Hore, Ke Singapura!
Pada bulan Oktober 2014, Female Daily bekerjasama dengan The Body Shop Indonesia mengadakan event Mini Blogger Workshop, dimana para pesertanya berkesempatan untuk mengikuti sebuah kompetisi blog.
Gue kebetulan ikut dalam event tersebut, and fast forward to a few months later… eeh, Alhamdulillah kak, submission akik kepilih! Dengan demikian, gue dan dua orang blogger lainnya berhak ikut beauty trip bersama The Body Shop ke Singapura. Yes! *fistpump* Terimakasih The Body Shop! Terimakasih Female Daily! Terimakasih Tong Fang!
Kenapa Singapura? Karena ternyata Singapura adalah lokasi headquarter The Body Shop untuk Asia Pasifik, lho. Did you know that? I did not, so it was pretty darn exciting :)
What Was Your First The Body Shop Experience?
Yakin, deh, rata-rata perempuan di kota besar pasti punya atau pernah punya produk The Body Shop. Minimal pernah coba-coba punya teman, keluarga, atau tester di toko (trus kabur nggak beli, zzzz).
Ini karena The Body Shop adalah salah satu merk kecantikan yang udah lama beredar di berbagai belahan dunia serta gampang ditemukan dimana-mana. Apalagi formula, packaging, dan prinsip perusahaannya cukup menarik untuk ditilik.
The Body Shop adalah produk kecantikan pertama gue di masa puber, karena untuk sebuah merk impor berkualitas oke, bagi gue The Body Shop cukup terjangkau dan nggak mengintimidasi. It’s the perfect crossover products untuk gue yang waktu itu terlalu muda untuk pake kosmetik simbokku, tapi terlalu tua untuk pake bedak bayik. Istilahnya, not a girl, not yet a women… benar begitu, Britney Spears?
Walau sekarang gue udah jauh dari puber, The Body Shop tetap hadir di benak gue sebagai merk kecantikan yang bisa diandalkan. Udah nempel dari dulu sih, ya.
Visiting The APAC Office
Rombongan beauty trip yang berangkat ke Singapura kali ini adalah PR Manager The Body Shop Indonesia Ratu Ommaya, gue, serta dua blogger terpilih lainnya, Jean Milka dan Yulia Rahmawati. Nggak ketinggalan Gyanda Agtyani, perwakilan dari Female Daily, who eventually became my uber-fun bencong rumpi roommate. More on that later (or not :D).
Me, Gyanda, Jean, Yulia. Selfie game is on!
Agenda utama kami di Singapura adalah mengunjungi kantor The Body Shop APAC. Maka di hari pertama, setelah check-in di Concorde Hotel serta makan siang di Spices Cafe, kami langsung caw ke kantor The Body Shop International (Asia Pacific) di Winsland House Singapore, Kiliney Road.
Checking-in at Concorde Hotel...
... trus ngapain? Saling ngoprek makeup case, hihihi.
Each of us received hampers with lovely noted from The Body Shop. Sweet! :)
Lunch at Spices Cafe, Concorde Hotel
***
You know something? The Body Shop APAC office is a lot of fun! Walaupun berada di sebuah high-rise building di kawasan Orchard yang sibuk, suasana kantornya tetap ‘hijau’ dan nggak sumpek.
Tapi yang paling seru, mereka punya mock-up store alias ‘toko bohong-bohongan’, plek di tengah kantor. Laf!
Mock-up store inilah tempat The Body Shop menguji konsep display produk mereka sebelum diterapkan di outlet. Kami bahkan sempet colek-colek beberapa produk yang belom diluncurkan secara resmi.
Di kantor The Body Shop APAC ini, kami disambut ramah oleh The Body Shop APAC Brand & Values Director Kristina Strunz, The Body Shop APAC Franchise Director Paula Bedford, serta The Body Shop APAC Senior Communications & Values Manager Carolyn Giang. Meski kami datang ngerecokin di tengah-tengah jam kerja, mereka tetap semangat, lho, ngajak kami keliling kantor sambil cerita-cerita product knowledge sekaligus random trivias tentang The Body Shop.
