Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, meningkatnya hubungan antar-negara dan menguatnya jaringan antar universitas dan alumninya, maka semakin banyak pula kesempatan bagi generasi muda Indonesia untuk melanjutkan studi ke luar negeri melalui dukungan berbagai program beasiswa.
Hanya dengan memasukan kata ‘scholarship’ atau ‘beasiswa’ dalam mesin pencari di internet, akan muncul banyak sekali pilihan beasiswa yang dapat ditelaah lebih lanjut. Namun bagi saya, pertanyaan berikutnya adalah: beasiswa mana yang paling cocok dengan minatmu? Apakah profilmu cocok dengan yang dicari oleh para pemberi beasiswa tersebut? Dan, yang terpenting, apakah universitas atau jurusan/program yang dituju kemudian dapat menunjang perkembanganmu menjadi individu yang lebih baik?
Hello There!
Nama saya Zeva. Saya akan berbagi dengan teman-teman tentang beasiswa penuh yang saya peroleh dari The Open Society Foundations (OSF) dan University of Nottingham. Tidak hanya itu, saya juga akan mengulas tentang University of Nottingham di United Kingdom secara umum karena pasti teman-teman yang membaca memiliki latar belakang studi yang berbeda. University of Nottingham adalah salah satu universitas di UK yang tergabung dalam Russell Group, semacam Ivy Leagues kalau di Amerika. Saya sendiri telah selesai menempuh studi S2 di akhir 2013 lalu dengan gelar MA of Social and Global Justice dari School of Politics and International Relations. Setelah membaca artikel ini, mungkin teman-teman merasa cocok dan tertarik untuk apply beasiswa OSF dan juga University of Nottingham. Well, there’s only one way to find out!
What Is The Open Society Foundations Scholarships, Exactly?
Sebelum saya menjelaskan seluk-beluk tentang beasiswa The Open Society Foundations (OSF), tentunya saya ingin teman-teman mengenali dulu apa itu OSF. Tak kenal maka tak sayang, bukan? OSF adalah sebuah yayasan internasional yang bergerak untuk menciptakan dan mengembangkan ide tentang tata pemerintahan dan bentuk negara yang demokratis dan toleran dimana pemerintah bertanggung jawab terhadap warga negaranya. Yayasan yang pusatnya berada di New York ini dibentuk pada tahun 1979 oleh tokoh philanthropist, investor dan ahli keuangan, George Soros. Semua berawal dari perhatian dan kontribusi Soros terhadap pembentukan pemerintahan yang demokratis dan masyarakat yang lebih terbuka di sebagian besar negara-negara bekas Uni Soviet. Saat itu ia ingin melatih calon-calon pemimpin politik dan ekonomi generasi penerus melalui program-program inovatif. Hingga kini, ratusan jaringan Open Society telah tersebar di berbagai penjuru dunia. Pemberian beasiswa adalah satu dari sekian banyak program OSF. Selebihnya adalah grants, fellowships, pembaruan-pembaruan kebijakan, perubahan sistem peradilan hukum pidana hingga perlawanan terhadap undang-undang dan praktek imigrasi yang keras. Pada intinya OSF adalah yayasan terkemuka yang mendukung upaya-upaya untuk mempromosikan pemerintahan yang demokratis, menghormati aturan hukum, perlindungan hak-hak minoritas, dan kebebasan sipil dan politik. Hingga titik ini terlihat bahwa beasiswa OSF memang cocok untuk teman-teman yang berlatar-belakang ilmu sosial seperti politik, ekonomi, hukum, pendidikan, kesehatan (tapi non-kedokteran) hingga hubungan internasional. Teman-teman yang berlatarbelakang natural science seperti engineering hingga kedokteran, dapat langsung scroll ke bawah ke bagian University of Nottingham (UoN) saja jika tertarik. Hahaha. UoN terkenal juga dengan kualitas jurusan-jurusan natural science-nya loh!
Participants at a debate class (photo credit: Zeva AS)
How Can An Indonesian Apply for An OSF Scholarship?
