2013-10-18

Bersaksi dan Penginjilan

 

Ayat Kunci

Matius 28:18-20 “18 Yesus mendekati mereka dan berkata: ”Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

 

Setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, diperintahkan untuk memberitakan Injil. Namun bagaimana kita melakukannya? Apakah “memberitakan Injil” hanya berhenti pada “bersaksi kepada orang lain”? Mari kita kembali kepada landasannya.

 

A.        Doa

 

Pertama-tama, kita harus mengetahui apa yang dikatakan Firman Tuhan, agar kita dapat berdoa sesuai dengan Firman Tuhan.

Yohanes 6:44 “Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku….”

2 Petrus 3:9 “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”

 

Tuhan menghendaki kita untuk menjangkau jiwa-jiwa, namun kita tidak perlu memaksa mereka (seperti sedang berjualan) untuk menerima Yesus. Bahkan Yesus sendiri tidak memaksa orang lain untuk menerima Dia. Itulah sebabnya Tuhan memberikan kepada kita kehendak bebas untuk memutuskan. Dia menghendaki kita untuk datang kepadaNya dengan kemauan kita sendiri seperti halnya anak yang terhilang di mana bapanya memberi kebebasan kepada anaknya untuk memilih.

Berdoalah untuk hikmat Tuhan dalam menjangkau jiwa karena kita perlu memakai metode yang berbeda untuk menjangkau tiap-tiap orang. Beberapa mungkin memerlukan waktu yang lebih lama dari yang lain, beberapa mungkin perlu melihat pekerjaan Tuhan (mujizat, kesembuhan, doa yang terjawab) sebelum mereka mau datang kepada Tuhan. Minta Tuhan untuk waktu yang tepat untuk menjangkau seperti halnya seorang petani berisap-siap untuk menabur pada saat kondisi tanah dan cuaca sudah benar. Jangan kuatir jika orang tersebut masih belum mau menerimanya, tapi teruslah berdoa supaya hidup mereka dijamah oleh Tuhan. George Mueller berdoa bagi 5 orang untuk menerima Kristus namun hanya 3 yang menerima Kristus sebelum ia meninggal. Yang 2 orang lagi menerima Kristus setelah George meninggal.

Kita melakukan bagian kita untuk menginjili dan menjangkau, dan Tuhan akan melakukan bagianNya untuk menjamah hidup mereka.

 

B.        Bersaksi

 

Roma 1:16 “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya….”

Bersaksi tidak hanya terbatas pada berbicara mengenai Yesus. Kita tidak cukup hanya memperdengarkan  Injil kepada orang lain, namun kita juga harus menunjukkan bahwa kita menghidupi Injil itu di dalam hidup kita. Ketika kita memiliki kabar baik, seperti kelahiran seorang bayi, kita akan semangat sekali untuk membagikan berita tersebut kepada orang lain. Terlebih lagi seharusnya kita bersemangat untuk membagikan berita bahwa Tuhan sudah menebus kita dari dosa-dosa kita melalui apa yang Yesus telah lakukan di Kayu Salib.

 

Jangan malu untuk memberitakan Injil, Injil Kebenaran (1 Kor 15:2-4). Namun ada harga dalam bersaksi bagi Kristus. Kata Yunani untuk “saksi” mengandung arti “seseorang yang siap mati bagi imannya.” Apakah kita bersedia untuk “mati” terhadap rasa takut dan malu, terhadap rasa enggan meluangkan waktu untuk menjelaskan tentang apa yang Yesus lakukan? Sebagai saksi Kristus, kita juga harus berhati-hati untuk tidak memberitakan injil dengan mengiming-imingi orang dengan berkat dan keuntungan-keuntungan duniawi lainnya. Kita harus memberitakan Injil Kebenaran. Apakah Injil Kebenaran? Demikian Paulus menjelaskannya:

 

1 Korintus 15:1-4 “1 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. 2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu — kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. 3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, 4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.”

 

Ketika Petrus berkhotbah pada hari Pentakosta setelah pencurahan Roh Kudus di Ruang Atas, dia tidak berbicara mengenai kelimpahan dalam hidup, berkat, kesehatan atau pemulihan dalam hubungan. Dia berbicara mengenai kebenaran secara berani, tidak melunakkan kata-katanya. (Kis 2:22-36) Hasilnya, hati orang-orang yang mendengar mereka menjadi “sangat terharu” (ayat 37) dan ketika Petrus “menasihati mereka, katanya: ‘Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.’” (ayat 40) alkitab dengan jelas mengatakan bahwa sekitar 3000 jiwa ditambahkan kepada mereka.

Petrus (dan juga Paulus dalam Kis 13) memberitahukan kebenaran (bersaksi) tentang penderitaan Yesus, mati di kayu salib, bangkit dari kematian dan naik ke surga agar kita memperoleh pengampunan dosa-dosa kita dan diperdamaikan dengan Tuhan Sang Pencipta kita. Setelah mereka bersaksi, ribuan orang bertobat. Demikianlah kuasa Tuhan atas keselamatan.

 

C.         Tindak Lanjut

 

Seperti seorang tukang kebun yang merawat tanamannya, kita juga harus tetap memperhatikan orang yang kepadanya kita telah bersaksi. Bukti bahwa seseorang telah diselamatkan bukanlah bahwa mereka telah mengucapkan doa (alias doa orang berdosa) sekali dalam hidup mereka. Hal ini tidak ada di dalam Kitab Suci. Itulah sebabnya ketika teman atau anggota keluarga kita telah membuat keputusan untuk mengikut Yesus kita harus terus menerus berbicara tentang kebenaran-kebenaran dalam Alkitab kepada mereka (karena mereka harus berada di dalam Firman), berdoa dengan mereka dan memastikan bahwa mereka berada dalam suatu komunitas orang-orang percaya.

Adalah penting bahwa setelah suatu KKR, gereja-gereja lokal melakukan tindak lanjut untuk membantu jiwa-jiwa baru untuk berakar kuat di dalam Tuhan. Jiwa-jiwa baru memerlukan bimbingan agar dapat tumbuh dan menjadi kuat di dalam Tuhan.

 

KESIMPULAN

Di atas segalanya ingatlah bahwa penting untuk mengetahui bahwa Tuhan memegang kendali, Tuhan berdaulat atas segala sesuatu. Tapi itu tidak berarti bahwa kita tidak perlu berdoa, menginjili atau menindak lanjuti. Kita perlu meminta belas kasihanNya bagi jiwa-jiwa yang belum percaya. Kehendak Tuhan yang berdaulat pasti terjadi, baik kita memilih untuk melayaniNya maupun tidak. Namun, syukur kepada Tuhan bahwa Ia telah memilih engkau dan saya untuk menjadi saksiNya – ini merupakan suatu kehormatan bagi kita untuk melayaniNya.

 

DISKUSI

Sudahkah kita bersaksi akhir-akhir ini? Jika tidak, apakah yang menghalangi kita?

Ketika kita bersaksi kepada orang lain, apakah mereka telah diselamatkan dengan mereka mengikuti kata-kata kita dalam doa? Bagaimana cara kita menindak lanjuti?

Dapatkah kita memberitakan tentang janji-janji berkat dan kesembuhan dan mengabaikan tentang apa yang Kristus telah lakukan di kayu salib?

 

Download here English | Indonesia

Show more