2016-05-27

Mulai hari ini kami sekeluarga akan berwisata ke pulau Bali selama tiga hari. Tentu saja tamasya yang telah dinanti nanti oleh kami sekeluarga. Kami ke Bali dengan menggunakan pesawat malam ini. Pada petang hari dengan seluruh koper yang sudah disiapkan tadi malam, buah hati-buah hati berangkat dengan kendaraan beroda empat wagon menjemput istri di kantornya dan kemudian baru menjemput aku di kantor. Kecuali keluarga ada satu orang kantor saya yang turut dalam tamasya kali ini. Ia yakni Mia.

Awalnya Mia tidak mudah saja ingin ikut serta wisata dengan kami melainkan sesudah aku bujuk dengan beraneka sistem dan juga istri sempat bicara dengan ia untuk meyakinkan dia, baru dia berharap turut dengan kami, apalagi buah hati-si kecil juga ikut.

Saat mobil tiba di kantor, istri menelpon aku dari kendaraan beroda empat dan menunggu di parkir bawah. Kemudian saya lantas menelpon ke mejanya Mia dan minta Download vidio bokep ke dia untuk turun dahulu dan naik ke mobil dahulu, baru kemudian saya menyusul turun, sehingga tak terlalu menyolok perhatian orang banyak.

Dalam perjalanan menuju airport kami tidak terlalu banyak bicara dan Mia juga masih terlihat kaku dan hanya bicara sedikit dengan istri. Namun buah hati-si kecil seperti lazimnya, diperjalanan cukup ramai penuh canda.

Setelah di airport baru tampak suasana mulai santai dan kelihatan Mia mulai akrab dengan si kecil-si kecil dan telah bisa bersenda gurau. Selagi menunggu pesawat kami sempat mampir ke coffee shop untuk sedikit santai dulu. Saya, istri dan Mia duduk di satu meja. Saya memesan kopi, istri dan Mia memesan fresh juice. Di meja itu Mia mulai banyak bicara dan sedikit demi sedikit hilang rasa malunya untuk bicara dengan istri. Tentu semua ini berkat pandainya istri mengajak bicara Mia, sehingga ia begitu yakin dan percaya diri dan melihat istri yang demikian itu open dengan ia. Dalam pesawat aku dan istri duduk berderet. Mia dan buah hati-buah hati satu deret di bangku agak ke belakang.

Dari airport Denpasar kami menuju hotel dengan menerapkan taxi, tapi sebab jumlah orang dan kopernya banyak maka kami dengan dua taxi pergi kesana. Hati-si kecil dan istri di satu taxi, kemudian aku dan Mia di taxi selanjutnya. Kami menginap di hotel sekitar Nusa Dua, kecuali bersih disana terasa lebih tenang dibanding daerah yang lain. Dalam perjalanan menuju hotel saya sempat mengatakan ke Mia bahwa tidak usah terlalu cemas soal kejadian bulan lalu dikantor itu. Lebih lanjut saya mengatakan bahwa seluruh kejadian itu sudah aku ceritakan dan istri telah mengetahuinya. Pandangan yang pernah aku katakan ke Mia bahwa saya dan istri seluruh sesuatunya open dan hal-hal seperti itu tidak menjadi problem bagi istri. Dikala untuk mengajak Mia ke Bali malahan adalah pandangan baru istri aku. Kemudian aku katakan ke Mia agar dia santai saja dan merasakan wisata ini dengan aku, istri dan anak-si kecil.

Untuk menginap saya telah booking untuk tiga kamar, untuk saya dan istri, si kecil-anak dan untuk Mia. Kami mendapat kamar yang cukup bagus. Tiga kama di lantai dasar berurutan, dan semuanya mempunyai teras yang langsung menghadap pantai, sehingga kami bisa merasakan pemandangan laut yang baik. Kamar Mia berada diantara kamar kami dan si kecil-si kecil. Ketika check-in memang telah malam namun kalau jendela teras di buka lebar, terdengar dengan terang suara ombak dari pantai di depan kami.