Carolyn Giang, Kristina Strunz, Paula Bedford
Misalnya, pada tau nggak, sih, The Body Shop nggak pernah nge-retouch foto model mereka? Mereka juga nggak mau menggunakan model yang pernah melakukan operasi plastik. Model yang dipilih tentunya udah kece dan bening, ya—kalo Dijah Yellow yang nggak di-Photoshop, berat juga, sih—tapi kita tetep bisa liat segala ke-tidaksempurna-an mereka di display The Body Shop, seperti rambut-rambut halus di muka, slightly wonky eyes, dan sebagainya. Ini adalah salah satu bukti bahwa The Body Shop selalu real dalam kampanyenya.
Trus, pasti pada tau body butter, dong, salah satu produk andalannya The Body Shop? Kristina juga cerita gimana Anita Roddick dapet nama “body butter” ini.
Konon katanya, dari awal Anita nggak mau menamakan formula pelembab badan ini dengan kata-kata ‘lotion’ atau ‘cream’, karena sudah pasaran. Ketika lagi mikir di dapur, beliau nanya ke anaknya, Sam, yang waktu itu masih kecil. “Sam, bagusnya pelembab badan ini dikasih nama apa, ya?” Trus Sam jawab, “Oh, ini kayak mentega, ya. Kasih nama ‘butter’ aja!”
The rest, as they say, is history :)
Making The World A Better Place
Setelah puas berbagi cerita sekaligus intip-intip mock-up store The Body Shop, kami diajak untuk mendengar beberapa presentasi dari tim The Body Shop APAC.
First up, presentasi dari The Body Shop APAC Values Manager, Camilla Adindamaulani, mengenai brand values The Body Shop. En yunowat, Mbak Camilla ini temen gengnya T waktu dia kuliah di Singapura, lho. Jadi pas do’i muncul, I was like, “Mbak Camillaaaaa, kerja disini? Aku Laila istrinya Tugk!” Bikin keributan, deh, di kantor orang.
Hae, Mbak Camillaaa...
Anyway, bicara soal brand values, The Body Shop memang terkenal dengan prinsip perusahaannya yang kuat. They are very politically correct, dan mengkampanyekan hal-hal dibawah ini:
1. Against Animal Testing. The Body Shop adalah perusahaan kecantikan pertama yang berani menentang animal testing, lho, dan mereka masih bertahan di prinsip ini.
2. Support Community Fair Trade. Community Fair Trade adalah sebuah program The Body Shop berburu sumber-sumber kecantikan alami di seluruh dunia—misalnya, daun shiso dari Jepang, madu dari Ethiopia, kacang shea dari Ghana—kemudian mereka menyokong para petaninya agar mereka bisa berproduksi dengan baik. Ujung-ujungnya, The Body Shop pun membeli hasil panen mereka dengan harga yang adil.
Intinya, dengan Community Fair Trade, The Body Shop mendukung dan memanfaatkan petani bahan-bahan baku lokal. Dengan demikian, The Body Shop bisa dapet bahan mentah alami berkualitas tinggi, sementara para petaninya jadi makin sejahtera. Everybody wins!
Per hari ini, The Body Shop punya 26 rekanan petani lokal Community Fair Trade di seluruh dunia, yang memproduksi 28 bahan baku produk kecantikan The Body Shop. Check out your The Body Shop products’ packaging! Pasti ada tulisan ‘Community Fair Trade’-nya.
3. Activate Self Esteem.
4. Defend Human Rights.
5. Protect The Planet.
Pada tahun 2014, The Body Shop sukses menggalang dana sebesar 800,000 poundsterling untuk membantu ratusan organisasi amal / non profit. That is, like, ay-lot of moolah. Kalo kata almarhum Anita Roddick, “The business of business should not just be about money, it should be about responsibility. It should be about public good, not private greed.”
Nggak banyak merk kecantikan yang bisa konsisten untuk politically dan environmentally correct selama puluhan tahun seperti The Body Shop, sehingga terlepas dari cocok atau tidaknya gue dengan setiap produk The Body Shop, I believe the company deserves major respect, karena mereka betulan membawa kesejahteraan ke banyak komunitas di dunia. Kudos!
Kenal Lebih Jauh Dengan Drops of Youth
Selanjutnya, kami kenalan dengan The Body Shop APAC Training Manager, Zahri, a seriously fun and bubbly guy :)
Pada kesempatan kali ini, Zahri mempresentasikan lini skincare bestseller terbaru The Body Shop, yaitu Drops of Youth.