Ada perbedaan yang mendasar antara beasiswa penuh OSF dengan, contohnya, beasiswa yang sudah sangat familiar di Indonesia seperti DikTi, LPDP, DAAD, Fulbright, Erasmus Mundus, dan Australia Awards. Sebagai contoh, jika kamu apply beasiswa OSF, maka:
Target beasiswa OSF mencakup berbagai kawasan regional dan ragam topik. Kawasan regionalnya antara lain adalah Asia, Afrika, Eropa, Amerika Latin&Karibia, Timur Tengah dan Amerika Serikat. Isu yang menjadi fokus OSF adalah Education and Youth, Governance and Accountability, Health, Media and Information, dan Rights and Justice.
Kamu tidak hanya bersaing dengan sesama orang-orang Indonesia untuk mendapatkan slot suatu beasiswa OSF. Kamu juga akan bersaing secara ketat dengan pelamar dari negara-negara lain. Ini-pun bergantung pada tema beasiswanya, dengan siapa OSF melakukan kerjasama (misalnya dengan universitas atau institusi tertentu, seperti DAAD) dan apa kepentingan geografis dari beasiswa tersebut. Ada kebijakan tertentu yang melatarbelakangi tiap beasiswa OSF. Misalkan, dulu saya apply beasiswa OSF dan Universiy of Nottingham 2012-2013 dalam isu Rights and Justice dengan berbagai pilihan jurusan sosial-politik dan hukum yang dapat di pilih, yang terdapat di University of Nottingham atau University of Durham. Saya harus bersaing dengan pelamar dari Indonesia, Azerbaijan, Egypt, Lebanon, Afghanistan, Kazakhstan, and Uzbekistan. Tidak ada sistem quota per-negara. It’s about the individual quality of applicants. Akhirnya untuk beasiswa ini di angkatan saya, 5 orang yang berhasil mendapatkan beasiswa berasal dari Indonesia dan 2 orang dari Azerbaijan! Indonesia as a majority! Hidup Indonesia! Contoh beasiswa OSF dengan tema lain di angkatan saya adalah beasiswa UK untuk studi di Oxford, Cambridge, Essex, St. Andrews, York hingga University of London dan beasiswa Egypt untuk American University di Cairo. Tiap beasiswa tersebut memiliki kebijakan tersendiri, contohnya beberapa beasiswa hanya terbuka bagi pelamar dari daerah Balkans, Asia Tengan, dengan jurusan-jurusan yang lebih khusus. Sampai saat ini, OSF memberikan kesempatan bagi warga Indonesia untuk studi di Nottingham dan Durham University dalam jurusan-jurusan MA Social and Global Justice, MA Global Citizenship, Identities and Human Rights, MA International Social Policy, MPA Public Administration, MPH Public Health, MA Environmental Management, LLM Human Rights Law, dan LLM International Law (University of Nottingham) dan MSc in Risk and Environmental Hazards, MA in Risk and Security, dan MA in Risk, Health, and Public Policy (Universty of Durham). Di UK, mayoritas S2 ditempuh dalam waktu satu tahun full-time. Ada juga pilihan dua tahun atau part-time. Namun secara umum orang-orang lebih memilih full-time. Any degrees here that ring your bell of interest?
Jika terpilih menjadi OSF Scholarship Grantee untuk angkatan pada tahun itu, sebelum teman-teman berangkat ke negara tujuan dan ke universitas tujuan, semua penerima beasiswa OSF dari berbagai macam tema harus menjalani Summer School di Istanbul, Turkey selama satu bulan untuk mempersiapkan diri sebelum masuk ke sistem perkuliahan di negara tujuan. Semua dibiayai penuh! Dari akomodasi, transportasi, makan-minum, hingga uang saku. OSF untuk angkatan saya bekerjasama dengan Bilgi Universitesi. Di Summer School ini kita wajib mengikuti kelas Academic Writing dan Debating and Critical Thinking. Lalu satu kelas lagi kita dapat memilih antara kelas International Politics, Development, dan lain-lain (kita menulis apa kelas keinginan kita dalam urutan preferensi beserta alasannya, lalu panitia akan menentukan kita akan masuk kelas yang mana). Tenaga pengajar datang dari berbagai penjuru dunia dan tentunya sangat qualified. Terdapat pula workshop-workshop akademis sampingan yang sangat menarik yang bisa kita ikuti jika kita menginginkannya. Di Summer School ini, semua serius belajar