2014-09-18

Orang berkata, “Tiap orang memiliki dua rumah- rumahnya sendiri dan Prancis”. Selama berabad-abad Prancis telah menjadi sumber inspirasi seni, musik, dan kesusastraan. Selama berabad-abad Prancis telah menjadi mata air bagi sejumlah besar pikiran besar dunia. Bahasa negara ini telah menjadi bahasa kedua dari sejumlah besar orang yang sopan di mana-mana.

Di Prancis, cita rasa dan kemolekan merajalela, dan berada di sana saja telah merupakan pengalaman yang menggembirakan. Prancis merupakan Negara yang dinamis dam merupakan teladan intelektual dan seni Eropa. Sebagai negara industry yang maju dengan penduduknya yang relatif muda, Prancis juga merupakan negara yang penduduknya sedang menciptakan tradisi baru yang berharga untuk memperkaya tradiri kuno yang agung.

LAHAN

Prancis, negara terbesar di Eropa Barat, luasnya kira-kira 546.490 km2. Negara ini berbatasan dengan Spanyol di sebelah selatan; Italia dan Swiss di sebelah timur; serta Jerman Barat, Luxembourg, dan Belgia di sebelah timurlaut. Tanah perbatasan ini sebagian dibentuk oleh sungai terbesar Eropa, Sungai Rhein, dan oleh deretan pegunungan Eropa yang besar-Pegunungan Pyrenee, Alpen, dan Jura. Di Pegunungan Alpen Prancis di sebelah timur terdapat puncak salju yang menjulang; termasuk Mont Blanc pada ketinggian 4810 m. Mont Blanc adalah puncak tertinggi di Eropa Barat.

Hampir separuh jumlah perbatasan Prancis berbentuk pantai dengan Laut Tengah di sebelah tenggara serta Samudra Atfantik dan Selat Inggris (La Manche, atau “lengan” bagi Prancis) di sebelah barat dan baratlaut.

Iklim

Dalam batas-batas ini Prancis memiliki berbagai macam iklim. Di pantai laut Tengah. misalnya, dan di banyak daerah Prancis selatan, musim panas adalah panas dan kering. Meskipun musim dingin di daerah selatan sangat nyarnan, angin dingin dari Pegunungan Pyrenee dan Alpen berhembus ke bawah sepanjang dataran rendah yang lebih rata di bawahnya. Salah satu angin ini, angin putar delta Rhone, mencapai kecepatan mendekati tenaga angin topan, yang berhembus selama 3- 4 hari berturut-turut. Banyak pohon di daerah ini melengkung selamanya karena kekuatan angin ini dan kata orang angin ini memiliki juga akibat psikologis pada orang yang dikenainya.

Di Pegunungan Alpen dan tetangganya juga, puncak-puncak gunung diliputi salju sepanjang tahun. Sebaliknya, di pantai Samudra Atlantik Prancis, yaitu dari Hendaye di selatan sampai ke Dunkirk di utara, angin dari laut membawa banyak hujan ke darat. Air panas dari Arus Teluk biasanya juga membawa suhu sedang ke bagian Prancis ini. Di daerah pedalaman, yang jauh dari pantai ataupun pegunungan, iklimnya di bawah sedang, tetapi suhunya jarang mencapai ekstrem, panas atau dingin, yang tinggi.

Sungai dan Kanal

Sungai Prancis membentuk jaringan yang sangat luas, menyebar di semua lahan dan menyatukan daerah-daerah dan kota-kota. Seine, sungai terpanjang yang dapat dilayari di negeri ini, mengalir ke baratlaut dari Prancis bagian utara melalui ibu kota raya Paris dan bermuara di Selat Le Havre. Sungai Loire-sering dianggap sebagai sungai tercantik di Prancis-berasal dari daerah jauh di sebelah selatan, mengalir ke baratlaut ke Orleans, kemudian membelok ke barat dan bermuara di Samudra Atlantik di Saint-Nazaire, Sungai Caronne, yang berhulu di Pegunungan Pyrenee, mengalir ke baratlaut melewati kota industri Toulouse dan daerah anggur Bordeaux. Di tempat sungai itu bermuara di Samudra Atlantik. sungai itu disebut Sungai Cironde.

Sungai Rhone mengalir ke baratdaya dari Danau Jenewa di Swiss. Di sebelah selatan daerah penghasil anggur Burgundia, Sungai Rhone bergabung dengan anak-anak sungai utamanya, yaitu Sungai Saone dan Isere. Sungai Rhone bercabang ke sebuah delta luas ketika mendekati Laut Tengah. Tepat sebelum mencapai delta, sungai itu mengalir melalui kota Avignon. Kini, terdapat sebuah jembatan modern di atas Sungai Rhone di Avignon, tetapi reruntuhan jembatan yang memberikan namanya kepada sebuah nyanyian Sur le Pont d’Avignon (“Di atas Jembatan Avignon”) masih tampak. Anak-anak di seluruh Prancis gemar menyanyikan lagu kuno itu dan menarikan tarian lingkaran dengan nyanyian itu.

Beberapa kanal yang panjangnya 4800 km menghubungkan sungai-sungai utama Prancis satu sama lain dan sungai-sungai besar Eropa. Jaringan sungai yang luas ini mengangkut sejumlah besar produk pertanian dan industri Prancis. Gandum dan biji padi-padian dari baratlaut dapat diangkut ke selatan ke Marseilles untuk diekspor melalui sungai dan kanal. Bijih besi dari Lorraine mungkin diekspor dari pelabuhan-pelabuhan besar di pantai Selat Inggris, Le Havre dan Cherbourg, setelah perjalanan jauh melalui jalan sungai di daerah pedalaman. Baja yang diolah di Dunkirk dan dipergunakan di galangan kapal Saint-Namaire sebagian besar juga dikirimkan melalui kanal.

EKONOMI

Sejak permulaan abad ke-20 terutama sejak Perang Dunia II, di Prancis telah terjadi pergeseran yang semakin cepat dari pertanian, perindustrian kecil dan tradisional ke unit-unit industri yang lebih besar dan termekanisasi. Perubahan besar ini telah menghasilkan ekonomi yang bervariasi dan salah satu yang paling sehat di Eropa.

Pertanian

Karena tanah di Prancis senantiasa sangat tinggi harganya, pertanian tradisional Prancis adalah pertanian kecil dan merupakan milik keluarga. Masing-masing pertanian memiliki sapi perah, sekawanan ayam, dan beberapa ekor babi. Namun, pertanian kecil ini lambat laun hilang ketika metode pertanian modern menjadi semakin meluas di mana-mana. Akibatnya, hasil pertanian Prancis secara keseluruhan bertambah.

Dewasa ini Prancis menghasilkan lebih banyak bahan makanan daripada negara pasaran bersama yang mana pun. Hasil pertanian yang penting adalah gandum yang ditanam terutama di daerah utara dan baratlaut. Prancis merupakan salah satu dari beberapa negara Eropa yang berswasembada gandum dan mengekspor kelebihan gandumnya. Jewawut, oat, bit gula dan segala macam sayur-sayuran juga ditanam. Kebun buah-buahan Prancis menghasilkan buah-buahan yang melimpah-ruah, mulai dari apel Normandia dan jeruk dari daerah Laut Tengah sampai ke buah ceri, aprikot, dan buah plum Lorraine kecil yang berwarna hijau kekuning-kuningan.

Produksi ternak terus-menerus bertambah. Hampir separuh ternak Prancis adalah lembu. Meskipun demikian, biri-biri, unggas, kuda, babi, dan kanbing juga dipelihara. Ternak perah dari Normandia menghasilkan susu dan krem yang merupakan unsur-unsur penting dalam sejumlah besar makanan Prancis yang lezat. Banyak hasil perusahaan pemerahan juga dipergunakan untuk membuat keju Prancis yang tak terhitung jenisnya. Peternak Prancis selalu berusaha memperbaiki ternak pedagingnya. Dewasa ini Limousin Prancis dan lembu jantan Charolais yang putih bagaikan salju, yang terkenal karena dagingnya yang empuk, telah membuat negara ini terkemuka dalam hal produksi daging di Eropa.

Hasil yang paling terkenal dan salah satu ekspor pertanian Prancis yang terpenting adalah anggur. Anggur telah dihasilkan di Prancis sejak zaman Romawi atau barangkali lebih lama lagi. Hampir tak ada daerah Prancis yang tidak ditanami pohan anggur. Dengan variasi warna, dari merah muda pucat sampai ke merah delima dan dari kuning sampai ke putih, anggur Prancis dinilai oleh banyak orang sebagai angggu terbaik di dunia. Anggur merah muda berasal dari Provence dan Anjou, yang metah dari Rhone, sedangkan yang putih dari Loire dan Alsace. Anggur cemerlang dari daerah Champagne merupakan anggur yang secara sah berhak memakai namanya. Beberapa anggur dari daerah Cognac dan Armagnac disuling menjadi minuman keras yang baik. Anggur merah terkenal dari Bordeaux dan Burgundia terkenal di seluruh dunia meskipun buah itu sering kali berasal dari tanah perkebunan yang hanya beberapa area luasnya.