Sesudah check-in praktis saya dan istri tidak keluar kemana-mana, hanya buah hati-anak saja yang masih melowongkan waktu untuk berjalan-jalan di dalam hotel, dan kolam berenangnya. Mia sendiri aku kurang tahu, tapi sepertinya dia juga tidak kemana mana. Setelah mandi aku menyempatkan diri duduk di teras sambil minum minuman yang ringan, terasa semacam itu relax suasana malam itu, apalagi sesudah seharian kerja. Ia lama kemudian istri menyusul ke teras setelah selesai mengeringkan rambut dan berias.

Dia tampil sudah dengan mengaplikasikan gaun tidurnya, dan begitu sexy penampilannya. Gaun tidur yang berwarna cokelat mudah dan benar-benar tipis, boleh dikatakan mendekati transparan, panjangnya hingga sedikit diatas lutut. Dia tak duduk di sebelah saya, namun berdiri bersandar ke pagar teras dan memperhatikan pantai di kegelapan malam. Aku memandangi istri yang sedang berdiri itu dan kelihatan jelas dia sudah tidak mengenakan apa-apa lagi dibalik gaun tidurnya. Salah satu kakinya menginjak salah satu besi pagar teras sehingga kaki dan pahanya yang mulus itu menonjol hingga ke pangkal paha, sebab kancing gaun tidurnya sengaja ia buka dari bawah hingga pangkal pahanya.

Sambil tetap memandang ke pantai dia bicara dengan aku dan mengatakan betapa indahnya malam ini dan suasananya yang semacam itu romantis. Dia teringat ketika dahulu kami sedang bertamasya untuk honey moon dan sebagian cerita kenangan kami dikala itu. Saya bahkan kemudian ikut serta menemani ia berdiri berdampingan di pagar teras dan memandang ke pantai. Ia lama setelah itu saya membalikkan badan dan membelakangi pantai, dan meneruskan percakapan kami. Suasana yang begitu romantis membikin suara istri demikian itu mesra dan terdengar sayup sayup ke telinga. Dia mulai bergeser hingga berdiri berhadapan dengan jarak yang begitu dekat di depan saya. Kemudian aku tawarkan minuman yang sedang saya pegang. Ia mengambil gelas itu dan diminum sedikit, sambil mata yang terus memperhatikan ke saya, ia meneruskan pembicaraannya.

Sambil bicara tangan aku dengan isengnya mulai melepaskan kancing gaun tidurnya satu persatu dari bawah yang telah terbuka dari pangkal pahanya sampai terlepas seluruh. Kemudian tangan dan jari aku dengan ringan dan halus meraba salah satu payudaranya. Kian beberapa waktu kami masih tetap terus bercerita cerita dengan mesranya. Suasana romantis kian memuncak sampai akibatnya kami terdiam, dan aku mulai membelai rambut di sekitar kupingnya dan sedikit demi sedikit menarik kepalanya sehingga wajahnya kian mendekat ke aku. Bibirnya kemudian saya kecup dengan ringan berkali kali, dan ia juga membalasnya. Tak lama ciuman kami kian membara dan saling menggigit lidah dengan ringan. Kemudian dia saya ajak masuk ke dalam kamar untuk lebih bebas meneruskan permainan cinta kami.

Malam itu kami bermain cinta seperti itu menggairahkan dalam suasana lampu kamar yang redup dan ditambah dengan bunyi ombak yang terdengar dari arah jendela teras yang tidak ditutup sepanjang malam.

Ia seperti lazimnya, pagi ini seperti itu menyegarkan. Saat terbangun fajar baru saja nampak, hembusan udara pantai di pagi hari begitu nikmat rasanya menjelang kamar hotel dari jendela teras yang terbuka semalaman. Di samping aku istri masih tertidur lelap dengan posisi telungkup tanpa mengenakan gaun tidurnya. Ia lama sesudah kami selesai terkait sex malam tadi, kami tertidur nyenyak sampai pagi. Benar benar pagi yang cantik di pulau dewata ini.