dan tugas-tugas sungguh-sungguh di nilai. Pada akhir Summer School kita mendapatkan semacam rapot dan assessment dari para tenaga pengajar. Asiknya, Summer School ini tidak hanya penuh dengan belajar. Pihak panitia-pun menyediakan berbagai kegiatan mulai dari tur, site visits, wisata kuliner, hingga boat cruises. Ada pula cultural night dimana kita saling memberi pertunjukan budaya dari negara masing-masing. Saat itu saya mewakili teman-teman dari Indonesia menari Tari Jaipongan dari Jawa Barat. Teman-teman sebaiknya siapkan juga apapun itu yang ingin teman-teman tampilkan untuk mengharumkan budaya Indonesia, kalau-kalau ada cultural night. Tapi ini tidak wajib. Bisa juga melakukan pertunjukan sederhana, seperti temanku dari Egypt yang berpuisi+bernyanyi lagu patriotis Mesir (saat itu sedang masa-masa kerusuhan besar di Mesir) dan temanku dari Ukraine yang mengajak semua menyanyikan lagu Ukraina. Saat saya apply beasiswa OSF, saya tidak tau bahwa ada program Summer School. Saat diterima, saya diberi tahu bahwa ternyata ada dan di Istanbul pula, saya semakin bersyukur! Istanbul sangatlah indah, letaknya di tengah-tengah benua Asia dan Eropa, dan memiliki peninggalan sejarah Islam yang unik. Tempat yang menarik dan tak terduga untuk mengadakan sebuah Summer School. Seperti apa yang aku dan teman-teman Indonesiaku ucapkan: “Terima kasih banyak Eyang/Abah Soros”.
Seperti apakah proses aplikasi beasiswa OSF tersebut? Untuk pelamar beasiswa OSF dari Indonesia, OSF bekerja sama dengan Tifa Foundation. Jadi, semua berkas kebutuhan proses aplikasi saya masukan melalui Tifa Foundation sebagai partner dan koordinator untuk wilayah Indonesia. Sebelum Tifa Foundation, OSF lama bekerjasama dengan British Council. Proses seleksi berlangsung dalam beberapa tahap. Tahap pertama terdiri dari pengumpulan CV, pengisian dokumen-dokumen yang disediakan, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan essay yang di kirim via pos atau di antar langsung ke pihak Tifa Foundation. Tidak ada aplikasi via e-mail atau online. Semua harus tertulis dengan rapih. Beberapa bulan berikutnya adalah tahap kedua yaitu tahap wawancara bagi shortlisted candidates. Nah, saat menjadi shortlisted candidates, kita akan di minta untuk tes IELTS bagi yang belum punya nilai IELTS terbaru dan biaya tesnya akan di reimburse/di ganti oleh pihak OSF via Tifa Foundation. Karenanya, jangan lupa untuk menyimpan kuitansi. Saat sesi wawancara, saya di wawancarai oleh para senior dalam bidang politik, pendidikan, jurnalisme, dan direktur Tifa Foundation. Hasil interview di Indonesia kemudian diberikan kepada panitia seleksi di kantor OSF di London. Disana, dalam kasusku, perwakilan dari University of Nottingham akan turut membantu para panitia penyeleksi untuk tahap penyeleksian akhir. Pengumuman di lakukan beberapa bulan kemudian. Selama proses beasiswa OSF ini berlangsung, teman-teman akan otomatis melalui dua proses seleksi, yaitu proses penerimaan di University of Nottingham atau University of Durham, lalu proses seleksi OSF and University of Nottingham Scholarship atau OSF and University of Durham Scholarship.
Belum tentu saat kalian mendapatkan acceptance letter dari universitas maka artinya kalian telah mendapatkan beasiswanya juga. Setelah mendapatkan acceptance letter, kalian akan otomatis diikutsertakan dalam proses penerimaan beasiswa. Nah, informasi tentang beasiswa-beasiswa OSF tersebut bisa teman-teman lihat di website mereka disini, di website Tifa (jika sudah ada program yang terbuka, biasanya proses mulai sekitar akhir tahun atau awal tahun. Dapat berbeda-beda per-tahun) disini, atau juga melalui akun-akun Indonesia tentang beasiswa yang banyak bertebaran di Twitter. Saya sendiri mengetahui beasiswa ini via Twitter. That’s all about The OSF Scholarships. Saya sekalian ingin mengucapkan terima kasih lagi kepada Tifa Foundation, Nottingham University dan OSF.