Di samping kebun anggur yang terkenal dan penting, seperti Rothschild dan Romanee-Conti, terdapat juga anggur lokal dan anggur biasa yang hampir tidak pernah diekspor. Banyak ladang pertanian keciln memiliki anggur bagus, yang menghasilkan minuman anggur yang cukup untuk keluarga dan handai tolan.

Di beberapa bagian Prancis, sehabis panen, para petani masih bekerja keras memangkas pohon anggur mereka yang rusak dan tidak rapi, dengan pisau kuno berpegangan panjang, seperti yang mereka perbuat sejak zaman Saint Vincent dahulu kala. Menurut cerita Burgundia kuno, orang suci inilah yang mula-mula mengajarkan bahwa pohon anggur yang dipangkas dengan ketat akan menghasilkan banyak buah. Menanam pohon anggur sehingga dapat membuat Prancis menjadi penghasil anggur terkemuka di dunia memerlukan waktu sepanjang tahun dan kerja keras yang tak kunjung selesai

Industri

Prancis juga memiliki sumber energi untuk industri modern. Pada permulaan Revolusi industri pada awal abat ke-19, Prancis mengalami kesulitan karena tidak memiliki banyak persediaan batubara dan besi, yang pada waktu itu rnerupakan bagian penting industrinya. Cadangan batubara Prancis yang tersebar tidak cukup hasilnya untuk memenuhi kebutuhan negara. Timbunan bijih besi Prancis yang penting di Lorraine dan di dekat Saar telah lama dianggap tak berguna karena kandungan fosfornya yang tinggi. Prancis kehilangan daerah ini yang jatuh ke tangan Jerman pada akhir perang Franco-Prusia pada tahun 1871, tepat ketika orang Inggris menemukan cara membuat bijih besi semacam ini bermanfaat bagi industri.

Setelah Perang Dunia I, Lorraine dikembalikan kepada Prancis. Produksi baja meningkat dewasa ini. Pabrik-pabrik Prancis mengubah baja menjadi mesin pertanian, re1 kereta api, pesawat terbang dan mesin pesawat terbang, serta kereta api dan kapal. Baja Prancis menghasilkan mobil yang direkayasa dengan indah di pabrik-pabrik perakitan Renault, Citroen, Peugeot, dan Simca sehingga membuat Prancis menjadi negara penghasil mobil terbesar keempat di dunia. Di samping itu, Prancis adalah salah satu dari pengekspor baja terkemuka di dunia. Sejak akhir Perang Dunia II, Pemerintah Prancis telah memusatkan usahanya untuk memodernisasi produk tambang di Lorraine. Sekarang Prancis nomor satu di Eropa Barat dalam ha1 penggalian bijih besi dan banyak dari bijih besi itu berasal dari Lorraine. Di samping itu, hasil per kapita harian buruh tambang batubara di tambang Lorraine adalah di antara yang paling tinggi di Eropa.

Dalam industri dunia dewasa ini, sumber energi lain melengkapi atau mengganti batubara. Prancis memiliki banyak pembangkit listrik tenaga air dari pembendungan sejumlah besar sungainya yang mengalir deras. Sungai-sungai itu juga merupakan penyebab tumbuhnya industri tekstil Prancis. Lyons, di Sungai Rhone terkenal sejak abad ke-15 karena produk sutera harus yang dihasilkannya. Sekarang seluruh daerah Lembah Rhone merupakan tempat beradanya pabrik yang menghasilkan kain sintetis bermutu tinggi, yang banyak di antara bahan ini mula-mula dibuat untuk haute couture, atau mode yang canggih, untuk para perancang Paris. Rouen, di Sungai Seine, juga memiliki industri kain sintetis yang maju; kain katun dan kain wol dibuat di daerah utara dan timurlaut Prancis. Minyak masih dihasilkan di ladang Parentis di sebelah selatan Bordeaux, tetapi persediaannya telah berkurang. Meskipun demikian, Prancis memiliki industri penyulingan minyak dalam skala besar yang bergantung pada minyak mentah yang diimpor dari Afrika Utara dan Timur Tengah dan harapan tetap berlanjutnya hasil penambangan baik di pantai maupun di lepas pantai. Pada tahun 1951 persediaan gas alam yang besar ditemukan di dekat kota Lacq di kaki Cunung Pyrenee sehingga mengakibatkan daerah itu menjadi pusat industri kimia dan plastik Prancis yang penting. Namun, persediaan di sana juga hampir habis dan sekarang Prancis harus mengimpor lebih dari setengah kebutuhannya.

Di luar sumber-sumber energi ini, Prancis telah memanfaatkan laut di lepas pantai Britania untuk membangun stasiun tenaga ombak pertama di dunia di Sungai Rance dekat Dinan, Persediaan uranium di Prancis tengah dipergunakan untuk memberi bahan bakar reaktor nuklir yang menggerakkan mesin pembangkit yang besar. Di Odeillo di Pegunungan Pyrenee, stasiun percobaan tenaga matahari menggunakan panas matahari untuk menghasilkan energi.

Prancis juga kaya akan “logam ringan”-seperti aluminium- yang sangat penting dalam ekonomi dunia dewasa ini, khususnya dalam industri pengangkutan. Bijih aluminium atau boksit, yang namanya diambil dari Les Baux, sebuah kota di Prancis selatan tempat logam ini pertama kali ditemukan, ditambang pada abad ke-19.

Meskipun Prancis memiliki semua industri berat yang demikian penting bagi ekonomi modern, negara ini juga memiliki industri barang mewah yang menyebabkannya terkenal. Sebuah label bertuliskan “diimpor dari Prancis” masih merupakan tanda kualitas dan menjamin penjualan di banyak negara lain. Tanah liat Prancis diolah menjadi keramik porselin Sevres dan Limoges yang dihias secara indah lembut. Terkenal juga kristal Baccarat  dan St. Louis yang diukir dengan tangan.

Paris adalah pusat tradisional industry barang mewah Prancis yang penting. Di sana dihasilkan permata yang sangat elok, tas tangan yang halus, dan sepatu yang dibuat dengan indah-seringkaili oleh perusahaan kecil yang ternama di dunia. Paris-bagi keceriaan wanita di seluruh dunia-juga merupakan pusat mode pakaian. Industri ini sangat membantu ekonomi Prancis dan juga bagi kemasyhuran Prancis sebagai negara tempat tolok ukur gaya pakaian. Dewasa ini nama-nama termasyhur di bidang ini seperti Dior, Chanel, dan Givenchy, telah diikuti oleh banyak perancang mode yang lebih muda. Terdapat juga perusahaan yang selalu mengikutl gaya yang menghasilkan pakaian yang tidak begitu mahal, tetapi potongan dan bentuknya berarti “Paris” di tempat-tempat yang jauh seperti Tokyo dan Tahiti.

KOTA-KOTA

Semua kota Prancis sangat bangga akan jasanya terhadap bangsa di masa lampau dan usahanya untuk masa depan. Hampir tidak ada kota di Prancis yang tidak memelihara dengan cermat-dan bahkan memugar berbagai monumen dan peninggalan sejarah Prancis. Namun, kota besar juga bangga akan pusat pembangkit tenaga listrik yang besar dan pabrik – pabrik yang bekerja secara otomaris.

Karena kota-kota di Prancis mampu mencerminkan keindahan dan keanekaragaman negeri itu, kota-kota itu telah digambarkan sebagai untaian permata sebuah mahkota. Dari semua permata itu, Paris selalu merupakan permata terbesar dan yang paling berkilauan. Pada abad ke-19, penulis Amerika Oliver Wendell Holmes menulis, “Orang Amerika yang baik, bila mereka mati, pergi ke Paris.” Bagi banyak orang, Paris tetap sebagai surga. Kota-kota lain disepadankan dengan Paris dan dinamakan “Paris utara” atau “Paris selatan”. Ada berbagai nyanyian tentang kota Paris di setiap bahasa dan hampir di mana-mana di dunia nama Paris senantiasa membangkitkan bayangan kegembiraan, kemewahan (keanggunan), dan keindahan.

Bertahun-tahun keadaan kota Paris telah menarik para artis dan cendekiawan dari semua negara. Mereka semua tertarik ke Paris karena sifat bebasnya dan mendapatkan sesuatu yang khusus karena tinggal di sana. Mereka juga membantu kota Paris mendapatkan julukan la ville lumiere atau Kota Cahaya. (Lihat artikel tentang PARIS, berikut ini.)

Marseilles, di laut Tengah, adalah pelabuhan utama Prancis. Kota itu juga merupakan salah satu kota yang tertua dan selalu merupakan pintu gerbang ke Timur. Sejak zaman kuno, baik barang-barang maupun kebudayaan Afrika, Timur Tengah, dan Asia memasuki Prancis lewat pelabuhan Marseilles.

Hampir segala sesuatu dalam kehidupan Marseilles ada hubungannya dengan laut-dari pasar ikan, yang beraneka warna dan hiruk-pikuk penuh kegembiraan, sampai ke puncak bukit tempat beradanya gereja Notre Dame de la Garde, orang suci pelindung armada nelayan kota. Dari jalan yang paling ramai, La Canebiere, pelabuhan kuno itu hanya beberapa langkah saja letaknya. Di situ, berpuluh restoran menyediakan makanan khusus Marseilles yang disebut bouillabaisse- yaitu ikan rebus yang lezat cita rasanya – serta sebuah pemandangan indah dari segala keramaian kota pelabuhan yang sibuk itu.

