Bisakah Obat Ganja Mengobati Depresi? – Jika Anda telah merasakan kesedihan yang tidak dapat Anda hindari atau kurangnya minat pada aktivitas yang pernah Anda nikmati, Anda mungkin menderita depresi — dan Anda tidak sendirian. Depresi telah mempengaruhi kurang lebih 350 juta orang di seluruh dunia. Gangguan mood umum ini adalah penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Namun banyak orang yang telah mengalami depresi tidak menerima bantuan yang mereka butuhkan.
Ada banyak perawatan yang tersedia saat ini, termasuk obat-obatan oral dan berbagai terapi. Para peneliti yang telah mulai mengeksplorasi ganja obat sebagai pengobatan tambahan. Berikut lebih lanjut tentang penggunaan ganja medis untuk depresi, manfaatnya, dan kemungkinan efek sampingnya.
Apa manfaat ganja medis?
Manfaat
1. Ganja dapat digunakan sebagai alat untuk manajemen nyeri.
2. Ganja obat dapat meredakan gejala kecemasan.
3. Ini juga dikenal sebagai pengobatan potensial untuk mual dan muntah yang berhubungan dengan kemoterapi.
Manfaat potensial lainnya termasuk bantuan dari:
gerakan tak sadar yang berhubungan dengan gangguan Gerakan (movement disorders)
mual, terutama karena kemoterapi
gangguan tidur
Penurunan berat badan terkait HIV
Penelitian sedang berlangsung di bidang ini untuk menentukan efek penggunaan jangka pendek dan jangka panjang.
Penelitian tentang ganja dan depresi
Evaluasi ganja medis untuk depresi masih dalam tahap awal. Saat ini, para peneliti telah berbagi bahwa kemungkinan manfaat termasuk pemulihan fungsi endocannabinoid “normal” dan stabilisasi suasana hati.
Para ilmuwan dari Universitas di Buffalo telah mulai mencari ganja obat yang digunakan sebagai pengobatan yang mungkin untuk depresi yang disebabkan oleh stres kronis. Research Institute on Addictions (RIA) sekolah telah berfokus secara khusus pada bahan kimia otak yang disebut endocannabinoids.
Ini adalah senyawa kimia yang diproduksi secara alami. Mereka memainkan peran dalam kontrol motorik, kognisi, emosi, dan perilaku. Mereka juga telah memiliki susunan kimiawi yang mirip dengan ganja.
Para ilmuwan telah melakukan studi mereka pada hewan dan bukan pada manusia. Namun mereka telah menemukan bahwa stres kronis dapat menekan produksi endocannabinoids otak. Mereka telah menemukan bahwa ini dapat menyebabkan perilaku seperti depresi.
Memperkenalkan ganja ke dalam sistem dapat membantu memulihkan tingkat dan fungsi normal. Ini dapat meringankan gejala depresi.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai manfaat dan kerugian sebenarnya dari ganja sebagai terapi potensial untuk penderita depresi.
Risiko dan peringatan
Efek samping bisa berbeda-beda tergantung cara konsumsinya.
Pandangan beragam tentang apakah ganja dapat menyebabkan depresi atau mengobati depresi.
Penggunaan ganja dapat memicu skizofrenia atau psikosis pada orang yang berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini. Namun, penelitian tidak konklusif.
Tidak ada bukti jelas yang menunjukkan bahwa ganja menyebabkan depresi. Namun, mungkin ada hubungan antara keduanya. Beberapa penelitian menunjukkan pengguna reguler atau berat obat didiagnosis dengan depresi lebih sering daripada non-perokok.
Ganja juga telah dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental lainnya. Jika Anda berisiko tinggi mengalami psikosis, penting untuk mengetahui bahwa ganja dapat memicu skizofrenia atau psikosis. Psikosis adalah gangguan mental serius yang ditandai dengan pelepasan dari kenyataan. Gejalanya bisa berupa halusinasi dan delusi.
Potensi efek samping dari penggunaan ganja mungkin tergantung pada cara Anda meminumnya. Ganja medis dapat diambil sebagai semprotan, pil, atau tambalan. Penelitian sedang berlangsung dengan metode rekreasi tradisional, seperti merokok atau menguap.
Pengobatan tradisional untuk depresi
Perawatan depresi adalah unik untuk Anda dan tingkat keparahan kasus Anda. Dimungkinkan untuk berhasil mengelola dan mengobati depresi ringan, sedang, dan berat.
Depresi ringan dapat merespon dengan baik terhadap perawatan psikososial, seperti psikoterapi (juga disebut sebagai “terapi bicara”). Obat-obatan biasanya tidak direkomendasikan sebagai pengobatan untuk kasus depresi ringan.
Perawatan psikologis, seperti pada psikoterapi perilaku atau interpersonal, juga merupakan langkah awal yang baik untuk orang yang mengalami depresi sedang hingga berat.
Antidepresan adalah alat lain yang digunakan beberapa dokter untuk kasus depresi yang lebih parah. Contohnya termasuk inhibitor reuptake serotonin selektif dan antidepresan trisiklik. Obat-obatan dapat membawa potensi efek samping dan hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter. Antidepresan juga harus digunakan dengan hati-hati pada anak-anak dan remaja dengan depresi.
The post Bisakah Obat Ganja Mengobati Depresi? first appeared on Berita Medis di Dunia Saat Ini - Medicalxtourism.