Overall Rating :
Jika MuviBlaster menyukai film misteri berbalut tema Mesir seperti The Mummy (1999) atau Pharoh’s Curse (1957), maka The Pyramid jelas tontonan yang wajib Anda saksikan. Jalan cerita film ini juga sedikit membuat kami teringat pada film AVP : Alien VS Predator (2004), di mana ada sekelompok orang terperangkap dalam sebuah tempat keramat di bawah tanah, dan kemudian menemukan banyak kejadian aneh yang mengancam nyawa mereka.
The Pyramid sendiri terinspirasi dari kisah nyata sekelompok arkeolog yang menemukan piramida baru di tanah Mesir pada tahun 2013, ketika Kairo sedang terguncang sebuah kasus politik. Berbeda dengan piramida lainnya, temuan piramida baru ini konon adalah piramida tertua yang pernah ditemukan di muka Bumi.
Sekelompok arkeolog yang dimaksud terdiri dari seorang ayah dan anak perempuannya, Miles Holden dan Nora. Bersama mereka, turut serta seorang ahli teknologi Michael Zahir yang membawa robot NASA bernama Shorty. Shorty kelak digunakan untuk menyusuri lorong-lorong piramida yang sempit, gelap, dan pengap tersebut.
Tidak hanya 3 (tiga) peneliti itu yang memberanikan diri masuk ke dalam piramida misterius itu, bersama mereka, turut pula 2 (dua) orang jurnalis TV, Sunni seorang reporter ambisius dan Fitzie seorang juru kamera yang “sebenarnya” adalah penakut. Baru sekitar 15 (lima belas) menit berada di dalam piramida, mereka telah menemukan banyak hal janggal. Salah satunya adalah kemunculan mahkluk kecil aneh mirip anjing hutan, yang jumlahnya banyak dan berlarian kesana-kemari.
Eksplorasi mereka di dalam piramida unik (karena hanya memiliki 3 (tiga) sisi) itu makin mencekam ketika mereka menyadari bahwa mereka telah tersesat. Benang yang mereka sangkutkan ke sebuah pasak di luar piramida tiba-tiba terputus, sesuatu yang membuat mereka berputar-putar tanpa arah di dalam piramida itu.
Jiwa mereka pun mulai terancam ketika mereka menyadari bahwa tempat itu dipenuhi banyak jebakan maut yang dapat membunuh mereka kapan saja. Tidak hanya itu, ternyata ada sebuah kekuatan jahat yang tengah menanti kedatangan mereka kelimanya.
MISTERI YANG MEMBUAT PENASARAN
Film arahan sutradara muda Grégory Levasseur (The Hills Have Eyes) ini tampil dengan adegan pembuka yang menjanjikan. Terlihat benar bagaimana kelihaian sang sutradara memperkenalkan setiap karakter, lalu kemudian membawa mereka terperangkap dalam bahaya di perut piramida. Sebuah bahaya yang akan membuat penonton bersimpati dan iba melihat nasib malang yang mereka alami dalam petualangan menguak sejarah itu.
Sejak awal, film ini sudah mengukuhkan diri, bahwa ia tak muncul dengan menjual nama besar pemain yang terlibat di dalamnya. Semua bintang di film ini adalah aktor-aktris kelas B yang akan membuat MuviBlaster mengerutkan kening karena merasa asing alias jarang mendengar namanya. Mereka adalah Ashley Hinshaw, Denis O’Hare, James Buckley dan Christa Nicola.
Namun demikian, bukan berarti The Pyramid masuk dalam kategori film B, karena jalan cerita yang dibuat cukup menjanjikan dan mampu tampil maksimal dalam hal membuat penonton penasaran tentang misteri apa yang sebenarnya tersembunyi di dalam piramida itu. Alien-kah atau makhluk jadi-jadian? Mungkin saja …
Untung saja produser film ini, Scott C.Silver, memanglah sosok yang sangat mengukai mitos tentang Mesir kuno. Karenanya, ia ingin membawa sebuah suguhan menarik, cerita tentang aura magis negara itu dipadu dengan kemajuan teknologi, yang diwakili oleh kehadiran pantauan kamera satelit angkasa untuk mencari di mana keberadaan piramida, dan robot kecil NASA AKA Shorty untuk menyusuri piramida tersebut.
Mengikuti film ini dari awal hingga tengah, penonton pun akan terpicu untuk terus menyaksikan hingga usai. Lorong-lorong sempit dan berkelok di dalam piramida tersebut, membuat kami seolah-olah ikut terbawa menelusuri labirin menyesatkan di dalam situs bersejarah itu. Petualangan kelimanya mencari jalan keluar dari piramida tersebut pun menimbulkan claustrophobic horror, bukan hanya bagi karakternya, namun juga kami yang menonton.
Meski punya jalan cerita menarik yang membuat kami terus penasaran, bukan berarti film ini tampil tanpa kekurangan. Sayangnya, kekurangan utama yang kami nilai fatal ini justru terletak pada penggunaan CGI yang kasar, membuat kami dengan mudah membedakan mana adegan live-action, dan mana yang merupakan rekayasa komputer.
Terlepas dari kekurangan di departemen CGI ini, untung saja The Pyramid memiliki jalinan cerita menegangkan, bahkan hingga ke akhirnya. Walau ending style The Pyramid terasa sedikit cliche, namun style semacam ini selalu mampu membangun rasa penasaran baru, yang membuat kami sulit beranjak dari bangku bahkan ketika film sudah usai.
Secara keseluruhan, baik tema, jalinan cerita, dan ending The Pyramid ini juga mengingatkan kami pada film horor asal Inggris The Descent (2005) yang ending-nya “menyisakan” seorang survivor. Akankah The Pyramid melakukan hal yang sama? Well … bagi MuviBlaster yang penasaran, silahkan cari tahu jawabannya sendiri karena The Pyramid tengah tayang di jaringan XXI, blitzmegaplex, dan Cinemaxx seIndonesia