Marseilles merupakan tempat bertolak yang deal untuk perjalanan ke tempat berlibur di Rivera – misalnya Cannes, Juan-les-Pins, Antibes,dan Nice – yang berderet di sepanjang pantai laut Tengah. Di dekatnya juga terdapat kota perbukitan Provence dan Languedoc yang indah – misalnya Aix-en-Provence, Arles, Avignon, Nimes, Orange, dan Carcassonne-yang penuh dengan teater dan gedung kuno peninggalan zaman Romawi.

Kira-kira 270 km di sebelah utara Marseilles terletak Lyons. Kota pelabuhan penting ini terletak di tempat bertemunya Sungai Rhone dan Sungai Saone dan merupakan pusat komunikasi. Lyons merupakan tempat tradisional pabrik sutra Prancis meskipun dewasa ini banyak tekstil halus juga diproduksi di sana. Alat-alat kimia,farmasi, dan listrik adalah hasil industri Lyons yang lain. Kota ini terkenal juga akan pekan raya dagang dan pameran internasional tahunannya. Pengusaha dan pedagang besar dari pelbagai negara turut serta dalam pekan raya itu, dan semua suguhan dari penjuru dunia dapat dicicipi di sana-termasuk bermacam-macam sosis dari Lyons.

Strasbourg, ibu kota Alsace, adalah pelabuhan Prancis pada sungai Eropa yang paling penting- Sungai Rhein. Karena sungai dan banyaknya kanal (seperti Rhone-Rhein dan Marne-Rhein), kota itu telah lama menjadi persimpangan jalan bagi perdagangan dan industri. Besi dan baja dari Lorraine, batubara dari Jerman, dan beratus-ratus hasil lainnya dikirim melalui Strasbourg. Industri kota itu meliputi industri logam, pembuatan minuman keras, dan pemrosesan makanan. Hasil makanan yang paling terkenal adalah makanan yang terbuat dari hati angsa yang dinamakan pate de foie gras.

Strasbourg toh tidak selalu menjadi kota Prancis. Sampai tahun 1681, dan lagi antara tahun 1871 dan 1919, Strasbourg merupakan kota Jerman sehingga sebagian besar kebudayaannya masih bersifat Jerman sampai dewasa ini. Pada tahun 1949 kota itu benar-benar menjadi kota internasional ketika dipilih sebagai markas besar Dewan Eropa, suatu organisasi yang didirikan untuk bekerja ke arah persatuan dan kemajuan Eropa.

Touiouse, sebelah utara Pyrenee. merupakan ibu kota Prancis baratdaya yang bersejarah dan merupakan pusat industri pesawat terbang Prancis. Di sana pabrik raksasa Sud-Aviation membuat jet Caravelle, yang digunakan secara luas di Eropa dewasa ini, dan menangani Concorde, pesawat terbang supersonik raksasa yang dibuat secara patungan oleh Prancis dan Inggris. Toulouse memiliki salah satu bandar udara terbesar di Prancis. Kota itu juga telah menyumbang ke dala menu makanan Prancis cassoulet-makanan lezat yang terdiri atas angsa, sosis, daging babi, dan buncis rebus.

Kota besar penting Prancis lainnya termasuk Bordeaux, kota industry dan pelabuhan utama dan juga pusat anggur; dan Lille, pusat industri di daerah utara.

TEMPAT-TEMPAT YANG MENARIK

Pemandangan di Prancis sangat bervariasi, mulai dari pantai Britania yang kasar dan berangin kencang, yang menghadap ke Samudra Atlantik, sampai ke tempat pelancongan Nice dan Cannes di Laut Tengah dengan jajaran palemnya. Tiap-tiap daerah memiliki ciri dan keindahan yang menonjol untuk menarik pandangan mata. Namun, Prancis sama-sama kaya akan karya manusia sehingga baik orang Prancis maupun wisatawan dapat menyaksikan seluruh pemandangan sejarah yang tersebar di seluruh negeri.

Di kaki gunung Alpen, terdapat kota-kota dengan jalan bertangga yang curam seperti Brianqon. Dengan berhiaskan benteng-benteng kuno, Brianqon merupakan salah satu kota berdinding paling tinggi di Eropa Barat. Carcassonne, di Prancis baratdaya dekat Pegunungan Pyrenee, masih terpelihara dengan baik. Pemugaran kota abad pertengahan, dengan menara dan dindingnya yang berhiaskan lubang terobosan ini dimulai pada abad ke-19 di bawah pimpinan arsitek Prancis terkemuka Eugene Viollet-le-Duc. Pemugaran itu adalah demikian persisnya sehingga suatu kunjungan ke Carcassonne dewasa ini terasa seperti kunjungan kembali ke abad ke-12, seolah-olah abad ke-12 muncul lagi berdampingan dengan abad ke-20.

Kira-kira 640 km ke timur, terdapat bukit bergelombang yang penuh dengan pohon anggur di daerah Champagne dekat lembah Sungai Marne. Daerah nyaman ini, yang merupakan pusat anggur Prancis yang terkenal, juga memiliki taman makam militer dari kedua Perang Dunia, saksi bisu dari pertempuran di masa lampau. Rheims, kota terbesar di daerah Champagne, memiliki salah satu katedral yang paling indah di Prancis. Katedral itu merupakan tempat penobatan 24 Raja Prancis.

Di sebelah selatan, dekat tempat peristirahatan Riviera (Cote d’Azur, atau “pantai azure”‘) terletak Provence yang berangin kencang dan kering. Di sini pohon zaitun yang berlekuk-lekuk, membayang hitam menentang langit yang biru cerah, dan rumah-rumah kecil dengan ciri khas atap kuning menggerambol di lereng bukit. Mudah dilihat mengapa daerah ini senantiasa digemari oleh baik seniman Prancis maupun seniman asing.

Di daerah Selat, di sebelah utara, terdapat bukit-bukit pasir di pantai Dunkirk dan pelabuhan besar Le Havre dan Cherbourg. Banyak dari kota yang lebih kecil di sepanjang bentangan pantai ini adalah kampung nelayan, karena Prancis selalu menggunakan laut sebagai sumber makanan dan jalan utama perdagangan. Kapal penangkap ikan Prancis diperbaharui secara sempurna setelah Perang Dunia II. Kapal itu masih berlayar dari pelabuhan-pelabuhan Selat di Boulogne dan Dieppe, mengangkut banyak sekali hasil penangkapan ikan cod, herring, dan sarden dari Samudra Atlantik. Air dingin di lepas pantai karang Britania menghasilkan udang, kepiting, dan kerang yang paling baik di dunia. Setiap tahun, desa Breton yang kecil di Locmariaquer merayakan permulaan musim kerang dengan mengadakan sebuah perayaan yang diikuti oleh masyarakat dan para pengunjung.

Di pantai Selat melewati Cherbourg berdiri Biara Mont-Saint-Michel. Karena dibangun di atas tanah yang menjorok dan merupakan pulau di waktu gelombang pasang, biara itu merupakan salah satu keindahan Prancis yang unik selama lebih dari 10 abad. Jauh ke sebelah selatan sepanjang pantai Atlantik terdapat lagi bukti sejarah kekuasaan maritim Prancis. Brest merupakan pelabuhan Atlantik yang penting, sedangkan Saint-Nazaire adalah galangan kapal terbesar negeri itu, yang membuat banyak kapal trans-Atlantik.

Di ujung paling selatan, dekat perbatasan Spanyol, terdapat kota Biarritz. Pada pertengahan abad ke-19, tertarik oleh iklim yang seluk dan suasana yang tenang, keluarga kerajaan mulai berlibur di sana. Dewasa ini Biarritz dengan pantainya yang indah, hotel-hotel dan tokoh-tokohnya yang elok, serta kasinonya yang ramai merupakan salah satu tempat berlibur yang paling terkenal di dunia.

Kira-kira 130 km di sebelah timur ke daerah pedalaman terletak kota kecil Lourdes. Di sana, pada tahun 1858, seorang gadis kecil bernama Bernadette Soubirous berkata bahwa ia telah melihat bayangan perawan Maria. Cerita ini dan air dari mata air Locrdes-yang diyakini memiliki daya penyembuh penyakit-telah membuat kota itu menjadi sasaran peziarah agama sejak dahulu kala. Beratus ribu peziarah datang ke Lourdes setiap tahun  untuk berdoa di basilikanya dan disembuhkan dari airnya.

Di tengah-tengah ladang gandum dan tanah datar di Prancis utara tengah- yaitu di Cekung Paris-terletak kota Chartres. Katedral Gotik Chartres yang besar dengan jendela kacanya yang berbintik-bintik merupakan salah satu prestasi besar abad pertengahan.

Bahkan lebih dekat ke Paris terdapat dua bangunan besar yang dibangun untuk menunjukkan kekuasaan, keagungan, dan kemegahan raja-raja Prancis. Istana Fontainebleau mulai dibangun selama pemerintahan Raia Prancis I pada abad ke-16 dan setiap raja penerusnya menambahinya. Hutan Fontainebleau-kira-kira seluas 16.154 hektar dan masih perawan- berada di bawah perlindungan pemerintah. Istana itu masih terkenal dengan para senimannya, seperti pada abad ke-19, ketika para pelukis seperti Jean Baptiste Camille Corot dan Jean Franqois Millet tinggal dan bekerja di sana.

