Bicara tentang bisnis, tentu dalam menjalankan sebuah usaha banyak hal yang harus dihadapi. Bisnis, biasanya akan menjalani siklus, yakni; masa perkenalan, masa diterima masyarakat / konsumen, masa kejayaan, masa harus bertahan dan masa memutuskan akan dibawa kemana pengembangan bisnis ini dikedepannya.
Bicara tentang kompetitor bisnis, tentu pasti ada! Kita tidak sedang hidup di planet mars atau di bulan, dimana mungkin disana kita tidak memiliki kompetitor, atau bahkan tidak memiliki pasar, serius! Terus siapa yang akan menggunakan produk atau jasa kita?
Nah! Yang ingin dibahas disini, bagaimana kita menyingkapi adanya kompetitor? Harus panik ? Atau hal itu merupakan sinyal yang baik? Bahwa bisnis yang anda pilih adalah bisnis yang potensial memiliki pasar yang banyak. Dapat dilihat dari banyaknya kompetitor di sekitar anda.
Saya ingin mengutip kata salah seorang sahabat saya, Sazza. Ketika curhat di media sosial , tentang kompetitor. Pandangannya tentang kompetitor;
Jadikan kompetitor untuk mendewasakan dan menghebatkan kita
Dari pesannya tersebut saya sejenak berpikir, dengan adanya kompetitor kita jadi dapat lebih peka terhadap hal-hal yang dapat mengembangkan bisnis yang kita jalani, keinginan untuk menjadi lebih baik. Apalagi jika kompetitor kita tersebut mempengaruhi sales penjualan kita! Lecutan untuk kita agar dapat memberikan produk dan layanan yang lebih baik.
Benar lho, dengan adanya kompetitor, membuat kita tidak akan jadi status quo / stack nan di tempat, dan mudah puas diri. Mereka menjadikan kita untuk terus berpikir, memberikan nilai tambah, inovasi, pembeda / diferensiasi, dan berpikir bagaimana dapat terus melayani dan memberikan yang terbaik kepada konsumen.
Atau.. mau alternatif lain dalam menghadapi kompetitor? Pernahkah anda memikirkan untuk mencari pasar baru? Membuka pasar? melebarkan pasar ketimbang kita terlalu terfokus berebut satu roti kecil, Bisa jadi salah satunya dengan mencari roti baru kan?
Promosi dan marketing (mencari pasar) adalah urat nadi berjalan atau tidaknya sebuah bisnis. Kadang itu sebuah pilihan, harus berkompetisi di jalan yang besar tapi sempit, banyak kompetitor, atau memilih jalan yang lebih kecil, kadang tidak terpikir atau belum dilirik pada saat itu, dan menjadi yang pertama Thanks kompetitor!
Misal, seperti kisah ibu Nurhayati Subakat, seorang pharmacist dan entrepreneur establish, Wardah dan Zahra cosmetic. Passionnya menggarap pasar yang lebih spesifik kosmetik yang memperhatikan dan mengusung Halal di produknya. Beliau melihat peluang tersebut, dan menjadikan nilai unik tersebut menjadi kekuatan karena dapat membaca market Indonesia yang besar dan potensial di bidang yang memiliki kekhususan tersebut.
Beliau pada awalnya memiliki pekerja 1 orang dan menggunakan rumahnya sebagai workshop, namun sekarang telah memiliki 500 orang pekerja di pabrik dan 3500 penasihat kecantikan yang memasarkan produknya secara nasional. Luar biasa ya!
Karena itu semua adalah pilihan, sebenarnya tidak ada mana yang lebih baik antara satu dengan yang lainnya, semua adalah peluang, tergantung bagaimana kita menyingkapi dan menggarap peluang tersebut.
Seperti kata ibu Susi Pudjiastuti, pemilik Jasa transportasi udara Susi Air, seorang womenpreneur wanita yang telah berhasil masuk ke dunia bisnis yang didominasi oleh para pria. Tips beliau,
“entrepreneur or esspecially woman entrepreneur must be willingness to compete”
Harus mau berkompetisi dan berani memasuki market. Harus percaya diri, karena di pasar komersial baik lokal maupun global kompetisinya sangat ketat. Jadi kita harus bersedia menghadapi kompetisi karena dengan hal itulah apa yang kita usahakan saat ini menjadi lebih baik.
Belum lagi cerita kesuksesan ibu Martina Bento (Martha Tilaar), dimana pada awalnya beliau tanpa ragu mengunjungi desa-desa dan bertemu dengan penjual jamu tradisional, utk meriset dan menyimpan ingredients atau resep dan proses pembuatan jamu. Pikiran beliau yang menggugah;
“Ketika satu orang pembuat jamu meninggal, satu lagi kekayaan pengetahuan bangsa terkubur”.