Saya melowongkan diri keluar ke teras dan duduk merasakan suasana pantai di pagi hari. Cukup lama juga saya di teras. Setelah langit mulai sedikit jelas, terdengar suara istri bangun dari tempat tidur, tidak lama kemudian ia menghampiri saya yang sedang duduk di bangku teras. Dia berdiri di belakang saya dan kemudian membungkuk memeluk leher saya dan mencium kepala aku sambil mengungkapkan selamat pagi. Terasa hangat tubuhnya meraba komponen belakang kepala aku. Terasa payudaranya yang putih lembut itu. Ia tak mengancingkan gaun tidurnya. Semakin sebagian saat kami masih melihat pantai terus sambil istri duduk di pangkuan aku.

Setelah mandi pagi, istri menelpon membangunkan buah hati-anak, melainkan terbukti mereka sudah pada bangun. Kemudian memberitahukan untuk siap-siap pergi sarapan pagi di cafetaria hotel. Dikala juga Mia di telpon istri dan membuat janji bersua di loby untuk sama sama sarapan pagi.

Dikala kami ke loby hotel, si kecil-si kecil dan Mia telah berada di sana dan sepertinya sedang asyik berbincang-bincang. Mia mengenakan pakaian yang benar benar serasi dengan suasana pantai, mengaplikasikan atasan kaos T-Shirt putih yang ketat dengan belahan dada yang lebar dan rendah dan bawahnya yang pendek, sehingga tempat seputar pusarnya kelihatan, dan celana jeans pendek, tampak sexy. Istri saya memakai baju terusan mini dari bahan katun tipis dengan bercorak bunga-bunga, bagian belakangnya terbuka cukup rendah, benar benar suasana pantai. Suasana sarapan pagi di cafetaria hotel malah terasa semacam itu akrab dan santai. Mia seakan seperti telah dalam lingkungan keluarga sendiri.

Pagi ini dengan mobil rental kami berjalan-jalan ke tempat-tempat tamasya di pulau Bali. Sebab buah hati-buah hati seperti itu senang. Sehabis makan siang di sekitar kuta, kami sempat berjalan jalan di sepanjang pantainya. Dikala tidak membawa baju bernang, anak-buah hati tak jadi bernang di situ, kecuali itu aku anjurkan mereka bernang di private beach hotel kami menginap saja, kecuali bersih disana tidak terlalu banyak orang.

Saat kembali ke hotel, saya dan istri balik ke kamar kami untuk sedikit beristirahat, namun anak-buah hati seperti tidak habis-habis energinya, mereka lantas kembali ke kamar mereka untuk berganti pakaian bernang. Mia menawarkan diri untuk mengantar anak-buah hati, sebab dia juga berharap berenang di pantai milik hotel itu.

Terbukti hari menjelang malam telephone kamar berdering, aku dan istri yang sedang tidur petang terbangun tiba-tiba. Saya telphone dari buah hati-buah hati bahwa mereka minta izin untuk keluar jalan jalan malam bersama Mia. Menurutnya mereka berharap jalan-jalan ke kuta. Aku setuju dan memerintah mereka membawa kendaraan beroda empat yang kami rental, karena malam ini aku tidak pakai lagi. Dia lama sesudah itu buah hati-si kecil dan Mia datang ke kamar kami untuk mengambil kunci kendaraan beroda empat dan seketika mereka pergi. Setelah memberikan kunci mobil, istri kembali ke dalam kamar menuju aku yang masih tiduran di tempat tidur sambil menonton acara tv. Dia kembali naik ke daerah tidur dan rebahan miring ke samping menghadap saya yang sedang terlentang. Kemudian ia menanyakan makan apa malam ini ke pada saya sambil membelai belai rambut aku dan tangan yang satunya menyelusup ke balik t-shirt T-shirt saya, mengusap ngusap bagian dada. Lama kelamaan aku jadi aku juga, terasa penis mulai saya. Kemudian dengan cepatnya istri aku terjang sehingga ia jatuh terlentang di tempat tidur dan saya sudah berada di atas ia. Wajahnya aku dekati dan saya kecup bibirnya sambil menjawab pertanyaannya yang tadi, saya katakan ke dia hendak makan dia saja. Ia tersenyum becanda dan berbisik mengatakan aku aku.