Di sebelah baratlaut Fountainebleau terletak Versailles, istana Raja Louis XIV. Dengan dinding kaca, tangga-tangga yang megah, dan taman-taman yang indah, Istana Versailles merupakan peninggalan zaman ketika Prancis merupakan pusat politik Eropa. Setiap musim semi dan musim panas son et lumiere atau “pertunjukan cahaya dan suara” diadakan di Versailles, dengan menampilkan suara para aktor besar Prancis sehingga menimbulkan kenangan masa lalu istana itu.

Beratus-ratus mil ke arah selatan, melewati beberapa daerah pertanian dan industri penting Prancis, hal-ha1 yang mencolok masih berlimpah. Di dekat Perigueux terdapat Gua Lascaux, yang dinding dan langit-langitnya diliputi oleh lukisan binatang dari zaman prasejarah. Gua itu telah tertutup bagi pengunjung sejak tahun 1963 karena para ilrnuwan sedang mencari cara mencegah jamur yang merusak lukisan itu.

Di Avignon, di tepi Sungai Rhone di tenggara Prancis, terdapat istana benteng abad ke-14. Istana -dan tembok yang mengelilingi kota itu –mulai berdiri sejak zaman lampau ketika sejumlah paus Prancis memerintah di Avignon dan bukannya di Roma.

Pulau Korsika, di lepas pantai Italia di Laut Tengah di sebelah baratdaya. Livorno, telah menjadi bagian Prancis sejak abad ke-18. Pulau bergunung yang dahulu pernah terkenal sebagai tempat persembunyian bandit, itu juga terkenal sebagai tempat kelahiran Napoleon. Rumah keluarga Bonaparte mungkin masih terlihat di Ajaccio, yang merupakan ibu kota dan pelabuhan penting Korsika. Kota itu juga memiliki museum lain yang dipersembahkan untuk Napoleon; juga terdapat taman-taman dan jalan-jalan yang dinamakan menurut namanya. Pengunjung juga dapat rnenikmati pantai yang amat indah di dekat Ajaccio dan ternpat-tempat lain di pulau itu.

Di bawah terik matahari Laut Tengah di sebelah tenggara terletak kota Grasse. Di dekatnya. ladang bunga mawar, violet, dan putri malu membentuk petak-petak berwarna-warni yang menyedapkan pandangan mata. Aroma wangi bunga itu terserap dalam minyak wangi yang diproduksi di Grasse “pusat perusahaan minyak wangi dunia”.

Ke arah barat, beberapa mil melewati Marseilles, terdapat pelabuhan minyak laut-dalam Fos. Di tempat itu terutama pada tahun 1970, Prancis mendirikan secara besar-besaran dan penuh ambisi kompleks fasilitas pelabuhan modern dan banyak pabrik-yang menghasilkan baja, plastik,dan barang-barang lain – yang tersebar di daerah rawa-rawa yang telah ditimbun. Tempat ini terletak di dekat daerah delta Rhone yang terkenal sebagai Camargue, yang rawa dan lagunanya telah lama menjadi cagar alam bagi burung dan satwa liar. Sekawanan kuda kecil masih berkeliaran di daerah itu, sementara di dekatnya penggembala ternak memelihara sekumpulan besar ternak hitam. Setiap musim semi dan rontok, kota kecil Camargue Saintes-Maries de-la-Mer, di muara Sungai Rhone, memperingati hari raya keagamaan yang diadakan selama berabad-abad. Upacara itu termasuk pemberian rahrnat kepada ternak yang digiring ke laut menerima semacam pembaptisan. Namun. di samping tradisi kuno, industri dan proyek reklamasi tanah yang luas telah mulai membawa Camargue mendekati abad ke-20.

Perencanaan Lingkungan

Orang Prancis akan merasa sangat sedih bila industrialisasi dan kemajuan merusak tanah mereka. Oleh karena itu, pemerintah dan industri telah bekerja sama dalam usaha memelihara keindahan asli negara dan warisan masa lampau sekaligus mempromosikan penggunaan sumber daya Prancis secara besar – besaran. Apabila situasi memungkinkan, suatu kebijakan perencanaan lingkungan (amenagement du territoire) dipakai untuk tetap mempertahankan keaslian daerah pedesaan sekaligus memenuhi tuntutan produksi. Pengaruh kebijakan ini dapat dilihat dl seluruh Prancis-dalam membangun sistern jalan raya modern yang sangat besar, pemugaran amfiteater Rorna atau sebuah gereja kuno; pembangunan industri baru, proyek penghijauan yang luas; pembinaan lahan terbengkalai yang menjadi sarang nyamuk, seperti daerah sepanjang pantai paling barat Laut tengah menjadi tempat hiburan modern.

RAKYAT

Kesibukan mencari uang, dan mencari lebih banyak uang supaya dapat membeli segala perlengkapan dan barang mewah bagi kehidupan modern, telah membawa banyak perubahan cara hidup orang Prancis. Lebih banyak jumlah orang yang bekerja daripada sebelumnya. Di kota-kota besar, tradisi makan siang yang santai telah hilang. Kantor, toko, dan pabrik telah mendapat keuntungan besar dengan dijadwalkannya waktu makan siang yang singkat di ruang makan perusahaan. Hampir di semua lapangan pekeriaan, peningkatan hasil makin diutamakan. Jadi, orang Prancis “khas” menghasilkan uang lebih banyak dan membeli barang konsumen lebih banyak daripada orang Prancis satu generasi yang lalu. Ia mencapai peningkatan dalam kenikmatan dan kesenangan hidup. Kerugian yang dialami hanyalah dalam masalah rasa keunikan pribadinya, atau individualitas.

Sebagian orang mengatakan bahwa Prancis telah diamerikakan. Hal ini karena Amerika Serikat merupakan lambang dunia bagi masyarakat teknologi dan produksi konsumtifnya. Apa yang dinamakan Amerikanisasi Prancis menimbulkan kritik. Terdapat pula kritik terhadap industrialisasi dan modernisasi. Berbagai kritik itu mengkhawatirkan bahwa “kehidupan pabrik besar akan menghapus kenikmatan gaya hidup Prancis yang santai (tapi kurang produktif) dan yang lebih lemah lembut. Mereka mempertanyakan apa yang akan terjadi terhadap cita rasa, keelokan, dan penanaman ha!-hat yang indah dalam kehidupan-seperti menikmati aroma segar buah apel yang baru dipetik, berjalan-jalan di tepi sungai, atau hanya menghabiskan waktu mengobrol di sebuah kafetaria setempat?

Sejak akhir tahun 1950-an kehidupan Prancis telah memiliki sifat cepat, tegang, dan memburu perolehan materi. Beberapa kritik pedas terhadap cara hidup baru datang dari anak muda, terutama dari mahasiswa perguruan tinggi. Mereka berkepentingan dengan masa depan dan khawatir bahwa Prancis sedang terancam oleh kemegahan budaya persaingan yang berorientasi kepada materi. Kadang-kadang mereka bereaksi menentang perubahan ini dengan tindakan yang sangat keras. Pada tahun 1968, rasa tidak puas mahasiswa meluas dari Paris ke seluruh negeri. Kegelisahan mencekam negara ketika buruh-buruh pabrik mengadakan serentetan pemogokan yang melumpuhkan.

Meskipun memperoleh banyak kritik, banyak orang Prancis merasa berkewajiban mempertahankan Prancis sebagai negara terkemuka dalam dunia ekonomi modern. Mereka menyadari bahwa kehidupan dewasa ini membawa lebih banyak hasil, kesenangan. dan kenikmatan dibanding dengan kehidupan di masa lampau. Mereka percaya bahwa Prancis yang modern dan terindtrstrialisasi lebih disukai daripada yang kuno.

Jumlah Penduduk yang Berubah

Sejak tahun 1940-an dan saat pendudukan Jerman dalam perang dunia, rata-rata kelahiran Prancis telah naik dan penduduk Prancis telah bertambah. Jumlah seluruh penduduk dewasa ini melebihi 54.500.000 jiwa. Sepertiganya adalah anak di bawah usia 20 tahun-suatu perbandingan yang lebih besar daripada yang telah dimiliki Prancis sejak awal abad ke-19.

Hal ini berarti suatu tuntutan yang mendesak akan sekolah yang lebih besar dan lebih baik untuk mendidik anak-anak muda dalam ketrampilan yang dibutuhkan oleh dunia sekarang. Hal ini memerlukan penciptaan pekerjaan baru untuk membawa jumlah besar pemuda dan pemudi ke dalam kehidupan negara yang produktif. Keadaan ini mengakibatkan menumpuknya sejumlah besar daya beli di tangan anak belasan tahun dan orang muda. Mereka ini adalah pembeli-pernbeli yang ingin menikmati apa yang dapat diperoleh sekarang, yang merasa pasti akan masa depannya, yang seleranya menunjukkan keinginan untuk bereksperimen, mencoba yang baru, menghabiskan, dan mengganti barang-barang. Sikap ini bertentangan dengan sikap tradisional Prancis, yaitu membuat barang-barang yang dimiliki seawet mungkin.