Goodluck juga bagi teman-teman yang tertarik!
The writer and friends at a cultural night event (photo credit: Zeva AS)
The University of Nottingham, United Kingdom
Mungkin sebagian dari teman-teman tidak mengetahui letak Nottingham di Inggris. Pasti tau kisah Robin Hood, kan? Nah, Nottingham adalah kota dimana legenda Robin Hood tersebut berasal dan Sherwood Forestsdoes really exist, too! Nah, University of Nottingham terletak di Nottingham, east-midlands of the U.K. Saya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai universitas ini kedalam tiga bagian yaitu latar belakang, academic info dan non-academic info.
1. Latar Belakang
The University of Nottingham memiliki asal-usul yang dimulai sejak 1881. Saat itu masih berbentuk college dan di resmikan oleh mantan Perdana Menteri Inggris, W. E. Gladstone. Pada tahun 1928, Nottingham berpindah lokasi dan mendirikan kampus utamanya yang di buka resmi oleh King George V, yaitu University Park Campus yang memiliki luas 35 hektar. University of Nottingham sejak masih berbentuk college sering menyelenggarakan guest lectures, mendatangkan tamu-tamu high-profile, termasuk Prof. Albert Einstein, Mahatma Gandhi dan H. G. Wells. Pada tahun 1948, college ini berubah nama menjadi The University of Nottingham. Nottingham University terus berkembang dan kini memiliki beberapa kampus di Nottingham. Selain University Park Campus (kampus utama dan mencakup arts, social sciences, sebagian besar jurusan engineering dan sebagian besar jurusan science), ada pula Jubilee Campus (business school, Contemporary Chinese Studies dan beberapa jurusan engineering), Queens Medical School (meliputi jurusan kedokteran umum dan memiliki Rumah Sakit besar sendiri yaitu Queens Medical Centre), Sutton Bonnington Campus (untuk jurusan kedokteran hewan dan jurusan-jurusan BioSciences) dan Kings Meadows Campus (servis-servis profesional dan departemen-departmen pendukung bisnis). Beberapa schools atau departemen yang paling terkenal dari University of Nottingham adalah Politics and International Relations (dimana saya dulu belajar), Law, Business, Architecture, Pharmacy, Psychology, BioSciences, Medicine (pertama di UK), Veterinary Medicine, Computer Science, Physics and Astronomy, Mechanical Materials and Manufacturing Engineering, Chemical and Environmental Engineering, Civil Engineering, English, Humanities, Theology and Religious Studies dan Philosophy. Tidak hanya di UK, the University of Nottingham juga memiliki kampus-kampus besar di Malaysia dan China. The University of Nottingham termasuk dalam UK’s Russell Group bersama 23 universitas-universitas terkemuka UK lainnya dan termasuk Top 1% Universitas-universitas di seluruh dunia.
2. Academic Info: Teaching and Learning Process, A Research University, Application Process, Tuition Fees plus Scholarships and The International Office
Ok, bagian extra penting ini perihal info akademis jika ingin lengkap sebenarnya akan sangat panjang tapi akan saya coba tulis sesingkat namun sejelas mungkin.
a) Teaching and Learning Process
Bagi para dosen di Nottingham University, proses belajar-mengajar adalah bentuk interaksi berkelanjutan dengan para mahasiswa melalui perancangan perkuliahan, aktivitas mengajar, penilaian dan feedback. Kita bisa memilih Research Track atau Taught-Based Degree. Teknik pengajaran sangat menjunjung tinggi perkembangan personal dan intelektual para mahasiswa. Penilaian dilakukan melalui penulisan essay dan/atau melalui exams atau ujian. Penilaian akhir berupa tesis atau disertasi, tergantung tingkatan studi. Berdasarkan pengalaman saya sendiri, saya menyukai bahwa program yang saya pilih terdiri dari lectures, seminars, kuliah tamu hingga kuliah-kuliah umum. Metode pembelajaran juga bervariasi mulai dari menyimak penjelasan dosen seperti biasanya, diskusi, debat, workshop, hingga kesempatan-kesempatan untuk kerja kelompok dan mendesign penyampaian suatu materi sekreatif mungkin dengan cara dan media apapun yang diinginkan. Kita juga dapat mengambil Sistem Kredit Semester (SKS) dengan mengambil kelas di fakultas lain, selama masih berhubungan dengan ilmu yang kita ambil dan tugas akhir yang akan kita buat. Tentu ini butuh proses perizinan yang lebih dan persetujuan dari dosen di fakultas lain tersebut. Di beberapa program tertentu, ada study visits ke berbagai institusi hingga perusahaan di UK ataupun di luar UK. Bagi jurusan-jurusan teknik, sciences dan kedokteran, University of Nottingham memiliki banyak sekali laboratorium dan untuk jurusan-jurusan kedokteran, terdapat rumah sakit sendiri yang bekerjasama dengan National Health Service (NHS) UK.
