Aquino Umar, pemeran film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP), kini mantap berjilbab.
Dalam film yang merupakan adaptasi novel karya Helvy Tiana Rosa (HTR) ini, Aquino Umar memainkan peran Gita, sosok gadis tomboy yang awalnya sangat jauh dari penerapan hijab. Namun akhirnya ia mantap memakai hijab atau jilbab setelah perjalanan panjang dan pergolakan dalam hati.
Peran sosok Gita di film KMGP itu tak disangka terwujud di dunia nyata.
Aquino secara blak-blakan mengaku mujur. Ia tak menyangka ketika ikut berperan dalam film ini bisa mengubah pola pikir ke arah lebih baik. Sebelumnya, ia berpikir bahwa mendekatkan diri kepada Tuhan, menjalankan aturannya bisa dilakukan saat usia tua.
"Usiaku sekarang 20 tahun. Tadinya feminin, tapi peranin Gita jadi nular ke kenyataan. Sekarang jadi lebih tomboi. Makanya tomboynya dikandangin, ini dengan dikerudungin," kata Aquino Umar di CGV blitz, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2016), dikutip tabloid Bintang.
"Pakai jilbab nanti dikira buat settingan film agar naikin film. Namun, saya memungkiri hal itu. Baru beberapa hari ini. Malah banyak yang belum pada tahu saya pakai jilbab. Di instagram juga," tambahnya.
Kabar berjilbabnya pemain Gita ini disambut gembira crew film KMGP, salah satunya ustadz Abrar Rifai.
Ahad (13/3) kemarin, ustadz Abrar Rifai, di laman facebooknya menulis:
Siang itu beberapa postingan di Facebook, Whatsapp dan berbagai jejaring sosial lainnya memberitakan bahwa Aquino Umar (Noy) telah ‘resmi’ berjilbab. Lengkap dengan foto dengan jilbab rapat. Jujur, seketika dada saya bergetar. Lebay, ya? Tapi begitulah adanya. Namun, saya tidak langsung meresponnya, sebab saya belum mendapatkan sumber yang valid. Saya memang begitu orangnya, berita gembira, berita sedih, berita heboh atau berita biasa saja, tetap harus saya verifikasi kebenarannya sebelum saya respon.
Saya langsung berkirim Whatsapp pada Mbak Helvy. Namun tak kunjung berbalas. Mungkin beliau sibuk. Tak mau menunggu, saya pun langsung bertanya pada Noy. Pun tak langsung berbalas. Setengah jam kemudian baru Noy membalas, “Pak Ustaaaadz! Doain, yaah, semoga istiqamah.”
Tak berselang lama, Mbak Helvy pun membalas. Jelas sudah kebenaran Noy telah menetapkan hatinya untuk berhijab. Allahu Akbar! Kalau tadi dada saya bergetar, kali ini bilur hangat telah mengaliri pipi.
Ada ungkapan, “Anak itu adalah produk lingkungan.” Sikap, prilaku dan karakter seseorang lebih banyak dibentuk oleh lingkungan daripada karakter dasar yang dibawanya sejak lahir. Makanya kemudian manusia itu kebanyakan terbentuk sesuai dengan karakter dan watak etniknya. Walau juga tak sedikit yang bisa melepaskan diri dari pengaruh lingkungan tersebut.
Noy. Dari awal perjumpaan dengan gadis ini, saya sudah menemukan banyak potensi kebaikan dalam dirinya. Pada beberapa kesempatan membersamainya, saya menyaksikan Noy adalah pendengar yang baik. Dia cerna betul omongan orang. Terlebih omongan yang bersifat pengajaran dan arahan. Asli, saya sudah meyakini dari awal bahwa Noy nanti pasti (dengan seijin Allah) pasti akan berjilbab. Makanya, pada satu postingan saya di Instagram, saya posting gambar Noy berjilbab dengan deskripsi, “Akan sampai ke sini, insya Allah!”
Semua itu tentu tak lepas dari teladan yang ditunjukkan bunda mereka, Helvy Tiana Rosa. Mbak Helvy memang selalu mengedepankan persaudaraan dalam berbagai hubungan. Walau hal tersebut tetap tidak mengganggu profesionalitas beliau. Lebih dari itu semua, sebenarnya ruh sampai dan tidaknya hidayah Allah dengan cepat adalah ketulusan. Nah, ketulusan inilah yang menjadi kekuatan utama KMGP. Sejak dulu dari bukunya sampai kini difilmkan.
Selamat, Noy! Genggam erat hidayah yang telah Allah anugerahkan padamu. Tak semua orang bisa mendapatkannya. Ada yang sudah mendapatkannyya, namun terlepas. Ada yang sangat ingin mendapatkannya, namun tak kunjung menemukannya. Dan kau adalah satu di antara perempuan terpilih untuk mendapatkan hidayah hijab.