Keinginan ibu Martina Bento melestarikan khasnah kekayaan bangsa ini sangat menginspirasi.
Adalagi resep beliau dalam menghadapi persaingan, agar dapat menjadi yang terdepan, yakni
memiliki R&D (Research and development)
divisi perusahaan untuk selalu menemukan, mencari, mengembangkan resource hal-hal dapat mendukung bisnis kita, mengembangkannya secara internal (di dalam negeri) dan memenuhinya secara mandiri, sehingga selain menghemat biaya bahan baku / memberdayakan kekayaan local.
Tips lagi dari Ibu Eka Sari Lorena, pimpinan lorena group, intercity land transportation. Sebagai seorang entrepreneur harus percaya diri, tidak mudah menyerah, memiliki kemauan berkompetisi, menjadikan keinginan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya sebagai karakter, melayani dengan hati dan pikiran dalam setiap apa yang kita kerjakan dan selalu memberikan nilai tambah.
Izinkan saya menyumbangkan pemikiran, meski aslinya saya masih sangat harus belajar banyak mengenai ilmu wirausaha, apalagi dalam menghadapi kompetitor! Tapi, berbagi itu indah kan? Tips yang saya camkan ke diri saya sendiri;
Selalu memberikan nilai tambah
Jangan penah malas memperkenalkan produk anda
Jangan menganggap sepele siapa pun yang ada di sekitar kita, meskipun mungkin dia saat ini bukan klien yang tepat tetap dia adalah prospek anda, karena kita tidak pernah tahu jika suatu saat koneksi dia membutuhkan jasa kita
Jika bisnis itu yang dimana passion anda didalamnya, bertahanlah. ikuti perkembangan informasi terkini, info update, teknologi dan segala yang medukung bisnis anda tersebut
Usahakanlah bisnis anda dapat sebagai yang pertama yang dapat mengadopsi trend tersebut.
Be Creative, buatlah inovasi, selalu berikan nilai tambah terhdap produk anda.
Jangan biarkan pelanggan anda kecewa, jika memang anda tidak dapat memenuhi ekspektasi dia atau melayaninya karena satu dan lain hal, ucapkanlah dengan baik, berikan alasan, siapa tahu suatu saat dia dapat menjadi calon klien anda.
Bersikap baiklah kepada siapa saja, sebagaimana anda ingin diperlakukan
Optimalkanlah kegiatan promosi, optimalkan social media, hemat dilakukan namun efektif.
Ketahuilah perkembangan terkini dengan bergabung ke komunitas, ikuti situs website yang memberikan berita yang up to date
Perhatikanlah trend terkini, selera pasar, jika anda mengetahui market produk anda, perhatikan selera market anda, karena tidak selalu harus mengharapkan melayani pasar global yang lebih besar lebih menguntungkan dari pada menggarap pasar yang lebih khusus, karena jika anda benar dan serius meggarap pasar yang lebih khusus tersebut kesempatan anda membangun trust, membesarkan brand, merebut kepercayaan lebih besar daripada ketika anda langsung menembak pasar yang sangat besar.
Be Inovative, jadilah penemu, jika inovasi tersebut akan anda lempar ke bisnis yang lebih berskala besar, lakukan uji test inovasi, pelajari respon dan tanggapannya, bangunlah dan perbaiki produk dan jasa anda, hasil dari uji tersebut, kemudian jika jika anda sudah percaya diri beranilah untuk melemparnya ke pasar.
Intinya adalah Service Excellent, Beat your competitor!
About author;
Penulis sedang menjalankan sebuah personal studio website dan pembuatan toko online (dulu bergerak di bidang custom merchandise, dan desain foto) yang hingga kini telah melayani sekitar +500 pelanggan. Sebenarnya saya kedepannya ingin bergerak ke bidang yang sesuai passion saya. ingin mengasah keberanian saya, dan berharap tetap dapat menjalankannya dengan waktu yang fleksibel. Keinginan saya untuk memulai sesuatu yang baru, yang inovatif, dibutuhkan banyak pihak, dapat melayani banyak pihak, dan mendukung bangsa sendiri menjadi bangsa yang produktif, meski dari sebuah langkah kecil untuk mewujudkan sebuah mimpi.
*Kutipan dari success women entreperenur diatas, diterjemahkan dari buku apec woman and the economy forum 2013.
Tulisan ini berpartisipasi dalam event menulis Lomba Esai Ciputra Entrepreneurship 2013 dengan tema “Bagaimana Menghadapi Persaingan Sebagai Seorang Entrepreneur”. Keterangan lebih lanjut kunjungi website www.ciputraentrepreneurship.com, no 1 entrepreneurship website.