b) A Research University
University of Nottingham sangat menjunjung tinggi pengembangan riset dan transfer ilmu demi ilmu pengetahuan. Terdapat beberapa kelompok riset yang di prioritaskan yaitu Integrating Global Society; Centre for Advanced Studies; International Partnerships; Global Food Security; Science, Technology and Society; Aerospace; Drug Discovery; Operations in a Digital World; Biomedical Imaging; Energy; Sustainable Chemical and Biological Processing; Advanced Manufacturing; dan Clinical Translational Research. Selain itu, terdapat pula 87 pusat riset dan institusi, salah satunya adalah Center for the Study of Social and Global Justice (CSSGJ) milik program yang saya ikuti. Di CSSGJ selain riset oleh para dosen dan pelajar PhD, selalu diadakan seminar-seminar menarik yang diisi oleh tamu-tamu luar dari berbagai kalangan mulai dari para akademisi, politisi, hingga aktivis.
c) Application Process
Bagi teman-teman yang ingin mendaftar ke University of Nottingham tanpa beasiswa atau sedang/akan mengikuti pemilihan beasiswa yang harus apply terlebih dahulu ke universitas secara terpisah sebelum mengikuti proses pemilihan beasiswa, sebaiknya melihat website universitas ini agar lebih jelas. University of Nottingham telah mengorganisasi website mereka agar mudah dinavigasi. Klik disini untuk Undergraduate Studies dan disini untuk Postgraduate Studies.
d) Tuition Fees Plus Scholarships
Perihal biaya kuliah atau tuition fees, secara lengkap untuk Undergraduate Studies dan Postgraduate Studies dapat dilihat disini. Perlu di garisbawahi bahwa di UK, biaya kuliah bagi International Students itu sekitar atau lebih dari dua kali lipat dibanding biaya kuliah bagi warga UK dan EU. Nah, bagi yang ingin menghemat tabungan orang tua atau untuk meringankan beban orang tua tercinta, di anjurkan untuk apply beasiswa! Selain beasiswa OSF yang sudah saya jelaskan di atas, terdapat berbagai beasiswa lain untuk berbagai jurusan untuk program Undergraduate dan Postgraduate yang dapat di lihat disini. If there’s a will, there’s a way!
e) The International Office
Saya sangat salut dengan servis dari International Office dari University of Nottingham. Para pegawainya sangat ramah dan siap untuk membantu dari proses awal aplikasi hingga kelulusan. Mereka juga sering mengadakan acara untuk semua mahasiswa yang berasal dari luar UK agar lebih cepat beradaptasi dan lebih nyaman tinggal di UK. Mulai dari mengadakan Welcome Programme, kursus-kursus singkat, tersedianya bagian support and advice, pusat bahasa, hingga jalan-jalan ke berbagai kota di UK bersama dengan harga yang sangat student-friendly.
3. Non-Academic Info: Students Union, Nottingham Life, Living Costs
Tentunya selama kuliah di University of Nottingham, kita tidak akan selalu belajar. Di bagian ini saya akan mengulas beberapa hal non-akademis yang perlu teman-teman ketahui.