Rakyat Prancis, yang merupakan sumber daya terbesar negara, merupakan masyarakat campuran. Alasannya mudah saja – pertama, Prancis tidak memiliki daerah perbatasan alam yang hebat (bahkan pegunungan Pyrenee dan Alpen memiliki celah-celah yang mudah ditembusi sehingga mudah dicapai lewat jalan darat; kedua, pantai yang luas. yang menghadap ke Selat Inggris, Samudra Atlantik, dan Laut Tengah, dan ditandai oleh muara-muara sungai yang dapat dilayari sepeti Sungai Seine, Loire, Gironde, dan Rhone, menyebabkan daratan Prancis juga dapat dicapai melalui perairan.

Pertama, terdapat orang primitif dan kemudian penjelajah dan para pedagang-yakni orang Funisia dan Yunani dari laut Tengah bagian timur-yang sebagian tinggal dan menetap. Dalam abad-abad selanjutnya datanglah bangsa Kelt, Romawi, Teuton (seperti bangsa Prancis yang berbahasa Jerman), Norse, Arab Afrika Utara, dan Yahudi. Semua bangsa ini menunjang kebesaran Prancis dewasa ini. Akhir-akhir ini, banyak unsur bangsa Prancis modern berasal dari keturunan Senegal, Kongo, indocina, bangsa Afrika dan Asia lainnya, demikian juga bangsa Jerman, Rusia, Polandia, Italia, Spanyol, dan bangsa-bangsa lainnya.

Orang Prancis bersifat toleran terhadap berbagai macam perbedaan, ini tidak berarti bahwa orang Prancis sama sekali tidak berprasangka, tetapi pada umumnya mereka tidak mengucilkan seluruh golongan. Senantiasa terjadi asimilasi yang terus-menerus dari pendatang baru. Dengan demikian, untuk menjadi orang Prancis, orang tidak memerlukan leluhur seperti halnya jika orang ingin “merasa” sebagai orang Prancis.

Pendidikan

Salah satu pengaruh yang paling kuat dalam pembentukan bangsa Prancis adalah pendidikan. Dewasa ini, sekolah Prancis sedang memainkan peranan penting dalam mengubah bangsa Prancis menjadi masyarakat modern. Di masa lampau warisan kebudayaan diteruskan hanya pada sekelompok kecil orang elite dari setiap generasi. Sekarang semua anak Prancis memiliki kesempatan menemukan dan mengembangkan kemampuan dan bakat mereka. Sebagai hasil dari serangkaian pembaharuan, dua perubahan penting telah terjadi dalam pendidikan. Pertama, terdapat variasi mata kuliah, yang memungkinkan sernua mahasiswa memiliki pilihan karier professional dan teknik yang luas, yang diperlukan dalam dunia dewasa ini. Kemudian orang tua dan sekolah bekerja sama demikian rupa sehingga dapat dipilih sebuah program yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan untuk masing-masing anak.

Belajar merupakan hal yang wajib bagi anak-anak berusia antara 6-16 tahun. Terdapat ecotes maternelles atau taman kanak-kanak negeri ataupun swasta, bahkan sebagian di antaranya menerima anak-anak yang berusia 2 tahun. Di kelas delapan, jika siswa ingin bersiap-siap memasuki sekolah menengah “klasik” yang tradisional, mereka mulai mempelajari bahasa Latin atau Yunani. Juga terdapat program lain, termasuk program-program pendidikan dua bahasa asing modern, atau mereka boleh meneruskan ke pendidikan umum yang dipadukan dengan pelatihan kejuruan.

Siswa yang  masuk ke akademi, selama 3 tahun, memperoleh berbagai mata kuliah pokok yang dapat dipilih-misalnya kesusastraan, ilmu pengetahuan sosial, matematika, ilmu murni dan ilmu terapan, serta ilmu tambahan baru yang penting, misalnya teknologi industri, yang mencerminkan kebutuhan baru ekonomi. Pada akhir tahun ketiga, siswa menempuh ujian yang ketat untuk memperoleh titel sarjana muda.

Di perguruan tinggi juga telah terjadi perubahan penting. Di saat kebangkitan protes mahasiswa pada tahwn 1968, kebanyakan universitas yang besar dipecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil untuk menjadikan mereka lebih peka terhadap kebutuhan mahasiswa. Mahasiswa dan dosen diberi peranan dalam administrasi dan sebagai ganti kontrol pusat atas anggaran dan kurikulum oleh departemen pendidikan, universitas yang multidisipliner itu ditata kembali dan diubah menjadi institusi yang mandiri. Sekali lagi, lebih banyak mata kuliah sains dan teknologi telah ditambahkan. Meskipun kurikulum seperti itu masih agak baru dalam pendidikan Prancis, mahasiswa yang memiliknya bagaimanapun masih mengikuti tradisi Prancis yang kuno dan mulia. Banyak kemajuan di bidang sains dan obat-obatan dicapai oleh orang Prancis dan orang lain yang menganggap Prancis sebagai tanah airnya.

Rekreasi

Anak muda di Prancis dewasa ini menempuh pendidikan dengan sungguh sungguh seperti orang tua mereka melaksanakan pekerjaan dan profesinya. Namun, orang Prancis sadar bahwa “bekerja, tanpa main-main akan membuat si anak menjadi dungu” Kesenangan dan pengisi waktu luang tersedia melimpah dan tersedia untuk segala selera.

Televisi merupakan pengisi waktu santai bagi banyak keluarga. Terdapat dua jaringan televisi, yang keduanya dioperasikan oleh pemerintah. Program yang disajikan pun bervariasi. Jenis hiburan yang paling disenangi di Prancis adalah musik pop, baik itu disajikan lewat TV, rekaman-rekaman, atau pertunjukan langsung. Sebagaimana di tempat lain, jenis musiknya bervariasi dari hard rock sampai folk. Namun, lagu-lagu populer yang dapat bertahan agak lama adalah lagu-lagu yang bersenandungkan cinta-tentang suka dukanya bercinta, cinta pertama atau patah hati, atau sepinya hidup tanpa cinta.

Seorang penyanyi dapat dikatakan mempunyai reputasi jika dia dapat tampil di Olympia, panggung musik Paris yang sudah terkenal dari dahulu. Di sana, biduan dan biduanita, termasuk Charles Aznavour dan Mireille Mathieu, membuat rekor dari tahun ke tahun menyanyi untuk para penggemar mereka. Penampilan penyanyi secara perorangan di propinsi-propinsi pun kini merupakan bagian dari wajah hiburan Prancis. Dengan adanya subsidi pemerintah untuk bidang seni, gedung pertunjukan menjadi berlipat ganda sehingga hampir semua kota di Prancis mempunyai gedung kesenian, bahkan sampai gedung pertunjukan kecil yang hanya dapat menampung 50 orang. Akan tetapi, di mana pun gedungnya dan apa pun yang dipertunjukkan, harga karcis murah dan selalu penuh sesak. Ini semua dilakukan dalam upaya menjaga tradisi pemasyarakatan seni di Prancis – yang merupakan salah satu faktor yang membuat Prancis menjadi Prancis.

Makanan Prancis

Daya tarik Prancis lain yang universal adalah makanan, sebab makanan yang baik selalu menjadi salah satu pengisi waktu santai yang digemari rakyat Prancis. Di gua-gua dekat kota perbukitan Roquefort di bagian selatan Prancis tengah, dimasak keju berurat-biru yang lezat. Roquefort. yang terbuat dari susu domba, merupakan sajian istimewa di seluruh dunia, seperti juga halnya brie, camembert, port-salut, dan coulommiers. Lebih dari 400 jenis cita rasa keju yang dihasilkan di Prancis dan keju hanya merupakan salah satu penanda bahwa orang Prancis menyukai makanan yang lezat.

Le bon gout (selera tinggi) merupakan hal yang penting jika orang membicarakan makanan, juga dalam setiap aspek kehidupan Prancis. Bukan suatu yang asing jika pengunjung melihat penjual daging atau penjaja makanan merawat barang dagangannya dengan apik dan penuh perhatian ibarat seorang seniman, sedangkan para ibu rumah tangga Prancis rnerasa sangat bangga ketika mempersiapkan makanan, bahkan makanan yang paling

sederhana sekalipun. Dari depot yang paling kecil sampai restoran yang paling bergengsi, makan malam merupakan kesenangan di Prancis. Setiap makanan menawarkan cita rasa yang khas. Untuk sarapan, ada croissants yang berlapis-lapis, brioches, petits pains yang garing, dan jenis roti lain yang dapat dinikmati dengan selai dan menghirup secangkir café au lait panas. Makanan istimewa lain yang disajikan panas-panas dengan keju di atasnya adalah soupe a l’oignon (sup bawang rnerah); escargots bourguinonne (siput yang disajikan dengan bawang dan bumbu); atau pot-au-feu, makanan rebus yang sedap; yang semuanya disertai dengan beberapa potong roti untuk dinikmati dengan kuah dan saus yang disediakan, Berbagai variasi telur dadar halus dikonsumsi setiap hari di Prancis, sedangkan biftek et pommes frites (daging dan kentang goreng) merupakan hidangan yang selalu terkenal. Untuk makanan pencuci mulut, tersedia beratus-ratus jenis kue yang siap dipilih. Atau, pengunjung yang beruntung dapat memilih sepotong mousse au chocolat, creme caramel, atau mengakhiri makanannya dengan segelas glace (es krem).