Kancing pakaian satu persatu saya lepas dan langsung segera kedua payudaranya yang cantik dan lembut itu. Putingnya saya jilat sedikit dan kemudian saya kulum di mulut. Terasa sudah tegang dan keras, kemudian sedikit saya gigit puting yang kenyal itu. Dikala muka saya sampai di sekitar pusar ia, seketika kancing celana jeans pendeknya saya buka dan resleting di turunkan. Ujung celana sekitar pinggangnya aku genggam dan dengan sekali tarik, celana beserta celana dalamnya lepas meluncur ke bawah. Sebab tempat sekitar clitoris nya semacam itu membasah demikian itu kentalnya. Sedikit demi sedikit mulai saya jilat dan terus lidah bergeser ke dalam vaginanya. Terasa kian banyak cairannya yang keluar dan sebanyak itu pula saya menelannya, terasa asin. Lidah yang telah setengan masuk ke dalam vaginanya mulai aku mainkan ke kiri, kanan, atas dan bawah. Dia kian saya dan rintihannya semakin kian. Berkali kali ia menyebut nama kecil aku yang hanya cuma terdengar pada zaman kami kuliah dahulu, hanya ia dan teman lama aku saja yang tahu nama itu. Namun sudah tadi dia dia penis saya masuk ke ia, namun sengaja saya membiarkannya supaya dia semakin penasaran dan hatinya kian menggebu.

Namun aku juga tidak tahan lebih lama lagi memandang gerakan dan suara istri yang begitu begitu. Dengan posisi normal penis langsung menjelang vaginanya yang sudah banyak mengeluarkan cairan itu. Baru sesuatu yang sudah di nanti nanti, terasa vaginanya berdenyut denyut menjepit penis sampai aku bahkan semakin saya dan terangsang bertahan terus. Ketika namun yang dia berikan ke penis begitu hebat, apalagi dalam seperti itu sudah semacam itu licin yang membikin saya aku untuk menahan agar jangan lantas ejakulasi.

Badannya lantas saya peluk dan di tarik agar ia bangun dan membikin posisi kami sama sama duduk di atas daerah tidur. Ini sedikit mengurangi tetapi ke penis, hingga aku dapat lebih aktif lagi menggoyangkan pinggul dengan dapat yang teratur. Istri juga terlihat telah semacam itu saya sampai telah tidak bisa bisa diri lagi sepertinya, seperti pasrah saja mengontrol saya.

Tak akhir dari permainan sex kami, istri saya rebahkan kembali ke daerah didur dan dalam posisi normal saya mempercepat gerakan dan terus menuju klimaks. Ia ketika klimaks, langsung penis aku keluarkan dari vaginanya. Cairan putih kental yang panas segera keluar dengan kencangnya dan membasahi kedua payudaranya berkali kali. Kemudian tangannya meratakan cairan yang tumpah di payudaranya hingga rata membasahi dadanya. Jarinya yang turut ikut karena karena kemudian ia masukkan ke mulutnya bergantian hingga bersih dia jilat. Ia lama sesudah itu aku tertidur nyenyak dan istri bahkan demikian sepertinya, namun dia tidak lama katanya.