a) Students Union
Students Union adalah semacam Majelis Perwakilan Mahasiswa versi University of Nottingham, namun disini disebut sebagai sebuah charity. Students Union universitas ini dikenal di seluruh penjuru UK sebagai Students Union terbaik karena dukungan besar dari pihak universitas hingga alumni dan kualitas dari tiap societies, clubs dan volunteer opportunities. Students Union terdiri dari 200 societies/perhimpunan dan 77 klub olahraga dengan fasilitasnya. Terdapat juga berbagai kesempatan untuk menjadi relawan di dalam dan luar negeri. Ada pula majalahnya bernama Impact, stasiun radio bernama URN, dan stasiun TV bernama NUTS. Seandainya saya kuliah S1 disini, saya akan lebih puas mengikuti berbagai aktivitas ini. There would be so much more things to do within 3-4 years! Namun karena S2 hanya 1 tahun, saya harus milih2 menjadi anggota societies apa dan akhirnya jatuh pada Indonesian Society, Travel Society, Photography Society, dan Politics Society. Sesekali walau bukan anggota, saya suka mengikuti screening film Amnesty International Society dan kegiatan UNICEF Society. Pendaftaran anggota dilakukan saat Freshers Fair, atau Pameran bagi para Freshman / mahasiswa baru. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Students Union, bisa d lihat di website-nya disini.
b) Nottingham Life
Nottingham adalah kota yang menyenangkan khususnya bagi para mahasiswa. Dari segi ukuran, ia tidak sebesar London namun tetap banyak yang bisa dilakukan di sini. Untuk yang menyukai budaya dan sejarah, terdapat berbagai museum, galeri, kastil, hingga country house besar a la Inggris.
Nottingham juga memiliki berbagai macam taman umum, daerah untuk melakukan trekking dan wisata hutan. For the jocks out there, Nottingham dikenal sebagai Kota Olahraga dengan berbagai tim olahraga dan fasilitas olahraga yang sangat baik. Untuk para fashionista, Nottingham memiliki pusat perbelanjaan yang sangat baik di pusat kota. Merek2 highstreet, butik-butik mungil, charity shops, hingga designer houses of high fashion ada. Soal restoran dan kafe, sangat beragam dari berbagai penjuru dunia. Namun tidak ada restoran Indonesia. Terdapat juga Goose Festival dan German Christmas Market yang terkenal. Bagi yang suka chill out mendengarkan music, banyak sekali music gigs hingga pertunjukan lainnya dari berbagai genre. Terdapat pula Capital FM Arena, tempat konser nasional hingga internasional. Kamu tidak usah jauh-jauh ke London untuk menonton konser-konser skala Coldplay, Ed Sheeran, Alicia Keys, Bruno Mars, Imagine Dragons hingga Bastille. Bagi yang suka nightlife, Nottingham memiliki nightlife yang sangat vibrant. Terdapat berbagai bars, clubs, lounge dan pubs terutama di pusat kota. The point is, you won’t bore yourselves living here.
c) Living Costs
Sebagai gambaran, biaya hidup di Nottingham di bawah biaya hidup di London dari segi akomodasi dan transportasi. Untuk akomodasi, walau ada saja yang mahal dan sangat mahal (ini memang relatif bagi tiap orang), namun banyak juga pilihan dimana kamu bisa mendapatkan tempat tinggal yang lebih nyaman dengan harga yang lebih terjangkau. Biasanya mahasiswa Nottingham Uni memiliki pilihan untuk tinggal di student dorms, private shared student housings, atau private apartments. Transportasi-pun sangat mudah. Akses bis (terdapat berbagai perusahaan bis yang dapat di pilih) dan taksi sangat mudah untuk perjalanan di dalam Nottingham. Kamu juga bisa memesan kartu transportasi dari perusahaan yang diinginkan. Terdapat pula transportasi antar-kota dengan menggunakan bis atau kereta api. Di UK, terdapat pula berbagai program yang memberikan tawaran harga khusus student dan diskon-diskon khusus student. Sekitar £830 per bulan sudah sangat cukup untuk membiayai hidup all-in termasuk akomodasi, makan, transportasi, dan belanja sehari-hari.
Sekian sharing saya mengenai beasiswa OSF dan University of Nottingham. Semoga berguna bagi teman-teman sekalian yang telah membaca artikel saya ini. Goodluck bagi yang ingin berkuliah di luar negeri dan bagi yang ingin mencari beasiswa, khususnya ke Nottingham University dan memperoleh beasiswa via OSF.
Keep up the perseverance towards excellence and make Indonesia proud!
Photo credit from the writer: some photos are my own and some are courtesy of the Nottingham University website.