Di banyak restoran Prancis yang mewah, khususnya yang berada di Paris, kaca Kristal yang gemerlap, taplak putih yang memesona, piranti makan yang berkilauan merupakan pelengkap gastronomie (makanan yang sangat mewah). Di tempat ini juga disajikan chateaubriand atau souffle yang dapat dinikmati dengan perlengkapan makan yang elok atau bahkan dengan urutan yang mendebarkan. Satu jenis makanan yang tampak sederhana saja pembuatannya dapat melibatkan enam kepala juru masak. Makanan Prancis adalah kesenangan yang dapat dinikmati para wisatawan bersama orang Prancis dan makanan Prancis merupakan bentuk seni yang dikagumi dan ditiru di mana-mana.

Olahraga

Dengan tumbuhnya penduduk berusia muda, olahraga-yang bersifat aktif menjadi semakin populer. Pendidikan olahraga sekarang merupakan bidang studi wajib baik di sekolah-sekolah maupun di Universitas. Program pemerintah yang luas adalah menyediakan fasilitas olahraga- kolam renang, stadion, pusat olahraga-bagi semua orang. Penekanan baru ini telah membuat orang Prancis menjadi lebih “menyadari pentingnya kesehatan fisik” dan telah menciptakan suasana gembira dalam kehidupan mereka. Olahraga beregu yang paling digemari adalah sepak bola dan bola basket. Di antara olahraga yang bersifat perorangan, ski merupakan yang paling digemari. Kondisi geografis dan iklim telah membuat Prancis memiliki banyak permukaan daratan yang miring dan bersalju, khususnya di daerah Pegunungan Alpen dan di dekat Pegunungan Jura. Banyak dijumpai tempat peristirahatan musim dingin yang mengelompok di lembah atau lereng di kaki bukit yang bersalju seperti di kaki puncak Mont Blanc, termasuk Mageve, Chamonix, dan Grenoble- karena tempat itu juga merupakan tempat diselenggarakannya Olimpiade musim dingin tahun 1968. Banyak kota ski kecil-sepeti Courchevel, Font-Romeu dekat Prades, dan Barcelonnette-menjadi cepat terkenal. Kini hampir setiap orang Prancis dapat belajar ski karena sering kali diadakan darmawisata ke tempat-tempat peristirahatan di kaki pegunungan bersalju dengan biaya yang ringan. Dalam musim dingin, sekolah-sekolah pindah ke arena ski, sedangkan ski merupakan bidang studi yang ditambahkan ke bidang studi yang biasa selama classes de neige (“kelas salju”) ini.

Olahraga lain yang juga populer adalah yudo, berlayar, dan ski air. La chasse (“berburu”) merupakan kegemaran banyak pria Prancis, yang mencerminkan perasaan cinta mereka pada gibier (”perburuan”)-dari ayam hutan sampai babi hutan-di atas meja. Sungai dan danau Prancis merupakan tempat yang cocok untuk memancing-jenis rekreasi lain yang digemari.

Dalam setiap musim selalu tersedia sesuatu untuk setiap orang di Prancis, tetapi bulan Agustus merupakan bulan vacances (“liburan”) bagi kebanyakan orang Prancis. Rata-rata orang Prancis kecil sekali minatnya untuk pergi melanglang buana ke berbagai penjuru dunia yang masih asing bagi rnereka. Bahkan dalam abad yang penuh keleluasaan bergerak ini, mereka akan lebih puas jika dapat pergi ke luar kota untuk menetap di pelosok-pelosok Prancis yang mereka anggap tempat rnereka berakar. Banyak orang Prancis masih menunjukkan rasa cinta tanah air mereka dengan mengadakan perjalanan berkemah atau rekreasi keluarga tahunan untuk “menghirup udara pedesaan”. Namun, dewasa ini semakin banyak pemuda yang mengadakan perjalanan. Banyak kelompok perjalanan murah yang dibentuk-sebagian dengan objek wisata mereka sendiri-tidak saja di Prancis melainkan juga ke seluruh Eropa dan Afrika Utara.

Kesukaan lain orang Prancis adalah mobil. Daya pesona mobil ini dapat dibuktikan dengan meriahnya balap mobil tahunan Virtgt-Quntres Heures yang meletihkan di Le Mans yang dilaksanakan selama 24 jam di Prancis bagian barat. Setlap musim semi beratus-ratus ribu orang Prancis memadati rute balap mobil tradisional di Prancis bagian barat dan mereka berteriak mengelu-elukan pembalap pujaan mereka. Balap sepeda internasional, sejauh 4.800 km, yaitu – Tour de France, juga sama populernya di kalangan orang Prancis dan para pembalap yang menang menjadi pahlawan di seluruh Eropa.

Lepas dari meningkatnya minat di bidang olahraga dan hiburan populer, kebudayaan Prancis yang serius masih tetap memainkan peranan yang penting dalam kehidupan rakyatnya. Bagi kebanyakan orang, baik orang Prancis sendiri maupun orang asing, yang paling penting tentang Prancis adalah kekayaanya akan seni masa lampau dan masa kini.

Karya Seni

Pernyataan penulis drama Jean Giraudoux Sans style rien ne vir et rien ne survit: tout est dans le style (‘Tidak ada sesuatu yang dapat hidup atau lestari tanpa gaya: gaya adalah segalanya”) memang tepat dalam ha1 karya seni di Prancis-sebuah negeri yang selalu semarak dan menghasilkan karya seni yang besar. Salah satu contoh karya seni yang lestari dari nenek moyang bangsa Prancis yang hidup terpencil dan primitif ditemukan pada dinding-dinding dan atap-atap Gua Lascaux, di Prancis baratdaya. Lukisan-lukisan binatang anggun ini ditemukan dalam masa Perang Dunia II dan para ilmuwan memperkirakan bahwa lukisan tersebut berusia lebih dari 20.000 tahun.

Karya seni abad pertengahan Prancis, mulai dari permadani, manuskrip bergambar. kaca-kaca yang berwarna-warni sampai pada meja altar dan patung, kebanyakan dikerjakan untuk gereja. Namun, karya seni yang paling penting sebenarnya adalah gereja-gereja itu sendiri. Pada abad ke-12, para perancang Prancis mulai mengembangkan gaya Gotik. Dengan lengkungan-lengkungan yang anggun dan menara-menara yang ramping menatap langit, arsitektur Gotik menyebar ke seluruh Eropa dalam masa empat abad sesudah itu.

Pada abad ke-16 dan ke-17, para arsitek masa Renaisans Prancis dipengaruhi oleh gaya dari Italia. Salah seorang arsitek itu, Francois Mansart (atap mansard diambilkan dari namanya), memakai ide-ide Italia untuk membentuk gayanya sendiri. Dia rnembangun banyak istana, chateaux, dan gedung-gedung rakyat selama masa pemerintahan Raja Louis XIII dan Louis XIV.

Para pelukis Renaisans Prancis juga sangat dipengaruhi oleh karya Italia. Seniman abad ke-17 seringkali diilhami karya klasik dan karya dari mitologi Yunani dan Romawi atau dari Injil.

Menjelang tahun 1700 Prancis telah menjadi negeri yang paling kuat di Eropa, dan istana Raja Louis XIV, yang meninggal pada tahun 1775, telah menjadi pusat seni dan pusat politik dunia. Selama abad ke-18, gaya Prancis dalam seni lukis dan arsitektur menjadi lebih bercorak hiasan dan dekoratif. Karya-karya itu ditiru di seluruh Eropa. Corak seni utama periode tersebut menggambarkan tentang pesta kebun, aktor, penari, dan tukang sulap atau corak yang menggambarkan kehidupan yang lebih sederhana pada masa itu.

Pada akhir abad ke-18, bersamaan dengan revolusi politik, terjadilah suatu revolusi dalam seni Prancis. Para pelukis menjadi lebih condong ke gaya eksperimental dan petualangan. Para pelukis Romantik pertengahan abad ke-19 lebih tertarik pada warna-warna hidup dan gerak dinamis dari negara-negara yang menggairahkan seperti di Afrika Utara.

Pada pertengahan tahun 1800-an, Jean Baptiste Camille Corot merupakan pelukis aliran natural yang terkenal. Hamparan tanah yang disinari cahaya matahari dan dana-danau yang dikelilingi pepohonan menunjukkan rasa cintanya pada daerah pedesaan Prancis. Edouard Manet merupakan seniman lain masa itu yang mernpercayai lukisan dari kehidupan.

Para seniman andal Prancis akhir abad ke-39 dan awal abad ke-20 dikenal sebagai kaum impresionis. Mereka melukis dari kehidupan, tetapi bukan dengan realisme fotografi; sebaliknya mereka mencoba menangkap dalam kanvas mereka efek perubahan cahaya yang lembut.