Kemudian cerita kejadian selama saya tidur adalah bedasarkan cerita dari istri saya. Dia hanya tidur cuma dan kemudian ia mandi. Dikala ia lihat aku masih tidur nyenyak, dia membiarkan saya tidur. Kemudian dia dengan membawa baju bernang, pergi ke kolam bernang hotel untuk bernang. Kolam bernang hotel itu memang cantik sekali cantik malam, dari dalam kolam diterangi lampu sehingga berkilau kilau dan di salah satu sudut kolam itu ada bar untuk minum-minum, dan sedikit santai. If you have any sort of concerns relating to where and the best ways to make use of syahrini ngentot (http://Bokepindo.xyz/), you can contact us at our webpage. Meja bar nya sedikit lebih tinggi dari permukaan air kolam, sehingga kita jikalau ke bar itu tanpa bisa keluar dari kolam. Bar tender nya berdiri di balik kolam dan patut dengan kita yang di kolam.

Istri tak langsung berenang, namun duduk-duduk dahulu di tepi kolam bernang sambil minum dan makan makanan ringan dan katanya dia disana kenalan dengan seorang pria Itali yang telah lama telah di Indonesia. Ketika ia sedang asyik berbincang bincang, tidak lama kemudian anak-anak dan Mia pulang dari jalan-jalan dan melintas dekat kolam, kemudian istri memanggil mereka dan mereka pun menemui istri, mereka malahan ke pria Itali ini.

Saat itu istri mengajak Mia untuk bernang bersama sama, dan sepertinya ia ia menerimanya, kemudian meminta izin kembali ke kamar untuk mengambil baju bernangnya. Mendengar itu buah hati-anak juga ingin berenang juga, akibatnya istri mengizinkannya tetapi tidak boleh terlalu lama, sebab malam hari.

Mereka ber empat berenang dengan gembiranya malam itu. Sesudah puas, anak-buah hati anak istri berhenti berenangnya dan kembali ke kamar mereka.

Sementara itu istri dan Mia masih berada di kolam berenang dan istri mengajak minum di bar kolam berenang itu. Entah apa yang di bicarakannya, tetapi namun istri saya mereka berdua asyik berbincang bincang, tak tak soal gosip gosip yang tertinggal. Mia juga menanyakan soal seru kami suami istri yang kelihatan masih konsisten seperti itu mesra, walupun pertanyaannya masih sebatas itu dan agak sedikit ragu-ragu. Melainkan Mia mulai lebih “berani” bertanya setelah istri memancing sebagian pertanyaan ke Mia. Istri menanyakan bahwa tetapi cerita saya, Mia punya tatoo kecil di sekitar pahanya. Istri saya berharap mau, memandangnya telah berenang tadi dia telah memandang sepintas. kemudian Mia dengan sedikit masih malu melihat ke istri. Istri demikian itu semacam itu sampai terus sampai tatoo itu sambil memandang dan mengusap usapnya. Kemudian Istri meneruskan pembicaraannya dan mengatakan bahwa saya semacam itu seperti itu dengan tatoo itu dan lama berminat oleh tangan aku, katanya sambil tersenyum hingga wajah Mia. Tentu saja ini mengamati kalimat yang adalah dan menantang Mia bahwa istri aku tahu segalanya.

Sempat suasana sedikit aku, tanpa tenang. Melainkan belum sempat Mia bicara, istri sudah bertanya lagi, bagaimana rasanya saat ketika kencan bersama aku di kantor waktu itu. Istri dengan nada semacam itu santai dan becanda memaksa Mia untuk bercerita kejadian waktu itu. Entah bagaimana cerita Mia ke istri, sampai Mia semakin dekat dengan istri saya. Selesai berenang malah mereka masih asyik meneruskan perbincangannya di coffee shop di hotel hingga larut malam.

Dikala mereka hendak kembali ke kamar masing masing, di depan pintu kamar kami, istri mengajak untuk mampir masuk hanya, namun sebab tidak enak dan telah larut malam, awalnya Mia menolak namun setelah istri berbisik ke dia dengan nada becanda, barulah Mia berharap masuk. Istri mengatakan ke Mia bahwa mau mengganggu dan membuat surprise aku.

