KOL-DAVAR

Allah bukan manusia, Allah yang berbicara di Jakarta adalah Allah yang sama yang berbicara di Surabaya dan berbicara di manapun di penjuru dunia. Allah menjelma menjadi manusia, bukan berarti Allah hilang lalu ganti jadi manusia (saja). Allah itu Roh adanya. Dia telah menyatakan diri-Nya di dalam Yesus Kristus. Dan, Yesus dengan tegas mengatakan :
"Bapa (Allah) di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." (Yohanes 12:45).
"Barang siapa melihat Aku, ia melihat Dia yang mengutus Aku." (Yohanes 12 :45).

Maka kita perlu memahami ke-Dwi pribadian Yesus Kristus itu dengan baik.
Yohanes 3:6 "Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh."

Maka jelas dengan Inkarnasinya Allah ke bumi itu tidak menyebabkan Allah itu "absen" di Sorga.
Saya berikan ilustrasi sederhana:

Inkarnasi/ penjelmaan itu itu kalo saya sederhanakan, semisal saya menjelma menjadi tulisan saya ini atau saya "menjelma" menjadi username "BP" di forum SPB. Kalau username saya dihapus admin yang lain, saya sebagai pribadi (manusia) tidak ikut terhapus.
Setelah saya "menjelma" jadi username "BP" maka didunia mikrokosmos dengan dunia makrokosmos saya menjadi ada.
Penjelmaan saya sebagai "BP" di situs SPB ini tidak menjadikan tugas saya atau keberadaan saya di dunia manusia menjadi tidak ada.

Reff:
inkarnasi-penjelmaan-vt62.html#p133

Show more