Seorang Prancis yang mempunyai pengaruh besar pada seni abad ke-20 adalah Paul Cezanne, pelukis pasca-impresionis yang terkenal. Minat Cezanne dalam bentuk dan struktur merupakan awal perubahan yang besar dalam seni dunia. Menjelang dekade 1920-an, Georges Braque dan Pablo Picasso, Spanyol (yang tinggal di Prancis) membantu mengembangkan kubisme secara sekaligus menunjukkan berbagai bidang datar suatu objek atau orang. Benda-benda yang semula mempunyai bentuk dikurangi – atau dibuar abstrak -sampai ke bentuk benda yang paling esensi.

Abad-Abad Kesusastraan Besar

Sejak saat adanya banyak penyanyi abad pertengahan yang mengadakan perjalanan dari kota ke kota atau dari istana ke istana, Prancis telah memberikan sumbangan yang besar pada kesusastraan dunia. Banyak kecenderungan puisi dan prasa Barat lahir atau berkembang di Prancis. Selama Abad Pertengahan puisi mengungkapkan tema yang menjadi idola saat itu – kepahlawanan, kemuliaan, dan cinta.

Kesusastraan Prancis abad ke-16 mencakup pengungkapan Renaisans (Renaissance, yang berarti “kelahiran kembali”, adalah kosakata bahasa Francis). Semangat menemukan dan kegembiraan dalam kemampuan manusia yang merupakan sifat periode itu dicerminkan dalam karya-karya penulis Prancis seperti Franqois Rabelais dan Michel de Montaigne. Namun, kurang dari 100 tahun kemudian, sebagai reaksi terhadap gaya Renaisans yang subur, kesusastraan Prancis berubah kembali. Para penulis drama abad ke-17, khususnya Pierre Corneille dan Jean Racine, menekankan adanya langkah ke belakang ke tradisi-tradisi yang lebih dahulu. Dengan mengungkapkan berbagai kisah mitologi klasik dan sejarah lama, mereka mengadakan batas-batas yang tegas terhadap pelaku, waktu, dan tempat pada karya mereka. Mereka menggambarkan pergulatan perasaan manusia terhadap aka1 dan aturan. Drama kontemporer Moliere (Jean Baptiste Poquelin] mereka memperotokkan kehidupan sehari-hari. Banyak di antara drama mereka masih dipentaskan oleh Comedie-Franqaise, teater nasional Prancis yang terkenal di seluruh dunia.

Dalam karyanya A Discourse on Method (1637), Rene Descartes, seorang ahli matematika, ilmuwan. dan filsuf, mengungkapkan perasaan pada zaman itu bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk yang selalu berpikir dan bertanya.

Kepercayaan bahwa manusia adalah makhluk berbudi daya merupakan inti dari aliran klasik masa itu, yang rnencari tatanan, bentuk, dan gaya dalam setiap ungkapan manusia. Oleh karena itu, wajarlah kalau bahasa Prancis menjadi sorotan. Dengan didasarkan pada bahasa Latin dan diperkaya dengan peminjaman dan penambahan dari bahasa-bahasa dan diatek-dialek lain selama berabad-abad, bahasa Prancis menjadi tidak dapat dikendalikan. Pada tahun 1635 Academie Franqaise didirikan. Di bawah pengawasan Kardinal Richeliu (menteri utama Raja Louis Xlll), akademi itu mempunyai tugas mengarahkan perkembangan bahasa dan menjaga kemurniannya. Sampai kini Akademi itu masih mempunyai fungsi yang sama.

Menjelang awal abad ke-18, para penulis Prancis (berbalik menyoroti kualitas hidup manusia-khususnya dalam bidang politik dan kritik sosial. Mereka mulai mempertanyakan citra pemerintahan dan hubungan yang semestinya antara raja dan rakyat yang diperintah, Tulisan-tulisan mereka mulai mencerminkan ketidakpuasan yang berkembang di Prancis. Sebagai kelompok, mereka dikenal dengan les philosophes, atau “sang filsuf”, dan mereka mengemukakan prinsip-prinsip liberte, egalite fraternite (“kebebasan, persamaan, persaudaraan”) yang memuncak dalam Revolusi Prancis 1789.

Di samping itu, terdapat juga revolusi melalui kesusastraan Prancis dan, menjelang dekade 1830-an, perasaan dan imaginasi menjadi tema utama dalam tulisan Prancis. Novel dan puisi Prancis abad ke-19 merupakan contoh yang jelas adanya semangat romantik baru ini.

Pada pertengahan abad ke-19 Charles Baudelaire, dalam puisinya The Flowers of Evil, menggunakan bahasa Prancis untuk menciptakan lukisan kata atau musik kenangan. Penyair simbolis yang mengikuti jejak Baudelaire juga menggunakan kata-kata untuk melukiskan perasaan atau buah pikiran yang intens, dan bukannya dengan pernyataan-pernyataan sederhana.

Karangan Marcel Proust, Remembrance of Things Past, yaitu buku serial tentang potret suatu zaman, mulai muncul pada tahun 1913. Buku ini membawa pengaruh yang besar terhadap penulis-penulis abad ke-20 di Prancis dan di seluruh dunia.

Drama, novel, puisi, dan esai filosofis terus dihasilkan oleh para penulis Prancis pada pertengahan kedua abad ke20 ini. Dewasa ini penerbitan buku masih merupakan industri yang utama di Prancis dan masyarakat Prancis adalah masyarakat yang gila membaca. Pengumuman tahunan tentang pemenang sayembara sastra yang penting (seperti Prix Concourt dan Prix Femina) selalu ditunggu oleh sebagian masyarakat ibarat pecandu sepak bola yang menunggu hasil pertandingan utama.

Musik

Sumbangan Prancis dalarn dunia musik sudah sejak lama dikenal, yaitu mulai dari lagu-lagu troubadour abad pertengahan sampai pada lagu-lagu anggun dan khas ciptaan Jean Baptiste Lully seterusnya sampai pada karya para komposer dewasa ini yang kadang-kadang kedengarannya aneh.

Kebanyakan musik Prancis abad pertengahan adalah musik gerejani, yang seringkali didasarkan pada nyanyian Gregorian. Juga, kisah-kisah Injil diangkat ke dalam musik dan dinyanyikan. Komposer musik keagamaan yang penting dalam periode tersebut adalah Josquin des Prez, yang melodinya menjadi terkenal di seluruh Eropa pada akhir Abad Pertengahan.

Seperti halnya perkembangan musik gerejani, para komposer Prancis abad ke-15 dan ke-16 menulis lagu-lagu perang dan musik yang didasarkan atas suara-suara alam. Pada abad ke-16 dan ke-17, dengan mekarnya kekuasaan kerajaan, istana-istana di Prancis dan Versailles menjadi pusat musik. Komposer masa itu menulis baik musik untuk teater dan balet kerajaan maupun musik pribadi. Musik didukung-dan bahkan dihasilkan-oleh raja-raja; Raja Louis XIII sendiri adalah seorang komposer.

Kenyataannya, yang paling banyak dimainkan adalah karya-karya musik abad ke-19 yang mengalun syahdu, khususnya simponi Hector Berlioz dan Cesar Franck, orang Belgia, serta komposisi piano Frederic Chopin, orang Polandia. Yang sama popuiernya dengan simponi tersebut adalah opera Prancis yang romantis dan berwarna-warni; mungkin yang paling terkenal adalah Faust dan Romeo et Juliette, karya Charles Gounod. dan Carmen, karya Georges Bizet.

Pada akhir abad ke-19, pada saat yang bersamaan dengan para pelukis mengembangkan impresionisme, musik juga selangkah lebih maju. Setelah Claude Debussy dan Maurice Ravel, yang merupakan tokoh rnusik “Impresionis” pertama, muncullah musik “kubis” dari Erik Satie dan Francis Poulenc. Musik mereka sering memesona pendengarnya seperti halnya lukisan Picasso atau Braque memikat orang yang memandangnya.

Dewasa ini Prancis masih tetap menjadi pusat musik seperti halnya dahulu kala dan pengaruhnya terus dirasakan di seluruh dunia.

Film Prancis

Dalam perkembangan dunia dewasa ini, media baru turut mengembangkan cakupan seni. Rasanya kurang lengkaplah memandang kehidupan dan kebudayaan Prancis tanpa memperhatikan prestasi Prancis di bidang layar perak. Sejak awal mula seni ini, sumbangan Prancis termasuk di antara yang paling berarti. Sebagaimana film menjadi semakin canggih, para sutradara Prancis selalu termasuk pelopor bentuk seni baru ini. Pada tahun 1950-an para sutradara muda generasi new wave (“gelombang baru”) membuat film menjadi seni tersendiri. Nama-nama mereka terkenal bagi para pecinta film di seluruh dunia, begitu pula aktor dan aktris film Prancis.

SEJARAH

Menjelang tahun 51 sebelum Masehi, pasukan Romawi di bawah pimpinan Julius Caesar telah menaklukkan banyak wilayah yang disebut Gaul-suatu wilayah yang meliputi seluruh daratan Prancis sekarang ini ditambah Belgia dan Swiss. Meskipun para pedagang Yunani dan Funisia telah menetap di pantai Laut Tengah berabad-abad sebelumnya, kemenangan Caesar menandai awal dari lima abad lebih pemerintahan asing.