Mia mau ingin apa kata istri juga mungkin karena suasana mereka yang sudah semacam itu akrab.

Aku terbangun dari tidur dan sadar sudah tertidur sudah tadi malam. Tetapi suasana di luar sana masih terlihat gelap sekali. Saya aku tahu itu masih dini hari sekitar jam satu atau jam duaan. Tentu aku terbangun sebab sesuatu karena yang membikin aku bangun dari tidur yang nyenyak itu. Istri tidak ada di samping saya, melainkan terasa ada sesuatu dibagian bawah saya yang semacam itu semacam itu aku dan terasa saya sekali. Terasa penis demikian itu tegang sekali.

Bantal sedikit saya tinggikan dan kemudian mata melirik ke komponen bawah. Sempat sesaat aku demikian itu seperti itu dan surprise, tapi kemudian segera aku dapat bisa diri.

Sebab ada dua kepala wanita berada di sekitar selangkangan kaki aku. Seorang sedang menciumi paha dan yang satu sedang mengelus elus penis. Saya segera mengenali yang sedang menciumi paha saya. itu istri saya, tapi wanita yang satu kurang terang mukanya sebab gelapnya ruangan. Saya coba hidupkan lampu kecil disekitar samping tempat tidur. Padahal kemudian saya mengenalnya, ia Mia.

Saat lampu kecil saya nyalakan, kedua duanya tetap konsisten apa yang mereka kerjakan, hanya mata mereka saja yang sekejap melirik ke arah saya. Tanpa senyum aku mereka kembali meneruskan apa yang mereka lakukan. Saya terus memperhatikan apa yang mereka lakukan. Mia mulai menjilati batang penis mulai dari pangkalnya dan terus menuju ke kepala penis. Terasa lidahnya yang hangat dan ikut meraba kulit penis. Menonjol getaran lidahnya tak selihai istri, tetapi ini telah membuat kenikmatan bagi aku. Sementara itu, istri malah mulai bergerak menuju penis dan kemudian ia mulai ikut menjilati penis dengan lidahnya yang semacam itu begitu.

Mereka berdua saling menjilati penis saya dengan nafsunya. Tentu saja rasanya ini seperti itu aku dan punya rasa tersendiri. Dia seperti dijilat oleh seorang wanita, rasanya berbeda sekali, terasa ada dua lidah yang saling menjilati batang penis, kenikmatan yang demikian itu asyik yang cuma dapat dapat bagi yang pernah merasakannya saja. Mereka menjilat seperti saling berebut sesuatu. Aku ketika mereka mulai menjilati sekitar kepala penis, mereka saling berebut dengan nafsunya. Sebab bibir Mia dan istri saling bersentuhan menjilat kepala penis, demikian itu juga bibir mereka saling bersentuhan ketika hendak mengulum ujung penis dan ketika menghisap ujung penis. Berkali kali terasa ujung penis mengeluarkan sedikit cairan sebab permainan mereka.

Istri dan Mia malah terdengar mulai terdengar desahannya karena saya juga mereka. Dikala mereka berdua asyik merasakan penis, saya beberapa kali mengalihkan pemandangan aku ke badan istri dan Mia, mereka telah tidak mengenakan apa apa lagi dan kedua rambut mereka ikut serta seperti habis keramas. Warna kulit Mia sedikit lebih gelap berair istri, melainkan terasa sama seperti istri, kulitnya demikian itu lembut dan hangat.

