2016-11-19

Inilahcirebon.com – aksi turun ke jalan yang dilakukan oleh para mahasiswa di depan kampus IAIN Cirebon ini, meminta agar pemerintah sadar akan “Save Sukamulya”

Perampasan tahan untuk pembagunan infrastruktur semakin masif terjadi. Begitupun dengan perampasan tanah untuk pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Dan rencana pembangunan bandara ini mengancam penghidupan rakyat Desa Sukamulya Kec. Kertajati Majalengka.

Menurut Tedi, salah satu mahasiswa yang ikut andil dalam aksi tersebut berkata “Perampasan tanah yang bertujuan untuk pembangunan infrastruktur ini, banyak yang dirugikan, pengambilan tanah dengan harga murah dan tidak sesuai dengan harga pada umumnya,” ujar Front Mahasiswa itu.

Kemudian mayoritas penduduk sukamulya adalah petani, dengan lahan yang sangat subur mampu menghasilkan 6-8 ton dari setiap hektarnya. Akan tetapi, dengan adanya BIJB di wilayah tersebut hampir dari keseluruhan warga tersebut kehilangan penghasilannya.

“Dengan di pindahkannya warga sukamulya, mereka jadi kehilangan penghasilan mereka karena di tempat yang barunya mereka merasa tidak nyaman” masih menurut Tedi.

Lalu, dalam pidatonya ia juga menggemborkan tuntutannya di depan kampus IAIN Cirebon, dengan isi tuntutannya menolak, dan membatalkan proyek BIJB.

“Dengan ini kami menyatakan sikap menuntut kepada pemerintah maupun pihak terkait, atas pembanguna serta perencanaan BIJB, demi membebaskan petani sukamulya” pungkasnya. (kan/ic)

Show more