Di bawah kekuasaan Romawi, kota-kota (termasuk Lyons, Nimes, dan Arles) dibangun, dan jaringan komunikasi – jalan-jalan, jembatan, dan saluran air tinggi -dibangun untuk melengkapi kota-kota itu. Sebagian jembatan, sepertt Pont du Gard di Languedoc, masih digunakan sampai saat ini. Di beberapa bagian Prancis jalan raya modern dibangun di atas jalan-jalan Romawl kuno. Peradaban Romawi datang lewat penaklukan, tetapi lewat budaya dan bahasalah Gaul sedikit demi sedikit menjadi negeri Latin.

Pada abad ke-3 Masehi, Gaul mengalami invasi yang pertama pada bagian tirnur perbatasannya oleh suku Jerman pengembara. Selama dua abad berikutnya semakin banyak suku yang melakukan invasi – yakni Frank, Burgundia, dan Visigoth-dan menyapu Gaul. Romawi tidak lagi mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan dan mengusir mereka kembali, sehingga dalam beberapa kasus, para penyerang berhasil menetap dan menetapkan wilayah kekuasaan mereka sendiri berdampingan dengan wllayah yang masih dikuasai oleh Romawi. Menjelang akhir abad ke-5, Frank berhasil mengalahkan sisa – sisa kekuatan Romawi yang berada di Gaul dan berhasil merebut sebagian besar Gaul. Sekitar tahun 500 kerajaan Frank di bawah pemerintahan Raja Clovis menerima agama Kristen. Raja-raja penerus Clovis harus berperang dengan penyerbu-penyerbu baru. Pada tahun 732 bangsa Frank berhasil mengalahkan tentara Islam yang telah menyeberangi Pegunungan Pyrenee dari Spanyol. Sekitar tahun 800, ketika Charlemagne dinobatkan menjadi Kaisar Romawi Suci oleh Paus, bangsa Frank telah memperluas wilayah kerajaannya sampai ke daerah yang sekarang ini Austria, Jerman, Italia, dan Yugoslavia. Di bawah pemerintahan Charlemagne (Charles yang Agung), Kekaisaran Romawi suci menjadi semakin besar. Charlemagne mendirikan sekolah, membuat undang-undang Prancis, dan memperkuat kekuasaan kerajaan.

Setelah Charlemagne wafat, kekuasaan sentral menurun, dan kerajaannya terbagi-bagi untuk para cucu yang mewarisinya. Bagian barat menjadi Francia, yang menjadi inti Prancis yang sekarang ini. Kekuasaan raja semakin melemah pada paruh kedua abad ke-9 dan serbuan ganas bangsa Viking semakin memperlemah kekuasaan itu.

Abad Pertengahan

Pada tahun 987 Hugh Capet dipilih menjadi raja Prancis oleh kaum bangsawan. Secara perlahan, dengan dukungan kaum pedagang dan kelas-kelas menengah yang tumbuh di kota-kota, kelompok Capet semakin memperkuat keberadaan monarki. Menjelang abad ke-13 raja Prancis telah menjadi penguasa tertinggi di Eropa. Pertanian Prancis tumbuh subur, Usaha-usaha yang sejenis di kota-kota menghasilkan produk yang bermutu. Perdagangan luar negeri berkembang pesat. Universitas-universitas Prancis menyerap mahasiswa dari seluruh Eropa. Pendeknya, dalam segala bidang Prancis menjadi pusat gaya dan sumber ide Eropa.

Pada akhir Abad Pertengahan terjadilah pertentangan antara Raja Prancis, Philip IV, dan Gereja. Pada tahun 1305, salah seorang Prancis terpilih menjadi Paus Clement V. Dia memindahkan pusat kekuasaan Paus ke Avignon di bagian selatan Prancis dan selama 70 tahun, para paus seperti menjadi boneka Raja Prancis. Pada tahun 1378, pusat kewenangan paus kembali lagi ke Roma. (Bahkan dewasa ini, anggur yang tumbuh di daerah Avignon disebut Chateauneuf-du-Pape, atau “istana baru Paus”.)

Perang Seratus Tahun

Pada tahun 1066 William, seorang bangsawan Normandia –suatu wilayah yang luas di bagian utara Prancis-menjadi Raja Inggris. Sejak saat itu, raja-raja Inggris menguasai lahan-lahan yang luas di Prancis. Hampir 300 tahun setetah William menaklukkan Inggris, Edward III malah menuntut tahta Prancis. Pada tahun 3337 Edward memimpin invasi ke Prancis. Meskipun pertikaian antara Inggris- Prancis berlangsung selama satu abad lebih, perselisihan itu dikenal sebagai Perang Seratus Tahun Inggris berhasil menaklukkan’ berbagai daerah-yakni Crecy, Poitiers, dan Agincourt – tetapi tidak pernah berhasil merebut dan menguasai tahta Prancis. Pada tahun 1420-an Jeanne d’Arc, seorang gadis desa, muncul dalam pasukan Prancis. Dia mengatakan bahwa Tuhan telah memerintah dirinya memimpin tentara Prancis dan mengusahakan agar Dauphin-ahli waris singgasana raja yang sah – dapat dinobatkan di Rheims Kepemimpinan Jeanne membantu mengubah arah kemenangan. Meskipun dia dikhianati dan dibakar di tiang pembakaran, semangat perjuangannya memberikan dorongan yang kuat kepada orang Prancis sehingga pada akhirnya mereka mampu mengusir para penyerang. Pada tahun 1429 Dauphin dinobatkan menjadi Charles VII, dan menjelang tahun 1450, Prancis berhasil merebut kembali wilayahnya. Ketika perang berakhir, Kerajaan Prancis lebit-kuat dan wilayah Prancis lebih terpadu daripada sebelumnya.

Pertentangan Agama

Pada abad ke-16, Reformasi- yang didasarkan pada ide Martin Luther-melanda Prancis. Banyak bangsawan dan bahkan keluarga kerajaan menjadi Huguenot, yaitu sebutan untuk orang Protestan Prancis. Timbullah perselisihan karena Raja dan Gereja mencoba menyingkirkan kaum Huguenot. Prancis terbagi menjadi golongan-golongan dan pecahlah perang saudara. Pada tahun 1572, atas perintah raja, beribu-ribu Huguenot dibunuh di Paris dan kota-kota Prancis yang lain.

Henry IV

Stabilitas baru dicapai pada tahun 1598, ketika Raja Henry IV, yang telah berubah agama dari Protestan ke Katolik, mengumandangkan Dekrit Nantes, yang memberikan kebebasan bagi kaum Huguenot.

Di bawah kekuasaan Henry, pertanian dikembangkan dan kondisi ekonomi Prancis diperbaiki. Seiring dengan kondisi negeri Prancis yang semakin membaik, perdagangan pun meningkat. Kapal-kapal Prancis berlayar jauh dalam upaya mencari sumber kekayaan baru. Dengan demikian, Prancis mulai memperoleh koloni-koloni di Dunia Baru.

Dua belas tahun setelah Dekrit Nantes, Henry IV terbunuh. Permaisurinya, Marie de Medicis, menjadi wali untuk putra mereka, Louis XIII. Namun, kemudian timbul perselisihan antara kaum bangsawan dan, sekali lagi, antara Huguenot dan Katolik sehingga kekuasaan kerajaan semakin rnelemah.

Richelieu dan Raja Surya

Kardinal Richelieu mulai meningkatkan kekuasaannya di bawah Marie de Medicis pada tahun 1614. Dia akhirnya menjadi menteri utama Louis XIII, dengan kekuasaan yang absolut atas berbagai bidang pemerintahan Prancis. Selama hampir 20 tahun dia bekerja bukan saja untuk memulihkan kekuasaan kerajaan tetapi juga untuk menjadikan Prancis sebagai negara yang paling kuat di Eropa.

Richelieu memusnahkan semua oposisi dalam negeri, termasuk kaum Huguenot dan para bangsawan. Dia memungut pajak yang tinggi khususnya kepada para petani dan pedagang kota. Dia mengembangkan perdagangan luar negeri dan memperluas Kerajaan Prancis ke Amerika Utara, Karibia, dan tempat-tempat lain.

Kebijakan luar negeri Richelieu menentang kekuasaan monarki Habsburg di Austria dan Spanyol. Sang Kardinal menyekutukan Prancis dengan musuh-musuh Habsburg dalam Perang Tiga Puluh Tahun. Hasil kerjanya merupakan dasar pemerintahan monarki absolute Louis XIV.

Louis dinobatkan menjadi raja ketika masih kanak-kanak pada tahun 1643. Untuk 18 tahun pertama dalam pemerintahannya yang berlangsung 72 tahun, menteri utamanya, Kardinal Mazarin, melanjutkan kebijakan Richelieu. Oposisi dalam negeri Prancis. yang telah berkembang menjadi terbuka dalam masa pemerintahan si raja kecil, kembali dipersempit geraknya dan kedudukan Prancis di luar negeri dikukuhkan. Ketika Louis XIV mulai dapat menjalankan pemerintahannya sendiri, dia menjadi raja yang paling kuat di Eropa. Pada tahun 1685 dia menghapuskan Dekrit Nantes dan kaum Huguenot melarikan diri atau disiksa bahkan dibunuh jika mereka tidak mau berpindah agama. Louis membawa Prancis ke kancah peperangan yang menelan biaya mahal dengan Spanyoi, Belanda, dan Inggris, tetapi sedikit sekali yang diperoleh Prancis. Dia menjelaskan

Show more