Aku kemudian aku posisi dengan membangunkan badan dan duduk di atas daerah tidur. Berkali kali kepala dan rambut mereka bergantian saya belai. Satu persatu, muka istri saya tarik supaya mengamati ke aku dan kemudian saya cium dengan mesra dan nafsunya. Lidang dan lidah saling bersua dan tetap deep kiss. Kemudian Mia, wajahnya juga saya tarik seperti istri aku juga dan kemudian aku cium dengan dalamnya, terasa ciumannya demikian itu nafsu dan menggebu gebu melebihi istri. Mia dan istri bertubi tubi menciumi bibir saya saling berebut sampai ketiga bibir kami bersatu padu dan saling menjilat dengan lidah masing masing. Sesudah itu Mia dan istri kembali menjilati penis, hingga sebagian waktu.

Ia istri mulai menarik diri dan duduk disamping menghampiri saya, namun Mia masih tetap menjilati penis, tetap lebih bebas lagi, ia muali memasukkan penis semuanaya kedalam mulutnya dan berkali kali di keluar masukkan ke mulutnya. Istri kemudian berlutut di samping aku dan kami mulai saling berciuman lagi dengan mesranya. Namun kali ini tangan aku dapat sambil meremas kedua payudaranya secara bergantian, tersa putingnya telah seperti itu kenyal menantang. Kemudian tangan mulai saya gerakkan ke bawah, ke pusarnya perlahan lahan dan terus kebawah lagi sampai dikala selangkangan pahanya. Terasa sudah turut sekali selangkangannya dengan cairan tubuhnya yang keluar banyak dari vaginanya. Aku mulai mengamati klitorisnya dan berminat dan dimainkan dengan jari jari aku, terasa demikian itu licin sekali, sampai tak sadar jari telunjuk dan tengah terus masuk kedalam vaginanya ketika. Vaginanya terasa demikian itu hangat dan licin penuh dengan cairan beningnya yang lengket itu.

Tangan aku yang satu mulai saya ulurkan ke Mia dan dengan isyarat tangan menarik ia agar bangun dan menjauhkan wajahnya dari penis. Ia aku tarik supaya mendekat ke aku dan di tuntun saya dia berlutut kakinya berada di kiri kanan pinggul saya. Kemudian sambil saya bahunya dan di tekan, aku memberi isyarat dengan menekan bahunya aku dia mulai memasukkan penis ke dalam vaginanya. Mia lantas seketika dengan menggenggam penis aku dan saya ke mulut vaginanya, kemudian pinggulnya sedikit demi sedikit mulai turun dan terus membenamkan penis ke dalam vaginanya, terasa begitu panas didalamnya dan sudah licin juga seperti istri aku.

Kemudian tangan aku yang masih berada di bahunya sedikit demi sedikit di arahkan ke payudara Mia yang manis itu. Payudaranya masih sedikit lebih semakin di banding istri, putingnya semacam itu keras. Dengan jari telunjuk dan tengah putingnya aku permainkan dan aku dijepit oleh kedua jari saya. Mia seperti itu saya hingga mulai merintih agak keras, sementara itu pinggulnya terus bergerak maju mundur memainkan penis saya yang berada di dalam vaginanya. Terdengar rintihan istri dan Mia yang saut menyaut karena nikmatnya, seperti itu juga aku.

Untuk sebagian waktu istri membiarkan Mia menikmati penis saya didalam dirinya. Kemudian istri mulai bergerak saya posisi berlutut di belakang Mia dan kemudian ia merapat ke punggung Mia, kemudian dari arah belakang kedua lengannya menjulur ke depan dan kedua tangannya merauk dan meremas kedua payudara Mia. Badan Mia malahan kian merapat ke aku, ia merintih berkali kali dengan suara keras dan menafsukan. Saya menciumi istri yang wajahnya berada di samping wajah Mia, dia seakan dia agar tapi ke Mia lebih hebat lagi. Saya malah dengan sekuat malahan terus bisa diri agar tetap apabila bertahan lebih lama lagi.