Drops of Youth adalah seri perawatan kulit yang bertujuan untuk melawan tanda-tanda awal penuaan. Memang, kalo hidup kita digerus oleh berbagai problematika (halah…), efeknya paling cepet keliatan di kulit, maka fungsi utama dalam produk-produk Drops of Youth adalah memperbaiki tekstur kulit agar lebih mulus dan sehat.
Jadi seus-seus (dan cyin-cyin) sekalian yang pengen memulai perawatan anti-aging, Drops of Youth adalah pilihan yang tepat. Ingat kata-kata bijak, “If you feel like you need anti-aging skincare, it means that you’re too late.” Mencegah lebih baik daripada mengobati, ya makkk…
Bahan-bahan utama dalam skincare Drops of Youth adalah Babassu Oil dari Brazil—yang juga merupakan hasil Community Fair Trade—sodium hyluronate alami, dan kafein untuk melancarkan sirkulasi darah.
Gue sendiri masih menggunakan pre-serum Drops of Youth Concentrate, dan cukup familiar dengan beberapa produk dari lini ini. Tapi melalui penjelasan Zahri, gue jadi makin paham tentang produk-produk Drops of Youth, yaitu Bouncy Sleeping Mask, Eye Concentrate, serta Wonderblur.
In summary, Bouncy Sleeping Mask adalah pelembab wajah, Eye Concentrate adalah pre-serum untuk mata yang dipake sebelum mengaplikasikan krim mata (Interesting. Biasanya cuma ada pre-serum untuk wajah ‘kan?), sementara Wonderblur adalah primer wajah—serupa dengan Instablur—namun dengan beberapa manfaat anti-aging.
Dari ketiga produk tersebut, yang paling menarik perhatian gue adalah Bouncy Sleeping Mask.
First of all, I don’t even know what to call the formula. Is it a cream? Is it a gel? It’s definitely a cream-gel love child, soalnya, produk ini rich banget seperti krim, tapi teksturnya sangat mudah menyerap seperti gel. Yang seru, formula Bouncy Sleeping Mask ini sangat… well, bouncy dan padat, sehingga kalo diaduk-aduk, dia akan segera kembali rata ke bentuk semula. Bahkan kalo kontainernya dibalik, formula ini nggak netes apalagi tumpah. Mejik banget! Kayak Bubur Mang Oyo di Bandung!
Salah satu bahan dari Bouncy Sleeping Mask adalah edelweiss, bunga langka yang sering disebut sebagai bunga keabadian, karena bisa tumbuh di iklim ekstrem pegunungan tinggi. Cocok dong, ya, kalau bunga ini digunakan sebagai bahan produk anti-aging. The Body Shop pun menanam edelweiss mereka sendiri, demi bahan baku Bouncy Sleeping Mask.
Fungsi utama dari Bouncy Sleeping Mask adalah melembabkan kulit secara optimal dan menstimulasi pembaruan sel kulit. Katanya, sih, hanya dalam beberapa kali pemakaian, kulit jadi berasa lembab dan kenyal banget.
Namun, hal yang paling bikin gue tertarik dengan Bouncy Sleeping Mask ini adalah versatility alias ke-fleksibelan penggunaannya.
Menurut Zahri, Bouncy Sleeping Mask bisa digunakan…
… Di tahap akhir skincare kita pada malam hari (setelah cleansing, washing, toning, serum, blablabla…) untuk ‘mengunci’ kelembaban kulit serta manfaat skincare kita yang lain.
… Di udara dingin, baik di alam terbuka maupun di controlled environment seperti di dalam pesawat. Mungkin udah banyak yang ngerasain sendiri, ya, gimana udara kabin pesawat—terutama pada long-haul flight—bisa bikin kulit ancur kering kerontang. Bouncy Sleeping Mask to the rescue!
… Setelah kita berjemur dibawah matahari, karena sinar UV juga bisa bikin kulit kering dan terkelupas. Buat liburan ke pantai bisa kali, qaq?
