2015-03-03



Hingga saat ini Google masih memberikan
sekat yang jelas antara kedua sistem operasi (OS) yang dikembangkannya
tersebut. Chrome OS untuk perangkat notebook dan Android OS untuk
perangkat smartphopne dan tablet.

Belakangan, sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan Android,
beberapa produsen PC, seperti Samsung, Acer, HP, Asus, dan lain-lainnya
juga mulai menggunakan Android pada perangkat di luar smartphone dan
tablet. Baik yang berdampingan dengan Windows OS, ada pula yang
terpasang sendiri (non-Windows).

Daya tarik terbesar Android dibandingkan Chrome OS adalah jumlah
aplikasinya (app) yang saat ini tercatat sudah mencapai di atas 1,5 juta
app. Besarnya jumlah app ini mungkin menjadi salah satu alasan dari
beberapa kalangan yang menginginkan Android OS bukan hanya dirancang
sebagai sistem operasi mobile tapi juga bisa dihadirkan unutk perangkat
lainnya, salah satunya untuk notebook atau desktop.

Selain para vendor PC, ide untuk menghadirkan Android sebagai OS
alternatif Windows, Mac OS, atau distro Linux lainnya juga dilakukan
oleh para pengembang lain dengan menawarkan modifikasi Android OS yang
mereka namakan Console OS.

Solusi Android (untuk perangkat non-smartphone x86) yang ada selama
ini, seperti Android-x86, Bluestack emulator, Andy emulator, atau Native
Android-IA dianggap masih jauh dari level memadai karena karena
beberapa kekurangan yang ada.

Beberapa kekurangan solusi Android di atas antara lain; tidak mendukung
dual-boot dengan Windows 8.1 (Secure Boot), tidak kompatibel dengan
Android 4.x KitKat, tidak mendukung standar API graphics OpenGL 3.x,
tidak kompatibel dengan ARM/x86 NDK, tidak menyediakan desktop UI yang
user-friendly, dan beberapa kekurangan lainnya.

Pengembang di belakang Console OS menjanjikan akan melakukan modifikasi
Android OS sehingga bisa menjadi alternatif sepadan dibandingkan OS
desktop ‘mapan’, seperti Windows dan Mac OS yang telah digunakan selama
ini.

Sejauh ini, Console OS telah dapat di-install pada beberapa notebook,
desktop PC, tablet yang berbasiskan arsitektur x86. Console OS akan
menyertakan dukungan fungsi layar sentuh dan stylus sehingga pengguna
bisa berinteraksi saat bermain game Angry Birds atau Unreal 4 dengan
mudah dan nyaman.

Console OS merupakan salah satu proyek yang sukses mendapat dukungan
dana dari Kickstarter tahun lalu dan kini mulai menambah dukungannya
pada berbagai jenis peangkat non-smartphopne.

Beberapa notebook, desktop PC, atau tablet yang telah didukung olehnya antara lain:

Acer Aspire (S7, ES1), ASUS Transformer Book T300, Clevo W740SU, Dell
XPS (XPS 11, XPS 12, XPS 13), Gigabyte BRIX (BRIX s, BRIX Pro), Intel
NUC (D34010, D54250, DC3217, DC53427, DE3815, DN2820, , ThinkPad X1
Carbon, Lenovo Yoga (Yoga 2 13, Yoga 2 Pro), Sony VAIO (VAIO Tap 11, Pro
11, Pro 13), Toshiba Portégé (R30, Z30), Toshiba (Satellite L55, Tecra
A50, Tecra Z40, Tecra Z50).

Cara meng-install Console OS tidaklah semudah proses membakar
file ISO ke media CD atau USB flash drive (UFD) lalu mem-boot-nya di
PC/notebook. Untungnya, para pengembangnya telah menyediakan panduan
yang relatif lengkap dan informatif di website Console OS. Anda pun
tidak harus meng-install-nya ke media internal (hard disk, SSD)
perangkat tapi dapat meng-install-nya pada media UFD yang bootable.

*)sumber : chip.co.id

Show more