Saatnya aku ia istri saya datang, posisi badan saya rebahkan lagi dan Mia aku tarik menuju arah muka aku. Dengan gaya merangkak Mia mendekati muka aku dan berhenti aku mukanya berhadapan dengan muka saya. Ketika bergerak, goyangan payudaranya membuat saya semakin panas. segera kedua pipinya saya pegang dan di tarik ke arah muka saya. Bibirnya yang semacam itu menafsukan segera aku sambut dengan ciuman yang dalam. Masih terasa hembusan aku yang terputus putus sebab permainannya tadi.

Sesudah itu aku mulai aku penis masuk dan terbenam kedalam begitu, tetapi kali ini yaitu begitu istri. Dengan organ intim wanita dia mulai menjepit berkali kali penis sampai aku tak kuat sampai mengeluarkan bunyi agak keras. Sebab sepintas pinggul istri bergoyang berirama begitu menggairahkan dan salah satu tangannya kelihatan memainkan clitoris dan begitu Mia. Kami bercengkrama dengan seperti itu menggairahkan dan tak berharap lantas selesai, ingin menikmati selama mungkin. Entah sudah berapa lama kami demikian, terlihat masing masing sudah berkeringat.

Selama menikmati permainan sex ini, aku juga sempat konsisten sex dengan posisi penis dari belakang Mia mengerjakan istri bergantian. Salah satunya seperti dikala saya menjelang semacam itu istri dari belakang. Mia terlentang di tempat tidur dan istri dalam posisi seperti merangkak persis di atas Mia. Kepalanya ia rendahkan hingga mendekati kedua payudara Mia dan komponen pinggul kebawah saja yang menungging ke atas sampai aku gampang untuk measuki vaginanya dari belakang. Dikala saya merasakan demikian itu istri dari belakang, istri juga ikut semacam itu Mia dengan memandang, meremas dan mengulum payudara dan puting Mia, begitu indah sekalai pemandangannya.

Dia dikala yang paling mengesankan yakni ketika saya memasuki klimaks. Persisnya saya agak lupa namun waktu itu menjelang klimaks, penis sedang berada di dalam seperti itu Mia. Dikala gerakan Mia yang demikian itu hebat hingga aku tidak bisa bertahan lagi. Ia memasuki ejakulasi, penis segera aku keluarkan dari Mia dan sebagian kali cairan putih susu yang panas dan kental keluar dari penis mengenai dada istri dan Mia secara bergantian hingga payudara mereka turut dengan karena. Terakhir, istri sempat menggenggam penis dengan tangannya dan menggoyangkannya kedepan dan kebelakang didepan wajahnya dan satu hentakan yang terakhir dari penis membasahi sekitar mulut dan pipinya. Dikala puasnya kami bertiga bercengkrama dan alhasil kami merobohkan diri di daerah tidur. Saya di tengah, Mia dan istri di kanan kiri saya tidur terlungkup dan kepala mereka berdua berbaring di atas dada saya. Kedua duanya saya ciumi dengan mesra dan tidak sadar kami bertiga tidur dengan lelapnya.

Dikala aku bangun, saya sudah kelihatan dan menonjol istri habis selesai mandi dan sedang mengeringkan rambut dengan cuma membalut badannya dengan handuk. Mia telah tidak ada di kamar. Kemudian aku dekati istri dan saya kecup pipinya. Ia membalas dengan kecupan ringan di bibir aku. Aku berbisik di alat pendengarannya menanyakan soal Mia. Istri dengan senyum mejawab dengan lembut bahwa Mia sudah kembali ke kamarnya tadi pagi. Kemudian aku bahkan pergi menuju kamar mandi.

Pagi itu seperti tak ada hal yang khusus, kami sarapan bersama sama di hotel dan bersantai di pulau dewata itu. Siang harinya kami sempat berenang bersama sama sekeluarga di kolam bernang hotel yang luas itu dan tentu saja Mia ikut bersama kami dan anak-anak. Terbukti hari memasuki saya terbenam, aku, istri dan Mia sempat berjalan jalan di pesisir pantai di lingkungan hotel dan duduk duduk di pasir.

Show more