Oya, meski kata Zahri Bouncy Sleeping Mask ini cocoknya dipake di wajah aja, what the hell, I’m so using this all over my body! :)
Selain rangkaian Drops of Youth, kami juga diperkenalkan kepada Moisture White Shiso Overnight Triple Boost Serum. Serum yang katanya amat potent ini merupakan bagian dari rangkaian skincare Moisture White Shiso, yang bertujuan untuk mencerahkan dan melembabkan kulit. Gue sendiri masih pake Moisture White Shiso 2 in 1 Brightening Eye Cream and it works just fine for me.
Serum ini baruuuu aja diluncurkan di Singapura hari itu, dan baru akan masuk Indonesia bulan… Agustus. Lama yah? :(
Nah, kalo kamu tertarik menggunakan rangkaian skincare Drops of Youth, menurut Zahri, berikut adalah urutan pemakaian yang tepat:
Day Regime:
1. Drops of Youth Concentrate
2. Drops of Youth Eye Concentrate
3. Pelembab (apapun)
4. Wonderblur untuk dasar makeup, sunblock, dan sebagainya.
Night Regime:
1. Drops of Youth Concentrate
2. Drops of Youth Eye Concentrate
3. DOY Bouncy Sleeping Mask
Sementara kalo kamu lebih tertarik menggunakan rangkaian skincare Moisture White Shiso demi kulit wajah yang cerah optimal, urutan pemakaian yang tepat adalah dibawah ini:
1. Moisture White Shiso Foaming Facial Wash
2. Moisture White Shiso Moisturizing Essence
3. Drops of Youth Concentrate
4. Moisture White Shiso Overnight Triple Boost Serum
5. Moisture White Shiso Whitening Night Treatment
6. Moisture White Shiso 2 in 1 Brightening Eye Cream
Did Somebody Say… Discounted Shopping Spree?
Setelah bermain sambil belajar di kantor The Body Shop APAC selama hampir tiga jam, kami diajak mengunjungi flagship store The Body Shop di mall ION Orchard bersama The Body Shop APAC Assistant Communications Manager Drew Ng, yang super seru dan modis. Mantan fashion stylist selama delapan taun, mak!
Kiri ION! Kiri ION!
Sesampainya di flagship store ION Orchard, kami disambut oleh beberapa produk yang baru aja diluncurkan di Singapura, dan (waktu itu) belum ada di Jakarta. Salah satunya adalah Moisture White Shiso Overnight Triple Boost Serum dan rangkaian produk Smoky Poppy.
Truuuus… Pada tau nggak, sih, kalo toko-toko The Body Shop sekarang punya Beauty Bar? Di Beauty Bar ini, kita bisa mendapatkan analisa kulit, lalu nyobain produk-produk The Body Shop yang sekiranya cocok untuk kulit kita masing-masing.
Fasilitas begini memang penting, ya, agar customer paham dengan kondisi kulit mereka, sehingga bisa membeli produk yang sesuai.
Beauty Bar ini dilengkapi dengan sebuah meja vanity panjang, komplit pake wastafel segala. Meja vanity ini dibagi menjadi dua, Skincare Bar dan Bodycare Bar, sehingga kita bisa mendapatkan analisa kulit wajah maupun badan. Produk-produk tester-nya pun komplit—serum, sabun, scrub, body butter… you name it.
Di Indonesia, konsep ini udah mulai diterapkan, lho. Jadi kalo kamu kebetulan mampir ke outlet The Body Shop yang ada Beauty Bar-nya, jangan ragu untuk icip-icip. Prasmanan kawinan kali, aaah, icip-icip!
The best part of this store visit? Kami bisa belanja dengan diskon 50%! Rasanya langsung pengen belenjeus dengan gaya Supermarket Sweep. Ambil keranjang belanjaan, trus werrr… sapu bersih semua rak, hihihi.
Alhasil, Jean heboh pilih-pilih produk makeup, Gyanda asik konsultasi di Beauty Bar, Yulia sibuk nanya-nanya produk, sementara gue kalem aja… pokoknya tau-tau hasil comotan udah sekeranjang penuh. Ack! *telen kartu kredit*
All in all, it was a great, informative, not to mention fun day. Thank you The Body Shop and Female Daily!
To Be Continued to Part 2: Mencoba Perawatan Spa The Body Shop. Apa?! The Body Shop Punya Spa?!